Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG

DIODA PENYEARAH

oleh
NAMA : Muhammad Naufal Prasetio

NIM 211331058

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2021-2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................2

I. MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM..............................................................3

II. DASAR TEORI..........................................................................................................3

III. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN...............................................................8

IV. LANGKAH KERJA DAN RANGKAIAN PERCOBAAN....................................8

V. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA.................................................9

VI. KESIMPULAN........................................................................................................18

VII. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2
I. MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan nilai rata-rata dan rms arus dan tegangan output
2. Menghitung efisiensi dan rangkaian penyearah
3. Menggambarkan bentuk tegangan input dan output, arus output dan gambar
tegangan dioda.
4. Membandingkan efisiensi penyearah gelombang penuh dengan penyearah ½
gelombang.
5. Membandingkan output sistem jembatan dengan CT.

II. DASAR TEORI


PENYEARAH SETENGAH GELAMBANG (HALF-WAVE RECTIFIER)
Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier) merupakan rangkaian
penyearah yang paling sederhana, yakni terdiri dari satu dioda atau juga bisa lebih dari
satu dioda (paralel) untuk mengubah tegangan arus bolak balik (AC) menjadi tegangan
arus searah (DC). Disebut penyearah setengah gelombang karena penyearah ini hanya
melewatkan siklus positif dari gelombang AC. Keluaran dari penyearah setengah
gelombang memiliki riak (ripple) lebih besar dibanding dengan penyearah gelombang
penuh.
Untuk tegangan output dari rangkaian penyearah, secara umum, dapat dihitung
dengan rumus:

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

3
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input
berupa siklus positif maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban
(R), gambar 2a., dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatif maka dioda
mendapat bias mundur sehingga tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan output
(vo) ditunjukkan pada gambar 2b.
Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya
nilainya lebih kecil dari R. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya
besar sekali atau dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda
tidak mengalir atau i = 0. Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c)
bentuknya arus searah (satu arah) yang harga rata-ratanya tidak sama dengan nol seperti
pada arus bolak-balik , gambar 3.

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

4
Tegangan rata-rata yang dihasilkan adalah :
Vdc = 0.318 Vm
Karena ketika dibias forward, arus yang mengalir melalui Dioda akan tertahan sebelum
tegangan bias > Vf , gambar 4. , maka besar tegangan dc (Vdc) akan terpengaruh menjadi
Vdc = 0.318(Vm - Vf)

FULL-WAVE RECTIFICATION
Level Vdc yang diperoleh dari input sinusoidal dapat ditingkatkan 100%
menggunakan proses disebut penyearah gelombang penuh. Ada dua cara yang umum
digunakan untuk mendapatkan penyearah gelombang penuh (Fullwave Rectifier), yaitu
dengan Center Tapped Transformer dan Bridge Network
Center-Tapped Transformer

Cara kerja rangkaian ini dapat kita lihat seperti pada gambar berikut :
Ketika D1 “on” dan D2 “off”

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

5
Jalur konduksi untuk daerah positif vi → D2 dan D3 “on”, D1 dan D4 “off”

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

6
Karena luas di atas sumbu untuk satu siklus penuh sekarang menjadi dua kali lipat,
gambar 10., yang diperoleh untuk sistem setengah gelombang (baik untuk Center Tapped
Transformer maupun Bridge Network), maka level dc juga telah digandakan menjadi
Vdc = 0.636Vm → Vdc = 0.636(Vm - 2VT)
Penyearah dengan filter RC
Untuk memperbaiki riak ( ripple ) maka kita tambahkan filter RC, Dengan flter RC
maka tegangan DC (VDC)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

7
III. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN
1. Komponen Resistor : 100 ohm, 220 ohm, 500 ohm, 1 Kohm, 5K ohm, 1K5
ohm Kapasitor : 1000 µF, 100 µF, 10 µF, 5 µF
2. Sumber tegangan DC yang dapat diatur 0 s/d 15 Volt
3. Volmeter DC
4. Miliameter
5. Microampermeter
6. Osciloscope (CRO)
7. Transformator step down center tap 220/6 Volt

IV. LANGKAH KERJA DAN RANGKAIAN PERCOBAAN

A. Penyearah Setengah Gelombang


1. Buat rangkaian seperti gambar di atas
2. Hubungkan output dengan CRO
3. Amati gelombang output ,ukur tegangan Vm, dan hitung tegangan DC nya
B. Penyearah Gelombang Penuh
Center-Tapped Transformer

1. Buat rangkaian seperti gambar di atas


2. Hubungkan output dengan CRO
3. Amati gelombang output ,ukur tegangan Vm, dan hitung tegangan DC nya
C. Bridge Network

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

8
1. Buat rangkaian seperti gambar di atas
2. Hubungkan output dengan CRO
3. Amati gelombang output ,ukur tegangan Vm, dan hitung tegangan DC nya
D. Filter RC

1. Buat rangkaian seperti gambar di atas


2. Hubungkan output dengan CRO
3. Amati dan gambarkan tegangan output tanpa CL. Ukur tegangan ripple dan
tegangan DC output dengan beban RL sesuai dengan table 1 4. Dengan beban RL =
1000 Ohm, amati, gambarkan tegangan output, dan ukur tegangan ropple serta
tegangan DC output dengan harga C sesuai dengan table 2

V. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA


A. Foto Praktikum
1. Penyearah Setengah Gelombang

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

9
1500 Ω

1000 Ω

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

10
500 Ω

200 Ω

100 Ω

2. Penyearah Gelombang Penuh

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

11
1500 Ω

1000 Ω

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

12
500 Ω

200 Ω

100 Ω

3. Bridge Network

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

13
1500 Ω

1000 Ω

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

14
500 Ω

200 Ω

100 Ω

4. Filter RC

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

15
1000

47

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

16
10

B. ANALISA DATA
1. Penyearah Setengah Gelombang

V output (DC) Volt V Ripple (rms)


RL (Ω)
Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
1500 2.41 V 2.49 V 3.01 V 5.55 V
1000 2.4 V 2.49 V 3V 5.54 V
500 2.38 V 2.48 V 2.98 V 5.52 V
200 2.36 V 2.46 V 2.96 V 5.48 V
100 2.34 V 2.44 V 2.95 V 5.43 V

2. Penyearah Gelombang Penuh


V output (DC) Volt V Ripple (rms)
RL (Ω)
Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

17
1500 4.822 V 4.99 V 2.557 V 5.55 V
1000 4.8 V 4.98 V 2.557 V 5.54 V
500 4.76 V 4.96 V 2.551 V 5.52 V
200 4.72 V 4.92 V 2.551 V 5.48 V
100 4.68 V 4.9 V 2.54 V 5.45 V

3. Bridge Network
V output (DC) Volt V Ripple (rms)
RL (Ω)
Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
1500 4.28 V 4.61 V 2.45 V 5.12 V
1000 4.24 V 4.58 V 2.45 V 5.09 V
500 4.18 V 4.54 V 2.44 V 5.04 V
200 4.09 V 4.47 V 2.42 V 4.97 V
100 4.02 V 4.43 V 2.41 V 4.92 V

4. Filter RC
V output (DC) Volt V Ripple (rms)
C (uF)
Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
1000 6.95 V 0,02 14 mV 0,03
47 6.65 V 0,55 286 mV 0,64
10 5.65 V 1,87 940 mV 2,07
5 5.05 V 2,75 1,39 V 3,03

VI. KESIMPULAN
Pada penyearah setengah gelombang terdapat satu diode. Gelombang yang
terbentuk hanya setengahnya saja. Atau bila dijabarkan yang terbentuk hanya puncak
gelombang sedangkan lembahnya tidak dapat melewati gelombang Pada penyearah
gelombang penuh, digunakan dua buah diode. Arus yang dihasilkan akan secara
penuh dengan gelombang berbentuk sinyal positif.

VII. DAFTAR PUSTAKA


1. Robert Boylestad, Louis Nashelky., 2011, ELECTRONIC DEVICES AND
CIRCUIT THEORY, New Jersey Columbus, Ohio
2. Elektronika 1, Teori dan Penerapannya, Sutrisno, ITB

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

18
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

19

Anda mungkin juga menyukai