Kabupaten Magelang
Nomor : 18.186 /172 /18/ 2016
Tanggal : 14 September 2016
PANDUAN
PENERIMAAN PASIEN
RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG
2016
i
DAFTAR ISI
DEFINISI..........................................................................................................................1
RUANG LINGKUP.............................................................................................................2
TATA LAKSANA................................................................................................................3
DOKUMENTASI...............................................................................................................8
2
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah Institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari
kematian atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula
mengendalikan atau meminimalkan risiko baik klinis maupun non klinis yang
mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan berlangsung, sehingga
terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien.
Oleh karena itu keselamatan pasien di rumah sakit merupakan prioritas
utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi
pelayanan yang efektif, efisien dan aman bagi pasien itu diperlukan komitmen dan
tanggung jawab yang tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit
sesuai dengan kompetensi dan wewenangnya.
Skrining dilakukan pada kontak pertama di dalam atau di luar
RumahSakit.Kontak pertama adalah dimana pasien diterima untuk pertama kalinya
di Rumah Sakit, biasanya pasien pertama kali datang ke Unit Rawat Jalan ataupun
Instalasi Gawat Darurat.
B. Tujuan
Pasien diterima sesuai dengan kebutuhan pasien dan sumber daya yang
tersedia di rumah sakit sehingga kebutuhan pasien dapat dilayani sesuai dengan
kemampuan RS sehingga diperoleh informasi yang tepat tentang masalah kesehatan
yang dihadapi pasien.Kebutuhan passion dapat diketahui dari assesment.Assesment
awal sangat perlu dilakukan untuk menentukan dan mengambil keputusan tentang
pengobatan dan tindak lanjut.
3
BAB II
RUANG LINGKUP
4
BAB III
TATA LAKSANA
5
Petugas Pendaftaran WAJIB mencari data pasien terlebih dahulu walaupun
pasien memberikan informasi bahwa belum pernah berobat sebelumnya.
Cara Mencari Data Pasien :
Petugas mengambil dari dua suku kata dari nama dan alamat pasien. Ex :
Aminudin, Alamat Kebumen Banyubiru Search Nama UDIN Alamat
BUMEN
Untuk Pasien Anak < 5 th ditanyakan apakah lahir di RSUD Muntilan, Jika Iya
Petugas Mencari dengan Nama Ibu dan Alamat Ibu
Bila Memungkinkan Pasien punya Dua Alamat Berbeda seperti Pasien Luar
Kota yang bekerja di Wil. Kab. Magelang. Petugas Menanyakan Alamat
Domisili / Kos dan Alamat Sesuai KTP
b. Petugas wajib menanyakan apakah pasien membawa rujukan dari fasilitas
kesehatan
c. Jika tak ada rujukan petugas menanyakan tujuan berobat pasien sesuai dengan
keluhan pasien.
d. Petugas menyodorkan data isian pasien, yang berisikan nama, tanggal lahir,
alamat, jenis kelamin, agama, nama ibu kandung, nama suami/istri.
e. Petugas menyiapkan rekam medis sesuai dengan identitas pasien.
7. Pendaftaran di BPJS Center :
a. Mengucapkan salam, menanyakan kepada pasien atau keluarga apakah baru
pertama kali periksa ke rumah sakit ini atau sudah pernah.
b. Petugas Pendaftaran login ke dalam Sistem Informasi Manajemen Rawat Jalan.
c. Petugas pendaftaran mencetakkan KIB bagi pasien baru atau pasien yang KIB-
nya hilang kemudian memberikannya pada kasir Rawat Jalan untuk nantinya
diberikan kembali kepada pasien serta mengingatkannya untuk selalu membawa
KIB tersebut saat berobat kembali.
d. Petugas Pendaftaran mencetakkan form RM Rawat Jalan yang akan otomatis
keluar di printer TPPRJ untuk diteruskan ke bagian distribusi.
e. Untuk Pasien Lama, Tracer akan otomatis keluar di Bagian Filling untuk
kemudian dicari DRM-nya dan diteruskan ke bagian distribusi.
f. Petugas Pendaftaran membuatkan SEP untuk pasien BPJS dengan cara memilih
tombol BPJS dan kemudian mencetakkannya.
6
g. Mencetak Register Pendaftaran Pasien Rawat Jalan oleh petugas TPPRJ
7
9. Petugas Pendaftaran mencetakkan form KIB bagi pasien baru dan menyerahkannya
kepada pasien atau keluarga pasien serta mengingatkan untuk selalu membawanya
saat berobat lagi kemudian klik tombol kunjungan dan petugas pendaftaran
memasukkan data dokter jaga IGD. Petugas TPPRI mencetakkan Rekam Medis Gawat
Darurat dan menyerahkannya kepada petugas IGD.
8
12. Menanyakan ruang dan kelas rawat inap yang dikehendaki pasien atau keluarga
(untuk pasien bayar sendiri, JKN/BPJS Non PBI, Asuransi lain) dan untuk pasien
JKN/BPJS PBI, Jamkesda otomatis di kelas III.
13. Menanyakan kepada pasien atau keluarga mengenai dokter pemilihan dokter DPJP
Rawat Inap apabila pasien berasal dari IGD dan RS memiliki optional sesuai jadwal
dokter jaga spesialis
14. Memastikan kepada ruangan sesuai dengan kelas yang dikehendaki pasien bahwa
ada pasien baru yang akan masuk ke ruangan tersebut dengan dibacakan
diagnosanya.
15. Petugas pendaftaran memasukkan data rawat inap ke dalam Sistem Informasi
Pendaftaran Rawat Inap seperti Ruang / Bangsal , Kelas Rawat Inap, Dokter
Spesialis yang dituju sesuai perintah DPJP IGD atau Poliklinik dan pilihan pasien.
16. Mencetakkan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap dan gelang identifikasi pasien.
17. Apabila pasien BPJS Non PBI menghendaki naik kelas, maka pasien atau keluarga
harus mengisi form kesanggupan iur biaya naik kelas satu tingkat diatasnya.
18. Petugas TPPRI memberikan penjelasan perkiraan biaya perawatan selama di rawat
di RS dan menjelaskan bahwa RS tidak dapat memberikan rincian iur bayar
kenaikan kelas pasien BPJS Non PBI.
19. Petugas menanyakan apakah pasien mempunyai kebutuhan khusus berkaitan
dengan keyakinan ataupun gaya hidup.
20. Memberikan Kartu Identitas Berobat (KIB) pada pasien atau keluarganya, dengan
pesan mohon KIB selalu dibawa apabila setiap kali berobat ke RSUD Ambarawa.
21. Petugas memberitahukan peraturan rumah sakit, hak dan kewajiban pasien
kemudian menandatangani form tata terib dan general consent.
22. Memberikan gelang identifikasi pasien yang sudah diberi label nomor rekam medis,
nama pasien, umur, tanggal masuk dan nomor kwitansi. Sesuai jenis kelaminnya
dengan ketentuan untuk laki - laki diberi gelang warna biru dan untuk perempuan
di beri gelang warna merah muda.
23. Mendistribusikan Dokumen Rekam Medis Rawat Inap kepada Dokter IGD, dan
gelang identifikasi kepada Perawat IGD.
24. Untuk pasien poliklinik yang diharuskan rawat inap, pasien / keluarga mendaftar ke
TPPRI dengan menyerahkan kartu pengantar rawat inap.
9
25. Petugas poliklinik menyerahkan surat pengantar rawat inap ke TPPRI
26. Petugas TPPRI menggabungkan memo dengan surat perintah rawat inap dari
rapoliklinik dan pasien harus telah mendapat persetujuan rawat inap dari DPJP
rawat jalan.
27. Petugas TPPRI melengkapi DRM sesuai kebutuhan pasien dan diberikan kepada
petugas portir untuk diantar ke ruangan yang dituju serta gelang identitas pasien
dimasukkan ke dalam DRM untuk dipasang di ruangan
28. Petugas mengisi register pendaftaran pasien rawat inap.
10
BAB IV
DOKUMENTASI
11