Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Tranformasi Digital layanan Informasi Publik dan Pengeloaan Pengaduan

BAB I pendahuluan
Era revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang mutlak dan tidak bisa dihindari, yang
mengakibatkan pada revolusi mobile data yang merupakan upaya transformasi menuju perbaikan
dengan mengintegrasikan dunia online dari semua lini di mana diperkirakan kedepanya sebagian
besar proses interaksi sosial manusia berjalan dengan internet sebagai penopang utama .

Dalam menyongsong issue global dunia tersebut Pemerintah Indonesia pun tak berdiam diri
Perkembangan birokrasi pemerintahan pun negara saat ini pun berlangsung sangat pesat yang
mengarah pada manajemen pemerintah baru (new public management), di Indonesia sejak
reformasi di gulirkan sangat banyak upaya yang telah dilakukan salahsatunya melalui reformasi
birokrasi sebagai upaya perbaikan birokrasi pemerintah dalam rangka menekan praktek KKN dan
peningkatkan pelayanan public, tranfaransi serta memperkuat fungsi lembaga pengawasan, dimana
tujuan akhirnya adalah menciptakan tata kepemerintahan yang baik” good government” selain itu
diharapkan adanya perubahan cara berfikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak) yang perlu
didukung juga oleh Perubahan manajemen kinerja yaitu mengubah manajemen kinerja birokrasi
agar dapat menjadi lebih efektif dibandingkan sebelumnya yaitu tentu saja dengan menggunakan
“Teknologi Informasi”

Perkembangan TIK yang berjalan sangat cepat pada sisi konsumen/masyarakat memberikan
alternatif pilihan berkomunikasi yang semakin beragam, efisien, efektif dan selalu terbarui, bahkan
terkadang dengan cara yang tidak dibayangkan sebelumnya. Contohnya pada situasi pandemi
meeting via daring/Zoom Meeting ada sesuatu hal yang lumrah saat ini dan ini akan berpeluang
mencapai titik dimana terjadi akselerasi teknologi informasi melampaui kebutuhan secara umum
masyarakat hingga menciptakan perubahan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang baru.
Gejala tersebut mulai terlihat dengan telah semakin jauhnya komunikasi suara semakin tertinggal
dengan kapasitas yang mampu diberikan oleh alat telekomunikasi seperti smartphone.

Kementerian ATR/BPN sebagai badan publik Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
17 Tahun 2015 mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang agraria/pertanahan
dan tata ruang berkomitmen penuh mendukung kebijakan Pemerintah untuk memberikan
pelayanan terbaik nya Dengan moto melayani, professional dan terpercaya Kementerian ATR/BPN
harus siap dan harus mampu mengikuti gerak perubahan yang ada dalam bidang teknologi informasi
baik dari segi SDM maupun sarana dan prasarana agar cita-cita Kementerian mewujudkan
pengelolaan dan pertanahan yang berstandar dunia dapat diwujudkan bukan menjadi slogan semata

BAB II Analisis Permasalahan, Tantangan dan Rekomendasi


Khusus untuk makalah ini penulis akan membatasi ruang lingkup dengan membahas dan
menganalisis tentang layananan informasi publik dan pengelolaan pengaduan di Lingkungan Biro
Humas

a. Analisis Permasalahan
Biro Humas Kementerian ATR/BPN merupakan ujung tombak dalam menyampaikan program dan
kinerja pemerintah, selain itu sebagai corong untuk memberikan sanggahan mengenai pemberitaan
yang salah dan merugikan , dan meng- komunikasikan atau menginformasikan berbagai
kebijakan terkait pertanahan dan tata ruang kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk
membentuk citra positif Kementerian ATR/BPN dimata Publik, dituntut kemampuannya dalam
menghadapi tantangan dan perubahan zaman yang sangat cepat terutama menghadapi perkembangan
teknologi, informasi dan komunikasi. Khusus untuk layanan Informasi publik dan pengelolaan pengadaan
yang ada saat ini masih terdapat kendala dan permasalahan berikut identifikasi permasalahan yang ada
di Biro Humas Khususnnya bagian Informasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan antara lain :
 Lemahnya komunikasi dan koordinasi antar unit kerja baik pusat maupun Kantah/Kanwil
dilingkungan Kementerian ATR/BPN dalam pengelolaan layanan Informasi publik dan pengadua
yang mengakibatkan terhambatnya proses pelayanan kepada masyarakat;
 Lemahnya system pencatatan, register, dokumentasi manajemen data dan belum
terintegrasinya system layanan yang terpadu untuk pelayanan informasi publik .
 Lemah dan Lambatnya pemenuhan permintaan Informasi Publik dan tindak lanjut pengaduan di
hadapkan pada kenyataan bahwa Pusat dan Derah (Kanwil/Kantah) terkadang tidak memiliki
unit penanganan layanan informasi Publik ( PPID) dan sarana pengaduan yang memadai,
sehingga pengaduan-pengaduan banyak yang tidak dapat di selesaikan atau dapat diselesaikan
namun waktu yang lama, atau dapat pula menyelesaiakan tidak memuaskan masyarakat yang
mengadukan;

Dari berbagai gambaran kondisi tersebut di atas dapat di garis bawahi bahwa system layanan terkait
informasi publik dan pengelolaan pengaduan yang ada saat ini perlu peningkatan kualitas pelayanan
yang memerlukan berbagai upaya, perubahan seperti antara lain perubahan kelembagaan yang
memotong jalur-jalur hierarki pengambilan keputusan, mengurangi kekakuan hierarki, mendorong
inovasi, transparansi, dan akuntabilitas, menciptakan system internal yang mampu mempercepat
proses pelayanan, meningkatkan kompetnsi sumber daya manusia, dan sistem system pengawasan
yang berkelanjutan.

b. Tantangan Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi


 Pertama Kurangnya ketersediaan infrastruktur TIK, khususnya infrastruktur jaringanyang
memadai dimana penyediaan infrastruktur membutuhkan investasi dan biaya yang besar.
 Kedua, akibat perkembangan TIK yang cepat membuat penyediaan infrastruktur harus
terus memperbaharui teknologinya agar dapat memberikan layanan yang lebih baik
 Ketiga Ketersediaan infrastruktur data seperti data center , server center dan keamanan
data yang dimiliki Kementerian ATR/BPN masih belum optimal belum bisa mengimbangi
perkembangan system aplikasi dan komunikasi berbasis data .
 Belum terintegrasinya semua system dan aplikasi yang ada di Kementerian ATR/BPN

c. Rekomendasi Solusi Permasalahan


Integrasi teknologi yang efektif adalah kunci dari kemajuan dan keberhasilan, yang selanjutnya
menghasilkan layanan yang menjadi lebih mudah dan murah. Pemanfaatn TIK yang efektif dan
efisien akan membentuk suatu model baru yang lebih sesuai dengan perkembangan teknologi
dan kebutuhan konsumen/masyarakat.
Perkembangan teknologi TIK tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi TIK juga
merubah bisnis model atau model layanan bahkan hingga kebutuhan masyarakat.
Berkembangnya teknologi smartphone yang hampir semua masyarakat Indonesia
menggunakanya Layanan pemberitaan, televisi, hiburan, komunikasi dan masih bisa ditambah
lainnya, semuanya menjadi mungkin dilakukan melalui smartphone. Menghadapi tantangan
perkembangan teknologi informasi membuat Indonesia khususnya Kementerian ATR/BPN harus
segera melakukan berbagai pembenahan, penyiapan dan pemanfataan fasilitas yang telah
terbangun agar menjadi lebih optimal secara lebih baik.
Khusus untuk pelayanan Infromasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan dari sejah Tahun 2020
terus berbenah dengan mengembangkan dan memutakhirkan aplikasi konten PPID :
www.ppid.atrbpn.go.id, saat ini mulai dikembangkan layanan informasi permohonan on line,
menambah kanal2 pengaduan antara lain aplikasi LAPOR, #TANYAATRBPN , dan
memaksimalkan social media (Facebook, tweeter, Youtube & Istagram) untuk mensosialisasikan
program-program Kementerian yang tujuannya adalah mengedukasi masyarakat untuk
mempercepat layanan informasi public. Untuk perkembangan ke depanya berikut rekomendasi
perbaikan system dan kelembagaan dalam layanan pengaduan dan informasi public :

 Perubahan dan Pengembangan system Informasi berbasis TIK mencakup aspek system
dan prosedur internal yang efektif dan efisien sehingga memungkinkan pelayanan dapat
berjalan dengan lebih cepat dan teapt sasaran,
 Integrasi Sistem Layana Informasi Publik dan Pengelolaan Pengaduan ke seluruh Kanwil
dan Kantah Seluruh Indonesia;
 Peningkatan Sumber Daya manusia meliputi antara lain: Peningkatan Kompetensi Teknis
yang lebih berorientasi pada pelayanan secara professional dimana setiap individu
memilki pengetahuan, kesabaran, keramahan, proaktif menguasai bidang tugas dengan
baik, memilki tanggung jawab yang tinggi berdisiplin, menghormati masyarakat yang
dilayani, dan produktif.

BAB III
Penutup
Dalam menyongsong era digital dan Era keterbukaan informasi public sudah seharusnya Seluruh
elemen Kementerian ATR/BPN memilki upaya bersama saling sinergi untuk mewujudkan suatu
perubahan, sinergitas diperlukan dalam rangka melihat keterkaitan dan keseimbangan seluruh
upaya yang dilakukan oleh unit-unit kerja maupun individual, keseluruhan elemen dalam organisasi
mulai dari Pusat, Kanwil dan Kantah memilki peran yang penting dalam mewujudkan upaya
perubahan.

Prinsip prinsip reformasi birokrasi harus dilaksanakan secara konsisten untuk menciptakan
perubahan kearah yang lebih baik dan diharapkan akan menjadi budaya yang akan mempercepat
proses reformasi birokrasi dan tranformasi digital.

Pemanfaatan dan pengembangan TIK harus dilakukan dengan komitmen mulai dari pimpinan yang
ditunjukan melalui dukungan penyediaan fasilitas, Anggaran yang memadai dan SDM yang memilki
kompetensi yang baik sesuai bidangnya.

Akhir kata menulis mengingatkan ditengah terjangan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kita
semua berada pada kondisi ketidakpastian yang sangat tinggi. Ditengah ketidakpastian situasi
seperti sekarang ini, manajemen resiko menjadi sangat penting diterapkan oleh karena itu segenap
pegawai dilingkungan Kementerian ATR/BPN disamping terus berkreasi dengan iovasi dan terobosan
baru jangan lupakan untuk setiap aktivitas kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi,
menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, serta berusaha untuk menekan sebanyak mungkin atau
bahkan menghilangkan resiko yang dihadapi untuk mencegah pemborosan yang merugikan
organisasi dan Negara.

Anda mungkin juga menyukai