Anda di halaman 1dari 4

BAHAN CATATAN

ALAT UKUR TEKNIK KELAS X SM 4


HARI: Jumat 14 AGUSTUS 2015
Oleh : Kostaman, S.Pd.

Alat ukur (measuring tool) merupakan suatu alat untuk mengetahui besaran
baik itu besaran, ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen. Sacara
umum alat ukur yang sering digunakan terdiri atas alat ukur mekanik, pneumatik dan
alat ukur elektrik.

A. Alat Ukur Mekanik


1. Mistar Baja / Steel Ruler
Fungsi: Untuk mengukur jarak, free play (jarak bebas)
Contoh penggunaan:
a. Mengukur jarak bebas throttle cable
b. Mengukur jarak bebas rem belakang
c. Mengukur jarak bebas handle kopling
d. Mengukur jarak bebas rantai roda

2. Fuller Gauge
Fungsi: Mengukur keregangan/clearance
Contoh penggunaan:
a. Mengukur renggang klep
b. Mengukur renggang pompa oli

3. Jangka Sorong (Vernier Caliper)


Fungsi: Mengukur benda kerja bagian dalam/luar, benda bertingkat atau
kedalaman benda kerja.
Ketelitian: 0,02 mm atau 0,05 mm

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian
bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian
dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat

1
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk
yang di atas 30cm.
Jangka sorong atau yang disebut juga vernier caliper merupakan salah
satu alat ukur mekanik, yang sering sekali digunakan dalam pekerjaan
pengukuran otomotif, ataupun pekerjaan pengukuran yang lainnya.
Fungsi jangka sorong adalah :
a. Untuk mengukur diameter luar suatu benda
b. Untuk mengukur diameter dalam suatu benda
c. Untuk mengukur kedalaman suatu benda
d. Untuk mengukur ketebalan suatu benda
 
Dalam mengukur suatu benda terkadang, kita memerlukan hasil
dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, misal saja diameter silinder,
diameter piston, diameter bantalan, ketebalan suatu benda dll. Tetapi
terkadang juga kita tidak membutuhkan hasil pengukuran yang memiliki
tingkat ketelitian tinggi. Maka dari itu jangka sorong dibuat dengan tingkat
ketelitian yang bermacam macam. Dan berikut ini berberapa ketelitian yang
biasanya digunakan dalam jangka sorong :
a. Jangka sorong dengan ketelitian 0.02 mm
b. Jangka sorong dengan ketelitian 0.05
c. Jangka sorong dengan ketelitian 0.1

4. Micrometer Sekrup
Fungsi dari Mikrometer Sekrup
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari
benda-benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter

2
kabel, kawat, lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer
sekrup sangat luas, intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih
presisi.
Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
Secara standard bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian
sebagai berikut

a. Poros Tetap (anvil) yaitu poros di ujung yang tidak bergerak/ landasan
b. Poros Geser (spindle), poros yang bisa digerakkan ke depang dan ke
belakang untuk menjepit benda kerja yang diukur bersamaan dengan
anvil.
c. Skala utama (main scala), terletak pada poros sleeve (dalam satuan mm),
untuk menentukan angka nominal.
d. Skala Nonius atau Skala Putar, terletak pada poros thimble (dalam satuan
mm), untuk menentuka angka decimal.
e. Pemutar (thimble), menggerakkan poros geser
f. Pengunci
g. Rachet, sama seperti poros geser tapi lebih kecil
h. Frame berbentuk U

Skala utama
skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-
tengah angka skala tersebut ada angka tengahnya.
Angka skala atas
1,2,3,4, dst
Angka skala bawah
0.5, 1.5, 2.5, dst

3
Skala Nonius/ Skala Putar
di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini
berputar mundur 1 kali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1
skala putar = 0,5/50 =0,01 mm

B. Alat Ukur Pneumatik


1. Compression Gauge
Fungsi: Mengukur tekanan kompresi pada silinder (satuan: Psi, kg/cm2, Bar)

2. Tire Gauge
Fungsi: Mengukur tekanan angin dalam ban (Psi atau kg/cm2)

C. Alat Ukur Elektrik (Multimeter)


Fungsi: Mengukur besaran kelistrikan komponen (tegangan, arus dan tahanan)

a. Pengukuran Hambatan
Dengan memeriksa hambatan / tahanan, maka kita dapat memeriksa :
- Sirkuit terbuka (sambungan yang rusak)
- koneksi / sambungan buruk
- Kortsleting
b. Pengukuran Voltase / Tegangan
c. Dengan memeriksa Voltase / tegangan, maka kita dapat memeriksa :
- Kondisi Battere
- Apakah daya battere terpasang atau tidak
- Hubungan yang buruk
- Alternator output
- Sensor output
d. Pengukuran Arus
Dengan memeriksa hambatan / tahanan, maka kita dapat memeriksa :
- Kemampuan Pengisian
- Konsumsi listrik pada tiap komponen

Anda mungkin juga menyukai