Anda di halaman 1dari 4

SURAT PERJANJIAN

UTANG – PIUTANG

Pada hari ini SELASA tanggal DUA BELAS Bulan APRIL Tahun DUA RIBU DUA
PULUH DUA (12-04-2022), kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : ARIF WIJAYA
Pekerjaan : Wiraswasta
No. KTP / SIM : 320405040389002
Alamat : Jalan Santosa Asih III No.25, Kota
Bandung
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

2. Nama : H. A RISVAN NAMAWI,SP


Pekerjaan : Wiraswasta
No. KTP / SIM : 3171010808740002
Alamat : Perum Gading Serpong New Jasmin,
Blok H8, Kota Tanggerang
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa PIHAK KEDUA telah dengan sah dan benar mempunyai utang uang
karena pinjaman kepada PIHAK PERTAMA, sebesar Rp. 758.896.445,00
(Tujuh Ratus Lima Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Enam
Ribu Empat Ratus Empat Puluh Lima Rupiah);
b. Bahwa PIHAK KEDUA mengakui telah menerima jumlah uang tersebut secara
lengkap dari PIHAK PERTAMA sebelum penandatanganan Surat Perjanjian
ini, sehingga Surat Perjanjian ini diakui oleh kedua belah pihak dan berlaku
sebagai tanda penerimaan yang sah;
c. Bahwa PIHAK KEDUA menyatakan jika selama hutang PIHAK KEDUA belum
selesai, maka PIHAK KEDUA mengikutsertakan 2 (dua) orang penjamin
hutang PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA yang mana kedua penjamin
tersebut akan ikut menandatangani perjanjian ini sebagai bukti keduanya
mengetahui dan menyetujui menjadi penjamin hutang PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA. Adapun untuk identitas penjamin hutang PIHAK KEDUA
adalah sebagai berikut:
1. Nama :
Pekerjaan :
No. KTP/SIM :
Alamat :
2. Nama :
Pekerjaan :
No. KTP/SIM :
Alamat :
d. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan telah menerima pengakuan
berhutang dari PIHAK KEDUA tersebut di atas;
e. Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan serta mengikatkan diri
terhadap syarat-syarat serta ketetapan-ketetapan dalam perjanjian ini yang
diatur dalam 8 (delapan) pasal sebagai berikut:

Pasal 1
PEMBAYARAN
1. PIHAK KEDUA berjanji akan membayar secara lunas hutang uang sebesar
Rp. 758.896.445,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Delapan Juta Delapan Ratus
Sembilan Puluh Enam Ribu Empat Ratus Empat Puluh Lima Rupiah) tersebut
selambat-lambatnya tanggal ......-......-............. (tanggal bulan
tahun ) kepada PIHAK PERTAMA.

2. PIHAK KEDUA maksimal setiap tanggal 10 setiap bulannya akan membayar


kepada PIHAK PERTAMA sebesar Rp............................................
(.......................................................................)

3. Pembayaran oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dilakukan


melalui Rekening milik PIHAK PERTAMA sebagai berikut:
- Nama Bank : BCA
- Nomor Rekening : 2830737432
- Atas Nama : Arif Wijaya
Pasal 3
PERCEPATAN PELUNASAN
PIHAK PERTAMA berhak menagih kembali seluruh uang hutang PIHAK KEDUA
secara sekaligus meskipun jatuh tempo perjanjian ini belum dicapai, apabila salah
satu kondisi dibawah ini terpenuhi:

a. PIHAK KEDUA lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya


sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini dan atau apabila terjadi
pelanggaran oleh PIHAK PERTAMA atas salah satu atau beberapa
kewajibannya sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Perjanjian ini
b. PIHAK PERTAMA dinyatakan bangkrut atau pailit oleh Pengadilan sebelum
tanggal jatuh tempo perjanjian ini dicapai.
c. PIHAK PERTAMA meninggal dunia sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian ini,
kecuali jika ahli waris PIHAK PERTAMA sanggup dan bersedia memenuhi
kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan isi Surat Perjanjian ini.

Pasal 4
BIAYA PENAGIHAN
Semua biaya penagihan hutang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-
biaya kuasa PIHAK PERTAMA untuk menagih hutang tersebut, menjadi
tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 5
BIAYA-BIAYA LAINNYA
Biaya pembuatan Surat Perjanjian ini dan segala biaya yang berhubungan dengan
hutang pinjaman tersebut di atas menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh
PIHAK KEDUA.

Pasal 6
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam
perjanjian utang-piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan
kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat guna menyelesaikan hal-hal
atau perselisihan yang mungkin timbul.
2. Apabila ternyata jalan musyawarah dianggap tidak berhasil maka kedua belah
pihak bersepakat untuk menempuh upaya hukum dengan memilih domisili
pada hukum di Pengadilan Negeri Bandung dengan segala akibatnya.

Pasal 7
ADENDUM
Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini atau sesuatu perubahan yang
dipandang perlu dan disetujui oleh kedua belah pihak, akan diatur lebih lanjut secara
musyawarah untuk mufakat dan akan dituangkan dalam adendum perjanjian;

Pasal 8
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterai secukupnya yang ditandatangani
dan dibuat rangkap dua yang masing-masing berkekuatan hukum yang sama serta
masing-masing dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

[ ------------------------- ] [ ------------------------ ]

Mengetahui dan Menyetujui


Penjamin PIHAK KEDUA

[ ------------------------- ] [ ------------------------- ]

SAKSI-SAKSI:

1. ..................................................................... ( )

2. ..................................................................... ( )

Anda mungkin juga menyukai