BANK
Diajukan untuk memenuhi tugas Makalah mata kuliah
Teori dan Praktik Hak Tanggungan
Oleh :
PRODI HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
ABSTRAK
Bank adalah suatu lembaga keuangan yang bertindak sebagai perantara yang
masyarakat, industri perbankan harus memiliki struktur yang kuat dan memiliki
daya saing yang tinggi. Efek dari semua hal tersebut dapat tercermin pada laba
yang dihasilkan bank yang bersangkutan. Jadi, hal yang dapat mempengaruhi laba
2
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL..........................................................................................i
ABSTRAK.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
KATA PENGHANTAR.................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Bank......................................................................................................3
1. Pengertian.........................................................................................3
2. Pengertian Bank menurut ahli..........................................................4
3. Fungsi perbankan.............................................................................7
4. Jenis-jenis Bank...............................................................................8
5. Jasa perbankan.................................................................................15
BAB III PENUTUP.........................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19
3
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat
rahmat dan karunianya yang diberikan kepada kita semua sebagai umatnya. saya
dapat menyusun makalah dengan judul “Bank” untuk memenuhi tugas mata
kuliah Hukum Ekonomi Islam. Makalah yang disusun untuk mempelajari lebih
detail mengenai apa itu Bank, dan jenis-jenisnya.
Saya berharap informasi yang saya dapatkan tidak hanya untuk saya
sendiri melainkan untuk para pembaca sebagai ilmu untuk menambah wawasan.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih, Semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita
nantinya. Dari lubuk hati yang paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah yang
saya buat masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itulah tidak ada salahnya saya
mengharapkan berbagai kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik
kedepannya.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
merupakan jenis kredit yang paling mudah dan cepat disetujui, dan syarat yang
diajukan sederhana yaitu fotocopi KTP, slip gaji atau surat keterangan
1
B. Rumusan Masalah
lebih menarik tetapi tetap pada topik bahasan maka penulis merumuskan
1. Pengertian Bank?
2. Jenis-Jenis Bank?
3. Fungsi Bank?
C. Tujuan Pembahasan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. BANK
1. Pengertian
promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih
kompetitif karena diregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada
layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang
Bank dapat diartikan juga sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari
dalam bentuk kredit ataupun bentuk-bentuk lain nya dalam rangka meningkatkan
3
mana kita melihat transisi dari jaringan distribusi: kantor cabang (fisik), layanan
telepon perbankan (analog) dan layanan internet dan mobile banking (digital).
Menurut Dr. B.N. Ajuha, Pengertian Bank adalah Tempat menyalurkan modal
mereka yang dapat membuatnya dapat lebih produktif untuk dapat keuntungan
1. Pierson
Menurut Pierson, seorang ahli ekonomi dari Belanda, bank adalah badan atau
lembaga yang menerima kredit. Bank menerima simpanan dari masyarakat dalam
menyalurkannya dalam bentuk investasi dan kredit kepada badan usaha swasta
atau pemerintah.
pendapatan bunga yang dapat digunakan untuk membayar biaya operasional dan
mengambangkan usaha.
4
Pengertian Bank Menurut UU No.10 Thn 1998 ialah badan usaha yang
Bank adalah lembaga keuangan yang sangat penting bagi kita, menciptakan
Banking, And Financial Markets, bahwa Bankers are financial institution that
accept money deposits and make loans. Included under the term banks are firms
such as commercial banks, savings and loan associations, mutual savings banks,
oleh badan perantara utang dan piutang, yaitu bank. Dari pendapat ini, dapat
5
Bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang,
Pengertian bank adalah: “Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama
dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial,
intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana,
6
Defenisi bank adalah sebagai berikut : Di Indonesia, sebagaimana diatur dalam
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana
Bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit,
sebagai lembaga perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang
11. A. Abdurracham
penyimpanan uang dan pemberian kredit dengan tujuan mencari keuntungan yang
7
3. Fungsi Perbankan
Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi
sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung
Secara sederhana, cara kerja bank berawal dari tabungan yang disetorkan oleh
pihak yang memerlukan modal dengan bunga yang lebih tinggi. Dana yang
8
dikumpulkan tadi juga bisa diinvestasikan kembali ke instrumen investasi yang
lain seperti surat utang pemerintah (obligasi). Bunga yang didapat dari selisih
peminjam atau hasil investasi dengan yang diberikan kembali ke nasabah inilah
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR
ini jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
Hal ini dikarenakan BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan valas, dan
perasuransian seperti yang dilakukan pada jenis bank secara umum. Tugas Bank
Perkreditan Rakyat:
dengan itu.
Memberikan kredit.
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
9
Dengan adanya potensi usaha pembiayaan mikro seperti BPR saat ini, banyak
Keuangan Pembiayaan Mikro ini disusun dalam rangka memberikan salah satu
alternatif panduan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam lembaga keuangan
mikro.
b. Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang
bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Fungsi dan
peran bank sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas
Sebagai bank sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua
aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan
Untuk mencapai tujuan tersebut BI didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga
bidang tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan
10
Melaksanakan dan menetap kebijakan moneter.
termasuk ke dalam dasar-dasar teori dan empiris kebijakan Moneter serta prinsip
dan praktik yang berlaku. Pelajari itu semua dalam buku Kebijakan Bank Sentral :
c. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah
operasinya dapat dilakukan di seluruh wilayah. Bank umum sering disebut bank
11
Menyediakan fasilitas untuk perdagangan antar negara atau internasional.
a. Bank Campuran
Bank campuran adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya bercampur antara
pihak asing dan pihak swasta nasional. Saham bank ini sebagian besar dimiliki
oleh warga negara Indonesia, namun sebagian juga dimiliki oleh pihak asing.
Contoh Bank Campuran Bank ANZ Indonesi, Bank Commonwealth, Bank Agris,
Bank BNP Paribas Indonesia, Bank Capital Indonesia, Bank Sumitomo Mitsui
b. Bank Asing
Bank asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik
swasta asing atau pemerintahan negara asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak
luar negeri secara utuh. Contoh Bank Asing: Bank of America, Bangkok Bank,
UFJ.
c. Bank Pemerintah
Bank pemerintah adalah bank yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh
Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN).
12
d. Bank Swasta Nasional
Bank swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta
Bank swasta dibedakan menjadi dua, yaitu bank swasta nasional devisa dan bank
swasta nasional nondevisa. Contoh Bank Swasta Nasional Bank Muamalat, Bank
Central Asia (BCA), Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank
f. Bank Koperasi
Bank milik koperasi adalah jenis bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Bank ini menerapkan asas-asas dan
prinsip koperasi pada umumnya. Contoh Bank Koperasi adalah Bank Umum
Koperasi Indonesia.
a. Bank Konvensional
Bank konvensional adalah jenis bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
ditetapkan.
13
Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-
produk untuk menyerap dana masyarakat, menyalurkan dana yang telah dihimpun
dengan cara mengeluarkan kredit, pelayanan jasa keuangan, dan jasa-jasa lainnya.
b. Bank Syariah
Bank syariah merupakan jenis perbankan yang segala sesuatu yang menyangkut
tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
Berkaitan dengan bank syariah, ada dua konsep dalam hukum agama Islam, yaitu:
larangan penggunaan sistem bunga, karena bunga (riba) adalah haram hukumnya.
Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank
14
a. Bank berbentuk Koperasi
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk koperasi.
Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk perusahaan
perseorangan.
Bank jenis ini memiliki badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas atau PT.
Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah
Bank jenis ini merupakan bank yang memiliki badan usaha berbentuk firma.
Segala struktur dan susunan organisasi dalam bank dibentuk seperti sebuah firma
pada umumnya.
5. Jasa Perbankan
15
dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai
berikut:
Jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah
Kliring
Penyimpanan dokumen
Kartu kredit
Kredit Jasa-jasa yang ada di pasar modal, seperti pinjaman emisi dan
pedagang efek.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank merupakan suatu badan usaha di bidang keuangan yang bertujuan
untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Untuk mewujudkan tujuannya
tersebut, bank melakukan berbagai kegiatan dalam bidang keuangan salah
satunya adalah pemberian fasilitas kredit. Selain sebagai sumber pendapatan
bank, kredit juga berfungsi untuk membantu masyarakat untuk membiayai
entah proyek, modal kerja, ataupun barang konsumtif.
Dalam perjanjian kredit, tiap pihak yaitu bank dan nasabah memiliki
hak dan kewajibannya masing-masing. Kredit akan bermasalah jika nasabah
tidak bisa membayar kewajibannya tepat waktu. Jika terdapat banyak kredit
macet maka hal tersebut akan menghambat kinerja bank bahkan sampai
bangkrut. Bank yang bermasalah tersebut memiliki dampak yang besar juga
terhadap keuangan negara seperti jatuhnya mata uang negara seperti krisis
moneter yang terjadi di Negara Indonesia pada tanggal 1998. Agar dapat
menjalankan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan dengan baik, setiap bank
di Indonesia diatur dan diawasi oleh Bank Indonesia sesuai dengan pasal 8
huruf c Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia. Setiap
bank di Indonesia wajib menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip kehati-
hatian yang telah di tetapkan oleh Bank Indonesia sesuai dengan pasal 29
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Prinsip kehati-hatian
bank tidak hanya berdasarkan analisis nasabah dengan cara 5C dan 4P, tetapi
juga sebagaimana bank patuh terhadap KPB sesuai dengan diatur dalam SK
Direktur Bank Indonesia nomor 27/162/KEP,/DIR., 31 Maret 1995 tentang
PPKPB. Selain menjalankan KPB dengan benar, bank juga harus
mencantumkan pejabat-pejabat yang terlibat dalam proses perkreditan dimana
pejabat tersebut harus memiliki integritas, kemampuan, dan tanggung jawab
yang tinggi.
Pemberian fasilitas kredit kepada nasabah selalu memiliki risiko yang
kadang tidak bisa diprediksikan. Ketika terjadi kredit macet, diatur beberapa
17
kebijakan dalam penyelamatan kredit macet sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 26/4/BPPP tanggal 29 Mei 1993 yaitu Rescheduling,
Reconditioning, dan Restructuring. Selain dengan cara diatas, bank juga dapat
melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit
bermasalah sesuai dalam pasal 7 huruf c Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan. Penanganan kredit bermasalah dapat dilakukan melalui
beberapa institusi yaitu BUPLN dan proses litigasi di pengadilan .
Penyelesaian melalui proses litigasi yaitu dengan cara eksekusi jaminan yang
telah diperjanjikan sebelumnya di perjanjian kredit. Tetapi kadangkala proses
litigasi ini memakan waktu yang lama sehingga membutuhkan bantuan dari
Lembaga.
18
DAFTAR PUSTAKA
19