Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
NURAISKA
14120170133
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil penelitian ini telah disetujui untuk disajikan pada Seminar
Hasil Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia.
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui,
Wakil Dekan I
Yang membawa dan menerangi hati nurani kita menjadi cahaya bagi
segala perbuatan mulia. Dan insya Allah kita semua termasuk umat Nabi
kasih untuk cinta kasihnya yang tak terhingga kepada ayahanda Marong
dan ibunda Hania dan kakak saya tercinta Hasnah S.Pd dan Sulaeman
yang selalu mendukung serta mendoakan setiap langkah penulis, dan tak
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat selesai tanpa
bimbingan dari dosen pembimbing dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
1. Bapak H. Muh. Mokhtar Noer Jaya, SE., M.Si Selaku Ketua Yayasan
2. Bapak Prof. Dr. H. Basri Modding, SE,. M.Si Selaku Rektor Universitas
Muslim Indonesia
4. Bapak Dr. Arman, SKM., M.Kes Selaku Wakil Dekan I FKM UMI, Bapak
Dr. Samsualam, S.kep, Ns, SKM., M.Kes, Selaku Wakil Dekan II FKM
UMI, Bapak Dr. dr. A. Muh. Multazam, S.Ked., M.Kes Selaku Wakil
Dekan III, Bapak Dr. dr. H. Muhammad Khidri Alwi, M.Kes, Selaku
5. Bapak Dr. Andi Surahman Batara, SKM., M.Kes. Selaku Ketua Prodi
FKM UMI, dan Ibu Dr. A. Rizki Amalia AP, SKM., M.Kes, Selaku
Dr. Abd Gafur, SKM., M.Kes Selaku pembimbing II, yang telah banyak
memberikan bimbingan, kritik, saran, waktu dan motivasi kepada
7. Bapak Dr. Muhammad Ikhtiar, SKM., M.Kes dan ibu Sartika, SKM,
8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf FKM UMI yang telah memberikan
perkuliahan.
kesling, terima kasih selalu ada menemani dalam suka maupun duka
dalam pengerjaan skripsi ini dan terima kasih atas waktu dan
11. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya yang telah
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu saran serta kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
Nuraiska
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................
DAFTAR GAMBAR...................................................................................
DAFTAR SINGKATAN..............................................................................
DAFTAR ISTILAH.....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
RINGKASAN.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan Penelitan.............................................................................
D. Manfaat Penelitian..........................................................................
A. Jenis Penelitan................................................................................
E. Pengumpulan Data.........................................................................
G. Alur Penelitian.................................................................................
H. Organisasi Penelitian......................................................................
B. Hasil Penelitian................................................................................
C. Pembahasan...................................................................................
D. Keterbatasan Penelitian..................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Judul
Halaman
55
55
55
55
55
55
55
88
88
88
88
88
88
88
88
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Judul
Halaman
51
53
4.3 Titik E
(Lantai 3)
53
53
53
DAFTAR SINGKATAN
Rh : Relative humidity
RINGKASAN
Universitas Muslim Indonesia
Fakultas Kesehatan masyarakat
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Peminatan Kesehatan Lingkungan
Skripsi, Agustus 2021
Nuraiska
14120170133
“Analisis Hubungan Angka Lempeng Total (ALT) Bakteri dengan
Gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Penjual di Pasar
Induk Minasa Maupa Kabupaten Gowa Tahun 2021”
( 91 Halaman + 23 Tabel + 10Lampiran)
Hasil penelitian menunjukkan dari 5 titik ada 3 titik yang ALT bakterinya
tidak memenuhi syarat (>700 CFU/m 3) menurut Peraturan Menteri
Kesehatan nomor 1077 tahun 2011. Tidak ada hubungan antara
Staphylococcus aureus dengan gejala ISPA, ALT bakteri dengan gejala
ISPA, kelembaban udara dengan gejala ISPA, suhu udara dengan gejala
ISPA, ventilasi udara dengan gejala ISPA, lama kerja dengan gejala ISPA,
masa kerja dengan gejala ISPA, dan penggunaan APD dengan gejala
ISPA.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitar 7 juta orang pada tahun 2012 meninggal dunia yang diakibatkan
dapat pula terjadi di dalam ruangan. Hal ini dikarenakan partikel polutan
(Darmayanti, 2019).
pasar tradisional yang kotor, riuh, pinggir jalan dan kumuh. Hal tersebut
jika hanya menjual selama ≤ 3 jam perhari maka akan sedikit juga
sp. semakin lama bekerja maka risiko terpajan bakteri akan semakin
tinggi.
kebutuhan sehari-hari. Pasar ini dibangun pada tahun 1994, pada tahun
sekitar 1996 pasar ini bernama pasar sore di kompleks terdapat sebuah
terminal. Pada tahun 2010 dibangun pasar yang lebih modern yang
dinamai Pasar Induk Minasa Maupa. Pasar ini memiliki 3 lantai
udara dalam ruangan pasar yang sangat minim. Selain itu, limbah cair
air pembuangan bekas cucian ayam potong dan ikan. Selain itu, kondisi
bangunan pasar tersebut sudah tidak layak. Dimana terlihat sudah ada
genteng yang bocor dan lantai banyak tergenang air jika musim hujan.
tidak mau menggunakan masker saat berjualan. Tentunya hal itu akan
atas terutama yang disebakan oleh virus, sering terjadi pada semua
merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, dan lansia karena
2017).
ISPA disebabkan oleh infeksi dari kelompok virus, bakteri, dan jamur
(Hadiati, 2017).
disebabkan oleh 300 lebih jenis virus, bakteri, serta jamur. Survei
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kabupaten Gowa.
2. Tujuan Khusus
Gowa,
Kabupaten Gowa.
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Bakteri Udara
lebar antara 1-2 mikron dan panjangnya antara 2-5 mikron. Ukuran
umumnya lebih besar dari bakteri yang berumur lebih dari 24 jam
(Lestari, 2018).
percikan dari hidung dan mulut ketika bersin, batuk dan bahkan
lantai atau permukaan benda lain. Debu dari permukaan ini akan
udara kemungkinan terbawa oleh debu, uap air, angin dan penghuni
(Vindrahapsari, 2016).
a. Bakteri
1) Micrococcus sp
sejenisnya.
2) Bacillus sp
3) Staphylococcus aureus
4) Batang Gram-Positif
5) Batang Gram-Negatif
b. Jamur
a. Pengertian
setempat merupakan sifat khas infeksi bakteri ini. Bakteri ini akan
(Noerfasya, 2018).
b. Klasifikasi
adalah:
Kingdom : Bacteria
Filum : Firmicutes
Kelas : Coccoi
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
c. Morfologi
dan 40°C dengan suhu optimum 37°C. Bakteri ini tumbuh optimal
2019).
d. Siklus Hidup
(Faturohman, 2020):
bermetabolisme.
pertumbuhan bakteri.
posisi datar.
2017).
ruangan.
tidak baik seperti atap yang bocor, lantai, dan dinding rumah yang
2011).
2. Suhu Udara
panas dari suatu benda. Suhu udara dianggap nikmat oleh orang
dalam dan di luar tidak boleh lebih lebih dari 50 oC. Keseimbangan
atmosfer atau udara dan dapat dirasakan oleh tubuh serta dapat
(ºC) atau derajat kelvin (ºK). Suhu udara akan dipengaruhi oleh
permukaan yang tinggi akan memiliki suhu udara yang tinggi pula
permusim,
atmosfer,
miring.
3. Pencahayaan
a. Pengertian Pencahayaan
secara jelas, cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu. Penerangan
2016).
2020).
4. Laju Ventilasi
RI, 2020).
C. Tinjauan Umum tentang Perilaku Penjual
1. Lama Kerja
kerja dapat dilihat sebagai menit-menit dari jam kerja per hari pekerja
terpajan risiko. Lama kerja juga dapat dilihat sebagai pajanan per
sebuah pasar untuk bekerja dalam hitungan jam per hari baik siang
bekerja lebih dari 8 jam akan terjadi penurunan kualitas dan hasil
Nurcandra, 2019).
2. Masa Kerja
menyebabkan infeksi.
Masa kerja juga berpengaruh terhadap terjadinya gangguan
seseorang yang telah terpajan dari lingkungan tempat kerja yang dapat
Nurcandra, 2019).
(Mahendra, 2020).
1. Pengertian Pasar
2. Macam-macam Pasar
a. Pasar Tradisional
barang dan jasa oleh penjual dan pembeli, dan dalam kegiatan
Pasar tradisional bukanlah sebuah pasar yang asing bagi kita. Kita
kala. Saat ini perlu disadari bahwa pasar tradisional bukan satu-
b. Pasar Modern
(Dakhoir, 2018).
c. Pasar Oligopoli
d. Pasar Monopoli
b. Pedagang Menengah/Agen/Grosir
distributor.
E. Tinjauan Umum tentang ISPA
1. Pengertian ISPA
dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang
Infeksi respiratori akut ini terdiri dari Infeksi Respiratori Atas Akut
(IRAA) dan Infeksi Respiratori Bawah Akut (IRBA). Disebut akut, jika
dkk, 2020).
2016).
2. Klasifikasi ISPA
yaitu:
paru-paru (alveoli).
(otitis media).
3. Etiologi ISPA
ISPA disebabkan lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia.
Oleh karena itu penyakit ISPA termasuk golongan air born disease.
1) Batuk
Jika dijumpai gejala dari ISPA ringan disertai satu atau lebih
campak
gelisah
5) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
6. Pengobatan ISPA
KERANGKA KONSEP
aureus dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu, perilaku orang yang
Karakteristik Responden
Mikroorganisme
Perilaku Penjual
Gambar 3.1
Kerangka Konsep
Keterangan:
= Variabel independen
= Variabel dependen
= Tidak diteliti
1. Variabel Independen;
a. Staphylococcus aureus
b. ALT bakteri
c. Kelembaban
d. Suhu
e. Ventilasi
f. Lama Kerja
g. Masa Kerja
h. APD
2. Variabel Dependen:
ISPA
a. Definisi Oprasional
2. ALT Bakteri
b. Definisi Operasional
c. Kriteria Objektif
3. Kelembaban
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
40-60% Rh.
4. Suhu
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
5. Ventilasi Ruang
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
1) Tidak memenuhi syarat: Apabila ventilasi < 20% dari luas lantai
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
7. Masa Kerja
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
a. Definisi Operasional
pernafasan.
b. Kinerja Objektif
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
tanpa demam.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
perilaku penjual yaitu lama kerja, masa kerja dan penggunaan APD di
1. Populasi
a. Manusia
1) Bakteriologis
Kabupaten Gowa.
2) Kelembaban
Kabupaten Gowa.
3) Suhu
Gowa.
4) Ventilasi
2. Sampel
(Notoadmojo, 2010).
a. Manusia
inklusi yaitu:
b. Lingkungan
sampel.
Keterangan:
= = Penjual ayam
A = Penjual campuran
= Penjual sayur
B
= Penjual beras
= Penjual ikan
= Penjual kelapa
Gambar 4.1
Titik A dan B (Lantai 1)
Keterangan:
= Penjual pakaian
= Penjual bahan kue
C = Penjual sandal
= Penjual emas
D
= Penjual perabot rumah tangga
Gambar 4.2
Titik C dan D (Lantai 2)
Keterangan :
= Penjual baju bekas
Gambar 4.3
Titik E (Lantai 3)
sebagai berikut:
1. Isolasi Bakteri
a. Persiapan
MAS100,
3) Meletakkan media blood agar dalam air inlet dan tutup bagian
atas MAS100,
4) Mengatur volume udara yang akan dihisap dengan menekan
c. Metode Analisis
berikut:
Keterangan:
sebagai berikut:
b. Ventilasi Udara
E. Pengumpulan Data
Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan
2. Analisis Data
a. Univariat
(Notoatmodjo, 2010).
b. Bivariat
Gowa. Uji statistik yang digunakan adalah Chi square. Uji Chi
Pelaksanaan penelitian
Gambar 4.4
Alur Penelitian
H. Organisasi Penelitian
Nama Pembimbing :
1994. Sekitar tahun 1996, pasar ini bernama Pasar Sore yang
sebanyak 1.106, dan lapak ± 500 buah. Pasar ini merupakan pasar
belikan di sana, Pasar ini pula menjadi terminal. Pasar ini merupakan
Gowa.
a. Visi
b. Misi
c. Struktur Organisasi
Kepala Pasar
Zainuddin Langke
Seksi Operasional
Arman
Dandi
Kiki Pramana
Jufri
Gambar 5.1
Sruktur Organisasi Pasar
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Umur
tabel 5.1:
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Umur n %
Tua 18 60
Muda 12 40
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
(40%) .
2) Jenis Kelamin
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 5.2:
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Jenis Kelamin n %
Laki-Laki 3 10,0
Perempuan 27 90,0
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
orang (90%).
3) Jenis Jualan
Distribusi responden berdasarkan jenis jualan dapat
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Jualan
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Jenis Jualan n %
Sayuran 4 13,3
Ikan 2 6,7
Buah-buahan 1 3,3
Tempe tahu 1 3,3
Campuran 3 10,0
Pakaian 14 46,7
Lainnya 5 16,7
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
orang (16,7%).
b. Mikroorganisme
1) Staphylococcus aerus
Tabel 5.4
Hasil Pengukuran bakteri Staphylococcus aerus
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Titik Staphylococcu NAB 0
s aerus CFU/m3
A (Lantai 1) 0 MS
B (Lantai 1) 0 MS
C (Lantai 2) 0 MS
D (Lantai 2) 0 MS
E (Lantai 3) 0 MS
Sumber: Data Primer, 2021
*MS : Memenuhi Syarat
*TMS : Tidak Memenuhi Syarat
CFU/m3.
2) ALT Bakteri
Tabel 5.5
Hasil Pengukuran ALT Bakteri Udara
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Titik Pengukuran ALT Bakteri NAB >700
CFU/m3
A (Lantai 1) 1885 TMS
B (Lantai 1) 1885 TMS
C (Lantai 2) 535 MS
D (Lantai 2) 805 TMS
E( Lantai 3) 395 MS
Sumber: Data Primer, 2021
*MS : Memenuhi Syarat
*TMS: Tidak Memenuhi Syarat
titik D yaitu 535 CFU/m3, pada titik E yaitu 395 CFU/m3. Adapun
tahun 2011 batas minimal ALT bakteri pada udara adalah >700
CFU/m3.
c. Faktor Fisik Lingkungan
1) Kelembaban
Tabel 5.6
Hasil Pengukuran Kelembaban Udara
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Kelembaban n %
Tidak memenuhi syarat 30 100
Memenuhi syarat - -
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
2) Suhu
tabel 5.7:
Tabel 5.7
Hasil Pengukuran Suhu Udara
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Suhu n %
Tidak memenuhi syarat 30 100
Memenuhi syarat - -
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
3) Ventilasi Ruangan
Tabel 5.8
Hasil Pengukuran Suhu Udara
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Ventilasi ruangan n %
Tidak memenuhi syarat 29 96,7
Memenuhi syarat 1 3,3
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 5.8 hasil pengukuran suhu udara pada
1) Lama Kerja
Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Lama Kerja n %
> 8 jam/hari 26 86,7
≤ 8 jam/hari 4 13,3
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
yaitu ≤ 8 jam/hari.
2) Masa Kerja
Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Masa Kerja n %
Masa kerja baru 5 16,7
Masa kerja lama 25 83,3
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
(83,3%)responden.
3) Penggunaan APD
Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan APD
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Penggunaan APD n %
Ya 18 60
Tidak 13 40
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 5.12
Distribusi Responden Berdasarkan Cara Penggunaan
APD (Masker) di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Cara Penggunaan APD n %
Sesuai 9 30
disampirkan ke dagu 6 20
digantungkan ke leher 2 6,7
Tidak memakai 13 43,3
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
(40%) responden.
Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis masker
di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Jenis Maaker n %
Masker bedah 9 30
Masker kain 8 26,7
Tidak memakai 13 43,3
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
e. ISPA
tabel 5.12:
Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Gejala ISPA
pada Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Jenis Jumlah Total
penyakit Ya % Tidak % n %
Batuk 18 60 12 40 30 100
Pilek 22 73,3 8 26,7 30 100
Sesak nafas 3 10 27 90 30 100
Hidung
11 36,7 19 63,3 30 100
tersumbat
Demam 13 43,3 17 56,7 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
Tabel 5.15
Distribusi Responden Adanya Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA n %
Ada gejala 22 73,3
Tidak ada gejala 8 26,7
Total 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
2. Analisis Bivariat
Tabel 5.16
Hubungan Staphylococcus aureus dengan Gejala ISPA
pada Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Staphylococcus Ada Tidak ada Jumlah
p=value
aureus gejala gejala
n % N % n %
Tidak memenuhi - - - - - -
syarat
-
Memenuhi syarat 22 73,3 8 26,7 30 100
Total 22 73,3 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer,2021
saja.
Tabel 5.17
Hubungan ALT Bakteri dengan Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Tidak ada Jumlah p=
ALT Bakteri Ada gejala
gejala value
n % n % n %
Tidak memenuhi
13 72,7 5 27,8 18 100
syarat
1,000
Memenuhi syarat 9 75 3 25 12 100
Total 22 73,3 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer, 2021
dari 12 (100%) responden yang berada pada titik ALT bakteri yang
memenuhi syarat.
p=1,000 >α= 0,05 artinya bahwa tidak ada hubungan antara ALT
Tabel 5.18
Hubungan Kelembaban dengan Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Kelembaban Ada Tidak ada Jumlah
p=value
Udara gejala gejala
n % n % n %
Tidak memenuhi 22 73,3 8 26,7 30 100
syarat
-
Memenuhi syarat - - - - - -
Total 22 73,3 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer,2021
Tabel 5.19
Hubungan Suhu dengan Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Ada Tidak ada Jumlah
Suhu Udara p=value
gejala gejala
n % n % n %
Tidak memenuhi 22 73,3 8 26,7 30 100
syarat
-
Memenuhi syarat - - - - - -
Total 22 73,3 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer,2021
kategori saja.
Tabel 5.20
Hubungan Ventilasi dengan Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Tidak ada Jumlah p=
Ventilasi udara Ada gejala
gejala value
n % n % n %
Tidak memenuhi
22 75,9 7 24,1 29 100
syarat
0,264
Memenuhi syarat 0 0 1 100 1 100
Total 22 24,1 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer,2021
memenuhi syarat.
Tabel 5.21
Hubungan Lama Kerja dengan Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Tidak ada Jumlah p=
Lama Kerja Ada gejala
gejala value
n % n % n %
>8 jam/hari 18 69,2 8 30,8 26 100
≤8 jam/hari 4 100 0 0 4 100 0,550
Total 22 73,3 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer,2021
p=0,550 >α= 0,05 artinya bahwa tidak ada hubungan antara lama
Tabel 5.22
Hubungan Masa Kerja dengan Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Tidak ada Jumlah p=
Masa Kerja Ada gejala
gejala value
n % n % n %
Masa Kerja Baru 5 100 0 0 5 100
Masa Kerja Lama 17 68 8 32 25 100 0,287
Total 22 73,3 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer,2021
p=0,287 >α= 0,05 artinya bahwa tidak ada hubungan antara masa
Tabel 5.23
Hubungan Penggunaan APD dengan Gejala ISPA pada
Penjual di Pasar Induk Minasa Maupa
Kabupaten Gowa
Tahun 2021
Gejala ISPA
Tidak ada Jumlah p=
Penggunaan APD Ada gejala
gejala value
n % n % n %
Tidak 9 75 3 25 12 100
Ya 13 72,2 5 27,8 18 100 1,000
Total 22 73,3 8 26,7 30 100
Sumber: Data Primer,2021
C. Pembahasan
udaranya atau kadar air dalam udara terlalu banyak maka semakin
udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan membuat bakteri
besar.
pasar tersebut.
aureus (100%).
sebuah ruangan harus memenuhi standar NAB < 700 CFU/m 3. Jika
jumlah total bakteri melebihi batas yang telah di tetapkan, maka akan
ISPA.
yaitu pada titik A,B dan D. ALT bakteri tertinggi pada titik A dan B
>α= 0,05 artinya tidak ada hubungan antara ALT bakteri dengan
Kabupaten Gowa.
lapangan ada beberapa penjual dan pembeli yang bersin dan batuk
kendaraan bermotor yang setiap saat lalu lalang dan gas amonia
yang disebabkan oleh bau busuk yang sangat tajam dari sampah
organik sayuran dan limbah cair dari penjualan ayam dan ikan.
lembab dan basah yang disebabkan oleh banyak air yang terserap di
dinding atau tembok dan sinar matahari yang sulit masuk ke dalam
atas NAB (<40%,>30%). Jadi untuk mengetahui hasil uji statistik tidak
tersebut.
Indonesia.
tidak bisa dilakukan karena suhu udara hanya satu kategori saja.
bisa terjadi.
meningkat pada saat siang hari dibandingkan pada saat pagi dan
malam hari.
gejala ISPA tidak dapat di uji. Karena semua kadar suhu ditemukan
0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara suhu dengan
Pada sebuah pasar yang tidak memiliki ventilasi yang baik akan
Berdasarkan hasil uji statistik p=0,264 >α= 0,05 artinya bahwa tidak
kerja.
orang (13,3%).
p=0,550 >α= 0,05 artinya bahwa tidak ada hubungan antara lama
dengan adanya gejala ISPA pada penjual. Hal itu disebakan karena
penjual ikan basah akan pulang jika siang hari dan akan kembali
pada sore hari. Alasannya karena pembeli ikan di siang hari sangat
yang baru membuka toko di jam 10 pagi dan serentak pulang jam 5
menjadi 2, yaitu masa kerja baru (<6 tahun) dan masa kerja lama
hasil uji statistik chi-square diperoleh nilai p=0,287 >α= 0,05. Pada
kerja lama.
masa kerja lama akan lebih lama juga menghirup apa saja yang
dulu hanya pasar yang disekat oleh seng dan diatapi tenda.
oleh masa kerja yang menjadi satu diantara faktor risiko terhirupnya
bakteri udara. Makin lama waktu masa kerja seseorang, maka risiko
kerja dengan kejadian ISPA. Karena, hal tersebut tetap didasari oleh
luar.
imunitas baik maka akan lebih mudah untuk terhindar dari penyakit
ISPA.
dengan faktor biologis luar (debu kayu) akan tetapi hal tersebut tetap
alat pernafasan pekerja dari debu, gas, uap atau udara di tempat
diperoleh nilai p=1,000 >α= 0,05 artinya bahwa tidak ada hubungan
meninggikan suara.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Kurangnya titik sampel bakteri yang diteliti, sehingga hasil penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
yang tingkat ALT bakterinya tidak memenuhi syarat (>700 CFU/m 3).
kategori yaitu masa kerja baru dan masa kerja lama. Penggunaan
2. Tidak ada hubungan antara ALT bakteri dengan gejala ISPA pada
3. Tidak ada hubungan antara ventilasi udara dengan gejala ISPA pada
5. Tidak ada hubungan antara masa kerja dengan gejala ISPA pada
tahun 2021.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Utami, U., dkk. 2017. Hubungan Lama Kerja, Sikap Kerja dan Beban Kerja
dengan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) pada Petani Padi di
Desa Ahuhu Kecamatan Meluhu Kabupaten Konawe Tahun
2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. Vol 2 (6).
N
No :
Titik :
KUESIONER PENELITIAN
PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
No I. Identitas Responden
1 Nomor responden
2 Nama responden
3 Jenis Jualan 1. Sayuran
2. Ikan
3. Buah-buahan
4. Tempe tahu
5. Campuran
6. Pakaian
7. Lainnya.........
4 Umur
5 Jenis kelamin 1. Laki-laki
2. Perempuan
II. Perilaku Responden
6 Berapa lama (jam) anda berada di
pasar dalam sehari?
7 Berapa tahun anda berjualan di
Pasar ?
8 Apakah anda selalu memakai APD 1. Ya
masker saat berjualan di pasar?
2. Tidak
III.Data Kesehatan
9 Gejala penyakit ISPA apa saja Batuk 1. Ya 2. Tidak
yang pernah anda alami selama Pilek 1. Ya 2. Tidak
berjualan di pasar? Sesak nafas 1. Ya 2. Tidak
Hidung tersumbat
1. Ya 2. Tidak
Demam 1. Ya 2. Tidak
No :
Titik :
LEMBAR OBSERVASI
PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
I. Faktor Fisik Lingkungan
1. Kelembaban Udara
2. 1. Memenuhi syarat
Kondisi Ventilasi
2. Tidak memenuhi syarat
3. 1. Sesuai
Cara memakai masker
2. Disampirkan ke dagu
3. Digantungkan ke leher
4. 1. Masker bedah
Jenis masker
2. Masker kain