Anda di halaman 1dari 13

GAGASAN PERUMUSAN DASAR NEGARA OLEH PERUMUS DASAR NEGARA

1. Prof. Moh. Yamin SH. (29 Mei 1945)


a. Peri kebangsaan
b. Peri kemanusiaan
c. Peri ketuhanan
d. Peri kerakyatan
e. Kesejahteraan rakyat
2. Prof. Mr. Dr. Supomo SH. ( 31 Mei 1945 )
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir dan batin
d. Musyawarah
e. Keadilan rakyat
3. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau peri kemanusiaan
c. Mufakat atau demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Keutuhan yang berkebudayaan
KOMITMEN PERUMUS PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN
HIDUP BANGSA

1. Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme Pendiri negara memiliki semangat
persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah
air dan mendahulukan kepentingan bangsa
2. Selalu bersemangat dalam berjuang Para pendiri negara selalu bersemangat dalam
memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia
3. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
4. Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas
kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta mendukung keputusan yang
menguntungkan bangsa dan negara walaupun keputusan tersebut tidak disenangi.

TUJUAN NORMA DALAM MASYARAKAT

1. Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang sumbernya dari
wahyu Tuhan.
2. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara hati
nurani manusia. Suara hati nurani yang dimiliki manusia selalu mengatakan kebenaran dan tidak
akan dapat dibohongi oleh siapa pun.
3. Norma Kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang berupa kebiasaan-
kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan kelompoknya.
4. Norma Hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat dan
dibuat oleh badan-badan resmi negara serta bersifat memaksa sehingga perintah dan larangan
dalam norma hukum harus ditaati oleh masyarakat.
TUJUAN
1. Norma bertujuan untuk menciptakan kenyamanan, kemakmuran, dan kebahagiaan bagi
masyarakat.
2. Norma memiliki tujuan agar mampu mengatur perilaku masyarakat agar selaras dengan nilai yang
berlaku.
3. Norma dapat menciptakan keharmonisan hubungan masyarakat.
4. Norma mampu melahirkan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.
5. Dengan adanya norma, bisa membantu masyarakat dalam mencapai tujuan dan kesepakatan
bersama.
6. Norma memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar norma.
7. Norma berfungsi sebagai pedoman dalam menjalin sebuah hubungan bermasyarakat.
8. Norma juga mampu menciptakan ketentraman bagi masyarakat.

SIDANG BPUPKI KE 2
Sebelum memasuki masa Reses, BPUPKI membentuk dua panitia kecil. Salah satu panitianya diketuai
oleh Sukarno dan bertugas menerima usulan dari para anggota BPUPKI mengenai Negara Indonesia serta
menyusun rancangan pembukaan undang-undang dasar.

Pada hari pertama Sidang Kedua BPUPKI tanggal 10 Juli 1945, diumumkan tambahan anggota baru.
Selanjutnya, Sukarno selaku Ketua Panitia Kecil melaporkan hasil kerjanya mengenai usulan-usulan
tentang Indonesia merdeka dan membacakan Rancangan Pembukaan Undang Undang Dasar yang
dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang terbentuk pada masa Reses.

Sidang hari berikutnya, yaitu tanggal 11 Juli 1945 didahului dengan pemaparan gagasan oleh dua puluh
orang anggota BPUPKI. BPUPKI kemudian sepakat untuk membentuk tiga panitia kecil sebagai berikut.
a. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar diketuai oleh Sukarno.
b. Panitia Perancang Keuangan dan Perekonomian diketuai oleh Mohammad Hatta.
c. Panitia Perancang Pembelaan Tanah Air diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso.
Pada hari yang sama, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar melanjutkan sidang dan menghasilkan
kesepakatan sebagai berikut:
d. Membentuk Panitia Perancang Declaration of Rights
e. Menyetujui bentuk negara unitarisme atau kesatuan
f. Menyetujui kepala negara dipegang oleh satu orang, yaitu presiden.
g. Membentuk panitia kecil
Pada tanggal 13 Juli 1945, Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar berhasil membahas beberapa
hal, yaitu ketentuan tentang lambang negara, negara kesatuan, sebutan Majelis Permusyawaratan Rakyat,
dan membentuk Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, Agus Salim, dan
Supomo.
Selanjutnya, pada tanggal 14 hingga 15 Juli 1945, BPUPKI membahas Rancangan UUD dirumuskan oleh
Panitia Perancang UUD. Yang Naskah Rancangan UUD akhirnya diterima dengan suara bulat pada
Sidang BPUPKI tanggal 16 Juli 1945. Rancangan UUD yang disetujui tersebut terdiri atas tiga bagian,
yaitu sebagai berikut.
a. Pernyataan Indonesia Merdeka.
b. Pembukaan.
c. Batang tubuh (pasal-pasal).

KEBERAGAMAN SARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku
bangsa, adat istiadat, ras dan agama namun keseluruhannya itu merupakan satu kesatuan, yaitu bangsa
dan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar
untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita harus menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari seperti hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya
tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan lainlain. Tanpa adanya
kesadaran sikap dan perilaku untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika pasti akan terjadi perpecahan di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena setiap orang hanya akan hanya mementingkan diri
atau daerahnya sendiri daripada kepentingan bangsa dan negara.

CONTOH KERJASAMA DALAM BIDANG EKONOMI

1. Membuka Pusat Promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo Jepang
2. Menyediakan Cadangan Keamanan Pangan ASEAN, terutama beras, untuk keperluan darurat
3. Menyelenggarakan pembangunan proyek-proyek industri ASEAN
4. Meningkatkan stabilitas keuangan internasional.
5. Mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat
6. Bekerja sama dalam kegiatan ekspor&impor
7. Kerjasama Multilateral
8. Kerjasama Bilateral
9. Kerjasama Regional
10. Kerjasama anti Ragional

PENGERTIAN OTONOMI DAERAH

: wewenang atau kewajiban yang diberikan kepada pemerintah daerah/daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai UU.

PERAN DAERAH DALAM KERANGKA NKRI

a. Mempertahankan bentuk dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana


ketentuan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi,
”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan”.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan
masyarakat.
c. Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah.
d. Melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan publik, dan daya saing
daerah.
FUNGSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. sumber dari segala hukum yang ada di Indonesia. Maksudnya adalah Pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum di Indonesia .
2. Pancasila juga sebagai suasana kebatinan dari Undang-undang dasar. Sekaligus sebagai sumber
semangat bagi para penyelenggara negara atau pelaksana pemerintahan.
PENERAPAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA
Sementara itu Pancasila sebagai pandangan hidup, memiliki makna bahwa nilai-nilai Pancasila digunakan
sebagai arahan di kehidupan sehari-hari. Jika dibandingkan fungsi Pancasila sebagai dasar negara, lebih
luas lagi Pancasila sebagai pandangan hidup.
Karena sebagai pandangan hidup, Pancasila harus mencakup seluruh segmen dan aktivitas bangsa
Indonesia. Serta bagi para penyelenggara negara tidak boleh keluar dari nilai-nilai Pancasila.

HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945

Hubungan Proklamasi dan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun


1945, dapat diamati dari isi kedua naskah tersebut. Proklamasi Kemerdekaan memuat
dua hal pokok, yaitu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dan tindakan yang
harus segera dilakukan dengan pernyataan kemerdekaan. Alinea ketiga Pembukaan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, memuat pernyataan kemerdekaan.
Pernyataan kemerdekaan di alinea pertama ini diawali dengan pernyataan bahwa
kemerdekaan adalah hak segala bangsa; di alinea kedua alasan perjuangan
kemerdekaan bangsa Indonesia telah sampai pada saat yang menentukan. Juga
dipertegas bahwa kemerdekaan merupakan ”atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa dan didorongkan oleh keinginan luhur.” . ( intinya secara singkat ada di proklamasi tapi lebih
luasnya di pembukaan )

SIFAT UUD NRI TAHUN 1945

- UUD bersifat memaksa dan fleksibel


- Tertulis, rumusannya jelas, merupakan suatu hukum yang mengikat
pemerintah sebagai penyelenggara negara, maupun mengikat bagi setiap
warga negara.
- Singkat dan supel, memuat aturan-aturan, yaitu memuat aturan-aturan
pokok yang setiap kali harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
zaman, serta memuat hak-hak asasi manusia.
- Memuat norma-norma, aturan-aturan, serta ketentuan-ketentuan yang
dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.
- Merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi; juga sebagai alat kontrol
terhadap peraturan perundang-undangan yang lebih rendah dalam hierarki
tertib hukum Indonesia

TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN

1. Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib
hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia
Urutannya yaitu:
1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. UU;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden;
6. Peraturan Pelaksana yang terdiri dari: Peraturan Menteri dan Instruksi Menteri.
2. Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Undang-
Undang
Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-undangan RI yaitu:
1. UUD 1945;
2. Tap MPR;
3. UU;
4. Peraturan pemerintah pengganti UU;
5. PP;
6. Keppres;
7. Peraturan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Berdasarkan ketentuan ini, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. UU/Perppu;
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah.

TATA CARA PERUBAHAN UUD 1945

a. Usul perubahan pasal-pasal diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR dan
disampaikan secara tertulis yang memuat bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
b. Sidang MPR untuk mengubah pasal-pasal dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 anggota MPR.
c. Putusan untuk mengubah disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% ditambah satu dari anggota MPR.
d. Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.Perlu juga
kalian pahami bahwa dalam perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdapat beberapa
kesepakatan dasar, yaitu sebagai berikut.
a.Mengubah Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b.Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c.Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
d.Penjelasan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang memuat hal-hal bersifat normatif (hukum)
akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal.
e.Melakukan perubahan dengan cara adendum, artinya menambah pasal perubahan tanpa menghilangkan
pasal sebelumnya. Tujuan perubahan bersifat adendum untuk kepentingan bukti sejarah.

CONTOH PERILAKU HUKUM YANG BENAR

Perilaku hukum ditunjukkan dengan perbuatan menaati aturan-aturan hukum yang


berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Sebagai warga negara yang baik, salah satu kewajibannya adalah mematuhi
aturan perundang-undangan. Perilaku menaati peraturan perundang-undangan
merupakan kewajiban setiap warga negara, tidak terkecuali para pelajar. Perilaku
menaati undang-undang yang wajib dilaksanakan oleh semua orang di antaranya
adalah sebagai berikut.
a. Memiliki akta kelahiran.
b. Mematuhi aturan berlalu lintas.
c. Menyukseskan wajib belajar pendidikan dasar.
d. Tidak melakukan tindakan yang melawan hukum.
Kepatuhan kepada hukum merupakan cerminan kepribadian seseorang.
Orang yang taat pada hukum berarti memiliki kepribadian yang baik. Sementara
itu, orang yang tidak taat pada hukum berarti kepribadiaannya tidak baik karena
sudah mengabaikan kewajibannya. Kalian jadilah warga negara yang mempunyai
kepribadian yang baik dengan selalu menaati peraturan yang berlaku.

KEGIATAN YANG PERLU DITELADANI DAN DITERAPKAN DARI PERGERAKAN


NASIONAL

Hal yang perlu diteladani dari pergerakan nasional adalah semangat pantang menyerah, kesadaran akan
pentingnya kedaulatan, serta menolak tunduk kepada penjajah.

MAKNA SUMPAH PEMUDA

Ikrar Sumpah Pemuda menjadi tonggak kedua, yang memiliki makna penegasan bahwa kita semua dari
Sabang sampai Merauke, bahkan dari bangsa yang leluhurnya juga pendatang juga merupakan bangsa
Indonesia. Seperti yang telah banyak diketahui bahwa, para pejuang kemerdekaan Indonesia juga ada
yang berasal dari keturunan Arab, keturunan Tiongkok, dan bahkan keturunan Belanda. Jadi Sumpah
Pemuda memiliki makna menyatunya gerakan perjuangan Indonesia menjadi satu tujuan, yaitu
merdekanya Indonesia. Jika perjuangan kemerdekaan sebelumnya sebatas pada perjuangan wilayah
sendiri oleh para raja, setelah Sumpah Pemuda, arah perjuangan kemerdekaan Indonesia memiliki tujuan
yang pasti. Selain itu, adanya Sumpah Pemuda juga memliki makna sebagai pemersatu para tokoh,
apalagi yang muda-muda bahwa mereka adalah orang Indonesia yang berhak dan wajib memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.

WUJUD PERJUANGAN PEMUDA ANGKATAN 1928

perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan telah dilakukan oleh para pemuda angkatan tahun 1928
dengan terwujudnya ikrar sumpah pemuda.
PENGARUH SUMPAH PEMUDA
Pengaruh sumpah pemuda terhadap perjuangan mewujudkan indonesia merdeka adalah Sumpah pemuda
dapat menyatukan tekad dan semangat para pemuda untuk membangkitkan adanya kesadaran nasional.
CONTOH SIKAP KETELADANAN TOKOH PERUMUS PANCASILA
1) Cinta Tanah Air
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap
tanah air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal,
antara lain sebagai berikut.
• Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
• Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
• Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin
untuk diabdikan kepada negara.

2) Membina Persatuan dan Kesatuan


Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di mana pun kita berada:
di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Tindakan
yang menunjukkan usaha membina persatuan dan kesatuan, antara lain sebagai berikut.
• Menghormati antarsesama manusia.
• Tidak membeda-bedakan manusia.
• Menjalin persahabatan antarsuku bangsa.
• Mempelajari budaya sendiri dan memahami budaya daerah lain.

3) Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan
keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan
menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Kerelaan berkorban dalam menjaga
keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut.
• Berkorban dengan tenaga atau dengan bekerja.
• Berkorban dengan menyumbangkan pemikiran bagi keutuhan NKRI.
• Berkorban untuk menahan diri tidak berbuat sesuatu yang merugikan bangsa dan negara.

4) Pengetahuan Budaya dalam Mempertahankan NKRI


Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi,
dan informasi telah mendorong perubahan dalam aspek kehidupan manusia, baik pada tingkat individu,
tingkat kelompok, maupun tingkat nasional. Untuk menghadapi era globalisasi agar dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin dan ditangkap secara tepat, kita memerlukan perencanaan yang matang di antaranya
adalah sebagai berikut.
• Kesiapan SDM, terutama kesiapan dengan pengetahuan yang dimiliki dan kemampuannya.
• Kesiapan sosial budaya untuk terciptanya suasana yang kompetitif dalam berbagai sektor kehidupan.
• Kesiapan keamanan, baik stabilitas politik dalam negeri maupun luar negeri

SIKAP DAN PERILAKU MENJAGA KESATUAN NKRI

• Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.
• Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan negara dan
mempererat persatuan bangsa.
• Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi
kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.

PENERAPAN PANCASILA DARI MASA KE MASA

1. Penerapan Pancasila di Awal Kemerdekaan


Pada masa awal-awal kemerdekaan Indonesia, banyak sekali masalah yang berkaitan dengan penerapan
pancasila. Tentunya hal ini tidak didiamkan begitu saja. Masyarakat Indonesia tentunya saling membantu
dan berusaha untuk kembali menerapkan pancasila sebagai pandangan hidup. Berikut adalah masalah-
masalah penerapan pancasila
- Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)
- Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
- Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
- Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
- Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

2. Penerapan Pancasila di Masa Orde Lama (1959 - 1966)


Di masa orde lama ini dikenal juga dengan periode demokrasi terpimpin. Ini artinya seluruh hal yang
keputusan berkaitan dengan pemerintahan dipegang penuh oleh pemimpin negara. Pemimpin negara di
masa orde lama adalah Presiden Soekarno. Awalnya demokrasi terpimpin ini muncul karena banyaknya
gerakan separatis (memisahkan diri). Hal ini membuat negara menjadi tidak stabil, sehingga
pembangunan ekonomi terhambat.

3. Penerapan Pancasila di Masa Orde Baru


Saat Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia, era ini dikenal dengan nama orde
baru. Pada masa ini Indonesia mulai menganut konsep Demokrasi Pancasila. Menerapkan Pancasila dan
UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia
merupakan visi dari pemerintahan orde baru. Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru
dipandang rakyat sebagai seseorang yang mampu mengeluarkan bangsa ini dari keterpurukan.
Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap melalui
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) dan Program Pembangunan yang tertuang di dalam Garis-
garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Itu semua merupakan salah satu contoh penerapan pancasila di masa orde baru. 

4. Penerapan Pancasila di Masa Reformasi (1988 - Sekarang)


Masa reformasi dimulai sejak diangkatnya B.J. Habibie sebagai presiden baru untuk Indonesia.
Melalui Presiden Habibie, sedikiti demi sedikit perbaikan sistem di Indonesia mulai dilakukan. Mulai dari
bidang ekonomi, politik dan hukum, dan masih banyak lagi. Salah satu yang paling dikenal adalah
Presiden Habibie membuat UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di
Muka Umum, dan lain-lain. Dari sinilah penerapan pancasila sebagai dasar negara dan sebagai pandangan
hidup terus dilakukan hingga saat ini.

CIRI IDELOGI TERBUKA

1. Sesuai dengan Kebudayaan Masyarakat


2. Berasal dari Masyarakat
3. Bersifat Dinamis
4. Ada Kebebasan Berpendapat
5. Mengutamakan Musyawarah Mufakat
6. Menjunjung Tinggi Pluralisme
7. Sistem Pemerintahan yang Terbuka
8. Hak Asasi Manusia (HAM) Dijunjung Tinggi
9. Mencerminkan Falsafah Masyarakat
10. Sistem Hukum yang Memadai

PERWUJUDAN NILAI NILAI PANCASILA SILA KE-2

1. Melaksanakan hak dengan cara tidak melanggat hak orang lain serta kepentingan dan ketertiban
umum
2. Tidak melakuakn tindakan yang dapat meneimbulkan terjadinya pelanggaran terhadap hak hak
oang lain seperti paksaan pengekangan dan perampasan
3. Tidak menggagap dirinyamemiliki keududkan yang lebih tinggi dan menganggap orang lain
berkekedukan rendah

MAKNA YANG TERDAPAT DALAM PEMBUKAAN UUD 1945

1. ALINEA PERTAMA
A. Memuat dalil objektif, yaitu bahwa penjajahan itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Penjajahan bertentangan dengan nilai nilai kemanusiaan, karena penjajahan
memandang manusia memeiliki derajar yang sama
B. Alinea pertama juga mengandung dalil subjeetif, yitu aspirasu bangsa indoneisa untuk
melepaskan diri dari ppenjajahan . Kedua makna dalam alinea pertama, meletakkan tugas dan
tanggung jawab kepada bangsa dan negara serta warga indoneisa untuk senantiasa melawan
penjajahan dalam segala bentuknya
C. Alinea pertama ini juga menjadi landasan hubungan dan kerja sama dengan negara lain.
Bangsa dan negara termasuk warga negara harus menentang setiap bbentuk yang memeiliki
sifat penjajahan dalam berbagai kehidupan. Tidak hanya pejajahan antara bangsa terhadapa
bangsa, tetapi juga antarmanusia, karena sifat penejajahan dapat dimiliki dalam diri manusia.
2. ALINEA KEDUA
A. Bahwa perjuangan bangsa indonesia telah sampai pad saat yang tepat yaitu kemerdekan
B. Bahwa bangsa indoneisa menghargai dan meenghormati para pahlawan bangsa yang telah
mengantarnya ke depan pintu gerbang kemerdekaan
C. Bahwa kemerdekaan bukan merupakan akhir perjuangan bangsa indoensia, melainkan hanya
suatu jembatan untuk menuju terwujudnya cita cita bangsa, yaitu suatu keadaan masyarakat
adil dan makmur
3. ALINEA KETIGA
A. Adanya pengakuan religius bahwa kemerdekaan yang dieproleh merupakan berkat dan
rahmat allah yangmahakuasa
B. Bahwa kemerdekaan bangsa indoensia dimotivasii oleh keinginan yang luhur untuk menjadi
suatu bangsa yang bebeas dari penajajahn
C. Adanya pernyataan porklamasi kemerdekaan Indonesia
4. ALINEA KEEMPAT
A. Fungsi dan tujuan negara indonesia
- Melindungi segenap bangsa indoensia dan seluruh tumpah darah indonesia
- Memajukan keseahteraan umum
- Mencerdasakan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social
B. Susunan dan bentuk enagar, yaitu republik Indonesia
C. Sistem pemerintahan negara yatu berkeaulatan rakyat
D. Dasar negara yaitu Pancasila

POKOK PIKIRAN KEDUA PEMBUKAAN UUD 1945

1. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia (pokok pikrian keadilan sosial)
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dalam pokok pikiran kedua ini,
negara hendak mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Negara
memiliki kewajiabn kepada seluruh rakyat indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umu,
mencerdasakna kehidupan bangsa, dan menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyrakat

POKOK PIKIRAN UUD 1945 DALAM LINGKUNGAN BANGSA DAN NEGARA

1. Pokok pikiran persatuan


Medahulukan kepentingan bersama diatas kepentiingan pribadi dan golongan, serta menghormati
perbedaan
2. Pokok pikiran keadilan sosial
Menjalankan kewajiban seperti membayar pajak tepat waktu serta menjaga fasilitas umum dan ketertiban
3. Pokok pikiran kedaulatan rakyat
Mengikuti penyelenggaraan pemilihan umum di tingkat RT, desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten,
kota hingga negaa serta mendorong warga lain yang mempunyai hk pilih
4. Pokok pikiran ketuhanan yang maha esa
Toleransi dan saling menghargai agama yang dianur, menjaga sialhturahmi, menjalankan ibadah sesuai
agama yang dianut
SIFAT POKOK KEDAULATAN

1. Asli
Artinya kekuasaan tidak berasal dari kekuasaan lan yang lebih tinggi
2. Permanen
Artinya kekuasaan itu tetap ada sepanjang negara tetap berdiri walaupun pemerintah sudah berganti
3. Tunggal (bulat)
Artinya kekuasaan itu meruapakkan satu satunya dalam negara dan tidak dibagi bagikan kepada badan
badan lain
4. Tidak terbatas
Artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain

KEDAULATAN KEDALAM

Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara atau wilayah dan tidak ada campur
tangan negara lain dalam menjalankan pemerintahannya. Dalam hal ini, hukum negara memiliki hak
penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan. Fungsi negara dalam upaya pelaksanaan
kedaulatan ke dalam, dikutip dari pembukaan amandemen UUD 1945, sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

CIRI CIRI OTORITER

Negara otoriter adalah sebuah negara yang menempatkan kekuasaan kepada seseorang atau sebuah
lembaga pada negara tersebut serta tidak memberikan ruang bagi pihak lain untuk menyampaikan kritik
atau bahkan pendapat terkait pelaksanaan kekuasaan tersebut. Pemerintahan di kendalikan secara terpusat.
1. Kejam
2. Pemerintah berpusat pada 1 partai
3. Pemerintah berpusat pada 1 pemimpin
4. Tidak adanya aspirasi dari rakyat

WEWENANG MPR

1. Mengubah dan menetapkan UUD


2. Melantik presiden dan wakil presiden
3. Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
4. Memilih wakil presiden dari 2 calon yang diusulkan presiden
5. Memilih presiden dan wakil presiden yang diusulkan oleh partai politik
DAMPAK POSITIF KEBHINEKAAN BAGI BANGSA INDONESIA

-Terciptanya integritas nasional


-Menjadi saraan untuk emamjukan pergaualan antar suku, agam, budaya, dan golongan
-Dapat memeperkaya khasanah budaya bangsa

PRINSIP MENGHADAPI KEBERAGAMAN

1). Prinsip Bhinneka Tunggal Ika


Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki
keanekaragaman suku, bahasa, agama, dan adat kebiasaan. Hal ini mewajibkan kita untuk bersatu sesuai
dengan makna dari Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri, yaitu walaupun berbeda-beda tetapi merupakan satu
kesatuan.

2). Prinsip Nasionalisme Indonesia


Nasionalisme merupakan paham yang mencintai tanah air, adanya kesiapsiagaan dari warga negara untuk
membela tanah airnya. Kita mencintai bangsa kita, namun bukan berarti mengagung-agungkan bangsa
kita sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul daripada
bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kepada bangsa lain. Sebab, pandangan semacam ini
hanya mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan
Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3). Prinsip kebebasan yang Bertanggung Jawab


Manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang memiliki kebebasan dan
tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, sesamanya, dan dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha
Esa. Setiap warga negara memiliki kebebasan untuk melakukan sesuatu, tetapi bukan kebebasan yang
kebablasan. Namun, kebebasan yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
kepada sesama manusia, serta kepada bangsa dan negara.

4). Prinsip Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang
merupakan satu kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Dengan
wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya,
ekonomi, serta pertahanan keamanan. Manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa
dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

5). Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi Dengan semangat persatuan
Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur sebagai cita-cita bangsa di era Reformasi ini.

AKIBAT ADANYA KONFLIK

1. Perpecahan dalam masyarakat


2. Kerugian harta benda dan korban manusia
3. Kehancuran nilai nilai dan norma social yang ada
4. Perubahan kepribadian

UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK

1. Cara preventif, artinya upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah atau sebelum
masalah terjadi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sikap toleransi, kerja
sama, latihan bersama, dan sebagainya.
2. Cara represif adalah upaya mengatasi masalah pada saat atau setelah terjadi masalah. seperti
penangkapan, pembubaran paksa, dan sebagainya.
3. Cara kuratif, merupakan upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah. yang terjadi.
Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalnya, pendampingan
bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerja sama, dan sebagainya.
1. Metode kompetisi (competition)
Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Metode
ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang bertentangan.
Apabila terjadi konflik dalam masyarakat, biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan
kekuasaan yang dimilikinya. Misalnya, dengan memberikan alternatif Siapa yang tidak setuju
silakan mengundurkan diri.

2. Metode menghindari (avoidance)


Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak yang berselisih
menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya pihak-pihak yang
bertentangan mengambil keputusan untuk berpisah atau menghindar secara fisik. Misalnya,
golongan elite politik yang pernah berkuasa pada era Orde Baru menarik diri dan tidak ikut lagi
dalam kegiatan politik praktis pada pemerintahan era Reformasi sekarang ini

3. Metode akomodasi (accommodation)


Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakana kondisi damai untuk
sementara. Metode ini diterapkan apabila salah-satu pihak bersedia memenuhi tuntutan pihak
lawan. Metode ini digunakan untuk memeiihara hubungan baik dengan harapan salah satu pihak
mau mengalah sebagai contoh dalam menyelesaikan konflik antara suku Dayak dengan suku
Madura di Sambas, maka pemerintah memisahkan dua pihak yang bertikai dengan menyediakan
penampungan. sementara bagi pengungsi dari suku Madura sampai dicapai suatu kesepakatan
damai.

4. Metode kompromi (compromise)


Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan perundingan damai.
Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang menang atau yang kalah, tetapi untuk
mencari akar permasalahan, sehingga dicapai suatu kesepakatan damai. Metode ini dapat
memperkecil permusuhan yang terpendam.

5. Metode kolaborasi (collaboration)


Metode kolaborasi adalah pemecahan masalah dengan cara memberikan keuntungan yang sama
kepada pihak-pihak yang berselisih. Metode ini mengubah konflik menjadi kerja sama. Dalam hal
ini pihak-pihak yang bertentangan diajak bekerja sama untuk berkompromi.

6. Metode pengurangan konflik


Selain kelima metode tersebut, masih ada alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan
yaitu matode pengurangan konflik. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengurangi
konflik, yaitu:
a. Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang dapat diterima oleh kedua
pihak yang berselisih.
b. Mempersatukan dua belah pihak yang bertentangan dengan menimbulkan ancaman atau musuh
dari luar.

MAKNA BELA NEGARA

Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, 'Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara'. Melalui pernyataan tersebut
jelas bahwa yang berhak dan wajib membela negara adalah setiap warga negara Indonesia. Membela
negara bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja, tetapi juga menjadi hak sekaligus
kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Membela negara memiliki makna sebagai wujud kecintaan
seseorang warga negara kepada tanah airnya. Tanah air tempat ia dilahirkan, tumbuh dewasa, mencari dan
mendapatkan penghidupan, serta memperoleh perlindungan dari negara. Setiap warga negara sudah
selayaknya mencintai dan membela negaranya. Kelangsungan hidup suatu negara ditentukan pula oleh
kecintaan dan kesetiaan warga negaranya untuk membela negara.

Anda mungkin juga menyukai