Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

Secara umum, pengertian globalisasi di bidang ekonomi adalah proses integrasi


ekonomi individu dan negara ke dalam ruang lingkup dunia. Salah satu contoh globalisasi
di bidang ekonomi adalah terjadinya praktik ekspor dan impor. Ekspor-impor dapat
meningkatkan devisa suatu negara dan memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Globalisasi yang terjadi di bidang ekonomi ini sangat berpengaruh terhadap
perdagangan antar beberapa negara yang sifatnya bebas. Karena memang pada
dasarnya globalisasi ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang
menjadi permasalahan dalam perdagangan internasional. Hambatan-hambatan
tersebut biasanya terjadi karena tarif ekspor atau impor yang terlalu tinggi sehingga
membuat harga barang tidak kompetitif. Bisa juga hambatannya berupa politik dagang
yang diberlakukan suatu negara untuk melindungi produksi dalam negeri. Secara teori,
hambatan-hambatan ini ditolak oleh perdagangan bebas.

Pertanyaan:

1. Bagaimana upaya pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri akibat


adanya penjanjian bebas bea masuk?
2. Kira kira sector apakah yang memiliki competitive advantage yang bisa
mendongkrak ekspor Indonesia? Jelaskan argumentasi anda, jika perlu support
dengan data.

JAWAB
1. Upaya pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri akibat adanya penjanjian bebas bea
masuk dengan melakukan diversifikasi ekspor non – migas.
Indonesia mengambil keputusan untuk bergabung dengan berbagai organisasi perdagangan
internasional seperti APEC (1989), AFTA (1992), dan WTO/GATT (1996). Keikutsertaan Indonesia
ke dalam berbagai forum tersebut bukan saja berkaitan dengan masalah ekonomi yang
berorientasi pada globalisasi dengan tujuan seperti penjelasan di atas tetapi berkaitan dengan
masalah tekanan politik. Indonesia memiliki kekhawatiran besar jika tidak terlibat dalam
globalisasi ekonomi, menyebabkan Indonesia terasing dari perekonomian dunia.

2. Competitive advantage atau keunggulan bersaing adalah kemampuan yang diperoleh melalui
karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi
dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.

Teori Porter tentang daya saing nasional berangkat dari keyakinannya bahwa teori ekonomi
klasik yang menjelaskan tentang keunggulan komparative tidak mencukupi, atau bahkan tidak
tepat. Menurut Porter, suatu negara memperoleh keunggulan daya saing / competitive
advantage (CA) jika perusahaan (yang ada di negara tersebut) kompetitif. Daya saing suatu
negara ditentukan oleh kemampuan industri melakukan inovasi dan meningkatkan
kemampuannya. Perusahaan memperoleh (CA) karena tekanan dan tantangan. Perusahaan
menerima manfaat dari adanya persaingan di pasar domestik, supplier domestik yang agresif,
serta pasar lokal yang memiliki permintaan tinggi. Perbedaaan dalam nilai-nilai nasional,
budaya, struktur ekonomi, institusi, dan sejarah semuanya memberi kontribusi pada
keberhasilan dalam persaingan. Perusahaan menjadi kompetitif melalui inovasi yang dapat
meliputi peningkatan teknis proses produksi atau kualitas produk.

Anda mungkin juga menyukai