DENGANVENTILASI MEKANIK
(VENTILATOR)
INDIKASI PEMASANGAN
VENTILATOR
Pasien tidak dapat bernapas spontan
Resusitasi kardiopulmonar
Dries, D.J., & Marini, J.J., 2019. Mechanical Ventilation. Crit. Care Nephrol. Third Ed. 196: 10-21.e2.
doi:10.1016/B978-0-323-44942-7.00003-0
SIFAT VENTILATOR ADA 3
1. VOLUME CYCLED VENTILATOR
2. PRESSURE CYCLED VENTILATOR
3. TIME CYCLED VENTILATOR
MODE VENTILATOR
CONTROL MODE (CMV)
• BIODATA
• RIWAYAT PENYAKIT / RIWAYAT KEPERAWATAN
• KELUHAN :
- Rasa sesak napas
- Napas terasa berat
- Kelelahan
- Ketidaknyamanan
SISTEM RESPIRASI
• Gerakan nafas sesuai dengan irama ventilator
• Keadaan expansi dada kanan dan kiri
• Suara nafas: ronkhi, whezing, vesikuler
• Gerakan cuping hidung dan penggunaan otot bantu
tambahan
• Sekret: jumlah, konsistensi, warna dan bau
• Humidifier: kehangatan dan batas air
• Keadaan tubing/circuit ventilator
• Hasil analisa gas darah terakhir, saturasi oksigen
• Hasil foto thorax terakhir
PENGKAJIAN…..
SISTEM KARDIOVASKULER
Perfusi (sianosis)
Berkeringat banyak
Gangguan irama jantung
Perubahan tanda vital
Gangguan hemodinamik yang diakibatkan:
o setting ventilator (PEEP terlalu
tinggi)
o hipoksia.
Pengkajian…..
SISTEM NEUROLOGI
-Tingkat kesadaran
- nyeri kepala
- rasa ngantuk
- Gelisah
- Kekacauan mental.
Pengkajian…..
SISTEM UROGENITAL
Penurunan produksi urine (berkurangnya
produksi urine menunjukkan adanya gangguan
perfusi ginjal)
STATUS CAIRAN DAN NUTRISI
• Adanya gangguan status nutrisi dn cairan akan
memperberat keadaan. Seperti cairan yang
berlebihan dan albumin yang rendah akan
memperberat oedema paru.
STATUS PSIKOSOSIAL
• Depresi mental yang dimanifestasikan berupa
kebingungan, gangguan orientasi, merasa terisolasi,
kecemasan dan ketakutan akan kematian.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan ventilasi spontan b/d kelemahan otot
pernapasan, ARDS, gangguan metabolik
TUJUAN
Setelah intervensi keperawatan pasien mampu
mempetahankan ventilasi spontan dengan kriteria
hasil :
• RR 12 – 16 / mnt
• Tidal volume cukup
• Tidak menggunakan otot-otot cadangan dlm
bernapas
• Tidak ada sianosis
• Saturasi 95 – 100 %
INTERVENSI
TUJUAN
Setelah intervensi keperawatan jalan nafas efektif
dengan
kriteria hasil :
• Tidak ada kelainan suara paru
• PH 7,35 – 7,45
• PCO2 35 – 45 mmHg
• PO2 95 – 100 mmHg
INTERVENSI
Airway Manajemen
• Buka jalan napas
• Posisikan pasien untuk ventilasi maksimal
• Latih batuk dan napas dalam bila mungkin
• Berikan bronchodilator bila diperlukan
• Amati keadaan hipoksia
• Kelola terapi oksigen
Lanjutan intervensi dx kep. 2
• TUJUAN
• Setelah intervensi keperawatan pertukaran
gas optimal dengan kriteria hasil :
- RR 12 – 16 x/menit
- PO2 : 95 – 100
- PCO2 : 35 – 45
- Saturasi oksigen 95 – 100%
- Tidak ada sianotik
- Ventilasi alveolar meningkat, AaDo2 menurun
INTERVENSI
- Manajemen airway
• Manajemen cairan
• Ventilasi mekanik
• Menejeman asam basa
• Monitor respirasi
• Kolaborasi antibiotik
4. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
TUJUAN
Setelah intervensi keperawatan nyeri
hilang atau berkurang dengan kriteria
hasil :
• Melaporkan penurunan rasa nyeri atau
ketidaknyamanan
• Mampu mengidentifikasi cara-cara untuk
mengatasi nyeri
• Mendemonstrasikan penggunaan
ketrampilan relaksasi dan aktivitas hiburan
sesuai kebutuhan individu
• Tanda-tanda vital dalam rentang normal.
INTERVENSI
MANAJEMEN NYERI
• Kaji adanya nyeri, bantu pasien mengidentifikasi tingkat
nyeri
• Evaluasi peningkatan iritabilitas, tegangan otot, gelisah dan
pantau perubahan tanda-tanda vital
• Berikan tindakan peningkatan rasa nyaman dengan
perubahan posisi, massage, kompres hangat/dingin sesuai
toleransi pasien
• Dorong penggunaan teknik relaksasi atau latihan napas
dalam bila mungkin
Lanjutan intervensi nyeri
PENGATURAN KOMUNIKASI
• Sediakan metode komunikasi alternatif
• Libatkan keluarga bila mungkin
• Lakukan komunikasi dengan lambat dan suara yang
jelas
• Gunakan kalimat yang singkat
• Berikan support sistem untuk mengatasi
ketidakmampuan
• Berikan reinforcement positif pada pasien dan
yakinkan bahwa suara akan kembali bila alat dilepas
7. Risiko infeksi berhubungan dengan pemasangan alat-alat
infasive
TUJUAN
Setelah intervensi keperawatan infeksi atau tanda
infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil :
• Tidak ada tanda-tanda infeksi
• Tanda vital dbn
• Hasil lab dbn
INTERVENSI
INFECTION PROTECTION
• Monitor tanda infeksi lokal dan sistemik
• Monitor kulit/membran mukosa
• Monitor nilai lab terutama angka leukosit
• Monitor tanda vital
INFECTION CONTROL
• Jaga kebersihan lingkungan
• Batasi pengunjung
• Rawat luka infesive dengan tehnik aseptik
• Support nutrisi adekuat
• Kelola pemberian antibiotika sesuai order.
8.Resiko cedera berhubungan dengan ventilasi
mekanis, selang endotracheal, ansietas, stress
TUJUAN
Setelah tindakan keperawatan pasien bebas dari cedera
selama ventilasi mekanik dengan kriteria hasil :
• Tidak terjadi iritasi pada hidung maupun jalan napas.
• Tidak terjadi barotrauma.
• Bebas dari jatuh
• Bebas dari abrasi, laserasi kulit
INTERVENSI
• Monitor ventilator terhadap peningkatan secara
tajam.
• Yakinkan napas pasien sesuai dengan irama ventilator
• Mencegah terjadinya fighting kalau perlu kolaborasi
dengan dokter untuk memberi sedasi.
• Observasi tanda dan gejala barotrauma.
• Lakukan pengisapan lendir dengan hati-hati dan
gunakan kateter succion yang lunak dan ujungnya
tidak tajam.
• Lakukan restrain / fiksasi bila pasien gelisah.
• Atur posisi selang / tubing ventilator dengan tepat.
8. Defisit self care berhubungan dengan kelelahan,
kelemahan
TUJUAN
Setelah intervensi keperawatan kebutuhan ADLs
pasien terpenuhi dengan kriteria hasil :
• Makan, berpakaian, toileting, mandi, terpenuhi
• Oral hygiene terpenuhi
• Linen bersih, lingkungan bersih
• Mobilisasi terbantu
INTERVENSI
• 2. AGD
– Menggambarkan nilai yg paling akurat u/
mengkaji oksigenasi dan kadar CO2.
– Ps stabil --- harus dilakukan minimal 1X/hr
– Ps tidak stabil – minimal 1 X/ shift
– Lebih sering dilakukan pada pasien yg masih
memerlukan FiO2 > 50 %
1. END-TIDAL CO2 ( ET CO2)
• Kontinue dng menggunakan anlizer pd sirkuit.
1. FOTO THORAKS
• Dilakukan minimal 1X/ hari dan lebih sering
dilakukan pada indikasi klinis (sesuai advice)
• Pada pemakaian Ventilator Cek:
• Posisi ET
• Posisi NGT
• Ujung CVP ( jika terpasang )
• Alat invasif lainnya
• Adanya gambaran patologis / komplikasi
5. OBSERVASI TIAP JAM