Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : DANIEL PUTUT ERGA MURTABA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042340005

Kode/Nama Mata Kuliah : MSIM4201 / SISTEM INFORMASI

Kode/Nama UPBJJ : 13 / UPBJJ-UT BATAM

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Mutual exclusion
Mutual exclusion. Adalah suatu keadaan dimana Hanya ada satu proses yang boleh
memakai sumber daya, dan proses lain yang ingin memakai sumber daya tersebut
harus menunggu hingga sumber daya tadi dilepaskan atau tidak ada proses yang
memakai sumber daya tersebut.
b. Hold and wait
Hold and wait, yaitu dimana Proses yang sedang memakai sumber daya boleh
meminta sumber daya lagi maksudnya menunggu hingga benar-benar sumber daya
yang diminta tidak dipakai oleh proses lain, hal ini dapat menyebabkan kelaparan
sumber daya sebab dapat saja sebuah proses tidak mendapat sumber daya dalam
waktu yang lama.
c. No preemption
No preemption, Yaitu Ketika Sumber daya yang ada pada sebuah proses tidak
boleh diambil begitu saja oleh proses lainnya. Untuk mendapatkan sumber daya
tersebut, maka harus dilepaskan terlebih dahulu oleh proses yang memegangnya,
selain itu seluruh proses menunggu dan mempersilahkan hanya proses yang
memiliki sumber daya yang boleh berjalan.

d. Circular wait
Circular Wait, yaitu kondisi yang menyatakan bahwa adanya rantai saling meminta
sumber daya yang dimiliki oleh suatu proses oleh proses lainnya.
Ketiga kondisi pertama merupakan syarat perlu (necessary conditions) bagi
terjadinya deadlock. Keberadaan deadlock selalu berarti terpenuhi kondisi-kondisi
diatas, tak mungkin terjadi deadlock bila tidak ada ketiga kondisi itu. Deadlock
terjadi berarti terdapat ketiga kondisi itu. tetapi adanya ketiga kondisi itu belum
berarti terjadi deadlock. Deadlock baru benar-benar terjadi bila kondisi keempat
terpenuhi. Kondisi keempat merupakan keharusan bagi terjadinya peristiwa
deadlock. Bila salah satu saja dari kondisi tidak terpenuhi maka deadlock tidak
terjadi.

2. Resource Allocation Graph


adalah sebuah cara untuk menentukan apakah ada deadlock, atau kemungkinan
terjadinya deadlock. Jadi disini menentukan sebuah sistem apakah akan deadlock
apa sudah deadlock.
3. 1). Terminasi Proses
Abort semua proses yang deadlock
Metode ini akan mematahkan deadlock cycle, tetapi bisa saja proses-proses yang
deadlock telah dikomputasi dalam waktu yang lama dan hasil-hasil komputasi
parsial harus dibuang, sehingga ada kemungkinan harus dikomputasi ulang. Abort
satu proses pada satu waktu sampai deadlock tereliminir. Metode ini sangat
mungkin mendatangkan overhead, setelah setiap proses di-abort, algoritma
pendeteksian deadlock harus diminta kembali untuk menentukan apakah masih ada
proses-proses yang deadlock. Jika terminasi parsial digunakan, kita harus
menentukan proses-proses deadlock yang mana yang harus diterminasi. Penentuan
ini pada dasarnya berkaitan dengan ekonomi. Kita harus abort proses-proses yang
terminasinya minimum cost. Sayangnya, minimum cost tidak ditentukan satu hal.
Banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan proses, mencakup:
- Apa prioritas dari proses
- Berapa lama proses telah mengkomputasi dan berapa lama lagi proses akan
mengkomputasi sebelum menyelesaikan tugasnya
- Berapa banyak dan apa tipe dari sumber daya yang digunakan oleh proses
- Berapa sumber daya lagi yang dibutuhkan proses supaya selesai
- Berapa banyak proses yang perlu diterminasi Apakah proses interactive atau
batch
2.) Preempt Sumber Daya
Mengeliminasi deadlock menggunakan preempt sumber daya berarti kita berturut-
turut preempt beberapa sumber daya dari suatu proses dan memberikan sumber
daya ini ke proses lain sampai deadlock cycle patah.
Pada preempt sumber daya
- Memilih korban
Seperti pada terminasi proses, kita harus menentukan sumber daya dan proses
mana yang akan dipreempt dengan minimum cost. Faktor cost mencakup
parameter-parameter seperti jumlah dari sumber daya yang ditahan proses-proses
yang deadlock dan jumlah waktu dari proses yang telah digunakan selama
eksekusinya.
- Rollback
Jika kita preempt sebuah sumber daya dari sebuah proses, proses tidak dapat
berlanjut dengan eksekusi normal karena proses kehilangan beberapa sumber daya
yang diperlukan. Kita harus rollback proses ke beberapa safe state dan restart dari
state tersebut. Secara umum, sulit untuk menentukan safe state. Solusi termudah
adalah dengan total rollback, abort proses, dan restart.
- Starvation
Dalam sebuah sistem di mana pemilihan korban berdasar primer pada faktor cost,
dapat terjadi suatu proses tidak pernah menyelesaikan tugasnya karena suatu
sumber daya selalu di-preempt pada proses yang sama. Kita harus memastikan
bahwa sebuah proses dapat dipilih sebagai korban hanya dengan batasan waktu
tertentu. Solusi pada umumnya adalah dengan menambahkan jumlah rollback ke
dalam faktor cost.

4. peralihan (switch) dari status jalan (running) ke tunggu (waiting), peralihan dari
status jalan ke siap (ready), peralihan dari status tunggu ke siap, dan
selesai/berhenti (terminate). Keempat tipe penjadwalan tersebut adalah
nonpremptive (tidak dapat disela), sedangkan yang lainnya adalah preemptive
(dapat disela).

Anda mungkin juga menyukai