Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pentingnya Menanamkan Sifat Gotong Royong dalam Menghadapi Pandemi


demi Terjaganya Integrasi Bangsa

Dosen Pengampu :

Drs. Turtiantoro.,M.Si

Disusun Oleh :

IZZATUL ISMA

NIM.14010119140125

DEPARTEMEN POLITIK DAN PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan kasih sayang, petunjuk, serta pertolonganNya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.

Adapun penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Drs. Turtiantoro.,M.Si . Pada
makalah ini akan dibahas mengenai permasalahan yang berjudul “Pentingnya
Menanamkan Sifat Gotong Royong dalam Menghadapi Pandemi demi Terjaganya
Integrasi Bangsa” .

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,
saya sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, pengetahuan,


dan pengalaman bagi para pembaca mengenai mata kuliah Pemerintahan
Nasional. Mohon maaf atas kekurangan dan kesahalahan dalam makalah ini. Saya
ucapkan terima kasih.

Semarang, 1 Mei 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran gotong-royong dalam menghadapi pandemi Covid-19.....................................6

2.2 Cara menumbuhkan sikap gotong-royong dalam masyarakat di masa pandemi..…...8

2.3 hubungan antara undang-undang kewarganegaraan dengan film…………………..10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................12

3.2 Saran...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….………..…............13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Covid-19 sedang menjadi permasalahan serius yang sedang dihadapi oleh seluruh
dunia saat ini, termasuk Indonesia. Sikap gotong-royong harus di tanamkan dalam masa-
masa pandemi seperti ini. Sebab, mudahnya virus ini menyebar serta menginfeksi
diharuskan untuk melakukan social distancing atau physical distancing. Hal itu memaksa
masayarakat untuk saling bekerja sama dalam memutus rantai penularan. Peran-peran
setiap elemen masyarakat mulai dari pemerintah, masyarakat hingga garda terdepan
perawat harus saling terintegrasi. Pemerintah memiliki peran sebagai pemegang
kebijakan dalam menentukan arah gerak proses pemutusan rantai Covid-19. Sehingga
pemerintah disini sebagai elemen terpenting dalam menjalankan integritas social dan
nasional di masa pandemic Covid-19. Masyarakat adalah elemen obyek dalam
penanggulangan Covid-19. Sehingga masyarakat saat ini harus bisa menangkap respon
dari setiap kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Kesadaran dari masyarakat
serta menghilangkan sikap egoisme dari setiap individu adalah langkah awal dalam
keikutsertaan masyarakat dalam mendukung pemutusan rantai Covid-19. Sedangkan
pejuang medis yang menjadi garda terdepan menjadi aspek yang sangat perlu didukung
saat ini. Kerentanan paling tinggi untuk terinfeksi menjadi serangan yang paling
menyakitkan bagi mereka. Sehingga setiap elemen yang ada di Indonesia saat ini perlu
saling menguatkan untuk menjaga integrasi sosial maupun nasioanal dalam menghadapi
pandemic Covid-19.
Menjaga agar setiap elemen bisa berintegrasi bukanlah hal yang mudah sekarang
ini. Terbatasnya untuk bertemu atau bertatap muka secara langsung menjadi
permasalahan masa pandemi ini. Hal itu berkontradiksi terhadap kebiaasaan atau budaya
masyarakat Indonesia sekarang ini. Masyarakat hanya bisa mengandalkan teknologi
informasi untuk berkomunikasi satu sama lain . Sehingga diperlukan berbagai inovasi
serta cara untuk menjaga integritas sosial dan integritas nasional hingga akhirnya setiap
elemen bisa menjalankan perannya masing-masing dalam menghadapi pandemi Covid-
19.
.

4
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa peran gotong-royong dalam menghadapi pandemi


Covid-19?
1.2.2 Bagaimana cara menumbuhkan sikap gotong-royong dalam
diri masyarakat di masa pandemi?
1.2.3 Bagaimana dampak dari sikap gotong-royong dalam
menghadapi Covid-19 serta tetap terjaganya integrasi
bangsa?

1.3 Tujuan Makalah


1.3.1 Mahasiswa mampu memahami peran gotong-royong dalam
menghadapi pandemi Covid-19.
1.3.2 Mahasiswa mampu memahami cara menumbuhkan sikap
gotong-royong dalam diri masyarakat di masa pandemi.
1.3.3 Mahasiswa diharapkan mampu memahami dampak dari sikap
gotong-royong dalam menghadapi Covid-19 serta integrasi
bangsa tetap terjaga.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Peran gotong-royong dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Terdapat berbagai pandangan serta pengertian tentang gotong-royong dari


berbagai tokoh di Indonesia. Salah satu tokoh yang memberikan penjelasan mengenai
makna gotong-royong adalah Bung Karno. Dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 Bung
Karno menjelaskan :
“Gotong-royong adalah pembantingan-tulang bersama, pemerasan-
keringat bersama, perjoangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat
kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-
kuntul-baris buat kepentingan bersama! Itulah Gotong Royong! Prinsip
Gotong Royong diatara yang kaya dan yang tidak kaya, antara yang
Islam dan yang Kristen, antara yang bukan Indonesia tulen dengan
peranakan yang menjadi bangsa Indonesia”.
Hal tersebut memberikan makna bahwa gotong royong-royong harus dilakukan tanpa ada
rasa egoisme setiap individu. Mementingkan kepentingan umat bersama adalah point
yang dituju oleh gotong-royong. Sehingga, gotong-royong dapat memberikan
kebahagiaan serta hasil yang sangat memuaskan bagi semua elemen yang ada.
Oleh karena itu, dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini peran gotong-
royong adalah sebagai alat pergerakan melawan Covid-19. Melawan pandemi Covid-19
yang penyebarannya meluas diperlukan gotong royong dari semua pemangku
kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Setidaknya diperlukan gotong royong
di tiga dimensi perlawanan terhadap penyebaran virus korona baru.
1. Pertama, gotong royong dalam mencegah penyebaran Covid-19. Caranya,
masyarakat secara sadar dan aktif saling mengingatkan agar menjaga jarak. Selain
itu juga dengan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak serta
kampanye kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun.
2. Kedua, gotong royong dalam hal membantu penanganan wabah ini. Mereka yang
mampu secara ekonomi bisa membantu menyediakan alat pelindung diri atau alat
kesehatan lain yang dibutuhkan rumah sakit. Tak hanya itu, individu yang
memiliki keahlian di bidang kesehatan juga bisa menjadi relawan membantu
sejumlah rumah sakit dalam menangani wabah.
6
3. Ketiga, gotong-royong memiliki peran dalam membantu sesama warga
masyarakat jika akibat wabah ini menyebabkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi
warga lainnya, misalnya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Gotong-royong sebagai identitas budaya bangsa Indonesia memang bisa dijadikan salah
satu solusi dalam menghadapi suatu permasalahan di Indonesia. Komunikasi antar
elemen yang harus berjalan dengan baik juga salah satu point terpenting ketika ingin
membangun rasa gotong-royong bagi setiap elemen. Setiap elemen memiliki perannya
masing-masing dalam situasi seperti ini. Pemerintah, dalam menghadapi pandemic seperti
ini pemerintah memiliki peran sebagai pemangku kebijakan serta mengatur jalannya
gerak masyarakat supaya tidak terjadi kepanikan di masyarakat. Dalam penentuan
kebijakan, pemerintah diharapkan mampu memberikan kebijakan yang paling efektif dan
efesien, sehingga hubungan antara pemerintah dengan masyarakat bisa berjalan dengan
baik. Pemerintah juga memilki tugas dalam membangun komunikasi yang baik dengan
masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada, hal tersebut
dimaksudkan supaya informasi-informasi yang dikonsumsi oleh masyarakat mengenai
pendemi Covid-19 bisa layak dan informatif. Elemen lain selain pemerintah adalah
Masyarakat. Masyarakat dalam konteks permasalahan ini berada pada posisi obyek
kebijakan dari pemerintah. Sehingga, dalam pelaksanaan kebijakan harus memperhatikan
kondisi yang ada di masyarakat sebenarnya. Masyarakat juga diharapkan mampu bekerja
sama dengan pemerintah dalam gotong-royong menghadapi pandemi Covid-19. Dengan
melaksanakan kebijakan-kebijakan yang sudah ditentukan oleh pemerintah adalah salah
satu upaya keikutsertaan dari masyarakat dalam ber gotong-royong memutus pandemi
Covid-19. Dalam menghadapi pandemi ini sangat diperlukan rasa toleransi serta
kesadaran dalam setiap individu. Gotong-royong adalah salah satu cara menghilangkan
rasa-rasa egoisme dan individualisme dimana di daerah-daerah perkotaan sangat kental
dengan rasa tersebut. Gotong-royong adalah Indonesia, culture yang ada di Indonesia
yang sering bekerja-sama, tolong menolong, toleransi, serta peduli dengan satu sama lain
menjadi alasan kenapa para founding father kita mengidentikkan gotong-royong dengan
bangsa Indonesia. Oleh sebab itu dalam menghadapi pandemi ini sangat dibutuhkan sifat-
sifat yang ada di gotong-royong mengahadapi pandemi Covid-19 ini. Setiap elemen-
elemen dari terkecil hingga di posisi pemerintahan menanamkan sifat kebersamaan dalam
menghadapi pandemi ini sehingga integritas bangsa bisa di terus dijaga serta pemutusan
7
Covid-19 bisa diputus dengan gotong-royong antar elemen
2.2 Cara menumbuhkan sikap gotong-royong dalam masyarakat di masa pandemi.

Mengendornya semangat kegotongroyongan di masyarakat maupun di kalangan


remaja perlu segera diantisipasi dengan memperkuat komitmen kita bersana untuk terus
menumbuhkan semangat peduli terhadap sesama. Apalagi dalam masa pandemi Covid-19
ini sikap gotong-royong dalam meneguhkan rasa tanggungjawab bersama dan
menetapkan keyakinan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sana akan
memberikan hasil yang lebih baik. Diera globalisasi ini budaya gotong royong barangkali
hanya bisa ditemukan di desa-desa dan daerah terpencil saja. Hal ini sungguh
memprihatinkan sebab jika kita lihat penyebaran Covid-19 sekarang ini didominasi oleh
daerah-daerah perkotaan. Padahal jika kita mengingat budaya gotong-royong merupakan
budaya yang menjiwai kepribadian bangsa Indonesia serta dapat menjaga integrasi sosial
dan nasional di masa-masa pandemi seperti saat ini. Beberapa influencer sangat
diperlukan dalam memberikan contoh nyata dalam penyadaran sikap gotong-royong di
masa pandemi saat ini. Social distancing bukan halangan bagi masyarakat dalam
melakukan penjagaan integritas bangsa serta penguatan sikap gotong-royong dalam
masyarakat. Hal-hal kecil bisa dilakukan oleh masyarakat dalam menumbuhkan sikap
gotong-royong dalam menjaga integritas sosial dan nasional di masa pandemi seperti saat
ini. Yaitu beberapa hal diantaranya adalah :
1. Membantu kebutuhan-kebutuhan pokok untuk masyarakat yang kurang mampu
dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka. Sebab di masa pandemi
saat ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya.
2. Mengikuti intruksi-intruksi yang diberikan oleh pemerintah, hal itu menjadi awal
dari kesadaran bagi masyarakat dalam ikut serta memutus rantai penyebaran
Covid-19.
3. Memberikan dukungan moral bagi garda terdepan saat ini (tim medis), sebab
tanpa dukungan moral dari masyarakat, mereka akan mengalami down atau stress.
Padahal sekarang ini mereka sebagi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
4. Memanfaakan media untuk memberi informasi serta pemberian dukungan bagi
sesama. Hal itu bermaksud untuk meberikan dukungan bagi masyarakat agar tetap
stay dirumah supaya penyebaran bisa segera terputus.
5. Menjadi influencer atau relawan adalah hal yang sangat dinutuhkan saat ini.
Pembukaan donasi lalu diberikan kepada orang yang berhak mendapatkan adalah
8
salah satu supporting system bagi masyarakat.
Tidak hanya berlaku bagi masyarakt yang sudah dewasa, namun dimasa pandemic saat
ini harus bisa dimanfaatkan untuk menumbuhkan sikap gotong-royong bagi anak-anak.
Hal itu bertujuan untuk menghindari panic buying dan stress karena anak-anak tidak bisa
bermain di luar rumah seperti biasanya. Selain itu usaha menumbuhkan sikap gotong-
royong juga bermanfaat ketika anak-anak tersebut sudah dewasa. Sehingga integrase
sosial serta nasional bisa di jaga dengan baik. Beberapa hal diantaranya adalah :
1. Bangun sikap saling tolong-menolong.
Di situasi sekarang ini, Anda juga bisa mengajak para siswa untuk
melakukan donasi yang ditujukan bagi masyarakat kurang mampu yang
terdampak Covid-19. Selain itu, disiplin melakukan physical distancing
juga dapat membantu melindungi diri sendiri dan orang-orang sekitar
dari bahaya terinfeksi virus. Sikap tolong menolong yang diajarkan
sejak dini dapat membuat siswa menjadi lebih peduli terhadap
lingkungan sekitar dan memiliki rasa empati yang tinggi.
2. Pemberian edukasi mengenai Covid-19.
Hal tersebut berguna bagi anak-anak supaya bisa memahami kenapa
mereka untuk sementara waktu tidak diperbolehkan untuk berangkat
sekolah dan belajar dirumah. Selain itu anak-anak bisa memahami
alasan mereka tidak bisa pergi bermain dengan teman-teman mereka
seperti biasanya.
3. Memberi contoh untuk saling berbagi.
Di masa pandemic sekarang anak-anak sangat diperlukan untuk diberi
pembelajaran mengenai gotong-royong untuk saling berbagi. Ketika
orang tua memberikan contoh untuk saling berbagi maka anak-anak
nantinya akan memiliki rasa interest tersendiri untuk saling berbagi dan
sifat tersebut akan terbawa di ketika anak-anak sudah dewasa untuk ikut
serta menjaga integrasi sosial.
Sikap gotong-royong sudah sangat diidentikkan dengan bangsa Indonesia. Ketika orang
tua memanfaatkan masa pandemi ini untuk mengajarkan sikap-sikap dasar mengenai
gotong-royong, maka hal itu bisa dimiliki anak-anak sebagai generasi penerus yang bisa
ikut serta menjaga integrasi bangsa. Pendemi Covid-19 sekarang ini memiliki sisi positif
dan negatif. Sisi positif dari pandemi ini, masyarakat di pantik untuk memunculkan sikap
kepeduliannya. Saling membantu adalah sifat yang muncul bagi masyarakat yang berada
9
saat ini. Namun disisi negatifnya adalah ketika masyarakat tidak terpantik untuk
memunculkan sikap-sikap gotong-royong mereka maka hal tersebut bisa menyebabkan
masyarakat di Indonesia akan menjadi egois atau mementingkan individu mereka.
Sehingga berdampak pada integrasi bangsa yang nantinya akan luntur.
2.3. Dampak dari sikap gotong-royong dalam menghadapi Covid-19 serta tetap
terjaganya integrasi bangsa.
wabah corona atau Covid-19 menimbulkan dampak yang
berbeda. Situasi yang kurang menguntungkan ini justru
membangkitkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
Telah banyak masyarakat menengah atas yang memiliki
kesadaran sosial untuk melindungi saudara sebangsa yang
lemah dan membutuhkan pertolongan dengan tindakan nyata.
Wabah corona memang memukul sektor ekonomi, khususnya
masyarakat kecil yang hidup dari penghasilan harian. Situasi
seperti ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah,
perusahaan, atau institusi swasta. Namun semua harus ikut turun
tangan secara bersama-sama. Oleh karena itu, semangat gotong
royong harus dibangkitkan kembali sebagai modal sosial. Kita
harus bangkitkan kembali modal sosial kita, semangat gotong
royong ini melalui suatu tindakan sosial untuk menolong yang
lemah dengan tidak memandang suku, agama, atau pun ras.
Untuk mewujudkannya tentu diperlukan kesadaran semua
pihak. Masyarakat menengah atas bisa ikut berbagi. Sebab, jika
banyak yang melakukan tindakan serupa, maka masyarakat lain
akan meniru dan hal ini berdampak baik bagi masyarakat
ekonomi menengah bawah. Dengan menekankan sikap gotong-
royong dimasa pandemic Covid-19 saat ini akan memberikan
stigma tersendiri bagi masyarakat dalam menanggapi pandemic
Covid-19, yaitu :
a) Manusia tidak hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya,
masyarakatnya dan alam semesta sekitarnya. Sehingga stigma tersebut dapat
menguatkan setiap masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 sehingga
sifat individualis bisa dihilangkan dalam lingkup masyarakat luas.
b) Dalam segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya tergantung terhadap
10
sesamanya. Hal yang mendorong setiap individu untuk saling membantu individu
lain yang merasa sulit untuk menghadapi pandemi Covid-19. Sikap tolong-
menolong juga sangat berguna dalam menjaga integritas sosial sekaraang ini.
Dimana berjabat tangan sudah menjadi hal yang menakutkan di masa pandemi
Covid-19.
c) Memiliki hubungan baik dengan sesamanya, terdorong oleh jiwa sama-rata sama-
rasa. Kaum kelas bawah dan kelas bawah bisa dijadikan pantikan bagi
masyarakat untuk saling peduli. Yang kelas atas membantu dengan memberikan
bantuan-bantuan kebutuhan pokok atau materiil sedangkan kaum kelas bawah
meberikan dukungan dengan mentaati peraturan yang sudah ditentukan oleh
pemerintah.
Sikap-sikap gotong-royong dalam masa pandemi
diperlukan guna menjaga integrasi sosial dan nasional suatu
bangsa. Sebab ketika hal mendasar mengenai gotong-royong
bisa di tanamkan oleh masyarakt maka integrasi sosial akan
dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki
keserasian fungsi. Dengan kata lain, dalam menghadapi
pandemi Covid-19 masyarakat akan tidak merasa memiliki
beban serta masyarakat mampu memiliki keserasian kehidupan
antar individu untuk menjadi lebih baik. Penanaman sifat
gotong-royong juga memberikan efek positif dalam menghadapi
pandemi Covid-19 karena masyarakat tidak akan merasa
bertahan dan berlindung dari Covid-19 sendiri. Sebab di sekitar
kita terdapat orang-orang yang peduli dan siap membantu.
Dampak sikap gotong-royong dalam menghadapi pandemi
Covid-19 dalam menjaga integrasi bangsa adalah untuk
meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dan
berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan gotong
royong menuju pada penguatan integrasi sosial melalui
kegiatan-kegiatan yang bisa menanamkan sikap gotong royong
dalam pembangunan serta pemeliharaan bangsa dan negara.
Penyelesaian masalah pandemi Covid-19 bukanlah hal
11
yang sangat mudah, diperlukan penyatuan serta kerjasama dari
setiap unsur. Memanfaatkan dengan baik kekuatan integrasi
yang kuat dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah hal
yang bisa dilakukan sekarang. Setiap unsur akan melaksanakan
perannya masing-masing ketika sudah tertanam sikap gotong-
royong dan integrasi sosial yang kuat. Pemerintah miasalnya,
pemerintah harus terus melakukan upaya-upaya untuk tetap
mempertahankan kegiatan gotong-royong yang ada pada saat
ini, agar pelaksanaan gotong-royong tidak mengalami
pemudaran. Kerjasama yang terjalin antar warga dan
pemerintah harus tetap dijaga agar gotong-royong dapat
berjalan dengan baik dan tanpa ada yang merasa keberatan. Lalu
di unsur masyarakat sendiri, Masyarakat Indonesia harus terus
menjaga dan mempertahankan pelaksanaan dari gotong-royong
yang memiliki peranan yang kuat dalam menjaga persatuan dan
kesatuan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia dikenal
sebagai masyarakat majemuk yang memiliki keberagaman suku,
bahasa, agama dan budaya. Sehingga perlu mempertahankan
hal-hal yang dapat menciptakan kebersamaan semua
masyarakat. Dampak terbesar jika semua hal bisa berjalan
dengan baik maka penanganan Covid-19 akan berjalan dengan
baik pula. Selain itu terdapat kemungkinan lain yaitu pandemi
Covid-19 bisa cepat diatasi dengan menggunakan kekuatan
jatidiri bangsa kita sendiri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gotong-royong merupakan salah satu culture budaya indonesia yang bisa
dijadikan alat penguatan integrasi bangsa di masa pandemi Covid-19. Penguatan-
penguatan serta penanaman sikap gotong-royong di masyarakat harus bisa di munculkan
melalui berbagai cara diantaranya adalah dengan memberikan edukasi atau menjadi
influencer dalam menyampaikan sikap gotong-royong-nya. Sikap individualis adalah
sikap yang seharusnya dihilangkan di masa pandemi saat ini. Indonesia butuh
kebersamaan dalam menghadapi permasalahan yang tidak mudah. Sehingga, setiap
12
elemen masyarakat dari berbagai golongan diharapkan bisa menanamkan sikap gotong-
royong. Bukan tidak mungkin ketika gotong-royong mampu diterapkan pada setiap watak
masyarakat indonesia maka, indonesia akan memiliki caranya sendiri untuk menghadapi
pandemi Covid-19. Yaitu dengan memanfaatkan kekuatan integrasi bangsa hasil dari
tumbuhnya sikap gotong-royong masyarakat.

3.2 Saran
a) Dalam menghadapi pandemi Covid-19 masyarakat harus belajar dari negara-
negara yang dikira sudah mampu menanggulangi pandemi saat ini. Mengikuti
kebijakan-kebijakan yang sudah di buat oleh pemerintah. Sehingga hubungan
antara pemerintah dengan masyarakat bisa terkoordinasi dengan baik selama
menghadapi masa pandemi.
b) Kesadaran manusia sebagai mahluk sosial perlu ditanamkan, sebab dengan hal
tersebut sifat-sifat gotong royong dapat ditumbuhkan di dalam masyarakat. Hal
tersebut juga dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga integrasi sosial dan
nasional.
c) Pemerintah memberikan kebijakan-kebijakan yang tidak menghadirkan rasa panic
buying di dalam masyarakat. Sebab, hal yang terpenting dimasa pandemi saat ini
adalah saling menguatkan serta tolong-menolong. Kuatnya integrasi sosial dan
nasional juga dipengaruhi para pemangku kebijakan yang ada.
d) Memberikan pembelajaran-pembelajaran bagi anak-anak mengenai pandemi
Covid-19 serta mengajarkan tentang sikap-sikap gotong-royong. Hal itu akan
berdampak pada generasi penerus yang nantinya akan melanjutkan penjagaan
integrasi suatu bangsa.
Daftar Pustaka

Bintarto. 1980.Gotong royong suatu karakteristik Baangsa Indonesia. Yogyakarta: PT


BinaIlmu.

Hayati. (2015). Integrasi dan Reintegrasi Sosial Sebagai Upaya Pemecahan Masalah


Konflikdan Kekerasan (http://blog.unnes.ac.id/qudwahhayati/2015/12/15/materi-
sosiologii-kelas-xi-bab-4-integrasi-dan-reintegrasi-sosial-sebagai-upaya-pemecahan-
masalah-konflik-dan-kekerasan/)

https://www.academia.edu/35516425/
PENGARUH_MEMUDARNYA_BUDAYA_GOTONG_ROYONG_TERHADAP_KO
HESI_DAN_INTEGRASI_SOSIAL_DI_INDONESIA
13
https://bebas.kompas.id/baca/polhuk/2020/03/29/tiga-dimensi-gotong-royong-
dibutuhkan-lawan-covid-19/

14

Anda mungkin juga menyukai