PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang
berkesinambungan dan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam rangka mendukung
visi Puskesmas Sekarwangi tahun 2019, yaitu “Terwujudnya Kecamatan Sekarwangi sebagai
penggerak pembangunan kesehatan yang mandiri, religious, bermutu dan menyeluruh di
wilayah Kecamatan Cibadak”, maka Puskesmas Sekarwangi berkomitmen untuk
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan. Peningkatan mutu pelayanan dilakukan
dengan menerapkan kebijakan mutu dan penerapan manajemen risiko untuk menjamin mutu
pelayanan serta keselamatan pasien dan pegawai Puskesmas Sekarwangi. Pembentukan tim
manajemen mutu merupakan usaha dari Puskesmas Sekarwangi untuk mencapai visi
Puskesmas Sekarwangi tersebut.
Tim Manajemen Mutu adalah tim internal Puskesmas yang memiliki tanggung jawab
untuk memantau, mengontrol dan meningkatkan mutu Puskesmas Sekarwangi, baik dari segi
pelayanan maupun administratif. Setiap tahunnya, ketua tim mutu membuat rencana kerja
tahunan bersama dengan anggota tim mutu yang ditunjuk. Setiap akhir tahun, ketua tim mutu
melaporkan hasil rencana kerja tahunan kepada Kepala Puskesmas. Tim Mutu di UPTD PKM
Sekarwangi membawahi tim keselamatan pasien, Tim komplen, Tim survei dan tim audit
Internal .
Tahun 2019 tim mutu merencanakan kegiatan dalam upaya memantau dan
mengontrol mutu Puskesmas Sekarwangi, berupa pelaksanaan audit internal pada
administrasi,survei survei yang dibutuhkan untuk harapan dan kepuasan masyarakat. Tim
komplen untuk menyelesaikan keluhan dari pengguna layanan Sementara tim peningkatan
mutu klinis dan keselamatan pasien melakukan penilaian dan analisa terhadap capaian mutu
layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien sesuai indikator yang ditetapkan tahun 2019
setiap 6 bulan. Tim PMKP menyusun rekomendasi rencana tindak lanjut capaian mutu
layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien untuk kemudian dibahas dalam rapat tim
mutu. Rekomendasi rencana tindak lanjut yang telah disetujui oleh Ketua Tim Mutu dibawa ke
dalam Rapat Tinjauan Managemen untuk dibahas bersama Pimpinan Puskesmas dan unit
terkait.
7. Tugas, Wewenang, dan Tanggung jawab Pokja I, Pokja II dan Pokja III
a. Menerapkan dan memelihara sistem yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
b. Memastikan indikator dan instrument yang dipakai untuk mengukur,
memantau dan menganalisa proses yang terkait dengan unit masing-
masing.
c. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan
perbaikan terus-menerus.
d. Menyusun dan mengendalikan Standar Operasional Prosedur dan dokumen
lain yang berkaitan dengan aktifitas yang berada dibawah tanggung
jawabnya, termasuk aktifitas perubahannya.
e. Memelihara Catatan Mutu.
f. Memastikan semua kegiatan yang dilakukan karyawan adalah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
D. KEBIJAKAN MUTU
Kebijakan Mutu yang telah disepakati selaras dengan Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Sekarwangi, kami jajaran pengelola dan tim manajemen mutu serta
seluruh karyawan dan karyawati UPTD Puskemas Sekarwangi dalam
meningkatkan kepuasan pelanggan berkomitmen :
a. Pengelolaan manajemen Puskesmas yang mutu dan akuntabel, serta
menyelenggarakan system informasi Puskesmas yang cepat, akurat dan
berbasis jaringan;
b. Memberikan pelayanan kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat
yang bermutu;
c. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang berdaya saing serta
meningkatkan sumber daya lainnya agar profesionalisme pelayanan tetap
terjaga;
d. Bersinergi dengan masyarakat dan lintas sector dengan terus mendorong
kemandirian dan berperan aktif dalam upaya kesehatan;
e. Berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan
berkelanjutan sesuai ketentuan yang berlaku dan mentaati perundang-
undangan yang berlaku.
BAB III
RENCANA KERJA TIM MUTU
A. RENCANA TAHUNAN TIM MUTU
Standar 10 aitem
Target 100%
2 Dukumen perencanaan PKM Tujuan : Dokumen perencanaan dibuat sesuai standar. Jumlah aitem yang ada
memuat permasalahan Ada 5 aitem yang harus dilengkapi dibagi 5 aitem yang
1. Masalah kesehatan harus ada dikali 100%
2. Masalah dan pencapaian visi PKM Dalam kurun waktu satu
3. Masalah dalam melaksanakan fungsi PKM tahun satu kali
4. Eskplorasi akar penyebana masalah
5. Perumusan akar penyeban masalah
Dibuat satu tahun satu kali di semester dua
Penanggungjawab KTU
Standar 5 aitem
Target 100%
3 Laporan bulanan PKM Tujuan: Terlaporkannya semua kegiatan yang sudah Jumlah aitem yang ada
dilkasanakan Ada 6 dokumen yang harus lengkap dibagi 6 aitem yang
1. Ada laporan bulanan LB 3 harus ada dikali 100%
2. Terisi lengkap
3. Dibuat dilaporkan tanggal 5 bulan berikutnya
4. Dibuat data cakupan program (pola penyakit tengtang
cakupan 21 penyakit
5. Ditanda tangani oleh pengelola SP3 dan pengelola
PKM
6. Ekspedisi atau tanda bukti pengiriman laporan
Dibuat tiap bulan maksimal tanggl 4 dilakukan monitoring
kelengkapan laporan bulanan
Penanggungjawab KTU
Standar 6 aitem
Target 100%
4 Laporan tahunan Tujuan: Terbuatnya laporan tahunan baik laporan upaya Jumlah aitem yang ada
pelaksanaan program di di Puskesmas dibagi 6 aitem yang
Ada nya laporan tahunan meliputi 6 aitem harus ada dikali 100%
1. Dokumen ada tidaknya dalam kurun waktu satu
2. Kesesuaian dengan perencanaan PKM tahun sekali
3. Kesesuaian dengan data laporan bulanan dan
tahunan
4. Indikator keberhasilan meliputu: Input, proses, aut
come
5. Teridentifikasi masalah pada pelaksanaan kegiatan
dan pencapaian
6. Terdapat rencana tindak lanjut dan rekomendasi
KTU menilai laporan tahunan dengan menggunakan daftra
tilik. Dilakukan satu tahun sekali
Standar 6 aitem
Target 100%
5 Laporan Kegiatan Tujuan: Terlaporannya kegiatan yang sudag dilkasanakan Jumlah aitem yang ada
sebagai bahan laporan dan perbaikan dibagi 5 aitem yang
Ada 5 aitem yang terdiri dari: harus ada dikali 100%
1. Ada Laporan Dilakukan setiap satu
2. Kesesuaian dengan Output Program minggu pasca kegiatan
3. Indikator Keberhasilan meliputi Input, Proses dan
Output
4. Dibuatnya Jadwal Kegiatan
5. Terdapat Rencana Tindak Lanjut dan atau
Rekomendasi
Dilakukan penilaian kelengkapan laporan kegiatan dengan
daftar tilik kelengkapan laporan kegiatan dilakukan satu
minggu setelah pelaksanaan kegiatan dan .dimonitoring
tiap tiga bulan satu kali
Penanggungjawab KTU
Standar 5 aitem
Target 100%
6 Penyajian data program Tujuan: adanya data secara berkesinanbungan untuk Jumlah aitem yang ada
kesehatan analisis dan perbaikan program dibagi 10 aitem yang
Ada 10 aitem terdiri dari: harus ada dikali 100%
1. Ada
2. Situasi Daerah, misal geografi, jalur angkutan, desa
3. Fasilitasi Kesehatan, misal Pustu, pusling, rumah
sakit, rumah bersalin, Balai Pengobatan, Posyandu
dan lain lain
4. Sarana Pendidikan misal SD, SMP, SMA, Akademi/
Perguruan tinggi
5. Data kependudukan misal jumlah KK, Penduduk
per-desa/ kelurahan, penduduk per-golongan umur,
per-jenis kelamin
6. Vital Statistik, misal jumlah kematian kasar,
kelahiran, kematian ibu, kematian Balita, Kematian
Bayi
7. Data Ketenagaan Puskesmas, misal tenaga
menurut jenis ketenagaan
8. Gambaran 21 Penyakit terbanyak
9. Gambaran Cakupan program-program (minimal 6
program wajib)
10. Distribusi Penyebaran Penyakit misal malaria, kusta,
tuberkolosis, Diare, DBD, Pneumonia Balita,
HIV/AIDS dan lain lain
Data 1 sampai 7 di apdate tiap satu tahun sekali pada
bulan januari dan poin 8.9.10 dibuat tiap bulan oleh
pelaksana Upaya dan di monitoring tiap bualn oleh KTU.
Standar 10 aitem
Target 100%
Proses distribusi Tujuan: terselenggaranya distribusi obat dengan baik Jumlah aitem yang ada
Adanya 5 aitem dibagi 5 aitem yang
1. Tersedia rencana dan jadwal distribusi obat ke sub harus ada dikali 100%
unit Dihitung tiap bulan
2. Tersedia permohonan permintaan dari masing-
masing sub unit
3. Tersedia catatan pengiriman, barang ke sub unit
4. Tersedia laporan distribusi kepada Kepala
Puskesmas dari sub unit dengan menggunakan
LPLPO sub unit
5. Tersedia sarana repacking (kardus, kantong plastik/
kresek, tali rafia dll
Data dikumpulkan tiap bulan satu kali di monitoring tiap
tiga bulan satu kali.
Penanggung jawab KA. TU
Standar 5 aitem
Target 100%
1. Kesehatan Ibu dan 1. Kepatuhan pelayanan ANC Tujuan: terselenggaranya pelayanan antenatal sesuai 100% 90%
Anak sesuai prosedur standar
10 T Definisi operasional: standar pelayanan antenatal yang
dimaksud adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu
hamil dengan memenuhikriteria 10 T yaitu :
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
b. Ukur tekanan darah;
c. Nilai status gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)
d. Ukur tinggi puncak rahim (fundus uteri);
e. Tentukan presentasi janin dan Denyut Jantung
Janin(DJJ);
f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan
imunisasiTetanus Toksoid (TT) bila diperlukan;
g. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet
selamakehamilan;
h. Tes laboratorium: tes kehamilan, pemeriksaan
hemoglobindarah (Hb), pemeriksaan golongan darah
(bila belumpernah dilakukan sebelumnya),
pemeriksaan protein urin(bila ada indikasi); yang
pemberian pelayanannyadisesuaikan dengan
trimester kehamilan.
i. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan;
j. Temu wicara (konseling)
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah ibu hamil yang mendapat ANC
dengan 10T
Denominator: Jumlah ibu hamil yang diperiksa di KIA
Sumber data: data register pasien KIA
Penanggung jawab: Penanggungjawab pelayanan KIA
2. Pelaksanaan pelayanan KIA Tujuan: pelaksanaan pelayanan posyandu sesuai dengan 100 % 90 %
di posyandu sesuai jadual perencanaan jadwal yang telah ditetapkan
Definisi operasional: jadwal pelayanan 76 posyandu di 9
desa yang ada di Sekarwangi sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan setiap bulannyaFrekuensipengumpulan
data: Setiap bulanPeriode analisis 3 bulan
Numerator: jumlah pelayanan posyandu yang sesuai
jadwal
Denominator: jumlah seluruh posyandu yang ada di
Puskesmas Sekarwangi
Sumber data: jadwal posyandu, buku harian petugas,
perubahan jadwal
Penanggung jawab koordinator Upaya KIA
3. Pelayanan kesehatan bayi Tujuan: Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan 100 % > 87%
baru lahir ( KNL) kesehatan sesuaiStandar
Definisi operasional: Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
sesuai standar adalahpelayanan yang diberikan pada
bayi usia 0-28 hari danmengacu kepada Pelayanan
Neonatal Esensial sesuai yangtercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun2014
tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidandan
atau perawat dan atau Dokter.
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang
mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai
dengan standar
Denominator: jumlah semua bayi baru lahir di wilayah
kecamatan Sekarwangi dalam kurun waktu satu tahu
Sumber data: Kohort bayi
Penanggung jawab koordinator Upaya KIA
4. Cakupan peserta KB aktif Tujuan: Pelayanan Kontrasepsi sesuai dengan standar 100% ≥ 85 %
kepada
pasangan usia subur
Definisi operasional: Perbandingan antara pasangan usia
subur yangmenggunakan kontrasepsi sesuai dengan
standar di satuwilayah kerja tertentu pada kurun waktu
tertentu denganjumlah pasangan usia subur di wilayah
kerja dan kurun waktuyang sama
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), yang
memperoleh pelayanan kontrasepsi sesuai standar
diKecamatan Sekarwangi pada kurun waktu tertentu
Denominator: Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
diKecamatan Sekarwangi pada kurun waktuyang
samaSumber data: Kohort KB
Penanggung jawab koordinator Upaya KIA
5. Pelayanan kesehatan ibu Tujuan: terselenggaranya pelayanan antenatal sesuai 100% ≥ 95 %
hamil (K4) standar Definisi operasional: Pelayanan antenatal sesuai
standar adalah pelayanan yangdiberikan kepada ibu
hamil minimal 4 kali selama kehamilandengan jadwal
satu kali pada trimester pertama, satu kali padatrimester
kedua dan dua kali pada trimester ketiga yangdilakukan
oleh Bidan dan atau Dokter baik yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatanpemerintah maupun swasta
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik
pemerintah dan swasta
Denominator: Jumlah semua ibu hamil diwilayah
kecamatan Sekarwangi dalam kurun waktu satu tahun
yang sama
Sumber data: Kohort ibu
Penanggung jawab koordinator Upaya KIA
6. Pertolongan nakes Tujuan: Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan 100 % >90%
persalinan sesuai standar.
Definisi operasional: Pelayanan persalinan sesuai
standar adalah persalinan yangdilakukan oleh Bidan dan
atau Dokter yang bekerja di fasilitas pelayanan
kesehatan Pemerintah maupun Swasta yang memiliki
SuratTanda Register (STR) baik persalinan normal dan
ataupersalinan dengan komplikasi
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan
pelayanan
persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan
Denominator: Jumlah semua ibu bersalin yang ada di
wilayah
Kecamatan Sekarwangi dalam kurun waktu satu tahun
Sumber data: Kohort ibu
Penanggung jawab koordinator Upaya KIA
7. Pelayanan kesehatan Tujuan: Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan 100 % >67%
balita sesuai standar.
Definisi operasional: Pelayanan kesehatan balita sesuai
standar adalah pelayanankesehatan yang diberikan
kepada anak berusia 0-59 bulan dandilakukan oleh Bidan
dan atau Perawat dan atau Dokter yang memiliki Surat
TandaRegister (STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan
pemerintahmaupun swasta, dan UKBM.
Pelayanan kesehatan, meliputi :
a) Penimbangan minimal 8 kali setahun,
pengukuranpanjang/tinggi badan minimal 2 kali
setahun
b) Pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun.
c) Pemberian imunisasi dasar lengkap
Frekuensi pengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah balita 0–59 bulan yang mendapat
pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun
waktu satu tahun
Denominator: Jumlah balita 0–59 bulan yang ada di
wilayah kerja dalamkurun waktu satu tahun yangsama
Sumber data: Kohort balita
Penanggung jawab koordinator Upaya KIA
2. Pelayanan gizi 1. Ketersediaan tenaga gizi Ada ada
sesuai PMK No 75/2014
2. Balita gizi sangat kurus Tujuan: Balita gizi buruk yang memperoleh penanganan / 100 % 100%
yang mendapat perawatan perawatan di fasilitas kesehatan.
Definisi operasional: Perbandingan antara jumlah balita
gizi buruk yang ditangani disarana kesehatan di
kecamatan Sekarwangipada kurun waktu tertentu dengan
jumlah seluruh balita gizi buruk di Kecamatan Sekarwangi
pada kurun waktu yang sama
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah balita gizi buruk yang ditangani di
sarana kesehatan di Kecamatan sekarwangi pada kurun
waktu Tertentu
Denominator: Jumlah prevalensi balita gizi buruk di
Kecamatan sekarwangi pada waktu kurun waktu yang
sam
Sumber data: Data gizi balita, data penimbangan
posyanduPenanggung jawab Program gizi
3. Pemberian makanan Tujuan: bayi 6-24 bulan dari keluarga miskin dapat 100 % >18,1 %
pendamping ASI pada anak terhindar dari kemungkinan berat badan rendah
usia 6-24 bulan dari Definisi operasional: Bayi yang berusia 6-24 bulan dari
keluarga miskin keluarga miskin yang mendapat MP-ASI selama 90 haridi
kecamatan sekarwangi
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: jumlah bayi yang berusia 6-25 bulan dari
keluarga miskin yang mendapat MP-ASI selama 90 hari
di Kecamatan Sekarwangi pada kurun waktuTertentu
Denominator: jumlah baduta gakin di Kecamatan
sekarwangi pada waktu kurun waktu yang sama
Sumber data: Data gizi balita, data penimbangan
posyandu
Penanggung jawab Program gizi
4. Ibu hamil KEK yang Tujuan: seluruh bumil KEK mendapat penanganan yang 100 % 50%
mendapat makanan sesuai standar
tambahan Definisi operasional: presentasi ibu hamil dengan ukuran
lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm yang
mendapatkan makanan tambahan dalam bentuk
makanan lokal maupun pabrikan selama 90 hari
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: jumlah ibu hamil dengan ukuran lingkar
lengan atas kurang dari 23,5 cm yang mendapatkan
makanan tambahan dalam bentuk makanan lokal
maupun pabrikan selama 90 hari di Kecamatan
sekarwangi
Denominator: jumlah ibu hamil dengan lingkar lengan
atas kurang dari 23,5 cm yang ada di kecamatan
Sekarwangi
Sumber data: Data gizi ibu hamil
Standar 100% target 50 %
Penanggung jawab Program gizi
5. Bayi usia kurang dari 6 Tujuan: seluruh bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat 100 % 50%
bulan yang mendapat ASI ASI ekslusif
ekslusif Definisi operasional: presentasi bayi usia 0 sampai
dengan 5 bulan 29 hari yang mendapat ASI ekslusif di
kecamatan sekarwangi
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: jumlah bayi usia 0 sampai dengan 5 bulan 29
hari yang mendapat ASI eksklusif di Kecamatan
Sekarwangi
Denominator: jumlah bayi usia 0 sampai dengan 5 bulan
29 hari di Kecamatan Sekarwangi
Sumber data: kohor bayi
Penanggung jawab Program gizi
3 Pencegahan Penyakit 1. Penderita DBD yang Tujuan:penderita DBD yang ditangani sesuai dengan 100 % 100%
ditangani prosedur baik di Rumah Sakit maupun di Unit Pelayanan
Kesehatan
Definisi operasional: Prosentase penderita DBD yang
penanganannya sesuai standar di kecamatan
Sekarwangi pada kurun waktu 1 tahun
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai
standar di Kecamatan Sekarwangipada kurun waktu 1
tahun
Denominator: Jumlah penderita DBD yang ditemukan di
Kecamatan sekarwangi pada kurun waktu yang sama
Sumber data: Data laporan Penyakit
Standar 100% target 100 %
Penanggung jawab Program DBD
2. Penemuan penderita Tujuan: Balita dengan pneumonia yang ditangani sesuai 100 % 100%
pneumonia balita dan standar
ditangani Definisi operasional: Pnemounia adalah batuk diserati
napas cepat dan atau napas sesak
Batasan napas cepat adalah :
Umur < 2 bulan ≥ 60 kali/menit.
Umur 2 bulan s/d 1 tahun ≥ 50 kali/menit.
Umur 1 s/d 5 tahun ≥ 40 kali/menit.
Batasan napas sesak adalah munculnya tarikan
dinding dadabagian bawah pada waktu inspirasi.
Tatalaksana standar pneumonia balita adalah :
Pneumonia berat : rujuk ke RS.
Pneumonia:diberi antibiotic pilihan utama selama 5
hari &dirawat di RT
Bukan pneumonia : diberi obat penunjang dan di
rawat diRT
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah kasus pneumonia balita yang
ditangani
disuatu wilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun
Denominator: Jumlah kasus pneumonia balita yang
ditemukan
Sumber data: Data laporan Penyakit
Standar 100% target 100 %
Penanggung jawab Program ISPA
3. Angka kesembuhan Tujuan:Penderita Baru TB BTA (+) yang diobati dengan 100 % 85%
penderita TB Paru BTA paket standar yang sembuh diakhir pengobatan
positif Definisi operasional: Penderita Baru TB BTA (+) yang
diobati dengan paket standar yang sembuh diakhir
pengobatan disuatu wilayah kerja pada kurunwaktu 1
tahun .
• Paket OAT Kat 1 adalah : 2 HRZE/4 H3R3./FDC
• Sembuh adalah Penderita Baru TB BTA (+) yang
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dan
pemeriksaan ulang dahak paling sedikit 2 kali berturut-
turut sesuai buku PEDOMAN
Frekuensi pengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah Penderita Baru TBC BTA + yang
sembuh di Kecamatan Sekarwangi pada kurun waktu 1
tahun
Denominator: Jumlah Penderita Baru TBC BTA + yang
diobati dalam waktu yang sama
Sumber data: Data laporan Penyakit
Penanggung jawab Program TB
4. Penemuan penderita diare Tujuan:balita dengan diare yang ditangani sesuai standar 100 % 86%
Definisi operasional: Penderita diare balita adalah balita
yang mengalami buang air besar lembek/cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari
biasanya ( 3 kali atau lebih dalam sehari ).
Tatalaksana penderita diare sesuai standar adalah
1) Tanpa dehidrasi : Tatalaksana dengan terapi A.
2) Dehidrasi ringan/sedang : Tatalaksana dengan terapi
B.
3) Dehidrasi berat : Tatalaksana dengan terapi C
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah balita diare yang ditangani sesuai
standar di Kecamatan Sekarwangi pada kurun waktu 1
tahu
Denominator: Jumlah penderita diare yang ditemukan di
Kecamatan Sekarwangi pada kurun waktu yangSama
Sumber data: Data laporan Penyakit
Penanggung jawab Program Diare
5. Cakupan desa/kelurahan Tujuan: desa/kelurahan dimana bayi yang ada di desa 100 % 100%
UCI tersebut sudah mendapat imunisasi campak
Definisi operasional: UCI (Universal Child Immunization )
ialah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada
bayi (0 - 11bulan).
- Indikator UCI adalah tercapainya cakupan
imunisasiCampak ≥ 80%
- Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis
BCG,3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 3 dosis Hepatitis B,
1 dosis Campak
Frekuensi pengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah desa/kelurahan UCI di kecamatan
Sekarwangi pada kurun waktu tertentu
Denominator: Seluruh desa/kelurahan di Kecamatan
Kadudmpit
pada kurun waktu tertentu
Sumber data: Data laporan Penyakit
Penanggung jawab Program Imunisasi
4 Promosi Kesehatan 1. Ketersediaan tenaga Ada 1 petugas Promosi kesehatan dengan kompetensi Ada Ada
promosi kesehatan Sesuai pendidikan ilmu promosi kesehatan minimal D3 atau
PMK 75/2014 tenaga kesehatan lain minimal D3 yang memiliki sertifikat
pelatihan promosi kesehatan
2. Pelaksanaan kegiatan Tujuan: Penyampaian Informasi Kepada Masyarakat 100 % 90%
penyuluhan kesehatan di Direncanakan Dan Dilaksanakan
luar gedung sesuai rencana Definisi Operasional: Penyuluhan Luar Gedung Adalah
Penyampaian Informasi Kepada Masyarakat Baik Oleh
Petugas Promkes Ataupun Oleh Petugas Kesehatan
Lainnya
FrekuensiPengumpulan Data: Setiap Bulan
Periode Analisis 3 Bulan
Numerator: Jumalah Penyulihan Luar Gedung Yang
Dilaksanakan
Denominator: Jumlah Penyulihan Yang Direncanakan
Sumber Data: Data Laporan Penyakit
Penanggung Jawab Promkes
3. Pelaksanaan kegiatan Tujuan: penyampaian informasi kepada pengunjung 100 % 90%
penyuluhan kesehatan di Puskesmas direncanakan dan dilaksanakan
dalam gedung sesuai Definisi operasional: penyuluhan dalam gedung adalah
rencana penyampaian informasi kepada masyarakat baik oleh
petugas promkes ataupun oleh petugas kesehatan
lainnya, yang dilaksanakan dalam gedung Puskesmas
Sekarwangi
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: jumlah penyuluhan dalam gedung yang
dilaksanakan
Denominator: jumlah penyulihan dalam gedung yang
direncanakan
Sumber data: Data laporan Penyakit
Penanggung jawab Promkes
4. Cakupan PHBS Tujuan:Rumah Tangga yang telah melaksanakan paling ≥ 100 % 43%
sedikit7 dari 10 indikator perilaku hidup bersih & sehat
Definisi operasional: Rumah Tangga yang semua
anggota keluarganya berperilaku hidup bersih & sehat
yaitu merupakan komposit 7 dari 10
indikator :
1) Pertolongan persalinan oleh nakes
2) Balita diberi ASI
3) Kepadatan rumah
4) Mendapatkan Air Bersih
5) Mempunyai Jamban
6) Lantai rumah kedap air
7) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
8) Tidak merokok
9) Aktifitas fisik
10) Diet
Frekuensipengumpulan data: Setiap bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator: Jumlah rumah tangga sehat ber PHBS di
kecamatan Sekarwangi pada kurun waktutertentu
Denominator: jumlah Rumah tangga dalam kurundi
kecamatan sekarwangi pada kurun waktu yang sama
Sumber data: Data laporan Penyakit
Penanggung jawab Promkes
5 Kesehatan 1. Ketersediaan tenaga Ada 1 yang ditugaskan sebagai pemegang program Ada Ada
lingkungan sanitarian Sesuai PMK kesehatan lingkungan dengan kompetensi minimal S1
75/2014 kesehatan lingkungan dan mempunyai sertifikat
kesehatan lingkungan
2. Ketersediaan klinik sanitasi Pengertian: klinik sanitasi merupakan wahana yang 25% 25%
berfungsi mengatasi amsalah kesehatan lingkungan
untuk mencegah penyakit dengan bimbingan, penyuluhan
dan kunjungan rumah penderita berbasis lingkungan dan
klien. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang
berdiri sendiri, tetapi bagian integral dari kegiatan
puskesmas.
Definisi operasional: Cakupan klinik sanitasi adalah
persentasi konseling yang diberikan oleh petugas
puskesmas pada penderita penyakit yang berbasis
lingkungan/ klien di puskesmas dalam kurun waktu satu
tahun
Rencana kerja tim manajemen mutu Puskesmas Sekarwangi memerlukan dukungan dan partisipasi seluruh pegawai Puskesmas Sekarwangi dalam
pelaksanaannya. Melalui rencana kerja peningkatan mutu Puskesmas Sekarwangi diharapkan Visi Puskesmas Sekarwangi 2019 dapat tercapai. Demikian
rencana kerja tim manajemen mutu Puskesmas Sekarwangi 2019 disusun.