PROVINSI ACEH
Mengingat...
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Acch (Lembaran Negara
Republik ndonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan
Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4633);
3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Pidie Jaya di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 9
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4683);
4. Undang-Undang Nomor 24Tahun 2007 tentang Pernanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4723);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
8. Undang-Undang.
1
8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
14. Peraturan..
14.Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan
Usaha Milik Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 21);
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
16. Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Administrasi Pemerintahan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1100);
17. Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 49/PMK O.7/2016 tentang
Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan
Dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 478);
18. Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 611);
19. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
MEMUTUSKAN :
TAHUN 2022.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan
1. Daerah adalah Kabupaten Pidie Jaya.
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.
Camat.
6. Mukim.
6. Mukim adalah kesatuan masyarakat hukum dibawah kecamatan yang terdiri
atas gabungan beberapa gampong yang mempunyai batas wilayah tertentu yang
dipimpin oleh lmuem Mukim atau nama lain dan berkedudukan langsung
dibawalh Camat.
Gampong adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan, kepentingan
ditetapkan oleh Keuchik dengan Surat Keputusan terdiri dari unsur Pemerintah
Gampong dan unsur lembaga kemasyarakatan gampong untuk melaksanakan
pengadaan barang dan jasa.
21. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Gampong yang selanjutnya disingkat
Keuchik setelah dibahas dan disepakati bersama Tuha Peuet atau Badan
Permusyawaratan Desa.
23. Pendampingan Desa adalah kegiatan untuk melakukan tindakan pemberdayaan
dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat gampong.
26. Badan Usaha Milik Gampong Bersama yang selanjutnya disebut BUMG Bersama
adalah Badan Usaha Milik Gampong yang pengelolaannya melibatkan lebih dari
satu gampong secara bersama-sama.
27. Badan Kerjasama Antar Desa yang selanjutnya disebut BKAD merupakan bentuk
kerjasama Desa satu dengan Desa lain dalam satu Kecamatan atau antar
Kecamatan dalam satu Kabupaten.
28. Bencana..
28. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun fakior manusia sehingga
rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemik, dan wabah penyakit.
31. Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) adalah bencana yang disebabkan oleh
faktor nonalam yaitu Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat desa, sehingga
mengakibatkan korban jiwa manusia serta dampak sosial, ekonomi, kesehatan
kesejahteraan rakyat.
34. SDGs Gampong adalah upaya terpadu mewujudkan gampong tanpa kemiskinan
dan kelaparan, gampong ekonomi tumbuh merata, gampong peduli kesehatan,
Pasal 2.
Pasal 2
Pasal 3
(1) Pengaturan Prioritas Penggunaan Dana Gampong Tahun 2022 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf b terdiri atas:
a. prioritas penggunaan Dana Gampong;
b. penetapan prioritas penggunaan Dana Gampong;
C. publikasi dan pelaporan; dan
d. pembinaan.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB II
PRIORITAS PENGGUNAAN ALOKASI DANA GAMPONG DAN DANA GAMPONG
Bagian Kesatu
Prioritas Penggunaan Alokasi Dana Gampong
Pasal 4
ADGdiprioritaskan untuk:
a. penghasilan tetap, tunjangan dan insentif/jerih; dan
Pasal 5
ADG untuk penghasilan tetap, tunjangan dan insentif/jerih sebagaimana dimaksud
Bagian Kedua..
Bagian Kedua
Prioritas Penggunaan Dana Gampong
Pasal 6
DG diprioritaskan untuk membiayai program dan/atau kegiatan sebagaimana
tersebut dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun
2022.
Pasal 7
( Prioritas Penggunaan Dana Gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
diatur dan diurus oleh gampong berdasarkan kewenangan gampong.
(2) Prioritas Penggunaan Dana Gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(1 diarahkan untuk program dan/atau kegiatan percepatan pencapaian SDGs
Gampong melalui
a. pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan gampong
b. program prioritas nasional sesuai kewenangan gampong;
C. program prioritas Pemerintah Aceh dan prioritas Pemerintah Kabupaten Pidie
Jaya; dan
d. mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan
gampong
(3) Prioritas Penggunaan Dana Gampong dapat digunakan untuk penyelenggaraan
Pemerintahan Gampon8
Pasal 8
Penggunaan Dana Gampong untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan
gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a diprioritaskan untuk
pencapaian SDGs Gampong:
a. penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan gampong tanpa kemiskinan;
Pasal 9
Pasal 9
gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf b diprioritaskan untuk
pembangunan gampong
b. pengembangan gampong wisata untuk pertumbuhan ekonomi gampong merata;
tanpa kelaparan;
d. pencegahan stunting untuk mewujudkan gampong sehat dan sejahtera, dan
Pasal 10
Penggunaan Dana Gampong untuk mitigasi dan penanganan bencana alam dan
nonalam sesuai dengan kewenangan gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Pasal 11
Bantuan Langsung Tunai Dana Gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal10
huruf c dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 12
sistem
(1) Penggunaan DG dapat dianggarkan untuk fasilitasi dan pembekalan
keuangan gampong dalam tahapan perencanaan dan penganggaran gampong
2) Penggunaan DG dapat dianggarkan untuk fasilitasi dan pembekalan sistem
keuangan gampong dalam tahapan penatausahaan, pembukuan dan pelaporan
gampong.
(3 Penggunaan DG dapat dianggarkan untuk sistem intormasi gampong.
Pasal 13
(1) Penggunaan DG dapat dianggarkan untuk fasilitasi tim penyusunan dokumen
COVID-19 meliputi:
(1) Pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan stunting di gampong dengaan
menggunakan Aplikasi Digital Electronic-Human Development Worker (e-HDW)
dalam bentuk voucher internet.
(2) Pemberian Insentif/operasional Kader Pembangunan Manusia (KPM), Kader
Posyandu dan/atau Kader Keluarga Berencana (KB), Pengurus dan Kader PKK,
Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) milik gampong, Guru Taman Pendidikan
Al Quran (TPA) milik gampong, Guru Majelis Ta'lim dan Petugas Pengamanan
Pasal 15
Penggunaan Dana Gampong untuk pencegahan dan penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dapat dialokasikan paling banyak Rp 30.000.000,- (tiga
Pasal 17
Dana Gampong untuk penyelenggaraan operasional Pemerintahan Gampong
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf a dapat digunakan untuk
a. belanja ATK dan benda pos;
b. belanja cetak dan penggandaan/fotocopi,
C. belanja makan minum rapat dan makan minum tamu;
d. belanja pakaian dinas;
e.
Delanja pengadaan, perawatan dan pemeliharaan inventaris kantor;
f. belanja sewa
g. belanja alat/bahan kebersihan;
h. belanja listrik, telepon/fax dan wifi;
i. belanja peningkatan kapasitas aparatur gampong;
j.belanjapemeliharaan dan pajak kendaraan dinas; dan
k. belanja transportasi/perjalanan dinas.
Pasal 18
Biaya operasional Tuha Peuet, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf b,
paling banyak Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) per tahun.
Pasal 19
Penggunaan Dana Gampong untuk operasional Tuha Peuet sebagai berikut:
a. makan minum rapat;
b. alat tulis kantor dan pengadaan; dan
C.
monitoring dan evaluasi kegiatan.
Pasal 20
Penggunaan Dana Gampong untuk pemilihan keuchik diatur sebagai berikut
a.
jumlah daftar pemilih tetap sampai dengan 500 (lima
ratus) orang dapat
dianggarkan Rp. 7,.000.000,- (tujuh juta rupiah); dan
b.
jumlah daftar pemilih tetap lebih dari 500 (lima ratus) orang dapat
dianggarkan
Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).
Pasal 21..
Pasal 21
Penggunaan Dana Gampong untuk pemilihan Tuha Peuet dapat dianggarkan Rp.
Pasal 22
Belanja transportasi/perjalanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf
k, sebagai berikut:
a. untuk perjalanan dinas dalam kabupaten paling banyak Rp 20.000.000,- (dua
puluh juta rupiah) per tahun; dan
b. untuk perjalanan dinas luar kabupaten paling banyak Rp 25.000.000,- (dua
Pasal 23
(1) Keuchik yang telah berakhir masa jabatan/meninggal dunia di berikan
Pasal 24
(1) Untuk mendukung kelancaran pengelolaan administrasi maka gampong dapat
mengangkat 1 (satu) orang tenaga operator
(2 Insentif tenaga operator sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1)
apat diberikan paling banyak Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus rupiah) per
bulan yang bersumber dari Dana Gampong.
Pasal 25
(1) Sosialisasi Kamtibmas di masa pandemi Covid-19 dialokasikan paling banyak Rp
5.000.000,- (lima juta rupiah) dengan kegiatan pelaksanaan sosialisasi
kamtibmas tersebut dilaksanakan di gampong setempat
meliputi kegiatan
sebagai berikut:
a. pencegahan narkoba;
e. kebersihan lingkungan;
i. wawasan kebangsaan;
COVID-19;
h. ketertiban..
musyawarah gampong khusus
h. ketertiban dan keamanan pelaksanaan
dan PKTG; dan
penetapan BLT Dana Gampong
i. ketertiban dan keamanan penyaluran BLT Dana Gampong.
BAB I1
Pasal 26b
(1) Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Gampong dibahas dan disepakati melalui
Musyawarah Gampong.
(2) Musyawarah Gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1)
menghasilkan kesepakatan mengenai prioritas penggunaan Dana Gampong yang
Pasal 27
gampong.
(2) Swakelola sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) diutamakan
menggunakan pola Padat Karya Tunai Gampong.
(3) Pendanaan Padat Karya Tunai Gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
ayat (2) dialokasikan untuk upah pekerja paling sedikit 50% (lima puluh
perseratus) dari dana kegiatan Padat Karya Tunai Gampong
4) Dana Gampong yang digunakan untuk mendanai pengembangan kapasitas
masyarakat dilakukan melalui swakelola oleh Gampong atau Badan Kerjasama
Antar Gampong.
(5) Swakelola oleh Badan Kerjasama Antar Gampong sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27 ayat (4) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang
undangan.
Pasal 28.
Pasal 28
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dapat dilakukan dengan cara kerjasama antar
Pasal 29
(1) Masyarakat gampong berpartisipasi dalam penetapan prioritas penggunaan Dana
Gampong.
2 Partisipasi masyarakat gampong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1)
dilakukan dengan cara
a. terlibat aktif dalam setiap tahapan penyusunan prioritas penggunaan Dana
Gampong
b. menyampaikan usulan program dan/atau kegiatan;
C
memastikan prioritas pengguaan Dana Gampong ditetapkan dalam
BAB IV
PUBLIKASI DAN PELAPORAN
Bagian Kesatu
Publikasi
Pasal 30
APBG.
(3) Publikasi..
(3) Publikasi APBG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) huruf b paling
sedikit memuat nama kegiatan, lokasi kegiatan dan besaran anggaran.
Pasal 31
(1) Publikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dilakukan diruang
publik yang mudah diakses oleh masyarakat gampong
(2) Publikasi penetapan prioritas penggunaan Dana Gampong dilakukan secara
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 32
(1) Keuchik menyampaikan laporan penetapan prioritas penggunaan Dana
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) disampaikan dalam
bentuk dokumen digital menggunakan sistem informasi gampong yang
BAB V
PEMBINAAN
Pasal 33
(1) Camat memfasilitasi pelaksanaan Peraturan Bupati ini agar dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
(2) Camat dalam memfasilitasi pelaksanaan peraturan ini dibantu oleh Tenaga
Pendamping Profesional.
(3 Fasilitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) dengan memberikan
pendampingan kepada Keuchik dan perangkat gampong, antara lain
BAB VI
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 34
Dalam hal terdapat arahan kebijakan Pemerintah, prioritas penggunaan Dana
Perundang-undangan.
Pasal 35
Tata kelola keuangan pelaksanaan prioritas penggunaan Dana Gampong sesuai
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 36
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Meureudu
BUPATLPLDIE JAYA
Diundangkan di Meureudu
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PIDIE JAYA,
SETDAKAM
JAILANI
BERITA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2021 NOMOR 50
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PIDIE JAYA
NOMOR 50 TAHUN 2021
TANGGAL : 13 Desember 2021 M
9 Jumadil Awwal 1443 H
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Memberikan arah Prioritas Penggunaan Dana Gampong Tahun 2022
untuk pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional, dan mitigasi
dan penanganan bencana alam dan nonalam untuk
mendukung pencapaian
SDGs Campong
2. Mengatur Prioritas Penggunaan Dana
Gampong, Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Gampong, publikasi dan pelaporan, serta pembinaan,
pemantauan, dan evaluasi Prioritas Penggunaan Dana Gampong.
C. Prinsip..
C. Prinsip-PrinsiP
Prioritas Penggunaan Dana Gampong didasarkan pada prinsip
martabat manusia,
2. Keadilan adalah pengutamaan pemenuhan hak dan kepentingan
seluruh warga Gampong tanpa membeda-bedakan;
3. Kebhinekaan adalah pengakuan dan penghormatan terhadap
keanekaragaman budaya dan kearifan lokal sebagai pembentuk kesalehan
sosial berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal;
4. Keseimbangan alam adalah pengutamaan perawatan bumi yang lestari untuk
BAB II
PRIORITAS PENGGUNAAN ALOKASI DANA GAMPONG DAN DANA GAMPONG
A. SDGs Gampong
3. CGampong..
3. Gampong peduli kesehatan
Upaya pencapaian SDGs Gampong dalam situasi dan kondisi Pandemi COVID
19 tidak mudah, karena itu penggunaan Dana Gampong tahun 2022 diprioritaskan
untuk membiayai kegiatan yang mendukung pencapaian SDGs Gampong yang
berkaitan dengan kegiatan penmulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional
dan mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam.
BAB III
marginal lainnya.
3. Besaran anggaran upah kerja paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari
5. Pelaksanaan..
5. Pelaksanaan kegiatan Padat Karya Tunai Gampong (PKTG) dikelola dengan
6. Jenis kegiatan Padat Karya Tunai Gampong (PKTG) meliputi antara lain :
dan perkebunan;
2) pemanfaatan lahan kosong milik warga untuk penanaman sayuran
b. wisata gampong
1) kebersihan tempat wisata yang dikelola BUMG dan/atau BUMG
Bersama,
2) kebersihan tempat kuliner yang dikelola BUMG dan/atau BUMG
Bersama; dan
3) membuka partisipasi warga untuk berusaha di lokasi-lokasi wisata.
luas
3) BUMG dan/atau BUMG Bersama memberikan talangan kepada petani
d. perikanan
1) pemasangan atau perawatan karamba bersama;
2) bagi hasil budidaya ikan air tawar melalui BUMG dan/atau BUMG
Bersama; dan
(dua perseratus).
9. Untuk..
9 Untuk pencairan dana pengawasan wajib melengkapi
a. surat perjanjian kerja;
b. progres kegiatan; dan
BAB IV
A. Publikasi
Prioritas Penggunaan Dana Gampong wajib dipublikasikan oleh Pemerintah
Gampong kepada masyarakat gampong diruang publik yang dapat diakses
B. Pelaporan
1. Pelaporan Prioritas Penggunaan Dana Gampong dikelola dengan
menggunakan aplikasi sistem informasi desa yang disediakan oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
2 Bagi gampong yang tidak memiliki akses internet sehingga tidak dapat
menggunakan aplikasi sistem informasi desa secara online, dapat melakukan
pelaporan Prioritas Penggunaan Dana Gampong secara offline dengan
AIYUBBIN ABBAS
DIE