Anda di halaman 1dari 20
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi S UPT PUSKESMAS BENJENG. JL.RAYA NYANYAT NO 34 BENJENG GRESIK 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-nya hingga kami dapat menyelesaikan makglay ini yang berjudul Pencegahan Infeksi. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dan untuk menggta ida gejala infeksi, jenis-jenis infeksi, serta membantu dalam pencegahan, {dan cara penanganannya terutama pada ibu hamil n Diharapkan makalah ini dapat berguna untuk membantypendssahan infeksi yang bermanfaat dibidang kesehatan khususnya. Walaupun demikian, makalah ini tidak luput dari ke] Kritik dan saran sangat di harapkan, Semoga makalah ini bermanfaat. Terima Kasih. Wassalam, Kepala UPT Puskesmas Benjeng dr, SONI NIP: 197804152009001 1009 S & ® SS) Q & SS DAFTAR ISI COVER.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN .. A. Latar Belakang Tujuan Pedoman .... C. Sasaran Pedoman ... D. Ruang Lingkup.... BE, Landasan Hukum.... BAB Il STANDART KETENAGAAN . A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia .. B. Jawal Kegiatan BAB III STANDART FASILITAS ... A. Denah Ruangan ... B. Standart Fasilitas BAB IV TATALAKSANA .. A. Lingkup Kegiatan.... B. Met0de wsseesnensnenne C. Langkah Kegiatan BAB V LOGISTIK BAB VI KESELAMATA\ BAB VII KESELAMA’ BAB VIII PENGEW, BAB IX PENUTI BABI PENDAHULUAN A. Latar belakang Kewaspuadaan universal atau “universal precaution” merupakan upays pencegshan Infeksi_ yang telah_mengalami perjalanan panjang. dimulai scjak dikenalnya infeksi yang ‘diimbotkan dari tndakan mets yang telah menjadi ancaman bagi petugas keehtan dan pasien. Pada tahun 1847 diketahui babwa tindakan medis dapat menularkun infeksi, yaitw ‘melalui pengamatan Drlgnac F Semmelweis, pada satu bagian di rumah sakit umum Vienna mana ia bekerja. Pada pengamatannya menemui bahwa sebanyak 600-800 ibu meninggal setiap hun akibat demam setelah persalinan, Sementara dibagian lan, rate-rata Kematian ib borkisar 60 orang pertahun, Melalui penelitian yang seksama DeSemmelweis monemukan baw sumberinfeksi Berasal dari tangan petugas Keschatan yang menolo ddokter menyebarkan infeksi karen tidak mencuei tangan seteloh melakukangedetegayat dan sebelum menolong pessalinan. Sedang dibagian lain, pertolongan persaQ@EMukan oleh petugas keschata,sarung tangan juga mengurangi penye Penerapan Universal precautions pada setip ee eee Stn mn cn ss en es a pe provi), atau kontak, dan juga vida Aiagnosisoya Fedoman Pe ran damn Pengendalian Infekst S b. Transmission based precautions salah kewaspadaan tingkat kedua ai terhadap infeksi berdasarkan cara dari kpenularan, diraneang sebagai tambahan dai kewaspadaan universal tersebut datas kalau diperfokan dan unto diterapkan kepada pasien ‘yang erbukti atu diduga berpenckret, dropletyakit menular yang secara epidemiologis ewaspadaan ‘bermakna mengidap kuman patogen atau terinfeksi secara khusws lebih dari kewaspadaan universal untuk mencegah transi ‘Angka pengidap HIV di indonesia terus meningkat, dengan peningkatan kasus yang sangat bermakna, Sampai dengan 31 maret 2005 jumlah penderita AIDS yang dlilaporkan langnya, sohanyak 3.121 kasus, Sedangkan prevalens HIV pada kelompok berisiko tinggi dibehorapa sentinel site berkisar antara 0-16,794(WPS), IDUS 0-83,3%, NAPI 0.22%, Ledakan kasus HIV/AIDS terjadi akibat masuknya kasus secara langsung ke masyarakal melalui penduduk mmigran, sementara potensi penalaran dimayarakat cukup tingei (misalnya melalui prilaky seks bebas tanpa pelindung, penyalahgunaan nafza suntik yang semakin may gelayanan keschatan yang belum aman karena belum diterapkannya kewsspadaan univ J balk, ‘Penggundan bersama peraatan yang menembus Kult misalnya tat, ti Peoyakit hepatis B dan C keduanya potensat untuk menulay indakan pada pelayanan Kesehatan. Sebagaiiustrasi dikemukan buhwa menurut. Parska kesikitan hepatis B di indonesia pada pendonor sebesar 2.08% pada tah m angka kesakitan Iepatis C dimasyarakat menvrut perkitaan WHO adalah 2 us penyakit ini sering Pembuangan peralatan taj sec man Teknik dekontaminast dans ata tidak teat al tersebut dapat saja mey an isiko petugas kesehatantertlar Karena tertustk Jarumatau texpajan dara) melalui peraltan yang uh yang werinfeksi, Sementara pasien dapat tertlar nasi stay menerima darah stay produk datah yang smengandung vir. Fedoman he “an Pongendalian Injekst 1B, Tujuan Pedoman ‘Untuk m aluas pelayanan Kesehatan Khususnya di Puskesmas ‘Untuk mengetahu kualitaspelayanan Keschatan di Puskesmas Untuk mengetabui faktor-fukior yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ‘hambatan dari pelayanan Kesehatan di puskesmas AGEN PENYAKi iFEKSI Bakterijamur,virus.riketsia -parasit Pejamu rentan Immunocompromised:pasca bedah,luka bakar,penyakit kkronik,bayiansia ‘Tempat masuk Lapisan mukosasluka:sal cemassal ker sal nafas Fedoman AS Gan dan Pergendatian Infekst S Tubuh manusia (reservoir) Pejamu: (petugas Cairan tubuh spt Kesehatan yang darah,cairan vagina rentan) “Tusukan jarum,luka dikulit,Juka teriris,percikan © kepermukaan mukosa ~ « casren Pedoman aw 1, SisranKegistan Eduksi hand hygiene pews Pas Pada tahun 201 Sitetapkan semua ptugas rose Qo f Hygiene yan diberkan oleh Tim PPL 2, Sasaran Kegiatan Edukasi Hand Hygiene kel 2 BIC an edukas tentang Hand Pada tahun 2015 tetapkan haha pasien n mendapatkan penyulhan tentang Hand Hygiene dan etika Batuk 3, Sasaran Kegiatan Penggunaan APD Pada tahun 2014 ditetapkan se Rgas solaln menggunakan APD yang. sudah lientukan sesuai dengan jeg ang dilakukan. 4, Susaran Pemilahan Limba { “cla kesalahan pemilahan limbabisampah infeksis, non Pada tahun 2015 diet infoksius dan bends . itemukan volumes tempat sampah yang mei Fedoman Pe ran damn Pengendalian Infekst S 5. Sasaran Kegiatan Pelathan PPI internal Pada tahun 2016 ditetapkan selurub petugas Puskesmas mengikutiPelatiban PPL internal ‘yang diselenggarakan oleh Tim PPL D. Ruang Lingkup Rung lingkup pedoman ini meiput ae io © Undang Undang Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2009 tentang 2, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang 2 43. Kepmenkes §7S/menkew'SK/VIN/2001 tentang penyusunan up Glaanlingkungan ‘dan upaya pemantauan Tingkungan 4, Kepmenkes 876/Menkes/SK/VIIL2001 tentang pedoman isis dampak kesehatan lingkangan 5. Kepmentes RI Nonor 3#2MerkeasKamizonnGJaSredonas Peesshan dan Pengendian nes i RS dan Fass Kesh 6. Kepuusan Kepala UPT Pustesmas vim gy 449250.4443752.1872015 tentang ‘Tim Pencegahan dan Pengendalian S @ & I Fedoman he “an Pongendalian Injekst BABI STANDART KETENAGAAN A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia Tim pencegahan dan pengendalian infksi unit pelaksanaanteknis Puskesmas Benjeng 1. Dr. Rosaria Asna Yuan ao ‘Membuat SOP PPI ‘Menyusun dan mengevaluasi Plaksanaan PP dan, lana, : prosedur/monitoring surveilans at 7. Melakukan pengamatan PPI PuRRQD dengan mengunakan daft Tilik Pemantavan Pencegahan ian Taek. Fedoman he “an Pongendalian Injekst 1B, Jadwal Kegiatan KEGIATAN 7 7 [8 [> [w]e Eduksi Hand Hygiene | viv kepada petugas puskesmas Eduksi Hand Hygiene |V vv kepada pasien Pemaniauan Penggunaan | V viv APD Plain PPT Vv Pemilahan Limba Vv viv S BABII STANDART FAS! A. Denah Ruangan B, Standart Fasiitas Persyaratan ruangan yang di butubkay uRPngan sterilisst 1. Konto! peneriman dan area Ruang kerja dan peralatan gj Untuk pembersihan dan desinfcks!instrumen medis dan bedah yang di Fumpulkan dan lewat melalui washer disinfekior area bers 2. Fasiitas untuk rajang santas 2. Kantor supervise rus diluar galt) ata tetapitesedia tidak menghalangi pandangan dai proses Fedoman ry ao “an Pongendalian Injekst 4. Arca kerja bersih Ruangan untuk menyiapkan instrumen spesil, memeriksa dan mengujiinstrumen, ‘eraatan dan linen, untuk merakit isi nampan yang di bongkar dan mengemas Tinen 5, Area penyimpanan persediaan 6. Ruangan yang cukup untuk memuat Keranjang stril dan tli sebelum ke sterilisa at toi Penyimpanan alat str Loket pengetuaran 9, Area penyimpanan kranjangbersih S BABIV TATA LAKSANA A. Lingkup Kegiatan Perebusan atau Pengukusan menggunakan pans untuk membunh rikroorganisme. Pengukusan menpunyulan terhadap heberapa Kkeunggulan terhadap rerebus untuk proses abhi sarung tangan dan alatalt lain, seperti kana plastik dan semprit, cara ini mengurangi perusakan dan lebih efekti’ditijau dari sudut biaya Misilnya, banya diperiokan air 1 Titer untuk mengukus sarung tangan atau instumen, sedanghan untuk merehus perla 4-5 liter. Juga perubahan warna slat karen Kalsium dan Jogam berat lain yang terdapat pada air pipa tidak terdapat pada penguapan, karena wap hanya menganding molekul-molekul sir mum. AKhinya, walaypun perebusan dan Pengukusan sam-sama muah dilakukan, pengeringan sarung tangan yaya idk praktiskarena kontaminasi susahdicegah. Dengan pengukusan, sarang ak pera likeringkan diluar Karena ini tap berada dalam Kukusan, seh mungkinan ‘erkontaminasi Kurang. Pengurangan pengukusan adalah kukusan yang terse fa kel ching hanya cukup untuk alatalat dalam jumlah terbatas. Agar tif, kukusan agian baal har tris cukup air agar tetap mend sea

Anda mungkin juga menyukai