Anda di halaman 1dari 3

KB3.

Implementasi ISO 9000

A. Tujuan, manfaat, dan hambatan Implementasi ISO 9000


Penerapan sistem kualitas ISO 9000 dalam perusahaan didorong oleh salah satu atau seluruh
faktor seperti tekanan pelanggan, pesaing berhasil mendapatkan sertifikasi oleh registrar
yang diakui, meningkatkan image kualitas perusahaan atau organisasi, menerapkan sistem
manajemen kualitas ISO 9000 untuk menjamin continuous guality improvement,
mengurangi resiko tuntutan yang dapat dipertanggung jawabkan dari produk dan jasa
(Johnson, 1993).

Seringkali timbul pertanyaan, apakah registrasi ISO ini penting? Menurut Gagliardi (1995)
pentingnya registrasi ISO secara nyata untuk perusahaan adalah:
1. Pemrosesan produk atau jasa dikendalikan untuk secara konsisten menghasilkan produk
yang berkualitas.
2. Memungkinkan perubahan personil tanpa gangguan dalam kualitas produk atau
ketepatan waktu penyampaian.
3. Manajemen melakukannya untuk mempertahankan kepuasan pelanggan dan akan
menanggapi keluhannya dengan tindakan korektif.
4. Memenuhi pesanan pelanggan yang dapat diketahui sebelum memulai pekerjaan
sehingga dapat mengurangi konflik selama proses produksi.
5. Calon pembeli, tanpa pengalaman atau pengetahuan utama tentang perusahaan yang
dituju telah mendapatkan jaminan akan memperoleh produk yang berkualitas.
6. Pelanggan tidak lagi melaksanakan pemeriksaan atau pengujian untuk mengetahui apakah
perusahan pemasok memenuhi syarat untuk penyediaan sumber daya.
7. Parameter data yang dilaporkan telah memenuhi standar nasional.

ISO 9000 ini digunakan oleh berbagai negara karena:

1. Memperbaiki atau meningkatkan kualitas.


2. Memenuhi kebutuhan konsumen atau pelanggan.
3. Memenuhi kebijakan perusahaan dan industri.
4. Memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang memegang kekuasaan, seperti pemilik, pemegang
saham, dan lain-lain.
5. Mempunyai sertifikasi untuk penjaminan produk.
6. Memasuki pasar global.

Selain itu, BS 5750/ ISO 9000 memberikan manfaat yang sangat besar bagi setiap
perusahaan yang menerapkannya. Menurut Chatab (1996), manfaat tersebut antara lain:

1. Dari aspek konsistensi pelaksanaan dan mampu telusur.


Apabila dilaksanakan dengan benar, standar ISO 9000 akan bermanfaat dalam:

a. Momberikan pendekatan praktis yang sistematis untuk manajemen kualitas.


Memasukan konsistensi operasi untuk memelihara kualitas produk dan/atau
jasa.
b. Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan kualitas lebih lanjut
dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu telusur
serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi kualitas.

2. Dari aspek pengendalian pencegahan.


Penekanan ISO 9000 ditujukan untuk pengendalian pencegahan. Oleh karena itu sistem
tersebut perlu:
a. Menentukan secara jelas tanggung jawab dan wewenang dari personil kunci yang
mempengaruhi kualitas.
b. Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam rangka menjalankan operasi dan proses
bisnis penyedia jasa atau manufaktur.
c. Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme dari audit kualitas
internal dan tinjauan manajemen yang berkesinambungan.

3. Dari aspek perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Berdasarkan kedua aspek


tersebut, manfaat penerapan ISO 9000 dari perspektif pertumbuhan dan pengembangan
perusahaan adalah:

a. Sebagai sarana pemasaran.


b. Dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui sistematika dan
pendekatan yang terorganisir pada pemastian kualitas.
c. Dapat meningkatkan citra dan daya saing perusahaan.
d. Dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk atau jasa dengan memenuhi
persyaratan pembeli melalui kerja sama dan komunikasi yang lebih baik, penguatan
pengendalian bisnis dan proses teknis, penurunan pemborosan karena kualitas kerja yang
buruk.
e. Dapat memberikan pelatihan yang sistematis kepada staf melalui prosedur dan instruksi
yang baik.
f.Mengantisipasi tuntutan konsumen atas produk dan tingkat persaingan usaha yang telah
mengalami evolusi sehingga produsen menanggapinya melalui pendekatan kualitas,
pengendalian kualitas, pemastian kualitas, manajemen kualitas, dan manajemen kualitas
terpadu (TQM).
g.Sebagai fondasi yang mantap untuk pengembangan kualitas selanjutnya menuju
manajemen kualitas terpadu.

B. Perkembangan ISO 9000


Menurut Larsen dan Haversjo (2000), revisi yang dilakukan di tahun 2000 bukan hanya pada
bahasa, melainkan revisi tersebut akan memasukkan unsur-unsur:

1. Standar yang direvisi harus meningkatkan kesesuaian dengan ISO 14000 dari Standar
Sistem Manajemen Lingkungan.
2. Standar yang harus mempunyai struktur yang didasarkan pada model proses.
3. Ketentuan harus dibuat untuk memenuhi kebutuhan ISO 9001 yang mengabaikan
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi organisasi.
4. ISO 9001 harus mencakup perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan
dan pencegahan terhadap ketidaksesuaian.
5. ISO 9001 harus mengarah pada efektivitas, sementara ISO 9004 harus merigarah
pada efisiensi dan efektivitas.
6. ISO 9004 harus membantu dalam mendapatkan keuntungan untuk semua pihak,
pelanggan, pemilik, pelanggan, dan masyarakat.
7. Standar yang direvisi harus menjadi mudah digunakan, mudah dimengerti, dan
mempunyai bahasa dan terminologi yang jelas. 
8. Revisi standar harus membantu dalam self-evaluation.
9. Standar yang direvisi harus sesuai bagi semua organisasi.

Anda mungkin juga menyukai