Anda di halaman 1dari 9

Tugas Proyek Matematika

Tentang
“Pemanfaatan Persamaan Parabola,Elips,dan
Hiperbola dalam Kehidupan Sehari Sehari”

D
I
S
U
S
U
N

Oleh : Viki Vanboi


Kelas: XI MIA 1

Dinas Pendidikan Kota Padang


SMA N 14 PADANG
Tahun Pelajara 2014/2015
A.Pemanfaatan Persamaan Parabola
Seperti pada elips dan hiperbola, banyak sekali aplikasi
parabola yang bertumpu pada definisi analitisnya daripada
bentuk aljabarnya. Aplikasi-aplikasi tersebut, misalkan
pembangunan teleskop radio dan perusahaan lampu senter,
menggunakan definisi analitis parabola dalam penentuan lokasi
fokus dari parabola tersebut
Berikut ini definisi analitis dari suatu parabola.

Definisi Parabola
Diberikan suatu titik tertentu f dan garis tertentu D dalam
bidang, suatu parabola adalah himpunan semua titik (x, y)
sedemikian sehingga jarak antara f dan (x, y) sama dengan jarak
antara D dan (x, y). Titik f disebut sebagai fokus parabola dan
garis D disebut sebagai direktriks.

Penerapan Parabola Analitis


Parabola analitis sering diterapkan dalam berbagai macam
bidang. Di antaranya adalah penentuan posisi fokus dalam antena
penerima gelombang radio, lampu mobil, lampu senter, dan panel
surya.

Soal 1: Menentukan Fokus dari Piringan Antena


Gambar di bawah menunjukkan penampang dari piringan antena
radio. Seorang teknisi telah menempatkan suatu titik pada
penampang antena yang terletak 0,75 meter di atas dan 6 meter
di kanan dari titik pusatnya. Pada koordinat mana seharusnya
teknisi tersebut menempatkan fokus antena tersebut?

Pembahasan Berdasarkan gambar di atas, kita tahu bahwa parabola


di atas merupakan suatu parabola vertikal dengan titik pusat
(0, 0). Hal ini berarti bahwa persamaan dari parabola tersebut
haruslah berbentuk x² = 4py. Karena titik (6, 0,75) terletak
pada grafik, maka kita dapat mensubstitusi titik tersebut ke
dalam persamaan dan menyelesaikan nilai p:

Karena diperoleh p = 12, maka fokus dari parabola tersebut


terletak di koordinat (0, 12). Atau dengan kata lain, fokus
dari parabola tersebut seharusnya ditempatkan 12 meter di atas
titik pusatnya.
Soal 2: Menggambar Lampu Mobil Parabolis
Penampang dari reflektor lampu mobil tertentu dapat dimodelkan
oleh suatu persamaan 25x = 16y², dengan x dan y dalam cm dan x
bilangan real dari 0 sampai 4. Gunakan informasi yang diberikan
untuk menggambarkan grafiknya dengan domain yang diberikan.
Pembahasan Persamaan 25x = 16y² merupakan persamaan dari
parabola horizontal yang memiliki titik pusat di (0, 0).
Selanjutnya kita tentukan nilai p dari parabola tersebut.

Sehingga kita peroleh p = 25/64 (p > 0), yang artinya grafik


dari parabola tersebut terbuka ke kanan. Selanjutnya kita
tentukan dua titik selain titik (0, 0) yang dilalui oleh grafik
parabola tersebut. Karena domainnya memiliki batas kanan di 4,
kita tentukan dua titik pada parabola yang memiliki absis 4.

Diperoleh dua titik tersebut adalah (4, 1,25) dan (4, –1,25).
Dengan menggunakan tiga titik (0, 0), (4, 1,25), dan (4, –
1,25), kita dapat menggambarkan grafik dari parabola tersebut.

B.Pemanf
aatan

Persamaan Hiperbola
Seperti pada elips, fokus dari suatu hiperbola banyak
diterapkan dalam berbagai bidang. Sistem navigasi radio jarak
jauh (yang biasa disebut LORAN, kependekan dari long distance
radio navigation system), dapat digunakan untuk menentukan
letak dari suatu kapal laut dan pesawat terbang karena
menerapkan karakteristik dari hiperbola. Cermin hiperbolis juga
digunakan pada beberapa teleskop, karena cermin tersebut
memiliki sifat bahwa setiap berkas cahaya yang datang dari satu
fokus akan dipantulkan ke fokus lainnya. Untuk memahami
beberapa contoh penerapan sifat hiperbola di atas, kita akan
mendefinisikan hiperbola secara analitis.

Definisi Hiperbola
Diberikan dua titik
f1 dan f2 pada suatu bidang, hiperbola adalah himpunan semua
titik (x, y) sedemikian sehingga selisih jarak antara f1 ke (x,
y) dan f2 ke (x, y) merupakan suatu konstanta positif. Apabila
disimbolkan,

Dua titik f1 dan f2 disebut sebagai fokus-fokus hiperbola, dan


titik-titik (x, y) berada pada grafik hiperbola.

Soal dan
Pembahasan

Permasalahan Fokus Suatu Hiperbola

Soal 1: Menerapkan Karakteristik Hiperbola—Lintasan dari Suatu


Komet

Komet-komet yang memiliki kecepatan yang sangat tinggi tidak


dapat dipengaruhi oleh gravitasi matahari, dan akan mengitari
matahari dengan lintasan berbentuk hiperbola dengan matahari
sebagai salah satu titik fokusnya. Jika lintasan komet yang
diilustrasikan oleh gambar di bawah dapat dimodelkan oleh
persamaan 2.116x2 – 400y2 = 846.400, seberapa dekatkah komet
tersebut dengan matahari? Anggap satuannya dalam jutaan mil.

Pembahasan Pada dasarnya, dalam permasalahan ini kita diminta


untuk menentukan jarak antara fokus dengan titik puncak
hiperbola. Dengan menuliskan persamaan yang diberikan ke dalam
bentuk standar,

Sehingga, kita peroleh p = 20 (p2 = 400) dan q = 46 (q2 =


2.116). Dengan menggunakan persamaan fokus untuk menentukan f
dan f2, kita mendapatkan,

Karena
p = 20
dan |f|
= 50,
jarak
komet
tersebut dengan matahari adalah 50 – 20 = 30 juta mil atau
sekitar 4,83 × 107 kilometer.

C.Penerapan Elips
Penerapan elips dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai di
berbagai macam sektor. Pada banyak kasus, hanya beberapa
informasi dalam elips yang diketahui sehingga kita harus
menentukan informasi-informasi yang hilang untuk dapat
menyelesaikan permasalahan elips yang diberikan. Pada kasus
lainnya, kita harus menulis kembali persamaan elips yang
diberikan untuk menentukan informasi yang berhubungan dengan p,
q, dan f.

Contoh 1: Permasalahan Karakteristik Elips

Di Washington D.C., terdapat taman Ellipse yang terletak di


antara Gedung Putih dan Monumen Washington. Taman tersebut
dikelilingi oleh suatu jalan yang berbentuk elips dengan
panjang sumbu mayor dan minornya secara berturut-turut adalah
458 meter dan 390 meter. Apabila pengelola taman tersebut ingin
membangun air mancur pada masing-masing fokus taman tersebut,
tentukan jarak antara air mancur tersebut.

Pembahasan Karena panjang dari sumbu mayornya 2p = 458 maka


kita peroleh p = 458/2 = 229 dan p2 = 2292 = 52.441. Sedangkan
panjang sumbu minornya 2q = 390, sehingga q = 390/2 = 195 dan
q2 = 1952 = 38.025. Untuk menentukan f, kita dapat menggunakan
persamaan fokus.

Jadi,
jarak
antara
kedua
air
mancur
tersebut adalah 2(120) = 240 meter.

Contoh 2: Prosedur Medis

Litotripsi merupakan suatu prosedur medis yang dilakukan untuk


menghancurkan batu di saluran kemih dengan menggunakan
gelombang kejut ultrasonik sehingga pecahannya dapat dengan
mudah lolos dari tubuh. Suatu alat yang disebut lithotripter,
berbentuk setengah elips 3 dimensi mengaplikasikan sifat-sifat
dari titik fokus elips, digunakan untuk mengumpulkan gelombang
ultrasonik pada satu titik fokus untuk dikirimkan ke batu
ginjal yang terletak di titik fokus lainnya. Perhatikan gambar
berikut.
Jika lithotripter tersebut memiliki panjang (sumbu semi mayor)
16 cm dan berjari-jari (sumbu semi minor) 10 cm, seberapa jauh
dari titik puncak seharusnya batu ginjal tersebut diposisikan
agar diperoleh hasil yang maksimal?

Pembahasan Dari soal, kita dapatkan panjang sumbu semi mayornya


adalah q = 16, sehingga q2 = 162 = 256 dan panjang sumbu semi
minornya adalah p = 10, sehingga p2 = 102 = 100. Dengan
menggunakan persamaan fokus,

Sehingga, jarak titik puncak dengan titik fokus di mana batu


ginjal diposisikan dapat ditentukan sebagai berikut.

Jadi, agar diperoleh hasil yang maksimal, batu ginjal tersebut


seharusnya terletak pada jarak 28,49 dari titik puncak
lithotripter.

Anda mungkin juga menyukai