Anda di halaman 1dari 1

TINJUAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP KAPATUHAN WAJIB PAJAK

PELAKU UMKM ATAS PP NO 23 TAHUN 2018 TENTANG PAJAK PENGHASILAN


(Studi Kasus Pelaku UMKM Kabupaten Indragiri Hilir)
Oleh Tuti Alawiyah
Hukum Ekonomi Syariah

ABSTRAK
Pajak adalah salah satu sektor terpenting dalam pembangunan dan Pertahanan ekonomi
negara. Tanpa pajak, pembangunnan di indonesia tidak dapat berjalan. Pajak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan baik sarana dan prasarana, maka dari itu kepatuhan pajak
berlaku mutlak bagi masyarakat. Kepatuhan wajib pajak secara sukarela merupakan tulang
punggung sistem perpajakan, dimana wajib pajak pelaku usaha makro maupun mikro seperti
pelaku UMKM bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan dan kemudian
secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajaknya tersebut.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian terpenting
dalam perekonomian kekayaan wilayah maupun negara. Menurut KEPPRES RI Nomor 99
Tahun 1998, UMKM merupakan kegiatan ekonomi rakyat bersekala kecil dimana tipe bidang
usahanya bersifat heterogen serta perlu dilindungi oleh pemerintah untuk mencegah persaingan
yang tidak sehat. UMKM termasuk salah satu sector perekekonomian yang memiliki potensi
besar sebagai sumber pendapatan negara melalui pemungutan pajak.
Dalam hal melaksanakan kepatuahan wajib pajak dalam kewajiban perpajakan Pelaku
UMKM, pemerintah secara resmi mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018
yang merupakan perubahan dari Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2013 yang mengatur
pajak untuk para pelaku UMKM. Salah satu yang merupakan dari peraturan ini adalah perubahan
Tarif dari 1% menjadi 5% dari perederan bruto yang belum dikurangi biaya biaya dan berjumlah
tidak lebih dari Rp. 4,8 Miliar dalam satu tahun. Kebijakan tersebut bertujuan agar wajib pajak
semakin patuh, kemudian terdorong untuk melaksankan kewajiban pepajakan sehingga target
penerimaan pajak tercapai.
Kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak pengahasilan (PPH) atas penghasilan
yang diperoleh pelaku UMKM di kabupaten Indragiri Hilir belum tereslisasikan dengan baik
bahkan mengalami penurunan di setiap tahunnya, sedangkan jumlah UMKM di Kabupaten
Indragiri Hilir terus meningkat. Maka dari itu, menarik untuk diteliti Bagaimana Tinjuan
Sosiologi Hukum Islam Terhadap Kapatuhan Wajib Pajak Pelaku Umkm Atas PP No 23 Tahun
2018 Tentang Pajak Penghasilan studi kasus Kabupaten Indragiri Hilir. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui : (1) Bagaimana realisasi Perubahan tarif pajak terhadap kepatuhan wajib
pajak pelaku UMKM setelah penerpan PP No 23 Tahun 2018, (2) Bagaimana Pemahaman dan
sanksi perpajakan masyarakat terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM, (3) Bagaimana
Tinjuan Sosiologi Hukum Islam terhadap kepatuhan wajib pajak atas PP No 23 tahun 2018 bagi
pelaku UMKM. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat
deskriptif-analisik, dengan menggunakan pendekatan Sosiologis Hukum Islam. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumntasi dan wawancara.
Kata kunci :Pajak, Pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak,UMKM

Anda mungkin juga menyukai