Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Sadari Telaumbanua


…………………………………………………………………
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041544208
…………………………………………………………………
Tanggal Lahir : 27 Desember 1994
…………………………………………………………………
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4213/Manajemen Keuangan
…………………………………………………………………
Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen
…………………………………………………………………
Kode/Nama UPBJJ : 13/Batam
…………………………………………………………………
Hari/Tanggal UAS THE : Rabu/ 22 Desember 2021
…………………………………………………………………

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS
TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Sadari Telaumbanua


………………………………………………………………
NIM : 041544208
………………………………………………………………
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4213/Manajemen Keuangan
………………………………………………………………
Fakultas : Ekonomi
………………………………………………………………
Program Studi : 54/Manajemen
………………………………………………………………
UPBJJ-UT : 13/BATAM
………………………………………………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Batam, 22 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Sadari telaumbanua
Nama Mahasiswa
Jawaban

1. Diketahui:
Ringkasan neraca PT X pada akhir 2021 sisi aktiva:
Aset lancar Rp 500.000.000
Aset tetap (net) Rp 1.000.000.000
Sedangkan sisi pasiva:
Hutang dagang Rp 200.000.000
Hutang bank Rp 400.000.000
Total ekuitas Rp 800.000.000

Laba operasi (EBIT) Rp 200.000.000


Tarif pajak penghasilan 15%
Jika para pemodal PT. X pada tahun 2021 menginginkan rata-rata tingkat keuntungan setelah pajak
sebesar 10%
a) EVA PT. X pada tahun 2021
NOWC = aset lancar – hutang dagang
= 500.000.000 – 200.000.000
= 300.000.000
Investor supplied capital = Rp 400.000.000 + Rp 800.000.000 = Rp 1.200.000.000
Total operating capital = Rp 200.000.000 + Rp 1.000.000.000 = Rp 1.200.000.000
Perhatikan bahwa kedua angka tersebut harus sama
EBIT Rp 200.000.000
Tarif pajak penghasilan 15%
NOPAT = NOPAT= 300.000.000 (1-0,15)= 225.000.000
Kapital yang disediakan oleh para pemodal Rp 1.200.000.000
Biaya modal setelah pajak (%) 10%
Biaya modal dalam rupiah Rp 120.000.000
EVA = NOPAT- BIAYA MODAL
= 225.000.000 (0,10x1.200.000.00)
= 225.000.000 – 120.000.000
= 105.000.000
b) Analisis hasil perhitungan EVA PT X tahun 2021 adalah yang artinya pada tahun 2021
manajemen PT. X mampu menghasilkan keuntungan lebih besar dari yang diinginkan
oleh para pemodal (ditunjukkan oleh EVA yang positif).
Sumber EKMA4213 modul 2. 2.17

2. Berencana mengganti mesinnya dengan mesin baru mesin lama sendiri baru diperbaiki
sehingga memiliki usia ekonomi yang sama dengan yang baru pajak penghasilan 15%
menggunakan metode penyusutan garis lurus dan tingkat keuntungan yang diharapkan 15%
Data kedua mesin:
Mesin lama Mesin baru
Harga 100 200
Usia ekonomis 5 th 5 th
Nilai residu 10 20
Penghasilan 200 200
Biaya-biaya tunai per tahun 100 80
Jawab:
a. NPV mesin lama dan mesin baru

NPVMesinlama = -100 + ∑ = 193,98  194

NPVMesinbaru = -200 + ∑ = 160,02  160

b. Analisis hasil perhitungan NPV mesin lama dan mesin baru dari hasil pengukuran NPV
mesin lama > NPV mesin baru maka seharusnya perusahaan tidak perlu mengganti mesin
lama.
SUMBER: BMP EKMA4213

3. Analisa pecking order theory


a. Pecking order theory adalah Teori pecking order yang menyatakan bahwa perusahaan
lebih suka pendanaan internal dibandingkan pendanaan eksternal, utang yang aman
dibandingkan utang yang berisiko serta yang terakhir adalah saham biasa (Corey and
Myers, 1984) . Pecking order theory yang dikemukakan oleh (Corey and Myers, 1984)
menggunakan dasar pemikiran bahwa tidak ada suatu target debt to equity ratio
tertentu dimana hanya ada tentang hirarkhi sumber dana yang paling disukai oleh
perusahaan. Esensi teori ini adalah adanya dua jenis modal external financing dan
internal financing. Teori ini menjelaskan mengapa perusahaan yang profitable umumnya
menggunakan utang dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan karena
perusahaan mempunyai target debt ratio yang rendah, tetapi karena mereka
memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang kurang profitable akan
cenderung menggunakan utang yang lebih besar karena dua alasan, yaitu; (1) dana
internal tidak mencukupi, dan (2) utang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai.
Maka dari itu, teori pecking order ini membuat hirarkhi sumber dana, yaitu dari internal
(laba ditahan), dan eksternal (utang dan saham).
SUMBER: http://repo.darmajaya.ac.id/2717/6/16.%20BAB%20II.pdf

b. Penelitian pemilihan struktur modal terkini (3 tahun terakhir), dengan penggunaan Teori
pecking order struktur modal adalah salah satu teori keuangan perusahaan yang paling
berpengaruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang
paling penting pada struktur modal perusahaan dengan teori pecking-order. Regresi
hierarki digunakan sebagai model analisis. Penelitian ini mengkaji determinan keputusan
utang pada 31 perusahaan perbankan Indonesia yang dikutip di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan struktur modal
adalah profitabilitas dan tingkat pertumbuhan. Profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap struktur modal. Ini menyiratkan bahwa perusahaan lebih suka menggunakan
pendapatan mereka untuk membiayai kegiatan bisnis dan dengan demikian modal
hutang tidak berguna. Tingkat pertumbuhan berpengaruh positif terhadap struktur
modal. Peluang pertumbuhan yang lebih besar akan memiliki lebih banyak struktur
modal untuk membiayai pertumbuhan. Ukuran merupakan variabel moderator dalam
penelitian ini. Ukuran perusahaan memoderasi efek tarif pajak pada struktur
modal. Perusahaan besar tampaknya mengambil keuntungan dari pengurangan pajak
atas utang. Temuan ini penting bagi manajemen dan investor.
Sumber: Suhardi., Afrizal. (2019). Bagaimana Pecking-Order Theory Menjelaskan Struktur
Permodalan Bank di Indonesia. Econos: Jurnal Ekonomi dan Sosial. Volume 10. Hal32-54.
c. Variabel yang diteliti dalam penelitian tersebut adalah Return on Equity, Persentase
perubahan dalam total assets, tax/profit before tax, asset tetap/ total assets,
pembayaran dividen, log (total assets). Variabel dependen adalah struktur modal (debt).
Variabel independen meliputi profitabilitas (profit), struktur aktiva (assetangible), pajak
(tingkat pajak), pembayaran dividen(dividen), dan pertumbuhan penjualan (growth).
Variabel moderator yaitu ukuran perusahaan(size).
d. Kesimpulan dan pendapat untuk menindak lanjut hasil penelitian tersebut jika saya
bekerja diperusahaan properti: analisis faktor-faktor penentu pilihan struktur modal
perusahaan perbankan di Indonesia yang terdaftar di BEI berdasarkan data dari
31perbankan yang terdaftar dalam periode 2010-2015 dalam konteks pecking order
theory. Studi ini memberikan kontribusi pada literatur empiris terhadap struktur modal
dengan dua cara. Pertama, penelitian ini itu milik sejumlah studi yang analisis struktur
modal pasar saham emerging. Kedua, membandingkan pengaruh ukuran perbankan
terhadap faktor- faktor penentu. Kesimpulannya, bukti empiris dari penelitian ini
menunjukkan bahwa profitabilitas dan Tangible Asset merupakan variabel penting yang
mempengaruhi struktur modal perbankan. Profitabilitas negatif mempengaruhi struktur
modal bahwa perusahaan lebih memilih pembiayaan dari sumber eksternal. Bank
menggunakan kas internal untuk membiayai kredit nasabah atau proyek-proyek baru.
Ketika kas internal tidak mencukupi, Bank menerbitkan utang. Ekuitas dikeluarkan
sebagai jalan terakhir. Bank yang memiliki profitabilitas lebih mungkin untuk
menghasilkan internal leverage yang menurun dengan profitabilitas. Tangible Asset
secara positif mempengaruhi struktur modal, hal ini mungkin karena mempengaruhi
utang jangka panjang. Menerapkan teori pecking order, perusahaan berkembang
menempatkan permintaan yang lebih besar pada dana keuangan. Mereka akan
cenderung untuk melihat ke dana eksternal untuk membiayai pertumbuhan. Peluang
pertumbuhan (growth) tidak berkorelasi dengan struktur modal, padahal menerapkan
teori pecking order, perusahaan berkembang menempatkan permintaan yang lebih
besar pada dana keuangan, sehingga mereka akan cenderung untuk melihat ke dana
eksternal untuk membiayai pertumbuhan. Kebijakan dividen tidak berkorelasi dengan
struktur modal pada tahun 2010- 2015, hal ini mungkin karena adanya krisis keuangan.
Ukuran perusahaan adalah moderator dari jalur antara tarif pajak dan struktur modal.
Tarif pajak mempengaruhi secara positif. perusahaan besar muncul untuk mengambil
keuntungan dari pengurangan pajak dari utang. perusahaan besar menghadapi
keuntungan relatif untuk menaikkan pembiayaan dari lembaga formal karena mereka
memiliki asimetri informasi yang lebih rendah, lebih beragam dan risiko yang lebih
rendah.
Jika saya bekerja diperusahaan properti maka tidak akan jauh berbeda dengan hasil
penelitian yang akan dilakukan berikutnya, variabel yg digunakan pun bisa saja menjadi
tolak ukur yang sama. kesimpulan yang mungkin nantinya bisa saya dapatkan menindak
lanjuti dari hasil penelitian berikut bahwa diperusahaan properti:
 Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur
modal. Artinya, besar kecilnya tingkat penjualan perusahaan pada suatu periode
tidak akan mempengaruhi penambahan jumlah hutang perusahaan.

 Risiko bisnis berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal.


Artinya, bahwa besar kecilnya risiko bisnis suatu perusahaan baik itu perusahaan
yang memiliki risiko besar maupun risiko kecil akan tetap melakukan hutang
tanpa menghiraukan risiko yang akan ditanggung perusahaan.
 Likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Artinya,
semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan maka tingkat hutang yang dimiliki oleh
perusahaan justru akan semakin kecil.

4. Analisa motif merger adalah


a. Merger paling sering dilakukan untuk mendapatkan pangsa-pasar lebih banyak,
mengurangi biaya operasi, memperluas ke wilayah baru, menyatukan produk bersama,
meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan laba, di mana semuanya harus
menguntungkan pemegang saham perusahaan. Merger adalah penggabungan sukarela
dari dua perusahaan dengan persyaratan yang sama secara luas menjadi satu badan
hukum baru. Perusahaan-perusahaan yang setuju untuk bergabung kira-kira sama dalam
hal ukuran, pelanggan, dan skala operasi.
SUMBER : https://money.kompas.com/read/2021/10/09/074259726/apa-itu-merger-
perusahaan-definisi-manfaat-jenis-dan-contohnya?page=all

b. Informasi perusahaan yang melakukan kebijakan merger pada kurun waktu 5 tahun
terakhir: Nama perusahaan: Bank syariah BUMN penggabungan antara BRI syariah,
dengan PT Bank Mandiri Syariah dan PT Bank BNI Syariah. Latar belakang perusahaan:
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, merger ini dilakukan guna meningkatkan core
competence seluruh BUMN, termasuk pada sektor keuangan. Selain itu, sebagai negara
dengan penduduk muslim terbesar Indonesia diharapkan bank ini mampu berdaya saing
global. Mengingat mergernya menghasilkan total asset senilai Rp 220 triliun hingga Rp
225 triliun. Kemudian, merger akan meningkatkan inkusifitas sehingga akses terhadap
jasa dan produk keuangan berprinsip syariah semakin meluas. Sehingga nasabah
memiliki ragam pilihan. Lalu, bank syariah akan lebih efisien melakukan penggalangan
dana, operasional, pembiayaan, dan belanja. Sehingga dapat menekan tingginya biaya
operasional dan belanja modal (capital expenditure). Selain itu, Bank Syariah dinilai
berprospek cerah. Hal ini dilihat dari data OJK yang menunjukkan pertumbuhan
Pembiayaan yang Disalurkan perbankan syariah per Juni 2020 mencapai 10,13 (yoy).
Lebih tinggi dibanding pertumbuhan penyaluran kredit perbankan konvensional, 1,49
persen (yoy) pada periode yang sama. Pada periode tersebut pula DPK perbankan syariah
Indonesia mencapai 9% (yoy), dibandingkan DPK perbankan konvensional 7,95% (yoy).
Tak sampai di situ, produk yang ditawarkan bank syariah yang merger tersebut pun
lengkap. Baik untuk wholesale, consumer, UMKM, ritel, dan beragam layanan lainnya.
Pelaksanaan merger bank syariah BUMN memiliki beberapa alasan yaitu diantaranya
adalah :
o Dengan pelaksanaan merger bank syariah BUMN lebih efiesien dalam
penggalangan dana, operasional, pembiayaan, dan belanja.
o Merger bank syariah BUMN membuktikan bank syariah memiliki prospek yang
cerah dan perbankan syariah mampu bertahan di tengah pengaruh pandemi
covid-19.
o Aset yang dimiliki bank syariah BUMN makin besar dan kuat.
o Bank hasil merger memiliki potensi menjadi 10 bank syariah teratas secara global
berdasarkan kapitalis pasar.
o Bank BUMN hasil merger akan memilki produk yang lengkap.
o Pelaksanaan merger tidak hanya menjadi upaya dan komitmen dalam
pengembangan ekonomi syariah namun juga menjadi pilar baru kekuatan
ekonomi nasional, mendorong Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan
syariah global.
o Merger memudahkan akses semua kalangan masyarakat untuk mendapat
pelayanan jasa keuangan yang sesuai prinsip-prinsip syariah. Negara Republik
Indonesia mempunyai komposisis penduduk muslim yang cukup tinggi. Meskipun
demikian tingkat penetrasi syariah dengan aset perbankan secara umum di
Indonesia pada tahun 2019 masih cukup rendah, yaitu 8%. Penetrasi aset syariah
negara Indonesia tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain
yang mempunya penduduk muslim yang tinggi sama seperti indonesia seperti
negara Malaysia, Kuwain, Brunei dan Saudi Arabia yang rata-rata di atas 20% dan
bahkan ada yang mencapai di atas 50%.56 Hal tersebut mendorong OJK
membentuk suatu bank syariah yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan
penetrasi aset syariah di negara Indonesia. OJK mempunyai alasan lain
melakukan merger pada bank syariah BUMN yakni selain meningkat penetrasi
aset syariah ojk juga belum menemukan bank syariah di Indonesia yang memiliki
kemampuan, baik dari segi finansial mampun teknologi untuk dapat memenuhi
kebutuhan nasabah dan meraih pangsa-pasa.

Motif perusahaan tersebut melakukan merger dan tingkat keberhasilan melakukan merger:
Alasan yang melatar belakangi industri perbankan melakukan merger diantaranya ialah :
1) Keinginan untuk mejadi pemimpin pasar
2) Pertumbuhan bisnis dan diversifikasi
3) Sinergi
4) Mengelola potensi kebangkrutan dan risiko
5) Motif skala ekonomis
6) Skop ekonomi
7) Integrasi yang strategis.
Pada awal beroperasi sudah mampu menjadi magnet pelaku usaha dan investor di bursa
saham yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai saham yang signifikan. Pelaku usaha pun
memberikan penilaian positif dan menaruh harapan yang besar akan kiprah sebagai lembaga
keuangan yang dapat menjadi penggerak ekonomi nasional. Keberhasilan awal ini harus
diikuti dengan keberhasilan menjawab tantangan untuk mencapai visi kelas dunia dan
mampu menjadi pendorong ekonomi nasional, antara lain melalui upaya transformasi bisnis
yang terus menerus, menghasilkan produk jasa keuangan yang kompetitif dan meningkatkan
penetrasi fasilitasi pembiayaan untuk UMKM. Untuk itu, DPR melalui fungsi pengawasan
perlu terus mengawal dan mendorong perkembangan BSI berperan dalam perekonomian
dan mampu mencapai visi yang dicita-citakannya pada tahun 2025.
c. Motif merger dari perusahaan tersebut sudah cukup sesuai dengan teori merger, salah
satunya faktor yang paling mendasar ialah motif ekonomi. Dengan kata lain, kalau akan
membeli perusahaan lain maka pembelian tersebut hanya dapat dibenarkan apabila
pembelian tersebut menguntungkan laba dimana terdapat transaksi. Kondisi saling
menguntungan ini akan terjadi apabila dari peristiwa akuisisi atau merger diperoleh
synergy yang berarti bahwa nilai gabungan dari kedua perusahaan tersebut lebih besar
dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan.
Sumber: Simbolon, E, S. (2021). Aspek Hukum Pelaksanaan Merger Pada Bank Skripsi.
Fakultas Hukum: Universitas Sumatera Utara.Syariah BUMN (Bank BRI Syariah, Bank
Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah).

Anda mungkin juga menyukai