Izin untuk ikut menjawab pertanyaan diskusi.

Sumber hukum memiliki berbagai pengertian, diantaranya pengertian secara materiil dan secara
formil. Dalam arti materiil, sumber hukum merupakan faktor yang turut serta menentukan isi
hukum. Isi hukum ada dua bagian yaitu idiil dan kemasyarakatan. Yang dimaksud dengan
kemasyarakatan di sini yaitu dalam menyusun hukum harus berasal dari kondisi aktual atau aturan-
aturan yang ditaati dalam lingkungan masyarakat, yang terdiri dari:
- struktur ekonomis, kekayaan alam, susunan geologi,
- kebiasaan yang telah baku atau yang berlaku,
- keyakinan tentang agama dan kesusilaan, dan
- kesadaran hukum dari masyarakat itu sendiri.
Dalam arti formil, sumber hukum berarti bentuk formil yang mengakibatkan suatu kaidah berlaku
umum secara mengikat dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai kaidah hukum. Salah satu sumber
hukum formil menurut Utrecht adalah kebiasaan dan adat yang dipertahankan dalam keputusan dari
yang berkuasa dalam masyarakat, senada dengan Van Apeldoorn yang menjadikan kebiasaan
sebagai salah satu sumber hukum.
Adat dan kebiasaan sendiri merupakan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat yang memiliki
tujuan sama dengan tujuan hukum, yaitu menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.
Demikian halnya dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang tercermin dalam adat dan
kebiasaan tersebut.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur kemasyarakatan merupakan salah satu faktor
yang ikut menentukan isi hukum, karena adat dan kebiasaan serta nilai-nilai yang ada di masyarakat
harus ikut menjadi sumber hukum yang berlaku. Hal ini juga sesuai dengan Pasal 28 ayat (1) UU No.4
Tahun 2004 yang berbunyi “Hakim wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan
rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat”. Senada dengan peraturan tersebut, ahli filsafat Cicero
juga menyatakan "Ubi Societas Ibi Ius", yang berarti di mana ada masyarakat di situ ada hukum.

Referensi:
BMP ISIP4131 Sistem Hukum Indonesia Modul 1