Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PERAWATAN LUKA PERINEUM POST PARTUM


DI RUANG KEBIDANAN RS BHAKTI RAHAYU

DI SUSUN OLEH
Nama : ANGELICA.G.YESUALDUS
NIM : P2012003

YAYASAN BANGUN PRIMA PERSADA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA AMBON
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
bimbingan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan dengan judul “Perawatan Luka
Perineum Post Partum Di Ruang Kebidanan RS Bahkti Rahayu”.
Adapun laporan ini dibuat sebagai tugas praktek KDPK 1. Saya mengakui bahwa
penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran sangat di
perlukan untuk membangun dan memberikan saya sebuah masukan untuk dapat menjadi
yang lebih baik lagi di hari esok.
Semoga laporan yang saya buat dengan sederhana ini dapat berguna bagi para
pembaca sekalian

Ambon, 9 Mei 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG MASALAH……………………………………….
B. TUJUAN……………………………………………………………………
C. MANFAAT………………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..
A. DEFENISI…………………………………………………………………….
B. BENTUK LUKA PERINEUM………………………………………………
C. LINGKUP PERAWATAN…………………………………………………
D. WAKTU PERAWATAN…………………………………………………….
E. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI…………………………………………….
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN PERINEUM
G. MANFAAT DARI PERAWATAN PERINEUM
BAB III TINJAUAN KASUS………………………………………..
A. PENGKAJIAN……………………………………………………….
BAB IV ……………………………………………………………………
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan pada ibu pasca persalinan menimbulkan dampak yang dapat
meluas keberbagai aspek kehidupan dan menjadi salah satu parameter kemajuan bangsa
dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Infeksi masih menyumbangkan angka
kematian ibu pada masa nifas jika infeksi tidak tertangani akan menimbulkan komplikasi
seperti infeksi pada kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir, infeksi ini tidak bisa
dibiarkan karena menyebabkan kematian pada ibu nifas.

Masa Nifas (puerpurium) adalah masa dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Salah satu infeksi yang terjadi pada masa nifas
adalah infeksi pada luka jahitan, perawatan luka bekas jahitan penting dilakukan karena
luka bekas jahitan jalan lahir ini bila tidak dirawat dapat menjadi pintu masuk kuman dan
menimbulkan infeksi, ibu menjadi panas, luka basah dan jahitan terbuka, bahkan ada
yang mengeluarkan bau busuk dari jalan lahir (vagina). Karenanya penting dilakukan
perawatan luka perineum agar tidak terjadi infeksi, komplikasi bahkan kematian ibu post
partum.

B. TUJAN
Mendiskripsikan penerapan perawatan luka perineum pada ibu postpartum dengan
pemenuhan kebutuhan belajar.

C. MANFAAT
Dapat mengetahui tentang bagaimana perawatan luka perineum bagi ibu post partum
yang baik dan benar sesuai SOP yang ada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis,


sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat (Aziz, 2004). Perineum
adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh vulva dan anus (Danis, 2000).
Post Partum adalah selang waktu antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002). Perawatan perineum
adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva
dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.

B. Bentuk Luka Perineum

Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yiutu :

1. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan secara
alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan.
Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan yang robek sulit dilakukan
penjahitan. (Hamilton, 2002).

2. Episiotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar muara
vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi.
Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang sedang
dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum diperkirakan akan
robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan infiltrasi perineum dengan anestasi
lokal, kecuali bila pasien sudah diberi anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat
dilakukan di garis tengah atau mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai
keuntungan karena tidak banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini
lebih mudah diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Tipe episotomi dan rupture yang sering dijumpai dalam proses persalinan yaitu :

1. Episiotomi medial

2. Episiotomi mediolateral

Sedangkan rupture meliputi

1. Tuberositas ischii

2. Arteri pudenda interna

3. Arteri rektalis inferior

C. Lingkup Perawatan

Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ


reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva
yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung
lochea (pembalut).
lingkup perawatan perineum adalah:

1. Mencegah kontaminasi dari rektum

2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma

3. Membersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.

D. Waktu Perawatan

Menurut feerer (2001) waktu perawatan adalah :

1. Saat Mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut,
untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula pada perineum
ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum.

2. Setelah Buang Air Kecil


Pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni pada rektum
akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.

3. Setelah Buang Air Besar


Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus,
untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang letaknya
bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum secara
keseluruhan.

E. Indikasi Dan Kontraindikasi

1. Indikasi

Pada ibu nifas yang memiliki jahitan pada perineum (episiotomi) atau pada wanita
yang tidak bisa melakukannya sendiri.
2. Kontra Indikasi
Pada wanita yang mengalami menstruasi

F. Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Perineum


1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses
penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan
protein.

2. Obat – Obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon
inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum
pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan
setelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.

3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan
luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi
insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat
terjadi penipisan protein-kalori.

4. Sarana Prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum
akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam
menyediakan antiseptik.
5. Budaya Dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya
kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu
yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.

G. Manfaat Dari Perawatan Perineum


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan

hal berikut ini :

1. Mengurangi Resiko Infeksi


Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.

2. Mencegah Terjadinya Komplikasi


Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih
ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi
kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.

3. Menghindari Kematian Ibu Post Partum


Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada
ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
A. Pengkajian

Tanggal :24 April 2022

Jam : 09 : 06 WIT

Ruang : Kebidanan

Tanggal masuk : 23 April 2022

Jam : 00 : 45 WIT

No.RM : XX. XX. 86

Diagnosa Medis : P2 A0 Post Partum

1. Data Subyektif

a. Identitas Pasien

Nama : Ny. S

Umur : 24 Tahun

Agama : Kristen

Alamat : Tuni

b. Identitas Suami

Nama : Tn.D

Umur: 26 Tahun

Pekerjaan :

Pendidikan Terakhir : SMA


c. Keluhan utama

Ibu mengatakan merasa nyeri di tempat jahitan setelah persalinan

d. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan nyeri sudah lebih berkurang dari sebelumnya

2. Data Objektif

a. Pemeriksaan Umum
 Keadaan Umum = Baik
 Kesadaran = Composmentis
 TTV
 TD : 110/80 mmHg ,
 S : 34,9 C
 N : 70x/menit,
 R : 24x/menit
 Adanya Fruktur Derajat 1 ( 4 jahitan )
 D = 150cc
 TFU = 1 jari dibawa pusar
 Kontraksi uterus baik

Anda mungkin juga menyukai