Abstrak
Latar belakang dari penelitian ini adalah meningkatnya angka kekerasan pada anak yang
dilakukan oleh orang tua dan orang terdekat yang menghambat perkembangan psikososial. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penerapan pendidikan kesehatan pola
asuh sehat mental terhadap perkembangan psikososial anak usia 3 – 6 tahun di TK Pertiwi I
Pracimantoro. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian one group pre post test design.
Sampel penelitian adalah semua orang tua di TK Pertiwi I yang mempunyai anak usia 3 – 6 tahun
sejumlah 23 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data
menggunakan SPSS versi 17 untuk menganalisis karakteristik responden berdasarkan umur, jenis
kelamin, pekerjaan dan jumlah anak, menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan pola asuh
sehat mental terhadap perkembangan psikososial anak usia 3 – 6 tahun dengan uji T test. Hasil
penelitian menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel sehingga ada pengaruh yang
signifikan. Nilai p-value uji T Paired 0.000 > 0.05 (95% taraf kepercayaan) menunjukkan adanya
perbedaan pada perkembangan psikososial sebelum dan setelah penerapan pendidikan kesehatan
pola asuh sehat mental. Hasil mean sebelum perlakuan 18.174, setelah perlakuan 20.478 terdapat
selisih skor sebesar 2.304 hal ini menunjukkan terjadi peningkatan perkembangan psikososial anak
usia pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun setelah mendapatkan perlakuan pendidikan
kesehatan pola asuh sehat mental pada orang tua.
Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, pola asuh sehat mental, perkembangan psikososial, anak usia
3-6 tahun
Abstract
The background of this research is the increasing number of child abuse committed by parents and
those nearest that hinder the psychosocial development. The aim of this study was to analyze the
effectiveness of health education of the mental health parenting to psychosocial development of
children aged 3-6 years in TK Pertiwi I Pracimantoro. This study used one group pre post test
design. The samples were all parents in TK Pertiwi I Pracimantoro who have children aged 3-6
years with number of 23 people. The research instrument used was questionnaire. Data analysed by
using SPSS version 17 for analyzing the characteristics of respondents based on age, gender,
occupation and number of children, while to analyze the effect of health education to the mental
health parenting to psychosocial development of children aged 3-6 years with t test. The results
shoed the value was greater than t table so that there was a significant effect. P-value 0.000 Paired
t test> 0.05 (95% confidence level) showed differences in the psychosocial development before and
after the application of health education mental health parenting. Mean results before treatment
was 18,174, after treatment was a difference of 20.478. There was a score different of 2.304. It was
indicating an increase in psychosocial development of preschool children three to six years after
getting treatment healthy parenting education mental healthto the parents.
31
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
32
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
33
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
Pola_ asuh_post .931 23 .118 P1 18.174 5.149 1.074 15.947 20.401 16.927 22 .000
Psikososial_sblm .956 23 .383 P2 20.478 4.861 1.013 18.376 22.580 20.206 22 .000
34
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
Sesuai dengan pendapat beberapa referensi menunjukkan hasil bahwa pola asuh demokratis,
tentang pendidikan kesehatan adalah suatu upaya pola asuh otoriter dan pola asuh permisif
atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masya- berhubungan terhadap perkembangan psikososial
rakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, anak usia pra sekolah tiga sampai dengan enam
pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat tahun. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi
menyadari atau mengetahui bagaimana cara (2008) tentang tipe parenting menunjukkan hasil
memelihara kesehatan mereka, bagaimana meng- tipe pola asuh yang diterapkan orang tua yang
hindari atau mencegah hal – hal yang merugikan terbanyak adalah pola asuh demokratis, sedang-
kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kan 29,4 % orang tua yang menerapkan tipe pola
kemana seharusnya mencari pengobatan jika asuh otoriter menyebabkan anak memiliki
sakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007: 12). kompetensi dan tanggung jawab yang sedang,
Pendidikan kesehatan tentang pola asuh sehat cenderung menarik diri secara social dan tidak
mental adalah suatu upaya atau kegiatan untuk spontanitas. Hal ini bertentangan dengan pola
menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif asuh sehat mental. Penelitian yang dilakukan oleh
untuk kesehatan tentang sikap orang tua dalam Santi Y (2012) tentang gambaran perkembangan
berinteraksi dengan anak-anaknya untuk psikososial anak usia 3 – 6 tahun di Panti Sosial
mendidik, membimbing, dan mendisplinkan serta Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa Cipayung
melindungi anak untuk mencapai kedewasaan menunjukkan bahwa sebagian besar anak usia 3 –
sesuai dengan norma-norma yang ada dalam 6 tahun yang tinggal dipanti memilki perkem-
masyarakat dengan menerapkan keserasian atau bangan psikososial yang baik dan cukup. Anak
kesesuaian antara seluruh aspek psikologis yang memerlukan penerapan pengasuhan yang demo-
dimiliki oleh seorang untuk dikembangkan secara kratis, konsisten sesuai standar, tidak berganti –
optimal agar individu mampu melakukan ganti pengasuh dan jumlahnya standar agar
kehidupan-kehidupan sesuai dengan tuntutan- tercapai perkembangan yang baik. Penelitian
tuntutan atau nilai-nilai yang berlaku secara indi- yang dilakukan oleh Irrestry tentang Psikososial
vidual, kelompok maupun masyarakat luas anak usia 3 – 5 tahun menunjukkan hasil bahwa
sehingga yang sehat baik secara mental maupun anak membutuhkan pola asuh dari orang tua dan
secara sosial. Menurut Benyamin Bloom (1908) guru untuk mencapai kematangan perkembangan
tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau psikososial. Penelitian yang dilakukan oleh
meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif Sukma A tentang hubungan antara pola asuh
(cognitive domain), afektif (affective domain), orang tua dengan perkembangan social personal
dan psikomotor (psychomotor domain). anak usia pra sekolah menunjukkan hasil bahwa
(Notoatmodjo, 2003: 127). Sesuai dengan teori di ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan
atas bahwa pendidikan kesehatan tentang pola perkembangan social personal anak usia pra
asuh sehat mental akan meningkatkan penge- sekolah. Pemberian pola asuh yang baik dari
tahuan dan perilaku orang tua untuk menerapkan orang tua merupakan suatu metode yang paling
pola asuh sehat mental kepada anaknya, sehingga baik dalam mengoptimalkan perkembangan
seetelah pengetahuan dan kemauan orang tua social personal anak usia pra sekolah. Dari
tentang pola asuh sehat mental meningkat, maka beberapa penelitian di atas menunjukkan bahwa
akan menerapkannya pada anak-anak yang meng- pola asuh yang demokratis, konsisten sesuai
akibatkan peningkatan perkembangan psikososial standar, tidak berganti-ganti pengasuh dan
anak usia tiga sampai dengan enam tahun. jumlahnya standar, tidak otoriter, memperhatikan
Penelitian serupa yang dilakukan oleh perkembangan mental dan emosional anak, pola
Sopiah (2013) tentang Hubungan tipe pola asuh asuh yang sehat mental akan meningkatkan
pengganti ibu terhadap perkembangan psiko- perkembangan psikososial anak usia pra sekolah.
sosial anak usia pra sekolah menunjukkan bahwa Oleh sebab itu terdapat hubungan yang signi-
pola asuh demokratis akan meningkatkan per- fikan antara tipe pola asuh orang tua terhadap
kembangan psikososial inisiatif pada anak usia perkembangan psikososial anak usia pra sekolah
pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun. tiga sampai dengan enam tahun.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Valentina (2012) tentang hubungan pola asuh SIMPULAN
terhadap perkembangan psikososial anak usia pra Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa usia
sekolah tiga sampai dengan enam tahun responden bervariasi mulai dari berusia 24 tahun
35
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
sampai dengan 63 tahun, sebagian besar respon- mendukung penulis selama menyelesaikan
den berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai penelitian ini.
ibu rumah tangga, mempunyai satu dan dua
orang anak. Hasil analisis data penelitian menun- REFERENSI
jukkan nilai t hitung sebelum dan setelah
penerapan pendidikan kesehatan pola asuh lebih Alimul, Hidayat, 2007. Metode Penelitian dan
besar dari t tabel sehingga ada pengaruh yang Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
signifikan antara penerapan pendidikan kesehatan
pola asuh sehat mental terhadap perkembangan Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian Suatu
psikososial anak usia prasekolah tiga sampai Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
dengan enam tahun. Nilai probabilitas/p-value uji Cipta
T Paired hasilnya 0.000 menunjukkan adanya Bahri.S, 2004. Pola Komunikasi Orang Tua &
perbedaan pada perkembangan psikososial sebe- Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT Rineka
lum dan setelah penerapan pendidikan kesehatan Cipta
pola asuh sehat mental, sebab nilai p-value > 0.05
(95% taraf kepercayaan). Hasil mean sebelum Dewi.2008.TipeParenting,
perlakuan 18.174, setelah perlakuan 20.478 (Online),(http://dewisang.wordpress.com/200
terdapat selisih 2.304 hal ini menunjukkan terjadi 8/03/27/tipeparenting.Diunduh pada tanggal
peningkatan perkembangan psikososial anak usia 21 Agustus 2015, jam 21.00 WIB).
pra sekolah tiga sampai dengan enam tahun
setelah mendapatkan perlakuan pendidikan kese-
Irrestry. Psikososial Anak Usia 3 – 5 tahun,
hatan pola asuh sehat mental.
(Online),(www.docstoc.com/docs/1989513
8/psikososial-anak-usia.3-5-tahun.Diunduh
SARAN
pada tanggal 21 Agustus 2015 jam 10.00
WIB).
Pihak sekolah dapat menerapkan dan
memperhatikan kebutuhan peserta didik yang Lita Aura Valenntina, 2012. Hubungan Pola Asuh
berhubungan dengan pola asuh sehat mental Orang Tua terhadap Perkembangan
sehingga terjadi kerjasama yang baik antara guru Psikososial Anak Prasekolah (3 – 6 tahun)
dan orang tua selama melakukan pengasuhan di RW 5 Kelurahan Susukan Pasar Rebo,
terhadap anak – anak baik di rumah maupun di (Online),(http://lp3msht.files.wordpress.com
sekolah. Pihak sekolah dan orang tua bersama – /2013/01/pdf-jurnal-5.pdf. Diakses tanggal
sama memantau perkembangan psikososial anak 19 April 2014 jam 10.00 WIB).
usia pra sekolah setelah menerapkan pola asuh
sehat mental. MA. Yusiana, 2015. Hubungan antara pola asuh
orang tua dan tingkat kreativitas anak TK
UCAPAN TERIMA KASIH Dharma Wanita,
Penulis mengucapkan terimakasih kepada (Online),(https://www.google.com/search?q
Dirjen DIKTI yang telah memberikan dana =jurnal&ie=utf-8&channel=fs&trackid=sp-
Hibah untuk penelitian dosen pemula. Kepala 006&gws_rd=ssl#q=MA.Yusiana+hubunga
Sekolah dan segenap guru di TK Pertiwi I n+antara+pola+asuh+orangtua+dan+tingkat
Pracimantoro yang telah menyediakan tempat +kreativitas+anak+TK+Dharma+wanita.jur
untuk lahan penelitian. Orang tua dan wali murid nal+stikes. Diakses tanggal 19 April 2014
TK Pertiwi I Pracimantoro dan mahasiswa jam 20.00 WIB).
semester V Akper Giri Satria Husada Wonogiri
yang terlibat dalam proses penelitian. Direktur MT.Indarti, 2007. Hubungan Pola Asuh Orang
Akper Giri Satria Husada Wonogiri yang Tua terhadap perkembangan Motorik Kasar
memberikan dukungan terhadap proses peneli- anak usia 1 – 3 tahun,
tian. LPPM Akper Giri Satria Husada Wonogiri (Online),(www.lppm.unpad.ac.id/wp-
yang telah memfasilitasi proses penelitian ini. content/uploads/2014/02/lampiran-peserta-
Segenap dosen dan rekan-rekan Akper Giri Satria seminar-hasil-penelitian-selesai-2013.pdf.
Husada Wonogiri. Keluarga tercinta yang diakses tanggal 01 Agustus 2015 jam 20.00
WIB).
36
PROFESI, Volume 13, Nomor 2, Maret 2016
37