Anda di halaman 1dari 1

Penugasan & Review Modul 1

Oleh: SAEPUL WATAN, M.Pd _ Angkatan 9

1. Bagaimana kebijakan bantuan sosial (contoh: BPNT, e-warong dan PKH,dll) dapat menjaw
pencegahan dan penanganan stunting?

Bantuan sosial sebagaimana kita ketahui merupakan pemberian bantuan berupa uang dan barang dari p
ataupn keluarga yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko
kesejahteraan sosial. Beberapa bentuk bantuan sosial yang diturunkan pemerintah kepada masyara
BPNT, BST, maupun Program Keluarga Harapan (PKH). Saat ini, program-program bansos (BPN
sebagai salah satu upaya melawan stunting. Program-program ini memiliki harapan besar mam
gizi dan nutrisi kepada Keluarga Penerima Manfaat. Satu tugas besar untuk menyelamatka
kurang sesuai dengan usia, berkaitan erat dengan asupan gizi. Tidak hanya masalah pertum
masalah pertumbuhan otak dan kecerdasan. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabk
kurang dalam waktu lama.
Dalam juknisnya, setiap program bansos memiliki aturan dalam pemanfaatannya oleh KPM. M
BPNT yang dimana setiap pencairannya harus berupa bahan pangan (beras, telur, daging, m
tidak boleh diambil dalam bentuk uang tunai di E-Warong. Begitu juga dengan program PKH
bantuan oleh KPM, bantuan tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan seko
dalam keluarga karena tidak terlepas dari pengawasan pendamping dan petugas sosial. M
tersebut, maka sudah seyogyanya program bantuan sosial dapat digunakan untuk pencegaha
kepada keluarga penerima manfaat karena asupan gizi dan kebutuhan dasarnya sudah terpenuh

2. Menurut anda, apa capaian yang sudah didapat dari program Bantuan Sosial Kemensos (co
PKH,dll) dalam upaya pencegahan dan penanganan Stunting dan apa tantangannya?

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, program Bantuan Sosial Kemensos dapat di


pencegahan dan penanganan Stunting. Salah satu bentuk nyata capaiannya adalah masy
kebutuhan dasar dan pemenuhan gizi yang dibutuhkan keluarganya khususnya untuk anak-an
yang dapat disebutkan adalah dapat digunakan sebagai wadah untuk mengkampanyekan pentin
dan gizi anak melalui pertemuan kelompok keluarga setiap bulan pada program keluarga harap
dihitung secara kasat hanya 1 anak dari sekian ratus keluarga penerima yang anaknya m
Tantangannya, tidak semua masyarakat miskin dapat terjamak oleh bantuan sosial sehingga
pada kurang dapat terpenuhinya kebutuhan dasar pada semua masyarakat. Selain itu, pada pen
tidak semua pendamping dapat mengawasi seluruh KPM dalam pemanfaatkan bantua
kemungkinan untuk dapat disalahgunakan dan tidak digunakan untuk pemenuhan keb
keluarganya.

Anda mungkin juga menyukai