Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

KURIKULUM PENDIDIKAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Kurikulum Pendidikan

Disusun oleh:

Dwi Silvianti
20061024

Dosen Pengampu :
Dr. Indrati K, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
RESUME
KETEPATAN DALAM MENDESKRIPSIKAN KTSP

1. Pengertian dan Karakteristik KTSP.


KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang
dikembangkan sesuai dengan saatuan pendidkan, potensi sekolah/ daerah, karateristik
sekolah/daerah, social budaya masyarakat setempat, dan karateristik peserta didik. KTSP
merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru,
karena mereka banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggung jawab yang memadai.
KTSP memiliki karateriskrtik yang bisa ketahui antara lain bagaimana sekolah dan
satuan pemdidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber
belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta system penilaian. Berdasarkan uraian
diatas, dapat dikemukakan beberapa karateristik KTSP sebagai berikut: pemberian otonomi
luas kepada sekolah dan satuan Pendidikan, partisipasi, masyarakat dan orang tua yang
tinggi, kepemimpinan yang demokratis dan profesional, serta team-kerja yang dampak dan
transparan.
2. Akankah KTSP akan mendongkrak Pendidikan?
Melalui KTSP, sekolah dan satuan Pendidikan perlu dikembangkan menjadi
Lembaga yang diberi kewenangan dan tanggung jawab secara luas untuk mandiri, maju dan
berkembang berdasarkan strategi kebijakan management yang ditetapkan pemerintah.
Persoalan yang muncul adalah apakah kondisi actual satuan Pendidikan dan sekolah-sekolah
di Indonesia beserta sumber dayanya sudah memiliki kesiapan untuk mengembangkan dan
melaksanakan KTSP yang akan mengubah pola dan system pengembangan kurikulum?
Lantas, Mampukah KTSP mendongkrak kualitas Pendidikan?
Sehubung dengan itu, Agar Pengembangan dan penerapan KTSP mampu
mendongkrak kualitas Pendidikan, perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam
kebijakan pengelolaan sekolah yang menyangkut aspek-aspek berikut.
a) Iklim Pembelajaran Kondusif.
b) Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan
c) Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan
d) Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional

3. Mengembangkan KTSP.
Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan
berbagai kompo nen, yang tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang
terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami ber bagai
faktor yang mempengaruhinya.
Pengembangan KTSP memfokuskan pada kompetensi tertentu, berupa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang utuh dan terpadu, serta dapat didemonstrasikan peserta didik
sebagai wujud hasil belajar. Penerapan KTSP memungkinkan para guru merencanakan, me
laksanakan, dan menilai kurikulum serta hasil belajar. peserta didik dalam mencapai standar
kompetensi, dan kompetensi dasar, sebagai cermin penguasaan dan pe mahaman terhadap apa
yang dipelajari.
Adapun prinsip pengembangan KTSP dikembangkan oleh dikembangkan oleh sekolah
dan ko mite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta
panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP, dengan memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut (Permendiknas, No. 22 Tahun 2006). Yaitu :
a) Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan
lingkungannya.
b) Beragam dan terpadu
c) Tanggap terhadap perkembangan iklmu pengetahuan,teknologi,dan seni
d) Relevan dengan kebutuhan
e) Menyeluruh dan berkesinambungan
f) Belajar sepanjang hayat
g) Seimbang antara kepentingan global,nasional dan local.
4. Strategi pengembangan KTSP
Terdapat beberapa strategi yang perlu diperhatikan da lam pengembangan dan
pelaksanaan KTSP, terutama berkaitan dengan sosialisasi KTSP di sekolah, mencipta kan
suasana yang kondusif, mengembangkan fasilitas dan sumber belajar, membina disiplin,
mengembangkan kemandirian kepala sekolah, mengubah paradigma (pola pikir) guru, serta
memberdayakan staf.
a) Sosialisasi KTSP di Sekolah
b) Menciptakan Suasana yang Kondusif
c) Menyiapkan sumber belajar
d) Membina disiplin
5. Kurikulum 2013
Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan kesetaraan mulai tahun pelajaran
2019/2020 wajib melaksanakan kurikulum 2013. Sebagian ada yang menganggap bahwa
implementasi kurikulum 2013 tidak memerlukan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP). Bahkan ada yang mendikotomikan kurikulum 2013 dan KTSP. Ternyata kurikulum
2013 juga tetap memerlukan KTSP. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 61 Tahun 2014 bahwa dalam melaksanaan kurikulum 2013 diperlukan
kurikulum operasional yang disebut kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pasal 1 angka 1
menyebutkan bahwa “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.” Pada bagian lain disebutkan bahwa KTSP dikembangkan, ditetapkan
dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan (Pasal 2 ayat [1]). Adapun pengembangan
KTSP tersebut mengacu pada standar nasional pendidikan dan kurikulum 2013.
Penyusunan KTSP pada PKBM/SKB penyelenggara pendidikan kesetaraan bukanlah
bagian dari memformalkan pendidikan nonformal. Ini adalah bagian dari bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kesetaraan agar lebih bermutu dan bermartabat.
Agar pendidikan kesetaraan diselenggarakan tidak asal-asalan, namun memiliki arah dan
tujuan yang jelas. Agar muatan program kelompok khusus, (yaitu pemberdayaan,
keterampilan wajib dan keterampilan pilihan) tidak disusun asal-asalan, namun sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya dan ekonomi setempat.

A. Perbedaan KTSP dalam Kurikulum 2006 dengan KTSP dalam Kurikulum 2013
Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan dalam pelaksanaan
kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 sama-sama
kurikulum berbasis kompetensi. Pada pelaksanaan K-13, mewujudkan kompetensi siswa
yang dicita-citakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan. Sesuai dengan
amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan
pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target
kompetensi siswa yang menjadi targetnya.

Perbedaan KTSP dalam Kurikulum 2006 dengan KTSP dalam Kurikulum 2013 yaitu :
 KTSP dalam Kurikulum 2006
1. Materi disusun untuk memberi pengetahuan untuk siswa
2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah siswa diberitahu tentang materi yang
harus dihafal.
3. Penilaian pada pengetahuan melalui ulungan dan ujian.
4. Penjurusan di SMK sangat detail sampai dengan keahlian.
5. Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan dengan terpisah (separated curriculum).
6. Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi sendiri.
 KTSP dalam kurikulum 2013
1. Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, hasilnya melalui
pemanfaatan berbagai sumber belajar (siswa mencari tahu sendiri).
3. Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan
portofolio.
4. Penjurusan di SMK tidak terlalu detail (sampai bidang studi), di dalamnya terdapat
pengelompokan pembelajaran dan pendalaman.
Berdasarkan dari perbedaan di atas dipahami bahwa kurikulum 2013 lebih
menekankan pada integrated curriculum. Pendekatan ini mirip dengan Major approach to
learning with a cognitive approach yang dikemukan oleh Steppen N. Elliot. Dia menyatakan
model pendekatan ini memiliki 3 ciri, antara lain:
1. Belajar haruslah meaningful (bemakna)
2. Belajar haruslah discovery learning (belajar mendapatkan penemuan) dengan mencari
tahu sendiri.
3. Belajar harus constructiviogi dan penawaran terkait.

Anda mungkin juga menyukai