Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sadari Telaumbanua

Nim : 041544208

M.K. : Audit SDM

Jawaban

1. Pengertian audit dari tiga sumber/pakar/ahli sebagai berikut:


1) Menurut Arens dan Loebbecke (2003), auditing adalah “pengumpulan dan evaluasi bukti
tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara
informasi itu dan kriteria yang ditetapkan”. Auditing harus dilakukan oleh pihak yang
kompeten dan independen. Dari definisi ini mencakup beberapa kata atau frase kunci
yaitu informasi dan kriteria yang telah ditetapkan, mengumpulkan dan mengevaluasi
bukti, dan orang yang kompeten dan independen.
2) Menurut Maurtz dan Sharaf (1961) mengemukakan bahwa “auditing is analytical, not
constructive; it is critica, investigative, concerned with the basis for accounting
measurement and assertion”. Terjemahaanya adalah auditing bersifat analitikal, tidak
bersifat menyusun atau membangun, bersifat kritikal (mempertanyakan), investigatif
(menyelidik), berurusan dengan dasar-dasar pengukuran dan aseri akuntansi.
3) Menurut Mulyadi ( 2002 ) ialah “suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi”. Tujuaanya adalah untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

https://www.hestanto.web.id/auditing-menurut-para-cendekiawan/

2. Berikut jawaban poin A dan B


a) Secara umum audit dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu
 financial audit (audit laporan keuangan). Audit keuangan merupakan evaluasi
kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen secara
keseluruhan dibandingkan dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku
dan diterima secara umum. Dengan demikian, proses audit ini berkebalikan
dengan proses akuntansi keuangan. Dalam akuntasi keuangan, proses berjalan
maju sejak adanya transaksi kemudian pencatatan sampai dengan penyusunan
laporan keuangan. Sementara itu proses, audit dimulai dari laporan keuangan
yang kemudian berjalan mundur sampai penelusuran transaksi dengan
mengevaluasi bukti atau dokumen yang relevan. Dalam bahasa lain, akuntansi
keuangan merupakan kegiatan pencatatan transaksi yang hasil akhirnya adalah
laporan keuangan. Laporan keuangan ini yang kemudian menjadi input dalam
proses audit keuangan, dan hasil akhirnya adalah opini atas laporan keuangan
tersebut, misalnya wajar atau wajar tanpa syarat.
 compliance audit (audit ketaatan). Compliance audit merupakan pemerikasaan
untuk mengetahui apakah prosesdur atau aturan yang telah ditetapkan oleh
pihak yang memilki otoritas sudah dijalankan oleh pihak atau personil yang
seharusnya menjalankan prosedur dan aturan tersebut. Prosedur dan aturan
tersebut bisa berasal dari luar organisasi atau perusahaan atau bisa juga
merupakan prosedur dan aturan yang merupakan kebijakan internal
perusahaan.
 operational audit (audit operasional). Audit operasional adalah pemeriksaan
atas semua atau sebagian prosedur dan metode operasional suatu organisasi
untuk menila efesiensi, efektivitas, dan keekionomiannya. Audit operasional
biasanya dilakukan oleh pihak manajemen untuk mencari rekomendasi
perbaikan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Dalam beberapa literature,
audit operasional juga sering disebut dengan management audit. Audit
operasional atau audit manajemen ini merupakan audit yang ruang lingkupnya
sangat luas yang dapat meliputi segala fungsi dalam organisasi, mulai dari
pemasaran, produksi atau operasi, organisasi dan SDM, dan sebagainya.

b) Audit kinerja sumber daya manusia termasuk dalam jenis audit operasional karena Audit
operasional adalah cara pemeriksaan perusahaan dalam menjalankan bisnis, dengan
tujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Jenis audit ini sejatinya berbeda
dari audit normal, dengan tujuan memeriksa pengendalian dan mengevaluasi kewajaran
penyajian laporan keuangan. Audit operasional biasanya dilakukan oleh staf audit
internal, dengan spesialis yang tetap dapat dipekerjakan untuk jenis audit ini. Pengguna
utama audit operasional adalah tim manajemen, dan terutama para manajer di area
terkait. Audit operasional mencari celah proses yang menyebabkan ketidakefektifan
sumber daya, yang kemudian merekomendasikan solusi atas masalah tersebut. Audit
operasional juga menambah nilai serta layanan profesional bisnis. Sistematis dan disiplin
yang tinggi juga merupakan bagian jenis audit ini guna memastikan bahwa audit
operasional memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Sumber EKMA4476 hal. 1.5-1.6.

3. Berikut jawaban poin A dan B


a. Tujuan audit sumber daya manusia yang menurut Veithzal Rivai (2004) yaitu: “Tujuan
audit sumber daya manusia adalah untuk mengevaluasi kegiatan sumber daya manusia
dengan maksud:
 Menilai aktivitas sumber daya manusia
 Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki
 Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam
 Manunjukkan kemungkinan perbaikan, dan membuat rekomendasi untuk
pelaksanaan perbaikan tersebut.

Pelaksanaan audit ini hendaknya mencakup evaluasi terhadap fungsi sumber daya
manusia, penggunaan prosedur oleh para manajer, dan dampak kegiatan tersebut
pada sasaran dan kepuasan kerja.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan pelaksanaan audit sumber daya manusia berfokus
pada pencarian data dan informasi tentang permasalahan organisasi dari perspektif
sumber daya manusia. Masalah-masalah yang secara langsung atau tidak langsung
dapat mengakibatkan kegagalan organisasi dapat diidentifikasi sedini mungkin
melalui proses audit sehingga manajemen dapat segera memberi perhatian dan
tindakan koreksi dapat segera dilaksanakan.

https://www.psychologymania.com/2013/05/tujuan-audit-sdm.html

b. Manfaat yang dapat diberikan jika suatu organisaasi melaksanakan audit SDM berbasis
kompetensi. Wiliam B Wertther, Jr. dan Keith Davis menyebutkan beberapa manfaat
dari audit SDM antara lain:
 Mengidentifikasi kontribusi dari Departemen SDM terhadap organisasi,
 Meningkatkan citra profesional Departemen SDM,
 Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi bagi
karyawan Departemen SDM,
 Memperjelas tugas- tugas dan tanggung jawab Departemen SDM,
 Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM,
 Menemukan masalah- masalah kritis dalam bidang SDM,
 Memastikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan, dalam praktik SDM,
 Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif,
 Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam Departemen SDM,
 Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.

https://komunita.widyatama.ac.id/penerapan-audit-sumber-daya-manusia-pada-
perguruan-tinggi/

Anda mungkin juga menyukai