Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Nama :
NPP :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Meningkatkan Manfaat Bonus
Demografi Bagi Ketahanan Nasional Indonesia ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah .............. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Meningkatkan Manfaat Bonus Demografi Bagi Ketahanan Nasional Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penyusun.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu ......... selaku dosen mata kuliah .......... yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Demografi atau ilmu kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah
penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Bonus
demografi adalah peluang ( window of oportunity ) yang dinikmati suatu negara sebagai akibat
dari besarnya proporsi penduduk produktif ( rentang usia 15-64 tahun ) dalam evolusi
kependudukan yang dialaminya. Di Indonesia fenomena ini terjadi karena proses transisi
demografi yang berkembang sejakbeberapa tahun lalu dipercepat oleh keberhasilan kebijakan
kependudukan menurunkan tingkat fertilitas, meningkatkan kualitas kesehatan dan suksesnya
program-programpembangunan sejak era Orde Baru hingga sekarang.
Menyongsong bonus demografi memang perlu persiapan dan program yang matang.
Pemerintah dihadapkan pada masalah-masalah yang menjadi perhatian semua elemen, termasuk
masyarakat itu sendiri. Dari segi pendidikan, berdasarkan data statistik, persentase penduduk 7-
15 tahun belum/tidak sekolah sebesar 1,79 persen dan tidak sekolah lagi 5,18 persen. Indonesia
sedang dan akan mengalami periode bonus demografi pada tahun 2012 hingga 2035 mendatang,
namun belum banyak yang menyadari hal ini. Padahal, bonus yang dinikmati suatu negara
sebagai akibat dari lebih besarnya jumlah penduduk usia produktif dibandingkan dengan usia
non produktif tersebut menawarkan peluang sekaligus tantangan yang sangat besar. Melihat
perkembangan demografi ini ada lebih 2 orang bekerja di usia produktif yang menanggung 1
orang. Jumlah usia produktif diperkirakan akan mencapai angka 70% dibandingkan dengan usia
tidak produktif yang hanya 30%.
Dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui manfaat bonus demografi bagi masyarakat Untuk mengetahui bagaimana
cara masyarakat memanfaatkan bonus demografi
PEMBAHASAN
Bonus demografi merupakan kondisi di mana proporsi penduduk usia produktif lebih besar
dibandingkan penduduk usia non produktif (utamanya usia muda). Usia produktif yang dimaksud
adalah rentang usia 15-64 tahun sedangkan usia non produktif terbagi menjadi dua yaitu usia
muda (<15 tahun) dan usia tua (>64 tahun).
Indonesia berada di posisi keempat dalam urutan jumlah penduduk dunia. Berdasarkan
proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah
sebanyak 255.182.144 jiwa dan jumlah tersebut diestimasikan meningkat menjadi 305,6 juta jiwa
pada tahun 2035, Kemudian jumlah ini akan didominasi oleh penduduk usia produktif, yakni
sebanyak 70% dari total keseluruhan penduduk. Banyaknya penduduk usia produktif dalam
sebuah periode transisi demografi dibandingkan dengan penduduk usia kurang produktif
dianggap sebagai keuntungan dan digaungkan sebagai demographic dividend atau bonus
demografi.
Indonesia diketahui menjadi negara yang kini memiliki bonus demografi atau ledakan
penduduk. Pasalnya jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dibandingkan usia non
produktif. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada tahun 2019 lalu, penduduk usia
produktif masih mendominasi. Bangsa Indonesia diperkirakan mengalami bonus demografi pada
tahun 2012-2028. Hal tersebut menjelaskan bahwa Indonesia masih memiliki banyak waktu
untuk menyiapkan penduduk usia produktif yang menjadi peran utama dalam pemanfaatan bonus
demografi. Usia produktif tersebut berkisar 20-30 tahun, di usia tersebut mereka dapat
menunjukkan jati dirinya di tingkat nasional. Berdasarkan data kependudukan di Indonesia
terdapat 60 juta anak muda dari 200 juta jumlah penduduk Indonesia.
1. Menaikan PDB
Salah satu potensi terbesarnya yaitu menaikkan produk domestik bruto (PDB), seperti dikutip
dari Tagar . Dalam bonus demografi, jumlah masyarakat usia produktif lebih banyak. Mereka
memiliki kesempatan kerja dan kesempatan untuk menjadi produktif .
Seperti yang sudah Glints paparkan, bonus demografi adalah kondisi di mana jumlah masyarakat
usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Hal tersebut dapat memicu pertumbuhan
ekonomi dan Indonesia dengan terjadinya peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan sosial.
Kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat pun nantinya akan ikut berkembang seiring dengan
kemajuan ekonomi negara.
Manfaat lainnya yang dapat dirasakan negara dengan adanya bonus demografi adalah
pembentukan emas. Banyaknya penduduk yang berada dalam usia produktif dapat menjadi celah
untuk membentuk generasi emas di negara. Generasi emas yang akan datang akan mendukung
tanggung jawab untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan negara di masa
mendatang. Generasi emas ini dapat diartikan sebagai penerus bangsa yang memiliki kreativitas
dan mampu membangun negara dari berbagai sektor yang tersedia.
Selain itu, manfaat bonus demografi lainnya adalah membuat beban hidup menjadi lebih ringan.
Sebab, penduduk usia nonproduktif yang harus ditanggung usia produktif lebih sedikit. Bahkan,
beberapa pakar mengatakan bahwa Indonesia mungkin menjadi negara maju dalam fenomena
bonus demografi ini.
- Pemetaan penduduk usia produktif sesuai keahliannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
yang ada
- Melindungi penduduk yang sudah bekerja agar dapat terus bekerja dengan produktifitas tinggi
- Pqersiapan SDM untuk angkatan kerja yang baru agar kompetensi mereka sesuai dengan yang
dibutuhkan pasar
- Membuka kesempatan kerja baru agar angkatan kerja yang baru dapat memperoleh pekerjaan.
Dalam mengoptimalkan manfaat bonus demografi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan,
yaitu :
- Faktor pendukung utama keberhasilan strategi ini terletak pada sinkronisasi antar lembaga
pemerintah seperti di Indonesia yakni antara Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian
Keuangan, Kementerian Pendayagunaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta delapan
kementerian teknis di bawah koordinasinya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional, dan lembaga lainnya. Koordinasi dan sinkronisasi yang baik akan membuat suatu
program ataupun kebijakan dapat berjalan dengan lebih lancar karena adanya dukungan dan
bantuan dari pihak-pihak yang terlibat.
- Faktor berikutnya yaitu perencanaan negara jangka panjang yang sudah memperhitungkan
proyeksi demografi ke depannya dan disesuaikan dengan kekhasan daerahnya masing-masing.
- Faktor pendukung lainnya ialah sistem pendidikan yang menjawab tantangan masa kini, sesuai
dengan megatrend dunia di masa depan, dan terutama dapat memastikan produktifitas dari
banyaknya angkatan kerja di puncak bonus demografi sehingga mereka dapat langsung terserap
di lapangan pekerjaan. Hal ini dilakukan dengan revolusi pendidikan vokasi.
- Kemudian faktor anggaran juga memiliki peran penting bagi pencapaian bonus demografi
sehingga dapat menjadi kekuatan pertahanan. Pemerintah perlu investasi besar-besaran di bidang
pendidikan dan kesehatan karena kedua hal tersebut adalah hal yang paling signifikan bagi
kemajuan suatu negara. Pendidikan dan kesehatan yang didukung oleh infrastruktur yang
memadai merupakan dasar atau fondasi akselerasi pembangunan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bonus demografi adalah sebuah fenomena ketika jumlah penduduk berusia produktif lebih
banyak daripada penduduk berusia tidak produktif. Bonus demografi bisa menjadi tantangan
besar bagi kamu yang berada dalam rentang usia produktif. Bonus demografi dipahami sebagai
suatu kondisi di mana komposisi atau struktur penduduk sangat menguntungkan dari segi
pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sementara proporsi
penduduk yang tidak produktif (berusia kurang dari 14 tahun dan di atas 64 tahun) semakin kecil
dan belum banyak. Pengoptimalan bonus demografi di Indonesia melalui beberapa hal
diantaranya faktor pemerintah, faktor pendidikan, faktor pembangunan dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada
saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada saya. Apabila ada terdapat
kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang
tak luput dari salah dan khilaf dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
Syarifah Gustiawati Mukri, 2018, Menyongsong Bonus Demografi Indonesia, Volume 2 Nomor
6a, Halaman 51
Siaran Pers, Bonus Demografi 2030 - 2040 : Strategi Indonesia Terkait Ketenagakerjaan Dan
Pendidikan, Kementrian PPN/Bappenas
Astelita Megani, Dkk, 2019, Strategi Pemanfaatan Bonus Demografi Untuk Membangun
Pertahanan Negara, Vol. 5 No. 1, Halaman 74 - 75
Astelita Megani, Dkk, 2019, Strategi Pemanfaatan Bonus Demografi Untuk Membangun
Pertahanan Negara, Vol. 5 No. 1, Halaman 81 - 83
https://roboguru.ruangguru.com/question/sebutkan-upaya-upaya-untuk-memanfaatkan-bonus-
demografi-_QU-AGVOXNLB
http://jak.lan.go.id/index.php/jurnalpusaka/article/view/34#:~:text=Dalam%20mengoptimalkan
%20manfaat%20bonus%20demografi,dan%20meningkatkan%20tingkat%20kesehatan
%20penduduk.