Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI BIMBINGAN KONSELING KE-PAIAN DI

SMAN 1 NAGREG

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah
Bimbingan Konseling Pendidikan Agama Islam”

Dosen pengampu: Tentri Septiani, S.Kom.I, M.M.

Disusun oleh :

Aden Rifki 201901002


Irman Maulana Firmansyah 201901028
Lingga Karunia Ilahi 201901029
Muhamad Aldi Rifaldi 201901035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FALAH
CICALENGKA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Selawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada panutan
alam Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengetahui layanan Bimbingan Konseling ke-PAIan di SMAN 1 Nagreg.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam membuat makalah ini.
Satu harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi
pembaca dan kami juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala
kekurangan dalam makalah ini.

Bandung, 17 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 3
D. Metodologi Pembahasan .............................................................................. 4
E. Sistematika Penulisan .................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
A. Pengertian Bimbingan Konseling Islami ..................................................... 5
B. Tujuan Bimbingan Konseling Islami ........................................................... 6
C. Metode Layanan Bimbingan Konseling ...................................................... 6
D. Konsep Operasional Bimbingan Konseling ................................................. 7
E. Manajemen Bimbingan Konseling............................................................... 8
F. Objek Observasi ......................................................................................... 10
G. Laporan Observasi ..................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 12
PENUTUP ............................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan proses bantuan untuk peserta didik baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan
pribadi, sosial, belajar, karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Tujuan bimbingan konseling
yaitu membantu siswa dalam mengembangkan potensinya secara optimal
(Hikmawati 2011, 64).
Para peserta didik sebagian besar adalah remaja yang memiliki karakteristik,
kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhinya. Adapun
tugas-tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut (Nurihsan 2021, 2).
1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan
yang sehat.
3) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria atau wanita.
4) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam
kehidupan sosial yang lebih luas.
5) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karir dan
apresiasi seni.
6) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau
mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
7) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan
mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.
Bimbingan dan konseling sesuai dengan Undang-Undang yang dikutip oleh
Prayitno dalam bukunya Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan

1
Konseling di Sekolah, yaitu: “PP No. 28 dan 29 tahun 1990 dan PP No. 72 tahun
1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang
diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.
Secara lebih spesifik, SK MENDIKBUD No. 025/0/1995 mengemukakan:
bahwa Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karier, melaui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno 2001, 61).
Sekolah merupakan tempat melahirkan insan-insan yang sempurna untuk diri,
bangsa, negara dan agama. Sekolah juga merupakan tempat mendidik dan
membentuk jati diri siswa agar nantinya bisa mengembangkan ilmunya di
lingkungan masyarakat dan sekolah merupakan lembaga yang juga turut
bertanggung jawab pada siswa yang membutuhkan motivasi belajar.
SMAN 1 Nagreg merupakan sekolah yang menerapkan bimbingan bagi
siswanya. Namun demikian, masih ada siswa yang membutuhkan motivasi belajar.
Untuk itu peran Bimbingan dan Konseling Islam itu perlu ditinjau ulang dari
fenomena yang terlihat. Hasil dari survey yang peneliti lakukan dan wawancara
dengan guru BK di sekolah SMAN 1 Nagreg bahwa siswa mengalami kurang
motivasi belajar dikarenakan memiliki banyak masalah dalam diri siswa, seperti
malas belajar dan membolos karena terbiasa belajar secara daring saat pandemi
selama kurang lebih dua tahun, masalah keluarga seperti orang tua bercerai, dan
kurang perhatian dari orangtuanya (Kurniati 2022).
Sekolah memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantu siswa agar
berhasil dalam belajar. Ketika siswa memiliki masalah dalam belajarnya, dalam
kondisi seperti ini bimbingan konseling diperlukan dan yang bertanggung jawab
atas program bimbingan konseling di sekolah adalah guru BK bukan guru
(pengajar) karena pengajar terikat oleh materi, tujuan pengajaran dalam kurikulum
yang harus diselesaikan.

2
Tiap-tiap siswa yang mempunyai masalah juga mempunyai dorongan untuk
menyelesaikannya, namun karena keterbatasan adakalanya siswa tidak selalu
berhasil dan bisa menimbulkan rasa putus asa. Pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah harus diarahkan untuk membantu dan memotivasi siswa agar
terus berusaha untuk menyelesaikan masalahnya. Motivasi-motivasi yang
diberikan kepada siswa dapat menumbuhkan kesadaran atas tugas-tugasnya
sebagai siswa dan dapat berkembang secara optimal. Dalam hal ini, guru BK
berfungsi sebagai motivator (Hikmawati 2011, 34).
Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar ini banyak masalah-masalah yang
timbul terutama yang dirasakan oleh siswa sendiri. Sekolah mempunyai tanggung
jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil dalam belajar.
Untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan kepada siswa dalam mengatasi
masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar. Disinilah penting dan
perlunya program bimbingan dan konseling untuk membantu agar mereka
berhasil dalam belajar (Yusuf and Nurihsan 2005, 224).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada guru BK di SMAN 1 Nagreg ?
2. Sejauh mana kegiatan BK di SMAN 1 Nagreg ?
3. Bagaimana jadwal BK di SMAN 1 Nagreg ?
4. Apakah sudah cukup dengan personal guru BK di SMAN 1 Nagreg ?
5. Bagaimana 4 layanan BK di SMAN 1 Nagreg ?
6. Bagaimana pemahaman peserta didik di SMAN 1 Nagreg ?
7. Bagaimana manajemen BK di SMAN 1 Nagreg ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui jumlah guru BK di SMAN 1 Nagreg.
2. Mengetahui dan memahami alur kegiatan BK di SMAN 1 Nagreg.
3. Mengetahui jadwal BK di SMAN 1 Nagreg.
4. Mengetahui masalah personel guru BK di SMAN 1 Nagreg.
5. Mengetahui dan memahami empat layanan BK di SMAN 1 Nagreg.
6. Mengetahui dan meninjau pemahaman peserta didik di SMAN 1 Nagreg.
7. Mengetahui manajemen BK di SMAN 1 Nagreg.

3
D. Metodologi Pembahasan
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan wawancara sebagai
metodologi penelitian kualitatif yaitu dengan mencari bahan-bahan dari berbagai
sumber yang terkait dengan tema.
E. Sistematika Penulisan
Rancangan sistematika makalah ini terdiri atas beberapa bab yang akan
dirinci sebagai berikut :
1. BAB I : Pendahuluan
Berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
metodologi pembahasan.
2. BAB II : Pembahasan
Berisi menegenai penjelasan umum tentang definisi wawancara, langkah-
langkah wawancara, dan hasil wawancara.
3. BAB III : Penutup
Berisi mengenai kesimpulan dan saran.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Konseling Islami


Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang diberikan kepada
seseorang atau sekelompok orang secara terus-menerus dan sistematis oleh
pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang
mandiri (Amti and Prayitno 2008, 94).
Menurut Willis konseling adalah upaya bantuan yang diberikan seorang
pembimbing yang terlatih dan berpengalaman terhadap individuindividu yang
membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal,
maupun dalam mengatasi masalahnya, dan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang selalu berubah (Willis 2011, 18)
Dari pengertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada seseorang atau
sekelompok orang oleh konselor yang terlatih dan berpengalaman, agar seseorang
tersebut berkembang secara optimal dan mampu menyesuaikan diri baik di
sekolah, keluaraga, dan masyarakat. Bimbingan Konseling Islam adalah sebagai
usaha pemberian bantuan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik
lahiriyah maupun batiniyah, yang menyangkut kehidupan di masa kini dan masa
mendatang. Dengan maksud agar orang yang bersangkutan mampu mengatasi
kesulitannya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri, melalui kekuatan
iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Menurut Hamdani Bakrin adz-Dzaky menyatakan bahwa Konseling Islam
adalah suatu akativitas memberikan bimbingan, pelajaran dan pedoman kepada
individu yang meminta bimbingan (klien) dalam bagaimana seharusnya seorang
klien dapat mengembangkan potensi akal fikirannya, kejiwaannya, keimanannya
dan keyakinannya serta dapat menanggulangi problematika hidup dan kehidupan
dengan baik dan benar secara mandiri yang berparadigma kepada Al-Quran dan
As-Sunnah rasulullah SWT (Adz-Dzaky 2004, 128).

5
B. Tujuan Bimbingan Konseling Islami
Berdasarkan makna di atas, maka layananan Bimbingan dan Konseling Islam
secara umum bertujuan agar individu menyadari jati dirinya sebagai hamba
Allah dan Khalifah di bumi, serta mampu mewujudkannya dalam beramal shaleh,
dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Bimbingan dan
Konseling Islam bertujuan membantu individu agar memiliki sikap, kesadaran,
pemahaman, atau perilaku sebagai berikut:
a. Memiliki kesadaran akan akhirat dirinya sebagai makhluk atau hamba
Allah SWT.
b. Memiliki kesadaran akan fungsi hidupnya di dunia sebagai khalifah.
c. Memahami dan menerima keadaan dirinya sendiri (kelebihan dan
kekurangannya) secara sehat.
d. Memiliki kebiasaan yang sehat dalam cara makan, tidur, dan
menggunakan waktu luang.
e. Memiliki komitmen diri untuk senantiasa mengamalkan ajaran agama
(beribadah) dengan sebaik-baiknya.
f. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar atau bekerja yang positif.
g. Memahami masalah dan mengahadapinya secara wajar, tabah, atau sabar.
h. Memahami faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah atau stres.
i. Mampu mengubah persepsi atau minat.
j. Mampu mengambil hikmah dari musibah/masalah yang dialami.
k. Mampu mengontrol emosi dan berusaha meredamnya dengan intropeksi
diri.
C. Metode Layanan Bimbingan Konseling
Layanan bimbingan konseling sangat dibutuhkan agar siswa yang memiliki
masalah dapat terbantu, sehingga mereka dapat belajar dengan baik. Siswa yang
memiliki masalah kadang-kadang tidak mengerti bagaimana cara mengatasinya,
ada juga yang tidak tahu kepada siapa ia harus meminta bantuan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Apabila masalah mereka tidak dapat belajar
dengan kosentrasi, dalam keadaan seperti ini peran bimbingan konseling dalam
pembelajaran sangat diperlukan untuk mengatasi siswa-siswa yang terganggu

6
konsentrasi belajaranya. Menurut Aqib dan Rohmanto layanan bimbingan
konseling dalam pembelajaran ada tiga yaitu: Pertama, bimbingan belajar.
Kedua, bimbingan sosial. Ketiga, bimbingan dalam mengatasi masalahnya (Aqib
& Rohmanto, 2008, 26).

1. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang


berkaitan dengan kegiatan belajar.
2. Bimbingan sosial dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi
masalahnya yang berkaitan dengan kehidupan sosial yang menggangunya
dalam belajar.
3. Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi, bimbingan ini
dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadinya
agar kosentrasi belajarnya tidak terganggu dalam proses belajar mengajar.
4. Bimbingan dalam karir merupakan suatu jenis bimbingan yang ditunjukan
untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah karir sehingga
dapata menyesuaikan diri dengan baik, baik pada waktu itu maupun pada
masa yang akan datang.
D. Konsep Operasional Bimbingan Konseling
Konsep operasional adalah konsep yang digunakan untuk menjelaskan
konsep teoritis agar mudah dipahami. Selain itu konsep operasional juga berguna
untuk mempermudah mencari data-data dilapangan, untuk mencari data tersebut
sesuai dengan rumusan masalah maka, peranan bimbingan konseling Islam
dalam memotivasi belajar Siswa dikatakan berhasil apabila memenuhi-
memenuhi indikator sebagai berikut:
a) Guru BK mempunyai program bimbingan dalam memotivasi belajar siswa.
b) Guru BK mempunyai metode dalam memotivasi belajar siswa.
c) Guru BK mendidik siswa dengan titik berat memberikan arah dan motivasi
pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
d) Guru BK memberi fasilitas pencapaian tujuan melaui pengalaman belajar
yang memadai .
e) Guru BK membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap,
nila-nilai, dan penyeseuaian diri.

7
f) Guru BK menjalin hubungan baik dengan siswa.
E. Manajemen Bimbingan Konseling
Manajemen layanan Bimbingan Konseling merupakan dukungan sistem
dalam memperlancar pelaksanaan Bimbingan dan Konseling.
a. Perencanaan Aspek Program Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
1. Analisis kebutuhan dan permasalahan siswa,
2. Penentuan tujuan program layanan bimbingan yang hendak dicapai,
3. Analisis situasi dan kondisi sekolah,
4. Penentuan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan,
5. Penetapan metode dan Teknik yang akan digunakan dalam kegiatan,
6. Penetapan personel-personel yang akan melaksanakan kegiatan yang
telah ditetapkan,
7. Persiapan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatan bimbingan yang
direncanakan,
8. Perkiraan tentang hambatan yang akan ditemui dan usaha apa yang
akan dilakukan dalam mengatasi hambatan.
b. Perencanaan Waktu Program Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
• Semua jenis program Bimbingan Konseling (tahunan, caturwulanan,
bulanan, mingguan, dan harian).
• Kontak langsung dengan siswa yang dilayani,
• Kegiatan Bimbingan dan Konseling tidak merugikan waktu belajar di
sekolah,
• Kegiatan Bimbingan dan Konseling di luar jam sekolah dapat sampai
lima puluh persen (50%).

8
F. Objek Observasi
a. Identitas Guru Bimbingan dan Konseling (Narasumber)
Nama :
1. Sely Wahyuningrum, S.Sos.
2. Beti Kurniati, S.Pd.
Jabatan :
Koordinator serta Guru Bimbingan dan Konseling
b. Identitas Mahasiswa (Pewawancara)
Nama :
1. Aden Rifki S
2. Irman Maulana Firmansyah
3. Lingga Karunia Ilahi
4. Muhamad Aldi Rifaldi
Semester :
6A (PAI)
c. Pelaksanaan Observasi
Tanggal : 14 Juni 2022
Waktu : 13 s/d selesai
Tempat : Ruang Bimbingan dan Konseling SMAN 1 Nagreg.
G. Laporan Observasi
a. Profile Sekolah SMAN 1 Nagreg
SMAN 1 NAGREG adalah salah satu satuan pendidikan dengan jenjang
Sekolah Menengah Atas. Dalam menjalankan kegiatannya, SMAN 1
NAGREG berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Alamat SMAN 1 NAGREG beralamat di JL. RAYA NAGREG KM. 38
GAMBLUNG NAGREG, NAGREG KENDAN, Kec. Nagreg, Kab. Bandung
Prov. Jawa Barat. Akreditasi SMAN 1 NAGREG memiliki akreditasi A.

10
b. Kegiatan BK di SMAN 1 Nagreg
Bimbingan dan Konseling di semua sekolah tentu disesuaikan dengan
program Bimbingan dan Konseling seperti adanya progam tahunan. Semua-
program harus dilaksanakan seperti Bimbingan dan Konseling kelas dua belas
dalam menentukan karir siswa untuk melanjutkan ke mana atau mau
mengikuti seleksi-seleksi masuk ke perguruan tinggi seperti SNMPTN atau
SBMPTN dan itu perlu adanya Bimbingan dan Konseling dikarenakan siswa
dan siswi masih bingung dalam menentukan jenjang karir berikutnya.
Di antara fungsi BK itu bukan hanya untuk memanggil siswa atau siswi
yang bermasalah, tetapi BK berperan dalam mengurus karir mereka. Karena
umur SMA ini adalah persimpangan antara bekerja atau melanjutkan ke
perguruan tinggi. Banyak pula siswa yang bingung dalam menentukan
jurusan. Karena umur SMA itu idealis, maka BK berperan untuk
mengarahkan jurusan mana yang sesuai dengan bakat dan minat siswa. Peran
BK dalam mengarahkan siswa itu sudah dimulai dari sejak kelas sepuluh
seperti penentuan jurusan IPA/IPS.
c. Jadwal guru BK di SMAN 1 Nagreg
Untuk jadwalnya, guru BK tidak hanya menerima siswa di ruang BK saja,
tetapi guru BK pun melakukan kunjungan kelas. Kunjungan kelas yang
dilakukan guru BK satu minggu sekali selama satu jam pelajaran untuk
mengenalkan jurusan dan membimbing siswa serta memberi motivasi disiplin
kepada siswa.
Permasalahan yang dialami oleh para guru khususnya guru BK adalah
terjadinya lose-learning selama dua tahun karena adanya pandemi, yang
mengakibatkan siswa masih betah di rumah, karena terlalu lama libur dan
sudah nyaman dengan pembelajaran daring, sehingga saat siswa ditanya oleh
orang tuanya siswa menjawab pembelajaran masih daring.
Peran guru BK juga terkadang datang ke rumah siswa dalam meninjau
permasalahan siswa dan melakukan Bimbingan dan Konseling. Adapun
kendala saat pandemi, guru BK tidak bertemu langsung dengan siswa, namun

11
memberikan materi melalui aplikasi zoom-meeting agar siswa tidak lose-
learning.
d. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMAN 1 Nagreg
Untuk layanan BK di SMAN 1 Nagreg ada layanan pribadi dan classical
(di kelas), untuk pelayanan di kelas siswa dibagi beberapa kelompok dan
diberikan materi, permainan, dan tugas. Karena, sesudah pandemi jika
diberikan ceramah terus menerus, maka siswa akan merasa bosan.
Layanan bimbingan pribadi SMAN 1 Nagreg biasanya siswa datang
sendiri bertemu dengan guru BK untuk konsultasi. Jadi, guru BK harus
mempunyai prinsip dalam menjaga kerahasiaan masalah siswa. Kemudian
guru BK pun dituntut harus bisa meyakinkan siswa agar siswa percaya bahwa
masalah yang dialaminya tidak sampai bocor. Jadi, guru BK harus bisa
menjadi sosok seorang teman dari siswa yang mampu mendengarkan segala
keluh dan kesah siswa tersebut. Menjadi guru BK harus dibawa senang tidak
boleh marah, menghukum. Tetapi, harus meluruskan dan membimbing
sehingga mereka bisa berubah menjadi lebih baik. Maka kemampuan pribadi
gurulah yang paling berpengaruh dalam perubahan siswa seperti mencari
metode yang tepat.
e. Pemahaman siswa di SMAN 1 Nagreg
Setelah bimbingan yang dilakukan oleh guru BK seharusnya siswa
mengalami pehamahaman dan perubahan yang lebih baik, namun itu
tergantung siswa dan kemampuan guru BK dalam membimbing siswa
tersebut.
f. Manajemen Bimbingan Konseling di SMAN 1 Nagreg
Setiap guru BK diberi jadwal untuk pembagian masuk kelas dan
manajemen tersebut diambil dari kurikulum. Kemudian, materinya
didiskusikan dengan guru BK.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah dapat membantu
memecahkan permasalahan-permasalahan yang sedang dialami oleh siswa
atau bisa menjadi wadah bagi peserta didik agar mempunyai tempat untuk
sharing, diskusi tentang peminatan, dll. Dari hasil observasi yang kami
lakukan di SMAN 1 Nagreg menunjukkan bahwa BK sangat berperan penting
bagi peserta didik. Dengan adanya kegiatan bimbingan maka pribadi dan karir
siswa setiap tahunnya akan membantu peserta didik dalam pembelajaran dan
dapat menentukan arah minat dan bakat yang akan mereka lalui setelah
selesai sekolah tersebut. BK di sekolah ini sudah memiliki jadwal yang tetap
sehingga mempermudah siswa dalam melakukan konsultasi dan menerima
bimbingan.
B. Saran
Menjadi guru BK harus mempunyai sifat sabar dan dapat menjaga rahasia
siswa karena yang dihadapi itu berbeda-beda dari segi permasalahan yang
dialami oleh siswa. Guru BK harus bisa menjadi sahabat yang baik untuk
siswa.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adz-Dzaky, H. B. (2004). Konseling dan Psikoterapi Islam. Yogyakarta: Fajar


Pustaka Baru.

Amti, E., & Prayitno. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan Konseling Cetakan ke dua.
Jakarta: Rineka Cipta.

Amti, E., & Prayitno. (2008). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT
Renika Cipta.

Aqib, Z., & Rohmanto, E. (2008). Membangun Profesionalisme Guru dan


Pengawas Sekolah. Bandung: Yrama Widya.

Hikmawati, F. (2011). Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kurniati, B. (2022, Juni 14). Wawancara. (A. R. S, I. M. Firmansyah, L. K. Ilahi,


& M. A. Rifaldi, Pewawancara)

Nurihsan, A. J. (2021). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT


Refika Aditama.

Prayitno. (2001). Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling di


Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Willis, S. S. (2011). Konseling Individual, Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, S., & Nurihsan, A. J. (2005). Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.

13

Anda mungkin juga menyukai