1. Memiliki semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme Pendiri negara memiliki semangat
persatuan, kesatuan, dan nasionalisme yang tinggi ini diwujudkan dalam bentuk mencintai tanah
air dan mendahulukan kepentingan bangsa
2. Selalu bersemangat dalam berjuang Para pendiri negara selalu bersemangat dalam
memperjuangkan dan mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia
3. Mendukung dan berupaya secara aktif dalam mencapai cita-cita bangsa, yaitu merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
4. Melakukan pengorbanan pribadi dengan cara menempatkan kepentingan negara di atas
kepentingan pribadi, pengorbanan dalam hal pilihan pribadi, serta mendukung keputusan yang
menguntungkan bangsa dan negara walaupun keputusan tersebut tidak disenangi.
1. Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang sumbernya dari
wahyu Tuhan.
2. Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara hati
nurani manusia. Suara hati nurani yang dimiliki manusia selalu mengatakan kebenaran dan tidak
akan dapat dibohongi oleh siapa pun.
3. Norma Kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang berupa kebiasaan-
kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan kelompoknya.
4. Norma Hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat dan
dibuat oleh badan-badan resmi negara serta bersifat memaksa sehingga perintah dan larangan
dalam norma hukum harus ditaati oleh masyarakat.
TUJUAN
1. Norma bertujuan untuk menciptakan kenyamanan, kemakmuran, dan kebahagiaan bagi
masyarakat.
2. Norma memiliki tujuan agar mampu mengatur perilaku masyarakat agar selaras dengan nilai yang
berlaku.
3. Norma dapat menciptakan keharmonisan hubungan masyarakat.
4. Norma mampu melahirkan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.
5. Dengan adanya norma, bisa membantu masyarakat dalam mencapai tujuan dan kesepakatan
bersama.
6. Norma memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar norma.
7. Norma berfungsi sebagai pedoman dalam menjalin sebuah hubungan bermasyarakat.
8. Norma juga mampu menciptakan ketentraman bagi masyarakat.
SIDANG BPUPKI KE 2
Sebelum memasuki masa Reses, BPUPKI membentuk dua panitia kecil. Salah satu panitianya diketuai
oleh Sukarno dan bertugas menerima usulan dari para anggota BPUPKI mengenai Negara Indonesia serta
menyusun rancangan pembukaan undang-undang dasar.
Pada hari pertama Sidang Kedua BPUPKI tanggal 10 Juli 1945, diumumkan tambahan anggota baru.
Selanjutnya, Sukarno selaku Ketua Panitia Kecil melaporkan hasil kerjanya mengenai usulan-usulan
tentang Indonesia merdeka dan membacakan Rancangan Pembukaan Undang Undang Dasar yang
dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang terbentuk pada masa Reses.
Sidang hari berikutnya, yaitu tanggal 11 Juli 1945 didahului dengan pemaparan gagasan oleh dua puluh
orang anggota BPUPKI. BPUPKI kemudian sepakat untuk membentuk tiga panitia kecil sebagai berikut.
a. Panitia Perancang Undang-Undang Dasar diketuai oleh Sukarno.
b. Panitia Perancang Keuangan dan Perekonomian diketuai oleh Mohammad Hatta.
c. Panitia Perancang Pembelaan Tanah Air diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso.
Pada hari yang sama, Panitia Perancang Undang-Undang Dasar melanjutkan sidang dan menghasilkan
kesepakatan sebagai berikut:
d. Membentuk Panitia Perancang Declaration of Rights
e. Menyetujui bentuk negara unitarisme atau kesatuan
f. Menyetujui kepala negara dipegang oleh satu orang, yaitu presiden.
g. Membentuk panitia kecil
Pada tanggal 13 Juli 1945, Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar berhasil membahas beberapa
hal, yaitu ketentuan tentang lambang negara, negara kesatuan, sebutan Majelis Permusyawaratan Rakyat,
dan membentuk Panitia Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, Agus Salim, dan
Supomo.
Selanjutnya, pada tanggal 14 hingga 15 Juli 1945, BPUPKI membahas Rancangan UUD dirumuskan oleh
Panitia Perancang UUD. Yang Naskah Rancangan UUD akhirnya diterima dengan suara bulat pada
Sidang BPUPKI tanggal 16 Juli 1945. Rancangan UUD yang disetujui tersebut terdiri atas tiga bagian,
yaitu sebagai berikut.
a. Pernyataan Indonesia Merdeka.
b. Pembukaan.
c. Batang tubuh (pasal-pasal).
Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku
bangsa, adat istiadat, ras dan agama namun keseluruhannya itu merupakan satu kesatuan, yaitu bangsa
dan negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar
untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita harus menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari seperti hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya
tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit, dan lainlain. Tanpa adanya
kesadaran sikap dan perilaku untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika pasti akan terjadi perpecahan di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena setiap orang hanya akan hanya mementingkan diri
atau daerahnya sendiri daripada kepentingan bangsa dan negara.
1. Membuka Pusat Promosi ASEAN untuk perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo Jepang
2. Menyediakan Cadangan Keamanan Pangan ASEAN, terutama beras, untuk keperluan darurat
3. Menyelenggarakan pembangunan proyek-proyek industri ASEAN
4. Meningkatkan stabilitas keuangan internasional.
5. Mendirikan daerah perdagangan bebas antarnegara anggota Eropa Barat
6. Bekerja sama dalam kegiatan ekspor&impor
7. Kerjasama Multilateral
8. Kerjasama Bilateral
9. Kerjasama Regional
10. Kerjasama anti Ragional
: wewenang atau kewajiban yang diberikan kepada pemerintah daerah/daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai UU.
1. sumber dari segala hukum yang ada di Indonesia. Maksudnya adalah Pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum di Indonesia .
2. Pancasila juga sebagai suasana kebatinan dari Undang-undang dasar. Sekaligus sebagai sumber
semangat bagi para penyelenggara negara atau pelaksana pemerintahan.
PENERAPAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA
Sementara itu Pancasila sebagai pandangan hidup, memiliki makna bahwa nilai-nilai Pancasila digunakan
sebagai arahan di kehidupan sehari-hari. Jika dibandingkan fungsi Pancasila sebagai dasar negara, lebih
luas lagi Pancasila sebagai pandangan hidup.
Karena sebagai pandangan hidup, Pancasila harus mencakup seluruh segmen dan aktivitas bangsa
Indonesia. Serta bagi para penyelenggara negara tidak boleh keluar dari nilai-nilai Pancasila.
1. Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber tertib
hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik Indonesia
Urutannya yaitu:
1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. UU;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden;
6. Peraturan Pelaksana yang terdiri dari: Peraturan Menteri dan Instruksi Menteri.
2. Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Undang-
Undang
Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-undangan RI yaitu:
1. UUD 1945;
2. Tap MPR;
3. UU;
4. Peraturan pemerintah pengganti UU;
5. PP;
6. Keppres;
7. Peraturan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
Berdasarkan ketentuan ini, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. UU/Perppu;
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah.
a. Usul perubahan pasal-pasal diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR dan
disampaikan secara tertulis yang memuat bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.
b. Sidang MPR untuk mengubah pasal-pasal dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 anggota MPR.
c. Putusan untuk mengubah disetujui oleh sekurang-kurangnya 50% ditambah satu dari anggota MPR.
d. Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.Perlu juga
kalian pahami bahwa dalam perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdapat beberapa
kesepakatan dasar, yaitu sebagai berikut.
a.Mengubah Pembukaaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b.Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c.Mempertegas sistem pemerintahan presidensial.
d.Penjelasan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang memuat hal-hal bersifat normatif (hukum)
akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal.
e.Melakukan perubahan dengan cara adendum, artinya menambah pasal perubahan tanpa menghilangkan
pasal sebelumnya. Tujuan perubahan bersifat adendum untuk kepentingan bukti sejarah.
Hal yang perlu diteladani dari pergerakan nasional adalah semangat pantang menyerah, kesadaran akan
pentingnya kedaulatan, serta menolak tunduk kepada penjajah.
Ikrar Sumpah Pemuda menjadi tonggak kedua, yang memiliki makna penegasan bahwa kita semua dari
Sabang sampai Merauke, bahkan dari bangsa yang leluhurnya juga pendatang juga merupakan bangsa
Indonesia. Seperti yang telah banyak diketahui bahwa, para pejuang kemerdekaan Indonesia juga ada
yang berasal dari keturunan Arab, keturunan Tiongkok, dan bahkan keturunan Belanda. Jadi Sumpah
Pemuda memiliki makna menyatunya gerakan perjuangan Indonesia menjadi satu tujuan, yaitu
merdekanya Indonesia. Jika perjuangan kemerdekaan sebelumnya sebatas pada perjuangan wilayah
sendiri oleh para raja, setelah Sumpah Pemuda, arah perjuangan kemerdekaan Indonesia memiliki tujuan
yang pasti. Selain itu, adanya Sumpah Pemuda juga memliki makna sebagai pemersatu para tokoh,
apalagi yang muda-muda bahwa mereka adalah orang Indonesia yang berhak dan wajib memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan telah dilakukan oleh para pemuda angkatan tahun 1928
dengan terwujudnya ikrar sumpah pemuda.
PENGARUH SUMPAH PEMUDA
Pengaruh sumpah pemuda terhadap perjuangan mewujudkan indonesia merdeka adalah Sumpah pemuda
dapat menyatukan tekad dan semangat para pemuda untuk membangkitkan adanya kesadaran nasional.
CONTOH SIKAP KETELADANAN TOKOH PERUMUS PANCASILA
1) Cinta Tanah Air
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap
tanah air. Cinta tanah air dan bangsa dapat diwujudkan dalam berbagai hal,
antara lain sebagai berikut.
• Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri.
• Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
• Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin
untuk diabdikan kepada negara.
3) Rela Berkorban
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan
keikhlasan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan
menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri. Kerelaan berkorban dalam menjaga
keutuhan NKRI dapat dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut.
• Berkorban dengan tenaga atau dengan bekerja.
• Berkorban dengan menyumbangkan pemikiran bagi keutuhan NKRI.
• Berkorban untuk menahan diri tidak berbuat sesuatu yang merugikan bangsa dan negara.
• Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.
• Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan, kedaulatan negara dan
mempererat persatuan bangsa.
• Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. Perbedaan yang ada akan menjadi indah jika terjadi
kerukunan, bahkan menjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
1. Melaksanakan hak dengan cara tidak melanggat hak orang lain serta kepentingan dan ketertiban
umum
2. Tidak melakuakn tindakan yang dapat meneimbulkan terjadinya pelanggaran terhadap hak hak
oang lain seperti paksaan pengekangan dan perampasan
3. Tidak menggagap dirinyamemiliki keududkan yang lebih tinggi dan menganggap orang lain
berkekedukan rendah
1. ALINEA PERTAMA
A. Memuat dalil objektif, yaitu bahwa penjajahan itu tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Penjajahan bertentangan dengan nilai nilai kemanusiaan, karena penjajahan
memandang manusia memeiliki derajar yang sama
B. Alinea pertama juga mengandung dalil subjeetif, yitu aspirasu bangsa indoneisa untuk
melepaskan diri dari ppenjajahan . Kedua makna dalam alinea pertama, meletakkan tugas dan
tanggung jawab kepada bangsa dan negara serta warga indoneisa untuk senantiasa melawan
penjajahan dalam segala bentuknya
C. Alinea pertama ini juga menjadi landasan hubungan dan kerja sama dengan negara lain.
Bangsa dan negara termasuk warga negara harus menentang setiap bbentuk yang memeiliki
sifat penjajahan dalam berbagai kehidupan. Tidak hanya pejajahan antara bangsa terhadapa
bangsa, tetapi juga antarmanusia, karena sifat penejajahan dapat dimiliki dalam diri manusia.
2. ALINEA KEDUA
A. Bahwa perjuangan bangsa indonesia telah sampai pad saat yang tepat yaitu kemerdekan
B. Bahwa bangsa indoneisa menghargai dan meenghormati para pahlawan bangsa yang telah
mengantarnya ke depan pintu gerbang kemerdekaan
C. Bahwa kemerdekaan bukan merupakan akhir perjuangan bangsa indoensia, melainkan hanya
suatu jembatan untuk menuju terwujudnya cita cita bangsa, yaitu suatu keadaan masyarakat
adil dan makmur
3. ALINEA KETIGA
A. Adanya pengakuan religius bahwa kemerdekaan yang dieproleh merupakan berkat dan
rahmat allah yangmahakuasa
B. Bahwa kemerdekaan bangsa indoensia dimotivasii oleh keinginan yang luhur untuk menjadi
suatu bangsa yang bebeas dari penajajahn
C. Adanya pernyataan porklamasi kemerdekaan Indonesia
4. ALINEA KEEMPAT
A. Fungsi dan tujuan negara indonesia
- Melindungi segenap bangsa indoensia dan seluruh tumpah darah indonesia
- Memajukan keseahteraan umum
- Mencerdasakan kehidupan bangsa
- Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan social
B. Susunan dan bentuk enagar, yaitu republik Indonesia
C. Sistem pemerintahan negara yatu berkeaulatan rakyat
D. Dasar negara yaitu Pancasila
1. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia (pokok pikrian keadilan sosial)
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Dalam pokok pikiran kedua ini,
negara hendak mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Negara
memiliki kewajiabn kepada seluruh rakyat indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umu,
mencerdasakna kehidupan bangsa, dan menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyrakat
1. Asli
Artinya kekuasaan tidak berasal dari kekuasaan lan yang lebih tinggi
2. Permanen
Artinya kekuasaan itu tetap ada sepanjang negara tetap berdiri walaupun pemerintah sudah berganti
3. Tunggal (bulat)
Artinya kekuasaan itu meruapakkan satu satunya dalam negara dan tidak dibagi bagikan kepada badan
badan lain
4. Tidak terbatas
Artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain
KEDAULATAN KEDALAM
Kedaulatan ke dalam adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara atau wilayah dan tidak ada campur
tangan negara lain dalam menjalankan pemerintahannya. Dalam hal ini, hukum negara memiliki hak
penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan. Fungsi negara dalam upaya pelaksanaan
kedaulatan ke dalam, dikutip dari pembukaan amandemen UUD 1945, sebagai berikut:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
Negara otoriter adalah sebuah negara yang menempatkan kekuasaan kepada seseorang atau sebuah
lembaga pada negara tersebut serta tidak memberikan ruang bagi pihak lain untuk menyampaikan kritik
atau bahkan pendapat terkait pelaksanaan kekuasaan tersebut. Pemerintahan di kendalikan secara terpusat.
1. Kejam
2. Pemerintah berpusat pada 1 partai
3. Pemerintah berpusat pada 1 pemimpin
4. Tidak adanya aspirasi dari rakyat
WEWENANG MPR
5). Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi Dengan semangat persatuan
Indonesia, kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat
yang adil dan makmur sebagai cita-cita bangsa di era Reformasi ini.
1. Cara preventif, artinya upaya dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah atau sebelum
masalah terjadi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sikap toleransi, kerja
sama, latihan bersama, dan sebagainya.
2. Cara represif adalah upaya mengatasi masalah pada saat atau setelah terjadi masalah. seperti
penangkapan, pembubaran paksa, dan sebagainya.
3. Cara kuratif, merupakan upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah. yang terjadi.
Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalnya, pendampingan
bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerja sama, dan sebagainya.
1. Metode kompetisi (competition)
Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik persaingan. Metode
ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada pihak-pihak yang bertentangan.
Apabila terjadi konflik dalam masyarakat, biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan
kekuasaan yang dimilikinya. Misalnya, dengan memberikan alternatif Siapa yang tidak setuju
silakan mengundurkan diri.
Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, 'Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara'. Melalui pernyataan tersebut
jelas bahwa yang berhak dan wajib membela negara adalah setiap warga negara Indonesia. Membela
negara bukan hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja, tetapi juga menjadi hak sekaligus
kewajiban seluruh warga negara Indonesia. Membela negara memiliki makna sebagai wujud kecintaan
seseorang warga negara kepada tanah airnya. Tanah air tempat ia dilahirkan, tumbuh dewasa, mencari dan
mendapatkan penghidupan, serta memperoleh perlindungan dari negara. Setiap warga negara sudah
selayaknya mencintai dan membela negaranya. Kelangsungan hidup suatu negara ditentukan pula oleh
kecintaan dan kesetiaan warga negaranya untuk membela negara.