Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM FISIKA

RANGKAIAN

TRANSFORMATOR

Dosen Pembimbing : Ir. Soebyakto

Disusun oleh :

ULIL ABSHOR

6421600063

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU

KOMPUTER

PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

ANGKATAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia
yang telah diberikan, sehingga laporan praktikum fisika dasat ini bisa terselesaikan
dengan baik. Adapun laporan ini penulis susun sebagai bagian dari tugas mata kuliah
Fisika Dasar.

Dalam penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-


besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Adapun
pihak-pihak tersebut antara lain :

1. Bapak Ir Soebyakto selaku dosen pengampu mata kuliah praktikum fisika dasar
2. Seluruh asistan laboratorium dan petugas laboratorium fisika Fakultas Teknik
Mesin
3. Orang tua, keluarga, sahabat, kerabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Laporan Praktikum ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sehingga kedepannya dapat lebih baik. Semoga laporan
praktikum ini bermanfaat bagi kita semua.

Tegal, 12 April 2022

ULIL ABSHOR
A. LATAR BELAKANG

1. PENGERTIAN TRANSMATOR
Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang
berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke
rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan transformasi
tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetis, dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi sekunder
berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding terbalik dengan
perbandingan arusnya. Transfomator merupakan alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan AC. Tegangan yang dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil dengan
frekuensi yang sama.
Suatu transformator terdiri dari 2 kumparan kawat yang dinamakan kumparan
primer dan kumparan sekunder yang dililitkan pada suatu besi lunak. Ketika kumparan
primer mulai diberi arus, pada kumparan sekunder terjadi perubahan fluks magnetik.
Perubahan fluks ini menyebabkan terjadinya arus induksi dikumparan sekunder.
Transformator sangat penting dalam kita. Hampir semua alat yang menggunakan
listrik memakai transformator. Transformator banyak digunakan untuk mentransmisikan
listrik dari pusat pembangkit listrik ke rumah-rumah. Dalam operasi penyaluran tenaga
listrik transformator dapat dikatakan sebagai jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam
kondisi ini suatu transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal. Mengingat
kerja keras dari suatu transformator seperti itu maka cara pemeliharaan juga dituntut
sebaik mungkin. Oleh karena itu transformator harus dipelihara dengan menggunakan
sistem dan peralatan yang benar, baik dan tepat. Untuk itu regu pemeliharaan harus
mengetahui bagian-bagian transformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi
melebihi bagian yang lainnya.
Asas kerja transformator (disingkat “trafo”) dapat di jelaskan dengan Gambar 1a
di bawah ini. Terdapat dua jenis kumparan (primer dan sekunder) yang dililitkan pada
suatu susunan plat besi lunak yang di sebut teras trafo (transformer core). Kumparan
sekunder (banyaknya lilitan Ns) adalah tempat daya listrik di ambil dari trafo oleh beban.
Kalau kumparan primer dihubungkan kesumber daya atau sumber arus tukar maka pada
teraas di bangkitkan fluks magnet.
Karena kumpara sekunder juga mempengaruhi ters ini, maka kumparan-kumparan
ini juga menghasilkan fluks magnetic teras yang di bangkitkan oleh umparan primer.
Fluks pada teras selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan arus primer, sehingga
pada kumparan sekunder akan di bangkitkan GGL induksi (Hk. Faraday).
2. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja suatu transformator adalah induksi bersama (mutual induction)
antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Dalam bentuk yang
sederhana, transformator terdiri dari dua buah kumparan yang secara listrik terpisah tetapi
secara magnet dihubungkan oleh suatu alur induksi. Kedua kumparan tersebut
mempunyai mutual induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang
dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan GGL (gaya
gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum faraday, Berikut

ini adalah rumus GGL : ε = 𝑁 + 𝑑𝜙


𝑑𝑡
Keterangan :
С = Gaya Gerak Listrik ( Volt
) N = Jumlah lilitan ( turn )
dϕ/dt = Perubahan fluxk magnet ( weber / sec )
Transformator merupakan piranti untuk mengubah tegangan dan arus bolak-balik
tanpa kehilangan daya yang cukup besar. Operasinya didasarkan pada kenyataan bahwa
arus bolak-balik dalam satu rangkaian akan menginduksi ggl bolak-balik pada rangkaian
didekatnya akibat adanya induktansi pada kedua rangkaian. Kumparan yang
menyalurkan daya masukan disebut kumparan primer, dan kumparan lain disebut
kumparan sekunder (Paul A. Tipler, 2001: 372dalam Siti Zainab,2013). Perbandingan
jumlah lilitan dengan tegangan listrik bolak-balik dapat dirumuskan sebagai berikut :
Gaya gerak magnetmemproduksi flukspada inti, kemudian membangkitkan gaya
geraklistrik (GGL) pada kumparan sekunder. Jikaterminal kumparan sekunder
tertutup, maka padakumparan sekunder mengalir arus IP, arus inimenimbulkan gaya
gerak magnet N1I1 padakumparan sekunder. Bila trafo tidak mempunyairugi-rugi
(trafo ideal) berlaku persamaan :
𝑉𝑝 𝑁𝑝
𝑉𝑠 + 𝑁𝑠
Gaya gerak magnet memproduksi flukspada inti, kemudian membangkitkan gaya
geraklistrik (GGL) pada kumparan sekunder. Jika terminal kumparan sekunder tertutup,
maka padakumparan sekunder mengalir arus IP, arus ini menimbulkan gaya gerak
magnet N1I1 padakumparan sekunder. Bila trafo tidak mempunyairugi-rugi (trafo ideal)
𝐼𝑝
berlaku persamaan : + 𝑁𝑝
𝐼𝑝 𝑁𝑠
3. MACAM MACAM TRANSFORMATOR

a. Transformator Ideal
Besar tegangan dan kuat arus pada trafo bergantung banyaknya lilitan. Besar
tegangan sebanding dengan jumlah lilitan. Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang
dihasilkan makin besar. Hubungan antara jumlah lilitan primer dan sekunder dengan
tegangan primer dan tegangan sekunder dirumuskan rms12. Trafo dikatakan ideal jika
tidak ada energi yang hilang menjadi kalor, yaitu ketika jumlah energi yang masuk pada
kumparan primer sama dengan jumlah energi yang keluar pada kumparan sekunder.
Hubungan antara tegangan dengan kuat arus pada kumparan primer dan sekunder
dirumuskan rms2Jika kedua ruas dibagi dengan t, diperoleh rumus rms3Dalam hal ini
faktor (V × I) adalah daya (P) transformator.

b. Efisiensi Transformator
Di bagian sebelumnya kamu sudah mempelajari transformator atau trafo yang
ideal. Namun, pada kenyataannya trafo tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan, selalu
timbul energi kalor. Dengan demikian, energi listrik yang masuk pada kumparan primer
selalu lebih besar daripada energi yang keluar pada kumparan sekunder. Akibatnya, daya
primer lebih besar daripada daya sekunder. Berkurangnya daya dan energi listrik pada
sebuah trafo ditentukan oleh besarnya efisiensi trafo. Perbandingan antara daya sekunder
dengan daya primer atau hasil bagi antara energi sekunder dengan energi primer yang
dinyatakan dengan persen disebut efisiensi trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η.

Transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down.
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo
ini memiliki ciri-ciri:
1) jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
2) tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
3) kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1) Multimeter 1buah : Multimeter berfungsi untuk mengukur tegangan dan kuat arus.
2) Kumparan 1000 lilitan 1 buah : Kumparan berfungsi sebagai alattransformasi tegangan
dan arus.
3) Kumparan 500 lilitan 1 buah : Kumparan berfungsi sebagai alat transformasi tegangan
dan arus.
4) Kumparan 250 lilitan 1 buah : Kumparan berfungsi sebagai alat transformasi tegangan
dan arus.
5) Resistor 100 ohm 1 buah : berfungsi sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian.
6) Catu daya : berfungsi untuk mengontrol kestabilan tegangan output dengan mengubah-
ubah lebar untuk menyaklarkan transitor penyaklar dan sebagai sumber arus/PLN.
7) Papan rangkaian 1 buah : Berfungsi untuk memudahkan kita menempatkan, merubah
dan melakukan perbaikan suatu rangkaian yang dikira belum sempurna atau
mengalami salah sambung sehingga kesalahan-kesalahan fatal yang tidak
dikehendaki dapat dihindari.
8) Kabel-kabel penghubung merah dan hitam masing-masing 1 buah Kabel penghubung
berfungsi sebagai penghubung ke rangkaian.
9) Jembatan penghubung 2 buahBerfungsi untuk menghubungkan antar satu resistor denngn
resistor lain pada papan rangkaian.
10) Inti besi 1 buah Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan
oleh arus listrik yang melalui kumparan.
C. PENGAMBILAN DATA
1) Persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan (konsultasikan dengan dosen pengasuh
atau asisten)
2) Susun rangkaian seperti pada skema gambar dibawah ini : 93.Berikan tegangan masukan
pada kumparan primer 3 volt AC.
3) Ukur beda potensial pada ujung-ujung resistor dengan multimeter.
4) Ukur kuat arus yang mengalir pada kumparan primer dan kumparan sekunder6.Ulangi
langkah-langkah diatas untuk tegangan masukkan 6,9,dan 12 volt AC.
5) Tukar posisi kumparan primer dan kumparan sekundernya, kemudian lakukan langkah-
langkah seperti diatas.
HASIL 𝑵p = 1000 lilitan dan 𝑵𝑠 500 lilitan

NO 𝑉p𝑵p𝑵𝑠𝑉𝑠 (Volt )( lilitan )( lilitan ) 𝑰p 𝑰𝑠 η


(Volt ) 310005000,6 (A) (A)
610005002,2 2,8 1,2
1 910005003,2 6 2,2 8,57%
2 1210005004,2 9,2 4,6 13,44%
3 14 6 17,78%
4 15,00%
𝚺η=54,79%
η=117,95%
D. PERHITUNGAN
𝑵p = 1000 lilitan dan 𝑵𝑠 = 500 lilitan
𝑉𝑝 × 𝑁𝑠 3𝑣 × 500
𝑉𝑠, = = = 1,5 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑁𝑝 1000

𝑉𝑝 × 𝑉𝑠 6 𝑣 × 500
Vs, = 𝑁𝑝 = 1000 = 3 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑉𝑝 × 𝑉𝑠 9 𝑣 × 500
Vs = = = 4,5 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑁𝑝 1000

𝑉𝑝 . 𝑉𝑠 12 𝑣 × 500
Vs4 = 𝑁𝑝 = 1000 = 6 𝑣𝑜𝑙𝑡

𝐼𝑝 . 𝑁𝑝 2,8𝐴 × 1000
Is, = 𝑁𝑠 = 500 = 5,6𝐴

𝐼𝑝 . 𝑁𝑝 28𝐴 × 1000
Is, = 𝑁𝑠 = 500 = 12 𝐴

𝐼𝑝 . 𝑁𝑝 28𝐴 × 1000
Is = 𝑁𝑠 = 500 = 18,4𝐴

𝐼𝑝 . 𝑁𝑝 28𝐴 × 1000
Is4 = 𝑁𝑠 = 500 = 28𝐴
𝑉𝑠. 𝐼𝑠 0,6 × 1,2
η, = × 100% = × 100% = 8,57%
𝑉𝑝. 𝐼𝑝 3 × 2,8
s · Is 2,2 × 2,2
η, = × 100% = × 100% = 13,44%
𝑉𝑝 · 𝐼𝑝 6×6
s · Is 3,2 × 4,6
𝜂 = × 100% = × 100% = 17,78%
𝑉𝑝 · 𝐼𝑝 9 × 9,2

s · Is 4,2 ×
6
η4 = × 100% = = 15%
𝑉𝑝 · 𝐼𝑝 12 × 14
∑𝜂 54,79%
η= = = 13,7%
4 4
E. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa
konsep daritransformatoradalah semakin banyak lilitan sekunder maka semakin
besar tegangan sekundernya. Manfaat dari transformator adalah untuk mengubah
tegangan kumparan primer (input) menjadi tegangan kumparan sekunder (output) .
Oleh karena itu, transformator bekerja pada arus AC.
Prinsip kerja dari transformator adalah didasarkan pada kenyataan bahwa arus
bolak-balik dalam satu rangkaian akan menginduksi (mengimbas) ggl bolak-balik
pada rangkaian di dekatnya karena adanya induktansi bersama (mutual induction)
antara dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet.
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan
masukkan bolak-balik yang membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang
idealnya semua bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini
menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Despa, Dekpride. Pengaturan Aliran Daya Reaktif Dengan Transformator Regulasi Jenis
Pengatur Tegangan Pada Jaringan Sistem Tenaga Listrik. Universitas lampung.
2. T,GabrielJ.2001FisikaLingkungan.Hipokrates.Jakarta
Zainab,Siti.2013.Transformator.http://id.scribd.com/document_downloads/direct/137850
068?extension=pdf&ft=1371948411&lt=1371952021&source=embed&user_id=1032744
20&uahk=db3NmzUGR99/q6t/AxIaqnetgMg.Diakses pada Jum’at, 14 Juni 2013
3. https://www.gurupendidikan.co.id/induksi-elektromagnetik/#google_vignette

Anda mungkin juga menyukai