63
A. Jenis-Jenis HakatasTanah.....................................................63
B. HakMilik.....................................................................................68
C. Hak Guna Usaha.......................................................................73
D. HakGunaBangunan................................................................79
E. HakPakai..................................................................................... 85
F. Hak SewauntukBangunan....................................................93
G. Hak Atas Tanah yangBersifatSementara........................97
H. Hapusnya HakatasTanah...................................................105
I. Berakhirnya Hak-Hak atas TanahMenurutUUPA......105
Berakhirnya Hak-Hak atas Tanah KarenaLelang
danPewarisan..........................................................................109
J. Berakhirnya Hak-Hak atas Tanah Karena Ketentuan
Landreform............................................................................110
K. Penyelesaian Kasus-Kasus Penguasaan Hak atas
Tanah......................................................................................... 111
1. Hak milik
2. Hak gunausaha
3. Hak GunaBangunan
1. Wewenangumum.
Wewenang yang bersifat umum, yaitu pemegang hak
atas tanah mempunyai wewenang untuk menggunakan
tanahnya, termasuk juga tubuh bumi, air dan ruang yang
ada di atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan
yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu
dalam batas-batas menurut UUPA dan peraturan-peraturan
hukumlainyanglebihtinggi(pasal4ayat(2)UUPA).
2. Wewenangkhusus.
Wewenang yang bersifat khusus yaitu pemegang hak
atas tanah mempunyai wewenang untuk menggunakan
tanahnya sesuai dengan macam hak atas tanahnya, misal-
nya wewenang pada tanah Hak milik adalah dapat untuk
kepentingan pertanian dan atau mendirikan bangunan,
wewenang pada tanah Hak Guna Bangunan adalah meng-
gunakan tanah hanya untuk mendirikan dan mempunyai
bangunan di atas tanah yang bukan miliknya, wewenang
pada tanah Hak Guna Usaha adalah menggunakan tanah
hanya untuk kepentingan perusahaan dibidang pertanian,
perikanan, peternakan atau perkebunan.
FeodalismemasihmengakarkuatsampaisekarangdiIndo-
nesia yang oleh karena Indonesia masih dikuasai oleh berbagai
rezim. Sehingga rakyat hanya menunggu perintah dari pengua-
sa tertinggi. Sutan Syahrir dalam diskusinya dengan Josh Mc.
Tunner, pengamat Amerika (1948) mengatakan bahwa feodal-
ismeitumerupakanwarisanbudayamasyarakatIndonesiayang
masih rentan dengan pemerintahan diktator. Kemerdekaan In-
donesia dari Belanda merupakan tujuan jangka pendek. Sedan-
gkantujuanjangkapanjangnyaadalahmembebaskanIndonesia
dari pemerintahan yang sewenang–wenang dan mencapai kes-
ejahteraanmasyarakat.Padasaatitu,Indonesiabarusajaselesai
dengan pemberontakan G 30 S/PKI.Walaupun PKI sudah bisa
dieliminir pada tahun 1948 tapi ancaman bahaya totaliter tidak
bisa dihilangkan dari Indonesia. Pasal 16 UUPA tidak menye-
butkan hak pengelolaan yang sebetulnya hak atas tanahkarena
1. Secaraoriginair.
Terjadinyahakmilikatastanahuntukpertamakalinya
menurut hukum adat, penetapan pemerintah, dan karena
undang-undang.
2. Secaraderivative.
Suatu subjek hukum memperoleh tanah dari subjek
hukum lain yang semula sudah berstatus tanah hak milik,
misalnya jual beli, tukar menukar, hibah, pewarisan.
Dalam Pasal 24 UUPA ditegaskan, yaitu penggunaan ta- nah
Hak milik oleh bukan pemiliknya dibatasi dan diatur den- gan
peraturan perundangan. Karena pada asasnya, pemilik ta- nah
berkewajiban menggunakan atau mengusahakan tanahnya
sendiri secara aktif. Tetapi UUPA mengatur bahwa hak milik
atas tanah dapat digunakan dan diusahakan oleh bukan pemi-
liknya. Bebarapa bentuk penggunaan atau pengusahaan tanah
hak milik oleh bukan pemiliknya, yaitu:
1. Warga negaraIndonesia
2. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia
dan berkedudukan di Indonesia (badan hukumIndonesia)
Bagi pemegang yang tidak memenuhi syaratnya sebagai
subjek hak guna Usaha, maka dalam waktu 1 tahun wajib me-
lepaskan atau mengalihkan kepada pihak lain yang memenuhi
syarat. Apabila tidak dilakukan maka hak guna usahanya akan
hapus karena hukum dan tanahnya menjadi tanah negara.
Asal tanah Hak Guna Usaha apabila tanah Hak Guna Usaha
berupa tanah hak maka harus dilakukan pelepasan atau peny-
erahan hak oleh pemegang hak dengan pemberian ganti rugi
oleh calon pemegang Hak Guna Usaha dan selanjutnya akan
mengajukan permohonan pemberian Hak Guna Usaha kepada
Badan Pertanahan Nasional.
a. Jangka waktuberakhir.
b. Dihentikan sebelum jangka waktu berakhir karenasesuatu
syarat tidakdipenuhi.
c. Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktu-
nyaberakhir.
d. Dicabut untuk kepentinganumum.
e. Ditelantarkan.
f. Tanahnyamusnah.
g. Ketentuan dalam Pasal 30 ayat(2).
Faktor-faktor penyebab hapusnya Hak Guna Usaha dan
berakibat tanahnya menjadi tanah negara berdasarkan pasal 17
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai, adalah:
1. Warga NegaraIndonesia.
2. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia
danberkedudukandiIndonesia(BadanHukumIndonesia).
ApabilasubjekHakGunaBangunantidakmemenuhisyarat
sebagai WNI atau Badan Hukum Indonesia, maka dalam waktu
1 tahun wajib melepaskan atau mengalihkan kepada pihak lain
yang memenuhi hak sebagai pemegang Hak Guna Bangunan.
Apabilatidakdilakukanmakatanahakanberalihkepadanegara
karena hukumnya hapus dan tanahnya menjadi tanahnegara.
TerjadinyaHakGunaBangunanberdasarkanasaltanahnya
dapat dijelaskan sebagaiberikut:
a. Jangka waktuberakhir.
b. Dihentikan sebelum jangka waktu berakhir karenasesuatu
syarat tidakdipenuhi.
c. Dilepaskan oleh pemegang haknya sebelum jangka waktu-
nyaberakhir.
d. Dicabut untuk kepentinganumum.
e. Ditelantarkan.
f. Tanahnyamusnah.
g. Ketentuan dalam pasal 36 ayat(2).
Faktor-faktor penyebab hapusnya Hak Guna Bangunan
menurut pasal 35 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996
tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai,
yaitu:
E. HakPakai
1. Warga negaraIndonesia.
2. Orang asing yang berkedudukan diIndonesia.
3. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia
dan berkedudukan diIndonesia.
4. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indo-
nesia.
Pasal39PeraturanPemerintahNomor40Tahun1996ten-
tang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai yang
dapat mempunyai Hak Pakai,adalah:
1. Warga negaraIndonesia.
2. Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia
dan berkedudukan diIndonesia.
3. Departemen, lembaga pemerintah non departemen dan
pemerintahdaerah.
4. Badan-badan keagamaan dansosial.
5. Orang asing yang berkedudukan diIndonesia.
6. Badan hukum asing yang mempunyai perwakilan di Indo-
nesia.
7. Perwakilan negara asing dan perwakilan badan internasi-
onal.
Bagi pemegang Hak Pakai yang tidak memenuhi syarat
sebagai pemegang Hak Pakai, maka dalam waktu 1 tahun wa-
ProsedurpembebananhaktanggunganatasHakPakaiatas
tanah negara yang menurut ketentuannya wajib didaftar dan
menurut sifatnya dapatdipindahtangankan:
1. Apabila Hak Pakai atas tanah negara hapus dan tidak di-
perpanjang dan diperbaharui maka bekas pemegang Hak
Pakaiwajibmembongkarbangunandanbendabendayang ada
diatasnya dan menyerahkan tanahnya kepada negara
dalam keadaan kosong selambat lambatnya dalam waktu1
tahun sejak hapusnya Hak Pakai.
Buku :
Ahmad Sodiki, 2013, PolitikHukumAgraria, Konstitusi Press, Jakar-
ta.
,SejarahPenyusunan,IsidanPelaksanaan,HukumAgrariaIndo- nesia
Bagian Pertama Jilid II, Jambatan,Jakarta.
SudiknoMertokusumodkk.,1988,HukumdanPolitikAgraria,Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.