Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM DCS 3

Disusun Oleh:
Nama : Tamara Bunga Chantika
NIM : 219441050
Kelas : 3 AED

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008
INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649
Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id 2021
LAPORAN
DCSPRAKTIKUM
3
SISTEM KENDALI PROSES 1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum DCS 2.

Laporan ini merupakan realisasi dari hasil kegiatan perkuliahan berupa praktikum secara
daring yang penulis lakukan untuk melaksanakan kewajiban sebagai Mahasiswa kepada dosen mata
kuliah DCS 2.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapatkan pengalaman dan ilmu. Berkat
panduan, bimbingan, juga dorongan baik secara langsung dari berbagai pihak secara langsung
maupun tidak langsung dari berbagai pihak yang membantu pengerjaan serta penyelasaian laporan
ini. Maka melalui kesempatan yang sangat berharga ini saya menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum
dan proses penyelesaian laporan ini, terutama kepada:
1. Hadi, S.T., M.T.
2. Rekan-rekan kelas 3 AED.

Mohon maaf apabila dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Penulis masih
banyak memiliki kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ataupun penyusunan laporan. Untuk
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk lebih menyempurnakan laporan ini dan menjadi
bahan pertimbangan penulisan dan penyusunan laporan yang selanjutnya.

Bandung, 18 Desember 2021

Penulis

LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 SCADA

SCADA atau Supervisory Control and Data Acquisition merupakan sistem


kendali industri berbasis komputer yang dipakai untuk pengontrolan suatu proses.
Misal pada proses industri terdapat manufaktur, pabrik, produksi, dan generator
tenaga listrik. Sedangkan pada proses infrastruktur terdapat penjernihan air minum
dan distribusinya, pengolahan limbah, pipa gas dan minyak, distribusi tenaga listrik,
sistem komunikasi yang kompleks, sistem peringatan dini dan sirine Adapun proses
fasiitas yaitu gedung, bandara, pelabuhan, stasiun ruang angkasa. Dan beberapa
contoh lainnya.

Sistem SCADA terdiri dari:

1. Human-Machine Interface
2. Unit terminal jarak jauh yang menghubungkan beberapa sensor pengukuran
dalam proses-proses yang ada.
3. Sistem pengawasan berbasis komputer untuk pengumpulan data.
4. Infrastruktur komunikasi yang menghubungkan unit terminal jarak jauh
dengan sistem pengawasan
5. PLC (Programmable Logic Control)
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

Protokol yang digunakan pada sistem SCADA untuk sistem tenaga listrik di antaranya:

a. IEC Standar meliputi IEC 60870-5-101 yang berbasis serial komunikasi dan IEC
60870-5-104 yang berbasis komunikasi ethernet.
b. DNP 3.0
c. Modbus
d. Proprietary solution, misalnya KIM LIPI, HNZ, INDACTIC, PROFIBUS dan
lain- lain.

Fungsi SCADA tersebut sudah didukung / di support melalui


komponen komponen SCADA berikut ini.

1. Sensor (baik yang masih berupa sensor analog maupun yang sudah sensor digital) dan relai
kontrol yang berhubungan langsung bengan bermacam macam aktuator pada sistem yang
dicontrol oleh SCADA tersebut.
2. RTU (Remote Telementry Units). RTU ini merupakan sebuah unit kompiter
mini (kecil), maksudnya RTU adalah sebuah unit yang dilengkapi dengan
sistem standalone (sistem mandiri) seperti halnya sebuah komputer, namun
RTU dengan ukuran kecil. RTU memiliki fungsi sebagai pengumpulan data
lokal yang didapatkannya dari sensor – sensor dan RTU akan langsung
mengirimkan perintah tersebut ke perlatan di lapangan.
3. MTU (Master Terminal Unit / Unit Master SCADA). MTU ini merupakan
komputer yang digunakan sebagai pengolahan pusat / center dari seluruh
sistem SCADA. MTU ini menyediakan fasilitas HMI (Human Machine
Interface) untuk para pengguna dan akan secara otomatis mengatur sistem
sesuai dengan data masukan – masukan oleh sensor yang diterima.

1.2 Pick and Place Station

Pick and place station adalah perangkat penyisipan otomatis. Pick and place
station dapat menyatukan benda kerja menjadi satu bagian dan mengirimnya ke mesin
selanjutnya dengan konveyor. Plant Pick and Place juga merupakan sejenis mesin robot
yang berfungsi sebagai tempat bagi komponen elektronik untuk papan sirkuit cetak
dengan kecepatan tinggi dan presisi tinggi. Mesin pick and place mempunyai kepala di
lengan yang dapat mengambil dan menaruh komponen dalam gulungan, tabung ke papan
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

PCB. Kepalanya menggunakan nosel vakum kecil untuk mengambil chip dan kemudian
dilepaskan ke papan.

Mesin pick and place sendiri merupakan langkah kedua dalam operasi
pemasangan pasta, tempat dan reflow. Fungsi Place mengikuti fungsi dari solder paste
yaitu dengan memilih dan mengirimkan komponen diatas apan dan menempatkan pada
posisinya. Salah satu contoh sederhana pick and place adalah lengan tangan, yaitu
dengan manual mengambil komponen dari nampan dan dengan bantuan pinset dan kaca
pembesar lalu memposisikan di papan dan menyelesaikan operasi dengan tangan
memegang besi solder. Metode manual ini ampuh untuk sesekali. Sehingga dibutuhkan
hal yang lebih akurat untuk melakukan operasi ini. Adapun mesin Semi manual dan semi
otomatis.

Fungsi dari pick and place station yaitu:


 Untuk mengangkut benda kerja

 Untuk memasukan sisipan benda kerja

 Untuk memisahkan benda kerja lengkap

1.3 Wonderware Intouch


Wonderware Intouch merupakan software utama yang mendasari keseluruhan
program SCADA. Wonderware Intouch merupakan software HMI yang telah dilengkapi
dengan fitur

software SCADA yang mana memiliki berbagai program pendukung sistem SCADA secara
keseluruhan, seperti :

a) Wonderware Historian yaitu program yang menangani database berbasis


SQL Server.
b) Wonderware Information Software yaitu program yang menangani portal
internet untuk aplikasi HMI/SCADA.
c) Wonderware Active Factory yaitu program untuk menganalisa serta
pelaporan dari data lapangan dan dapat terhubung dengan Microsoft Word
maupun Microsoft Excel.
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

d) Wonderware Incontrol yaitu program pengendalian sebagai pengganti PLC


pada soft control atau PC based control.
Adapun yang menjadi 3 komponen utama dari Wonderware Intouch yaitu :
a) Intouch application manager sebagai pengorganisasi aplikasi yang akan
dibuat yang mana akan dibuatkan directory tersendiri pada masing-masing
aplikasi untuk menyimpan semua file yang berhubungan.
b) Intouch window maker sebagai pembuat halaman HMI dengan grafik yang
object-orionted untuk menciptakan layar tampilan yang dapat bergerak serta
menerima masukan dari pengguna.
c) Intouch window viewer meruakan runtime environment yang dapat
menampilkan layar grafik pada windowmaker.

1.4 KEPserverEX
KEPserverEX 6 merupakan perangkat lunak dari Kepware yang berfungsi
sebagai OPC server sekaligus OPC client. OPC atau OLE for Process Control
merupakan sebuah standar industri untuk antarkonektivitas sistem yang menggunakan
teknologi COM dan DCOM dari Microsoft untuk membolehkan suatu aplikasi menukar
data dengan satu atau lebih komputer melalui arsitektur TCP/IP. OPC bertujuan sebagai
penyedia sebuah infrastruktur standar untuk pertukaran data kontrol proses.

BAB II
ISI

2.1 TUJUAN PRAKTIKUM


Berikut adalah beberapa tujuan dari Praktikum Distributed Control System ini:
1. Mahasiswa dapat memahami konsep dari Distributed Control System 3.
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 2

2. Mahasiswa dapat menyimulasikan konsep dari Distributed Control System 3.


3. Mahasiswa dapat menganalisis simulasi konsep dari Distributed Control System 3.

2.2 LANDASAN TEORI


Mesin pick and place adalah langkah kedua dalam operasi pemasangan pasta,
tempat dan reflow yang mana memiliki fungsi Place mengikuti fungsi dari solder paste
yaitu dengan memilih dan mengirimkan komponen diatas papan dan menempatkan pada
posisinya. Pada DCS 1 salah satu station yang digunakan yaitu Pick and Place station
yang mendapat program dari TIA Portal dan indikatornya dapat dipantau pada
Wonderware Intouch dengan KEPserverEX.

2.3 PRINSIP KERJA

1. Module Pick and Place


Pick and place merupakan perangkat penanganan pneumatic. Modul
berdasar dari unit geser yang presisi. Akhir posisi dari unit geser adalah
sensor elektrik melalui proximity sensor. Kap penyedot akan membawa
benda kerja yang berada dibawahnya. Pada kap penyedot terdapat vacum
filter yang berfungsi agar tidak ada kotoran yang masuk kepada vacum
generator.

2. Module Slide

Module slide berfungsi untuk membawa benda kerja. Modul ini


dapat bekerja berkat kemiringan dan ketinggian yang dapat disesuaikan.

3. Module conveyor belt


Conveyor belt berfungsi sebagai alat transportasi yang akan membawa benda
kerja. Benda kerja yang berada pada posisi awal akan di transoportasikan menuju
sensor tengah hingga akhir. Sebelum itu, pada ujung belt conveyor terdapat
pendeteksi benda melalui sensor optik dengan fibre optic kabel. Benda kerja yang
berjalan akan dihentikan menggunakan sepataror yang digerakkan oleh solenoid. Di
akhir benda akan dihentikan dengan inductive sonsor.

2.4 ALAMAT I/O


LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

a. Input

Input Alamat
Sensor Tengah I 0.0
Sensor Belakang I 0.1
Sensor Maju I 0.2
Sensor Atas I 0.3
Sensor Vakum I 0.4
Sensor Benda Keluar I 0.5
Sensor Benda Masuk I 0.6
Start I 0.7
Stop I 1.0
Auto Manual I 1.1
Reset I 1.2

b. Output

Output Alamat
Conveyor Q 0.0
Silinder Mundur Q 0.1
Silinder Maju Q 0.2
Silinder Turun Q 0.3
Vakum Q 0.4
Holding Plat Q 0.5
Q1 Q 1.0
Q2 Q 1.1
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

2.5 DIAGRAM LADDER


LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3
2.4 WONDERWARE INTOUCH (HMI)

2.5 KEPserverEX
LAPORAN PRAKTIKUM

DCS 3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa DCS 3 menghubungkan
PLC dari program pick and place dengan wonderware intouch berisikan indikator
pemantau keaadaan station secara real time menggunakan KEPserverEX sebagai OPC.
Hal ini berjalan sesuai prinsip kerja dari pick and place station itu sendiri dan ekuensial
yang telah sesuai dengan komunikasi antara PLC dan wonderware.

3.2 Saran
Praktikum berjalan dengan lancar namun, terdapat beberapa kendala ketika
melakukan pemrograman. Adapun harapan agar kedepannya proses belajar bisa memiliki
komunikasi yang baik sehingga DCS dapat dipahami dengan lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai