Anda di halaman 1dari 16

Universitas Pamulang Manajemen S-1

PERTEMUAN KE-2

ANGGARAN PARSIAL DAN ANGGARAN KOMPREHENSIF

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan membedakan antara anggaran parsial dan


anggaran komprehensif
2. Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik anggaran parsial dan anggaran
komprehensif

B. URAIAN MATERI
1. Ruang Lingkup Anggaran

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai “Profit planning and


control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for
accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of
management. Jika diterjemahkan berarti bahwa anggaran dikaitkan dengan
fungsi- fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi
dan pengawasan”.

Pemaparan dari penjelasan atas makna diatas yaitu anggaran ditekankan


dalam arti yang resmi agar anggaran ditata dengan terencana dan dituangkan
dalam konsep tertulis dengan teliti. Anggaran juga harus bersifat berurutan
artinya anggaran disusun dengan tahapan – tahapan yang logis,
berkesinambungan dan realistis. Para pimpinan departemen dihadapkan dengan
tanggungjawab untuk menetapkan kebijakan dimana kebijakan yang ditetapkan
oleh para pimpinan departemen tersebut, merupakan implementasi tugas
pimpinan departemen dari segi fungsi manajerial yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi. Para pimpinan departemen
perlu memperhatikan periode anggaran dengan mempertimbangkan jangkauan
pasar, kedudukan organisasi, kelompok barang dan jasa, laporan – laporan yang
dibuat oleh tiap departemen serta kondisi suatu negara.

Para pimpinan departemen memiliki keahlian menetapkan anggaran


berdasarkan program – program yang ingin dicapai organisasi agar sesuai
dengan kebijakan perusahaan untuk mempengaruhi para karyawan dapat
bekerjasama secara tim guna menciptakan anggaran yang logis,

Penganggaran Perusahaan
18
Universitas Pamulang Manajemen S-1

berkesinambungan, dan realistis. Program – program yang ditetapkan oleh tiap


pimpinan departemen akan membuat perusahaan dapat mencapai tujuan dan
sasaran yang diinginkan. Oleh karenanya, untuk menyusun anggaran
perusahaan, para pimpinan departemen benar – benar memperhatikan
kelengkapan – kelengkapan dalam menyusun anggaran perusahaan tersebut.
Menurut lengkap atau tidaknya suatu anggaran dapat dikelompokkan dalam 2
(dua) jenis anggaran yaitu anggaran parsial dan anggaran komprehensif.

2. Penganggaran Parsial

Penganggran parsial adalah penggaran yang ditata berdasarkan cakupan


yang terbatas atau cakupan yang khusus. contohnya korporasi hanya membuat
penganggaran operasional, penjualan atau pendanaan. Dalam penganggaran
parsial tiap departemen membuat budget dengan mandiri, sehingga pembuatan
tersebut terlihat tanpa kesatuan, disandingkan terhadap penggaran
komprehensif, penganggaran parsial lebih gampang ditata sebab tidak terlalu
rumit. Terdapat berbagai argumen sehingga korporasi membuat penganggaran
dengan partial.
a. Korporasi belum memiliki keahlian untuk membuat penganggaran secara
menyeluruh sebab belum memiliki keahlian sehingga penganggaran yang
disajikan oleh departemen hanya yang dibutuhkan saja.
b. Belum adanya informasi komplit akan cakupan semua departemen dalam
korporasi. Penganggaran yang dibuat memiliki keterkaitan amat erat dengan
tersajikan atau belum tersajikan informasi serta keakuratan data.
c. Minimnya dana dalam menyusun penganggaran secara komplit sehingga
dibuat penganggaran yang penting saja.

3. Penganggaran Komprehensif

Komprehensif maknanya utuh atau keseluruhan. Membuat penganggran


korporasi bisa dilakukan melalui dua metode, yaitu metode parsial dan metode
komprehensif. Sebab itu dikenal penganggaran komprehensif. Penganggaran
komprehensif merupakan penataan rencana korporasi yang dibuat oleh
korporasi secara utuh.

Penganggaran komprehensif adalah penganggran meliputi cakupan


secara keseluruhan. Kegiatan dalam ruang lingkup penganggran keseluruhan

Penganggaran Perusahaan
19
Universitas Pamulang Manajemen S-1

meliputi semua kegiatan korporasi, kegiatan marketing, operasional, pendanaan


dan kegiatan administrasi.

Membuat penganggaran keseluruhan nantinya menimbulkan keuntungan


seperti terciptanya pendekatan aturan pimpinan perusahaan secara sistematis
serta gampang dilakukan penilaian sasaran yang dicapai korporasi dengan
angka – angka.. Membuat Anggaran menyeluruh akan mendorong manfaat
pengendalian yang lebih aktif bagi pemberlakuan kebijakan – kebijakan
pimpinan. Dengan kata lain makna komprehensif pada anggaran bisa dimaknai
antara lain :
a. Penggunaan dengan mengembangkan bagian – bagian anggaran di masing -
masing aktifitas korporasi.
b. Penggunaan pendekatan sistem menyeluruh terhadap rutinitas aktifitas
korporasi dalam keseharian.

Terdapat aneka patokan umum yang penting diawasi ketika membuat


anggaran keseluruhan, yakni :
a. Melakukan konsentrasi pada sasaran komprehensif yang direncanakan
korporasi.
b. Dipersiapkannya program - program awal dengan luas.

c. Membuat program berskala panjang dan berskala singkat.

Sesuai penjelasan tersebut, anggaran keseluruhan bisa dijabarkan terdiri


dari beberapa bagian :

a. Rencana substantif
Rencana substantif adalah sasaran yang dituangkan dalam hal – hal
yang akan diraih oleh suatu korporasi pada skala pendek ataupun skala
panjang, metode digunakan berikut asumsinya. Rencana substantif sebisa -
bisanya dibuat melalui format resmi, agar bisa menjasi patokan sebenarnya
bagi korporasi.

b. Rencana keuangan
Rencana keuangan adalah uraian semua permasalahan telah
diprogramkan ke dalam penganggaran agar mempunyai pandangan
keuangan. Dengan makna berbeda, rencana keuangan adalah upaya agar
semua sasaran, program serta kebijakan korporasi disajikan dalam angka -
angka. Dalam arti yang lebih luas rencana keuangan adalah pencantuman

Penganggaran Perusahaan
20
Universitas Pamulang Manajemen S-1

makin detil seluruh sasaran, program serta metode korporasi bagi jangka
periode tertentu. Oleh karenanya, sesuai skala periodenya, rencana
keuangan terdiri dari beberapa bagian, yakni :

1) Rencana strategis
Rencana strategis adalah rencana korporasi dalam skala periode
yang panjang, yaitu melewati 1 tahun bisa jadi lebih dari 5 atau 10 tahun.
Membuat rencana strategis dilaksanakan berdasarkan bentuk sasaran
yang sudah disepakati ketika korporasi dibentuk. Korporasi dibentuk
bukan saja untuk skala periode 1 atau 2 periode saja. Sebab inilah,
korporasi penting membuat rencana komprehensif akan program -
program yang nantinya dilaksanakan untuk skala panjang. Perencanaan
strategis adalah rangkaian menyeluruh dari perencanaan yang diatur
terhadap aktifitas – aktifitas secara berkala. Seringkali korporasi yang
belum mengatur rencana strategis nantinya mendapatkan hambatan
ketika membuat penganggaran tahunan.

2) Rencana taktis
Rencana taktis adalah patokan aktifitas - aktifitas tahunan
korporasi. Rencana taktis dipisahkan, terdiri dari :
a) Penganggaran Operasional
Penganggaran operasional adalah program menyeluruh atas
aktifitas – aktifitas korporasi dalam meraih sasarannya. Biasanya
sasaran korporasi merupakan memperoleh laba. Anggaran tersebut
dapat dibedakan ke dalam dua bagian yaitu :

(1) Estimasi Laba Rugi. Menyusun penganggran ini untuk menghitung


atau menaksir banyaknya keuntungan, baik berdasarkan
departemen, berdasarkan hasil produksi, ataupun keuntungan
dari hasil pencapaian.
(2) Pendukung Laba Rugi. Menyusun penganggaran ini mencakup
semua anggaran aktifitas yang mendukung penerbitan dokumen
korporasi.
b) Anggaran Penjualan
Pada intinya penganggaran penjulan nantinya menjelaskan
penghasilan didapat akibat terjadinya aktifitas penjualan di masa –
masa berikutnya. Penganggran penjualan ini mencakup informasi :

Penganggaran Perusahaan
21
Universitas Pamulang Manajemen S-1

(1) Jenis hasil produksi


(2) Jumlah hasil produksi
(3) Nilai satuan hasil produksi
(4) Area penjualan

Penganggaran penjualan dijadikan acuan membuat


penganggaran – penganggran berikutnya. Dengan terlebih dahulu
menyusun pengganggaran penjualan, maka barulah dibuat
penganggaran – penganggaran lainnya. Korporasi tidak
diperkenankan membuat rencana produksinya dengan tanpa dasar
tanpa memperhitungkan penganggaran penjualan yang dapat
mengakibatkan, hasil – hasil produksi tidak laku di pasaran.

Saat penerapannya, penyajian penganggran penjualan sedikit


rumit dilaksanakan, sebab mesti memperhatikan berbagai faktor
penentu, antara lain keahlian menjual yang dipunyai oleh korporasi.
Resikonya, membuat penganggaran penjualan membutuhkan
keahlian peramalan yang akurat, sehingga estimasi dan perkiraan
aktifitas periode – periode berikutnya dengan berdasarkan pada fakta
– fakta periode lampau. Nyata sekali bahwa penting dipertimbangkan
estimasi adanya pergeseran - pergeseran pada periode – periode
berikutnya, antara lain :
(1) Pergeseran minat pelanggan
(2) Pergeseran nilai jual.
(3) Pergeseran teknologi karena adanya penemuan baru. Kekeliruan
penetapan angka penjualan dapat mengakibatkan penganggaran
lainnya turut serta

mengalami kekeliruan – kekeliruan, dampaknya menimbulkan


kerugian bagi korporasi.

c) Anggaran Produksi
Penganggaran produksi dibuat setelah mengamati semua
aktifitas produksi, yang dibutuhkan agar mendukung penganggaram
penjualan yang telah dibuat. Penganggaran produksi meliputi berbagai
sub-anggaran yaitu :
(1) Rencana produksi

Penganggaran Perusahaan
22
Universitas Pamulang Manajemen S-1

Memperhatikan penganggran penjualan, Persediaan awal dan


persediaan akhir dapat dibuat anggaran Jumlah yang
harus diproduksi Contoh:
Estimasi penjualan 2.000 unit

Persediaan akhir 200 unit (+)

Barang tersedia dijual 2.200 unit

persediaan awal 200 unit (-)

Rencana produksi 1.800 unit


(2) Bahan Baku, meliputi :
(a) unit kebutuhan bahan baku

(b) Unit pembelian bahan baku.

(c) Anggaran biaya bahan baku yang terpakai dalam produksi


(dalam harga).
(3) Tenaga Kerja Langsung
Tenaga Kerja Langsung memuat estimasi yang menjelaskan
jumlah yang harus dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang
dibebankan terhadap masing - masing maupun mencakup semua
departemen produksi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun proses
produksi guna menghasilkan barang dan jasa menurut perkiraan
bagian produksinya.
(4) Overhead Pabrik
yaitu seluruh jenis biaya yang dibebankan untuk memproduksi
barang, kecuali biaya material dan biaya tenaga kerja langsung.
(5) Beban Distribusi
Penganggaran ini meliputi semua beban - beban yang akan
dikeluarkan oleh korporasi dalam kaitannya dengan aktifitas
menjual produk. Termasuk ke dalamnya antara lain:
(a) Beban tenaga penjual, supervisor dan karyawan penjualan
lainnya.
(b) Beban angkut.
(c) Beban perjalanan
(d) Beban transportasi
(e) Beban akomodasi

Penganggaran Perusahaan
23
Universitas Pamulang Manajemen S-1

(f) Beban konsumsi


(g) Beban iklan dan promosi.
(h) Beban penyusutan
(i) Beban - beban administrasi penjualan.
(j) Beban asuransi dan lainnya..
(6) Beban Umum dan Administrasi
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk direksi dan
stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi. Anggaran
administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya- biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang
menunjang usaha perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-
sama dengan anggaran distribusi, maka anggaran biaya umum
dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya operasional
(Operating Expenses Budget).
(7) Riset dan Penelitian.
Anggaran ini merupakan anggaran biaya yang tidak dapat
dikategorikan sebagai bagian dari anggaran-anggaran
sebelumnya. Umpamanya:
(a) Anggaran Riset

(b) Anggaran Penelitian.


(8) Keuangan
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya
per¬ubahan kekayaan, utang dan piutang perusahaan.
Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan
perusahaan. Anggaran keuangan meliputi:
(9) Proyeksi Neraca
Anggaran Proyeksi Neraca mencerminkan perkiraan semua
aktiva dan pasiva yang akan dimiliki oleh perusahan pada akhir
suatu periode produksi.
Aktiva:

(a) Aktiva berwujud

(b) Aktiva lancar Kewajiban

(c) Kewajiban jangka pendek

Penganggaran Perusahaan
24
Universitas Pamulang Manajemen S-1

(d) Kewajiban jangka panjang

(e) Ekuitas pemilik


(10) Anggaran Pembantu Proyeksi Neraca.
Anggaran ini memerinci masing-masing pos yang ada dalam
neraca, terutama pos-pos yang berhubungan dengan ma¬salah
likuiditas perusahaan. Pos-pos tersebut antara lain:
Anggaran Kas yang terdiri dari:

(a) Arus kas masuk

(b) Arus kas keluar

Arus kas masuk bersumber dari:

(a) Penjualan tunai

(b) Penagihan piutang .

(c) Penerimaan-penerimaan lain (bunga, dividen dan lain¬-lain)

(d) Penjualan asset

(e) Pinjaman-pinjaman.

Sedangkan aliran kas keluar dapat berasal dari:

(a) Pembelian material

(b) Pembayaran gaji

(c) Beban lainnya yang dikeluarkan (biaya sewa, listrik, telepon,


alat-alat tulis dan lain-lain).

(d) Pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan ekspansi


(pembelian mesin- mesin baru, perluasan bangunan pabrik
dan lain-lain).

4. Anggaran Penambahan Modal

Penambahan modal merupakan proses “penilaian dan pengambilan


investasi skala panjang yang konsisten bagi optimalisasi sasaran korporasi”.
Pengertian “Capital Budgeting is the Process of evaluating and selecting long-
term invesments consistents with the firm’s goal of owner wealth maximization”.
Investasi juga bermakna pembiayaan sekarang dimana pencapaian yang

Penganggaran Perusahaan
25
Universitas Pamulang Manajemen S-1

diinginkan atas pembiayaan itu nantinya diperoleh melebihi 1 tahun berikutnya..


Pengertian “Capital Budgeting involves the entire process of planning whose
returns are expected to extend beyond one year”.

Dampaknya, korporasi memerlukan alur khusus mengevaluasi dan memilih


bermacam pilihan investasi tersedia. Keputusan atas investasi itu rumit
dilaksanakan sebab membutuhkan evaluasi atas kondisi pada periode
berikutnya, maka diperlukan estimasi - estimasi berdasarkan asumsi atas kondisi
sangat mungkin akan berlangsung, baik kondisi di dalam ataupun di luar
korporasi.

Anggaran penambahan modal mempunyai sasaran agar menerbitkan


kebijakan tentang investasi jangka panjang perusahaan ke dalam pelaksanaan
aktifitas perusahaan. Anggaran investasi jangka panjang perlu merencanakan
pengembalian akhir atas modal yang ditanamkan untuk peralatan, bangunan dan
ilmu pengetahuan merupakan bentuk anggaran penambahan modal. Pimpinan
departemen diperkenankan mengambil salah satu dari berbagai metode untuk
penambahan modal, dimana banyak perusahaan menengah kebawah
menerapkan pada metode yang paling mudah, yang dinamakan metode periode
pengembalian, hanya perlu mengevaluasi periode yang diinginkan untuk
mengembalikan besaran tambahan modal yang diperlukan perusahaan. Capital
Budget prinsipnya dibuat untuk skala panjang.
5. Depresiasi Aktiva

Penyusutan atau depresiasi penting dibuat prioritas oleh korporasi, sebab


harta berwujud yang dikuasi korporasi tidak hanya satu melainkan banyak. Umur
tiap – tiap harta berwujud itu berbeda dan cara menghitung depresiasi tiap – tiap
harta berwujud itu berbeda juga.

Penganggaran operasional dan Penganggaran Keuangan tidak akan


terpisahkan dari perencanaan dan peramalan anggaran. Disamping ramalan
anggaran, maka berikutnya dalam penganggaran keseluruhan dikenal juga :
1. Anggaran Beban Variabel digunakan bagi bermacam – macam beban yang
ditanggung oleh korporasi..
2. Informasi Tambahan Statistik.

3. Dokumen penganggaran terhadap pimpinan mengenai catatan pelaksanaan


anggaran

Penganggaran Perusahaan
26
Universitas Pamulang Manajemen S-1

6. Bagian - bagian Anggaran Keseluruhan (Komprehensif)

Bagian – bagian penganggaran keseluruhan yang komplit terdiri – dari :


a. Rencana substantif
1) Sasaran – saran korporasi

2) Sasaran utama korporasi

3) Strategi-strategi korporasi

4) Penetapan bermacam estimasi pokok yang nantinya dipakai korporasi


selanjutnya.
b. Rencana keuangan
1) Anggaran Jangka Panjang:

a) Penjualan, beban dan keuntungan

b) Penetapan besaran modal.

c) Penentuan tambahan modal.

d) Estimasi cash flow

e) Estimasi karyawan yang diperlukan

2) Anggaran Tahunan:

a) Anggaran operasional.

M Narafin menyatakan bahwa : “Anggaran operasional adalah


anggaran yang bertujuan untuk menyusun laba rugi. Anggaran laba
rugi adalah anggaran berupa daftar yang disusun seara sistematis atas
pendapatan, beban, dan laba rugi yang diperoleh suatu perusahaan
selama periode tertentu.” Anggaran operasional, meliputi:

b) Anggaran proyeksi Rugi/Laba.

Anggaran proyeksi Rugi/Laba adalah estimasi keuntungan atau


kerugian nantinya dihasilkan melalui anggaran penjualan, produksi,
beban operasional, biaya produksi ditanggung korporasi atau institusi
pada satu periode anggaran.

Penganggaran Perusahaan
27
Universitas Pamulang Manajemen S-1

c) Anggaran pendukung Rugi/Laba

(1) Anggaran penjualan.

Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanakan


penjualan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dalam
periode yang akan datang yang didalamnya terdapat rencana
tentang jenis ( kualitas ) barang yang akan dijual, jumlah
(kuantitas) yang akan dijual, harga penjualan serta waktu dan
tempat penjualannya.

(2) Anggaran produksi

Mulyadi (2000:14) menyatakan anggaran biaya produksi adalah


“rencana biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.”

(3) Anggaran biaya distribusi

Mulyadi (2000:14) menyatakan anggaran biaya distribusi adalah


“anggaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memasarkan
barang atau menyampaikan barang ke pasar, diantaranya :
(a) Biaya tenaga kerja bagian penjualan, yang terdiri dari

i. Pengawas penjualan (supervisor).

ii. Tenaga Penjual ( salesman).

iii. Pegawai kantor penjualan.


(b) Ongkos angkut yakni ongkos membawa produksi selesai dari
manufaktur ke pelanggan.
(c) Beban pengiriman, meliputi

i. Beban perjalanan karyawan penjualan.

ii. Akomodasi karyawan penjualan.

iii. Beban makan dan minum karyawan penjualan.


(d) Beban komunikasi ; yakni beban telepon yang digunakan bagi
keperluan penjualan produk.
(e) Komisi yakni dana yang dikeluarkan untuk personil - personil
khusus yang sudah turut berkontribusi pada kegiatan jual beli

Penganggaran Perusahaan
28
Universitas Pamulang Manajemen S-1

produk, kemungkinan terdiri dari tenaga penjual beserta


pihak- pihak lainnya.
(f) Deprisiasi peralatan kerja departemen penjualan.
(g) Beban departemen penjualan.
(h) Beban asuransi.
(i) Pajak.
(j) Beban iklan dan promosi

(4) Anggaran biaya administrasi dan umum

Anggaran biaya administrasi dan umum adalah anggaran yang


merencanakan secara lebih rinci mengenai biaya – biaya yang
akan terjadi di dalam lingkungan kantor administrasi perusahaan
serta biaya – biaya terkait keperluan perusahaan secara agregat,
yaitu segala biaya terkait kepentingan para direksi dan stafnya,
bagian keuangan, bagian administrasi dan biaya – biaya lainnya
dalam menjalankan kegiatan perusahaan untuk menunjang usaha
perusahaan

(5) Anggaran type appropriasi

Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)


Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai
anggaran- anggaran sebelumnya.
(a) anggaran pemeliharaan
(b) anggaran penelitian.

(6) Anggaran iklan dan promosi

Anggaran iklan dan promosi adalah proses yang sederhana, yang


memungkinkan seseorang menerima alasan bahwa tingkat terbaik
(optimal) dari berbagai investasi adalah tingkat yang dapat
memaksimalkan laba.

(7) Anggaran finansial.

Anggaran Keuangan (Financial Budget) adalah anggaran yang


memuat perkiraan - perkiraan terhadap aktifitas dan posisi
keuangan perusahaan untuk kurun waktu (periode) tertentu di
masa – masa berikutnya. Anggaran Keuangan perusahaan secara

Penganggaran Perusahaan
29
Universitas Pamulang Manajemen S-1

sistematis disajikan dalam laporan Neraca (Balance Sheet). Oleh


sebab itu sebutan lain untuk Anggaran Keuangan adalah
Anggaran Neraca (Balance Sheet Budget). Anggaran Finansial
meliputi :
(a) Anggaran neraca

Anggaran neraca adalah anggaran yang memerinci taksiran


keadaan aktiva atau asset dan pasiva atau kewajiban serta
kekayaan bersih dalam suatu kurun masa yang akan datang.
(b) Anggaran pembantu neraca.

i. Anggaran kas.

Anggaran kas adalah anggaran yang memerinci taksiran


penerimaan dan pengeluaran uang tunai dalam suatu
kurun masa yang akan datang sebagai alat untuk
memelihara likuiditas.
ii. Anggaran piutang.

Anggaran piutang merupakan budget yang dibuat untuk


perencanaan jumlah piutang perusahaan secara rinci dan
perubahan-perubahan dari masa ke masa selama periode
akuntansi periode berikutnya.
iii. Anggaran hutang

Anggaran hutang merupakan anggaran yg merencanakan


jumlah hutang pada waktu yang akan datang.
iv. Anggaran penambahan modal

Anggaran penambahan modal adalah biaya yang


dikeluarkan untuk penambahan modal dasar, modal
ditempatkan, dan modal disetor. Oleh karenanya jika
korporasi berniat mengadakan tambahan modal, dalam
hal ini yaitu tambahan modal disetor harus mendapat
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
v. Anggaran penyusutan aktiva

Anggaran penyusutan aktiva adalah biaya pengalokasian


harga perolehan dari suatu aktiva tetap karena adanya

Penganggaran Perusahaan
30
Universitas Pamulang Manajemen S-1

penurunan nilai aktiva tetap tersebut.


vi. Anggaran persediaan

Anggaran persediaan merupakan perencanaan dengan


terstruktur dan terinci mengenai jumlah persediaan
produk jadi dari masa ke masa selama jangka yang
ditentukan di masa berikutnya, dimana anggaran tersebut
mencakup rincian mengenai spesifikasi atas produk jadi
yang tersedia.
vii. Anggaran Biaya Finansial

Anggaran biaya finansial merupakan budget yang


direncanakan untuk mengantisipasi pengeluaran beban -
beban sehubungan dengan pembuatan laporan keuangan
perusahaan.

Dibawah ini skema penganggaran keseluruhan dimana skema tersaji


memperlihatkan hubungan dari anggaran departemen yang satu dengan
departemen lainnya, sekalian juga memperlihatkan cara pengolahan budget di
suatu korporasi.

Penganggaran Perusahaan
31
Universitas Pamulang Manajemen S-1

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Apa perbedaan antara Anggaran Parsial dengan Anggaran Komprehensif ?
Jelaskan !
2. Dalam Anggaran Komprehensif ada 2 rencana yang harus dilakukan yaitu
Rencana Substantif dan Rencana Keuangan. Jelaskan untuk kedua hal ini !
3. Apa isi dari sub Anggaran dalam Penganggaran Produksi ? Sebutkan dan
Jelaskan !
4. Apa yang anda ketahui tentang Anggaran Proyeksi Laba yang merupakan bagian
dari Anggaran Komprehensif ?
5. Menurut anda apakah semua perusahaan wajib menggunakan Anggaran Parsial,
Anggaran Komprehensif atau gabungan dari keduanya atau boleh salah satu
saja ? Jelaskan !

Penganggaran Perusahaan
32
Universitas Pamulang Manajemen S-1

D. REFERENSI
Adisaputro, Drs. Gunawan dan Drs. Marwan Asri, 2003, Anggaran Perusahaan,
BPFE, Yogyakarta

Christina, Ellen, dkk., 2001, Anggaran Perusahaan Suatu Pendekatan Praktis,


Gramedia, Jakarta

Darsono., Purwanti, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan : Teknik Mengetahui dan


Memahami Penyajian Anggaran Perusahaan sebagai Pedoman
Pelaksanaan dan Pengendalian Aktivitas Bisnis. Edisi 2. Mitra Wacana
Media, Jakarta.

Husnayetti, 2012, Anggaran Perusahaan, Jelajah Nusa, Tangerang

Munandar, M. 2007. Budgetting. Perencanaan Kerja Pengkoordinasian Kerja


Pengawasan Kerja. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta.

Rahayu, Sri., Arifian, Ari. 2010. Penganggaran Perusahaan. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rudianto. 2009. Penganggaran, Erlangga, Jakarta.

Nuryatno Amin, Muhammad dkk 2019, Praktikum Penganggaran Perusahaan, Mitra


Wacana Media, Bogor

Penganggaran Perusahaan
33

Anda mungkin juga menyukai