Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

Seperti yang telah kita pelajari, Koentjaraningrat menyebutkan ada 7 unsur kebudayaan universal.
Buatlah tulisan sebanyak satu halaman (maksimal) mengenai salah satu unsur kebudayaan yang
terdapat di dalam masyarakat dimana Anda tinggal dan berikan penjelasannya.

Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu

1. Bahasa
2. Sistem Pengetahuan
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
6. Sistem Religi
7. Kesenian

Dari salah satu unsur budaya di atas, di tempat saya tinggal unsur sistem religi yang berkembang
contohnya adalah Rasulan.
Rasulan adalah suatu tradisi atau ritual tahunan yang sudah lama diselenggarakan oleh masyarakat
Gunungkidul. Kata rasulan sendiri tidak selalu dikaitkan dengan suatu kegiatan yang erat hubungannya
dengan peringatan terhadap suatu momen hidup Nabi Muhammad SAW, namun kegiatan ini kegiatan
budaya masyarakat sekitar.
Rasulan bagi masyarakat Gunungkidul merupakan suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh para
petani setelah masa panen tiba. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa
atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepada semua warga serta untuk menghormati Dwi Sri
atau Dewi Padi dan dhanyang (roh-roh halus) penunggu tempat-tempat keramat.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, setiap dusun mempunyai suatu tempat khusus yang diyakini
sebagai tempat persemayaman dhanyang. Tempat-tempat tersebut biasanya berupa pohon resan (seperti
pohon beringin, ipik, randu alas dan sebagainya), atau watu dukun (batu akik). Untuk itulah, warga
dusun membuat tumpengan dan sesajen untuk dipersembahkan kepada dhanyang sebagai penolak bala
sehingga mereka tidak mengganggu warga.
Masyarakat Gunungkidul memaknai Rasulan sebagai hari raya ketiga selain Idul Fitri dan Idul Adha.
Jadi, even budaya ini mirip dengan tradisi lebaran, di mana seseorang datang ke tempat kerabatnya
untuk bersilaturrahmi dan menikmati hindangan spesial yang disediakan oleh tuan rumah. Oleh karena
itu, pada hari “H” pelaksanaan Rasulan ini, setiap keluarga biasanya membuat makanan spesial untuk
tamu-tamu mereka. Dengan demikian, keberadaan tradisi Rasulan ini menjadi salah satu wadah bagi
masyarakat Gunungkidul untuk memupuk semangat kekeluargaan dan mempererat tali persaudaraan
antarwarga.
Belum ada catatan resmi mengenai sejak kapan Rasulan ini dilaksanakan. Namun, yang pasti bahwa
tradisi ini sudah berlangsung sejak lama dan merupakan warisan dari nenek moyang masyarakat
Gunungkidul. Tradisi yang diselenggarakan setahun sekali ini biasanya berlangsung beberapa hari
dengan diawali kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar dusun seperti memperbaiki
jalan, membuat atau mengecat pagar pekarangan, membersihkan makam dan tempat persemayaman
dhanyang. Karena itu, tradisi Rasulan ini biasa juga disebut dengan istilah merti deso atau bersih dusun.
Dewasa ini, tradisi Rasulan menjadi semakin marak dengan berbagai rangkaian kegiatan olah raga dan
pertunjukan seni budaya. Kegiatan di siang hari biasanya diisi dengan pertandingan sepak bola dan
voli. Khusus untuk pertandingan voli, terkadang dilaksanakan pada sore hari. Dalam kegiatan olah raga
ini, pihak penyelenggara Rasulan mengundang warga dari dusun lain untuk mengadakan pertandingan
persahabatan. Sementara itu, kegiatan di malam hari biasanya diisi pertunjukan seni budaya seperti
kethoprak, wayang kulit, campur sari, atau tayuban. Pada hari puncak acara, biasanya juga diadakan
pertunjukkan seni seperti reog, jathilan, dan kirab mengelilingi dusun.
Hingga kini, masyarakat Gunungkidul setiap tahun melaksanakan tradisi Rasulan ini dalam rangka
menjaga dan melestarikan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Bahkan, oleh pemerintah
daerah setempat, tradisi ini telah dikemas menjadi salah satu even budaya dan media pengembangan
wisata di kawasan Gunungkidul. Dengan berbagai rangkaian kegiatan yang mengiringinya, even
Rasulan ini tidak saja menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga mampu memukau para
wisatawan luar daerah dan mancanegara. Hal ini terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang
untuk menyaksikan atraksi kesenian lokal yang ditampilkan dalam even ini.

Anda mungkin juga menyukai