Anda di halaman 1dari 10

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Ananda Adhetya A XI IPS 2

Penyakit Menular Seksual (PMS) dan Penyebabnya


Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks. Penyakit menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. PMS dapat menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan dan bahkan kematian. Wanita lebih beresiko untuk terkena PMS lebih besar daripada laki-laki sebab mempunyai alat reproduksi yang lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah. Oleh karena letak dan bentuk kelaminnya yang agak menonjol, gejala PMS pada laki-laki lebih mudah dikenali, dilihat, dan dirasakan. Sedangkan pada perempuan sebagian besar gejala yang timbul hampir tak dapat dirasakan. Gejala-gejala umum PMS pada laki-laki adalah : Bintik-bintik berisi cairan, borok, atau lecet pada daerah sekitar kelamin. Luka tidak sakit, keras dan berwarna merah pada sekitar daerah kelamin. Adanya kutil yang tumbuh seperti jengger ayam. Rasa gatal yang sangat hebat di sekitar kelamin. Sakit luar biasa saat kencing. Kencing nanah/darah dengan bau busuk.

Bengkak panas nyeri pada pangkal paha yang akhirnya menjadi borok. Kehilangan berat badan secara drastis, diare berkepanjangan, dan berkeringat saat malam. Sedangkan pada perempuan meliputi : Rasa sakit atau nyeri saat kencing atau saat berhubungan seksual. Rasa nyeri pada perut bagian bawah. Keluarnya lendir pada vagina. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, dan disertai rasa gatal pada kelamin. Keputihan berbusa dan berbau busuk. Bercak-bercak darah setelah berhubungan seks. Ada banyak jenis PMS yang telah ditemukan. Dan diantaranya yang paling sering ditemui dan berbahaya adalah : 1.Gonorea (GO) Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Ada masa tenggang (masa inkubasi) selama 2 -10 hari setelah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri, merah, bengkak dan bernanah. Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan. Akibat penyakit GO, pada laki-laki dan perempuan, seringkali berupa kemandulan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan. 2.Herpes Genital

Penyakit yang disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa tenggang 4 - 7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks. Gejala yang ditimbulkan adalah : Bintil-bintil berair seperti anggur di sekitar kelamin. Pecah, lalu menyebabkan luka kering mengerak lalu hilang. Terulang lagi sampai seumur hidup. Pada perempuan, seringkali menjadi kanker mulut rahim beberapa tahun kemudian. Penyakit ini belum ada obat yang benar-benar mujarab, tetapi pengobatan anti virus bisa mengurangi rasa sakit dan lamanya episode penyakit. 3.Sifilis (Raja Singa) Kuman penyebabnya disebut Treponema pallidum. Masa tanpa gejala berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul benjolan di sekitar alat kelamin. Kadang- kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental. 4.Klamidia Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa tanpa gejala ber-langsung 7 - 21 hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi laki-laki dan perempuan. Pada perempuan, gejalanya bisa berupa : Keluarnya cairan dari alat kelamin atau sering disebut keputihan encer berwarna kuning kecoklatan. Rasa nyeri di rongga pinggul.

Pendarahan setelah hubungan seksual. Sedangkan pada laki-laki, gejalanya bisa berupa : Keluar cairan bening dari saluran kencing. Rasa nyeri saat kencing. Infeksi lebih lanjut dapat menyebabkan banyak cairan keluar dan bercampur nanah. Tidak jarang pula, gejala tidak muncul sama sekali, padahal proses infeksi sedang berlangsung. Oleh karena itu penderita tidak sadar sedang menjadi pembawa PMS dan menularkannya kepada pasangannya melalui hubungan seksual. Akibat terkena Klamidia pada perempuan adalah cacatnya saluran telur dan kemandulan, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Sementara pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran air mani dan mengakibatkan kemandulan, serta radang saluran kencing. Pada bayi, 60% - 70% terkena penyakit mata atau saluran pernafasan (pneumonia). 5.Trikomoniasis Vaginalis Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh parasitTricho monas vaginalis. Gejala dan tanda-tandanya adalah: Keluar cairan vagina berwarna encer dan baunya busuk. Vulva agak bengkak, gatal, dan tidak nyaman. Nyeri saat kencing.

6.Kandidadis Vagina Kandidiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candidas albicans.

Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam liang kemaluan perempuan. Tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini meluas dan berreplikasi secara tak terkendali sedemikian rupa sehingga mengakibatkan infeksi dan terjadi keputihan. Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti susu, bergumpal, disertai rasa gatal panas dan kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya. Penyakit ini tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dari perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan di kulit kelamin. 7.Kutil Kelamin Penyebabnya adalah human papilloma virus (HPV) dengan gejala yang khas yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan. Pada perempuan, dapat mengenai kulit di daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim. Bila perempuan hamil, kutil dapat tumbuh sampai besar sekali. Kutil kelamin kadang-kadang bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar kelamin. Pada laki-laki mengenai alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam. Kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari. Biasanya laki-laki baru menyadari setelah ia menulari pasangannya. Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya saja.

8.HIV/AIDS AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome. Penyakit ini adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi virus HIV. HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serbuan penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya menurun terus secara drastis. Virus ini tergolong unik karena daur hidupnya. Virus HIV yanghidup bebas di luar tidak dapat berkembang biak. Namun, jika virus tersebut hinggap di sel hidup, ia akan mengubah sel tersebut menjadi pabrik virus HIV. HIV hanya akan mengikatkan diri pada reseptor khusus di permukaan sel. Reseptor ini hanya terdapat di sel darah putih, sel pencernaan, dan sel otak. (Gambar 1). HIV menembus dinding sel melalui reseptor tersebut dan melepaskan seluruh isi virus ke dalam sel tersebut (Gambar 2). Enzim yang ada dalam tubuh virus merubah RNA (Ribonucleat acid) rantai tunggal menjadi rantai ganda (DNA) agar sesuai dengan DNA inangnya. (Gambar 3). DNA virus bergabung dengan DNA inang. Sel inang tidak dapat mengetahui apa yang terjadi padanya. (Gambar 4). Sel inang lalu akan menginstruksikan organel-organelnya untuk mereplikasi

RNA guna membentuk HIV baru. Dan pada akhirnya, virus HIV baru akan keluar dari sel inang dan siap untuk menyerang sel lain. (Gambar 5). Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala-gejala khusus. Baru beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi sering kali menderita penyakit ringan sehari-hari seperti flu atau diare. Penderita sering kali merasa sehat dan memang dari luar memang tampak sehat. Sering kali 3-4 tahun penderita tidak memperlihatkan gejala yang khas. Sesudahnya, tahun ke 5 atau 6 mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan di mulut, dan terjadi pembengkakan di daerah kelenjar getah bening. Kekebalan tubuh semakin lemah dan akhirnya penderita mudah terjangkit berbagai macam penyakit. Sampai nanti penderita meninggal perlahan. Belum ditemukan obat bagi penderitannya sampai saat ini. Obat yang tersedia hanya dapat menolong penderita untuk mempertahankan kesehatan tubuhnya.

Faktor Yang Bisa Menyebabkan PMS


Setiap perbuatan yang kita lakukan tentu mengandung resiko dalam tingkatan tertentu. Perilaku seksual tidak terkecuali. Salah satu resiko dari melakukan hubungan seksual adalah kemungkinan terjangkit PMS atau Penyakit Menular Seksual. Berikut ini akan dipaparkan sepuluh faktor resiko teratas yang berpengaruh pada peluang Anda terkena PMS. 1. Seks tanpa pelindung Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom. 2. Berganti-ganti pasangan Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan

seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung memilih pasangan yang suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda. 3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan. 4. Pengggunaan alkohol Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom. 5. Penyalahgunaan obat Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak akan dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks. 6. Seks untuk uang/obat Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual samasama dirugikan.

7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS. 8. Monogami serial Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual. Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada monogami jangka panjang yang kedua pasangan sudah dites kesehatan reproduksi. 9. Sudah terkena suatu PMS Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko. 10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaik meski tidak semua orang melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai