Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HENDRI GUNARDI

NIM : 042657574

TUGAS 1
Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan baik.
1. Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.
2. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil kongres VII
s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
3. Bacalah artikel berikut dengan menerapkan teknik SQ3R!
Setelah Anda membaca artikel di atas, selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey)
2. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question)
3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor 2! (langkah
read)
4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor 3!
(langkah recite)
5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)

JAWABAN

Kerjakanlah soal-soal berikut ini dengan baik.

1. Jelaskan fungsi bahasa menurut M.A.K. Halliday.


Selain fungsi tersebut, Halliday (1973) menyebutkan tujuh fungsi bahasa sebagai
fungsi instrumental, fungsi regulasi, fungsi representasional, fungsi interaksional, fungsi
personal, fungsi heuristik, dan fungsi imaginatif.
2. Fungsi Instrumental

Yang dimaksud dengan bahasa sebagai fungsi instrumental adalah penggunaan bahasa
dapat dipergunakan untuk melayani lingkungan dimana bahasa tersebut dipergunakan,
serta bahasa dapat menyebabkan terjadinya peristiwa tertentu.

3. Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi ialah penggunaan bahasa yang digunakan untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa- peristiwa yang terjadi dilingkungan manusia. Dengan kata lain,
fungsi bahasa sebagai regulasi yaitu untuk mengatur dan mengendalikan penggunaan
bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat, misalnya dalam tanda jalan seperti belok kiri,
belok kanan, jalan terus, dan lain – lain.

4. Fungsi Representasional

Fungsi representasionaladalah bahasa yang bertujuan untuk mengambarkan maksud dan


tujuan tertentu. Maksud dan tujuan tersebut bisa berupa fakta dan pengetahuan,
menjelaskan suatu peristiwa, melaporkan sesuatu, serta lain- lainnnya. Sebagai contoh
ketika terjadi kecelakaan lalu lintas disuatu tempat, terdapat sejumlah wartawan yang
meliput dan menyampaikan peristiwa tersebut dalam stasiun televisi. Dengan demikian,
bahasa tersebut berfungsi sebagai representasional.

5. Fungsi Personal

Fungsi personal ialah bahasa yang dipergunakan sebagai alat dalam mengekpresikan diri,
misalnya mengenai emosi, pendapat, perasaan, serta maksud- maksud yang bersifat
individu. Sebagai contoh ketika seseorang ingin menyatakan perasaaanya tentang
keindahan di pulau Bali, maka orang tersebut bisa menyampaikan perasaannya lewat
tulisan, dan lainnya.

6. Fungsi Heuristik

Fungsi heuristik adalah bahasa yang dipergunakan dalam mempelajari dan mengkaji ilmu
pengetahuan, mengembangkan teknologi, serta menyampaikan rumusan- rumusan yang
bersifat ilmiah. Memonumenkan sebuah ilmu bermanfaat yang bisa diwariskan kepada
generasi penerus.

7. Fungsi Imaginatif

Fungsi imaginatif ialah bahasa yang dipergunakan dalam proses penciptaan imajinasi.
Penciptaan imajinasi bisa berupa mendongeng, membuat cerita baik panjang maupun
pendek, menciptakan khayalan / mimpi, serta lain- lainnya. Contohnya adalah peulisan
sebuah novel, novel berisi cerita fiksi yang lahir akibat proses kreatif sang penulis.

2. Jelaskanlah perkembangan (peningkatan) bahasa Indonesia berdasarkan hasil


kongres VII s.d. XI dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
Peningkatan peran dan fungsi bahasa Indonesia telah tertuang dalam Undang-Undang
nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan dan Peraturan Pemerintah nomor 57 tahun 2014 tentang Pengembangan,
Pembinaan, dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, serta Peningkatan Fungsi bahasa
Indonesia. Peningkatan peran dan fungsi serta tersebut tidak lepas dari hasil-hasil
pembahasan perkembangan bahasa Indonesia pada Kongres Bahasa Indonesia yang telah
diselenggarakan. Berikut informasi penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia dari masa
ke masa:
1. Kongres Bahasa Indonesia I di Solo, 25—27 Juni 1938,
2. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan, 28 Oktober—2 November 1954,
3. Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta, 28 Oktober—3 November 1978,
4. Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta, 21—26 November 1983,
5. Kongres Bahasa Indonesia V di Jakarta, 27 Oktober—3 November 1988,
6. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta, 28 Oktober—2 November 1993,
7. Kongres Bahasa Indonesia VII, Jakarta, 26—30 Oktober 1998,
8. Kongres Bahasa Indonesia VIII, Jakarta, 14—17 Oktober 2003,
9. Kongres Bahasa Indonesia IX, Jakarta, 28 Oktober—1 November 2008,
10. Kongres Bahasa Indonesia X, Jakarta, 28 Oktober—1 November 2013.
11. Kongres Bahasa Indonesia XI, Jakarta, 28—31 Oktober 2018 mengusung tema
“Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia”

Setelah Anda membaca artikel di atas, selesaikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Temukanlah informasi awal, identitas, dan topik artikel! (langkah survey)


Topik: Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif.
2. Buatlah tiga pertanyaan yang relevan dengan isi teks! (langkah question)
1. Bagaimana menjalin hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat?
2. Bagaimana memberikan contoh yang baik untuk anak?
3. Bagaimana Memperhatikan tentang perasaan dan emosi?
3. Temukanlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dibuat pada nomor
2! (langkah read)
1. Bagaimana menjalin hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat?
Jawab: Menemani di manapun anaknya berada, diajak untuk bersosialisasi dengan
keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah bersosialisasi.
2. Bagaimana memberikan contoh yang baik untuk anak?
Jawab: Anak boleh bereksplorasi melakukan sesuatu. Pada usia 5-15 tahun anak mulai
diajari untuk melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah, belajar untuk disiplin, dan
melakukan apa yang dilakukan oleh orang tua. Fase ini mengajari anak-anak untuk dapat
berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun temurun. Pada fase
ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Anak juga harus diajarkan dan diberikan
ruang untuk melakukan kegiatan sosial seperti saling melayani, kegiatan makan siang di
sekolah, dan kegiatan lain yang juga kerap dilakukan di sekolah-sekolah Indonesia.
Kegiatan sekolah dan rumah yang bersifat rutin, meskipun terkesan monoton merupakan
cara Jepang untuk menbuat anak-anak belajar untuk disiplin.
3. Bagaimana Memperhatikan tentang perasaan dan emosi?
Jawab: Anak diberikan semangat untuk dapat memahami dan menghormati perasaanya
sendiri, Orang tua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak
mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau menasehati anaknya di muka
umum ketika melakukan hal yang dirasa kurang pantas. Orangtua memilih menunggu
situasi dan tempat yang lebih privasi untuk menasehatinya. Anak diajarkan untuk dapat
memiliki sikap empati dan saling menghormati orang lain.

4. Catatlah dengan bahasa sendiri jawaban-jawaban yang sudah ditemukan pada nomor
3! (langkah recite)
Jawab:
Sebagai orang tua menemani di manapun anaknya berada, diajak untuk bersosialisasi
dengan keluarga dan kerabat sehingga dapat lebih mengenal saudara dan mudah bersosialisasi.
Orang tua harus memboleh anak bereksplorasi melakukan sesuatu. Pada usia 5-15 tahun
anak mulai diajari untuk melakukan kegiatan seperti membersihkan rumah, belajar untuk
disiplin, dan melakukan apa yang dilakukan oleh orang tua. Fase ini mengajari anak-anak
untuk dapat berkontribusi melakukan cara-cara yang telah dilakukan secara turun temurun.
Pada fase ini orangtua memberikan batasan yang jelas mengenai hak dan kewajiban anak, apa
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Anak juga harus diajarkan dan diberikan
ruang untuk melakukan kegiatan sosial seperti saling melayani, kegiatan makan siang di
sekolah, dan kegiatan lain yang juga kerap dilakukan di sekolah-sekolah Indonesia. Kegiatan
sekolah dan rumah yang bersifat rutin, meskipun terkesan monoton merupakan cara Jepang
untuk menbuat anak-anak belajar untuk disiplin.
Orang tua juga harus memberikan anak semangat untuk dapat memahami dan menghormati
perasaanya sendiri, Orang tua mengajarkan anaknya untuk melakukan hal yang tidak
mempermalukannya. Contohnya tidak menegur anaknya atau menasehati anaknya di muka
umum ketika melakukan hal yang dirasa kurang pantas. Orangtua memilih menunggu situasi
dan tempat yang lebih privasi untuk menasehatinya. Anak diajarkan untuk dapat memiliki
sikap empati dan saling menghormati orang lain.
5. Catatlah informasi utama dari artikel di atas! (langkah review)
Jawab:
Terdapat 4 jenis gaya parenting, yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu
protektif. berikut adalah sedikit penjelasan mengenai keempat gaya asuh tersebut: 1)Hubungan
antara orang tua dan anak yang sangat dekat, 2) Orang tua adalah cerminan anak, 3)Orang tua dan
anak adalah setara, 4) Memperhatikan tentang perasaan dan emosi.

Anda mungkin juga menyukai