diberlakukannya Undang-Undang No. 34/1954. Kondisi ini direspon oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) untuk mengubah dan mencabut UU tersebut.
Pendidikan untuk memperoleh helar Akuntan di Indonesia dimulai Tahun 1955 pada fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, berdasarkan UU No. 34 Tahun 1954. Pendidikan akuntansi berdasarkan UU
No. 34 Tahun 1954 ini mengarah ke pendidikan untuk Akuntan Publik. Hal ini menyebabkan
banyak Kantor Akuntan dibuka bukan oleh seorang akuntan profesional pada awal Tahun 1950
sampai 1954. UU No. 34 Tahun 1954 menimbukan dua kontrovensi dalam penerapannya, yaitu
1. Calon akuntan hanya dapat dihasilkan oleh universitas negeri di fakultas ekonominya.
Sehingga, universitas swasta tidak dibenarkan menghasilkan akuntan. Tercantum dalam pasal
1 UU No.34/1954 Perguruan tinggi yang diperbolehkan mendidik calon akuntan adalah
perguruan tinggi negeri (fakultas ekonomi) sedangkan perguruan tinggi swasta tidak
diperbolehkan mendidik calon akuntan. Hal tersebut menjadi kontroversi karena pada masa itu
sudah banyak perguruan tinggi swasta yang menjalankan pendidikan akuntan. Para
penyelenggara perguruan tinggi swasta merasa dianaktirikan karena para mahasiswa jurusan
akuntansi tidak dapat memperoleh gelar Sarjana Jurusan Akuntansi.