Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL PERKULIAHAN
TEORI
AKUNTANSI
EKUITAS
Abstrak Sub-CPMK
CPMK 3:
Pada pertemuan ini mahasiswa Mampu menjelaskan konsep Standar Akuntansi Keuangan.
diharapkan memiliki tingkat Dalam hal ini adalah EKUITAS
kemampuan menjelaskan definisi,
pengakuan, dan pengukuran Unsur
Laporan Keuangan
Definisi Ekuitas
seluruh liabilitas..”
4.64 Klaim ekuitas adalah klaim atas hak residual dalam aset entitas setelah dikurangi
seluruh liabilitasnya. Dengan kata lain, ekuitas adalah klaim terhadap entitas yang tidak
memenuhi definisi liabilitas. Klaim tersebut dapat dibuat berdasarkan kontrak, undang-
undang atau cara serupa, dan termasuk, sepanjang tidak memenuhi definisi liabilitas:
(a) saham dari berbagai jenis, yang dikeluarkan oleh entitas; dan
4.65 Kelas klaim ekuitas yang berbeda, seperti saham biasa dan saham preferen, dapat
memberikan kepada pemegangnya hak yang berbeda, misalnya, hak untuk menerima
(a) dividen, jika entitas memutuskan untuk membayar dividen kepada pemegang yang
berhak;
(b) hasil dari pemenuhan klaim ekuitas, baik secara penuh pada saat likuidasi, atau
(c) klaim ekuitas lainnya. 4.66 Kadang-kadang, persyaratan hukum, peraturan atau
hanya jika entitas tersebut memiliki cadangan yang cukup yang ditentukan oleh
trusts atau berbagai jenis badan usaha milik negara. Kerangka hukum dan pengaturan
bagi entitas tersebut seringkali berbeda dari kerangka yang berlaku bagi entitas korporasi.
Misalnya, mungkin hanya sedikit saja, jika ada, pembatasan distribusi untuk pemegang
klaim ekuitas terhadap entitas tersebut. Namun demikian, definisi ekuitas dalam paragraf
4.63 dari Kerangka Konseptual berlaku untuk seluruh entitas pelapor. Definisi penghasilan
dan beban
1. Ekuitas Pemilik
Dalam beberapa kasus, hak dan prioritas dari beberapa kelas saham
perseroan adalah serupa dengan beberapa jenis utang jangka panjang. Namun
secara umum, ada perbedaan nyata antara ekuitas pemegang saham dan
kewajiban. Ini mencakup :
2. Teori Kepemilikan
3. Teori Entitas
Keberadaan suatu satuan usaha yang terpisah dari urusan pribadi dan
kepentingan lain dari pemilik dan pemegang ekuitas lain diakui dalam semua
konsep pemilik dan ekuitas. Namun, dalam teori entitas (entity), perusahaan bisnis
dipandang mempunyai keberadaan terpisah, bahkan secara personal, dari
pemiliknya. Pendiri dan pemilik harus teridentifikasi dengan keberadaan
perusahaan itu. Hubungan ini mempunyai dukungan hukum dan kelembagaan
dalam bentuk perseroan, tetapi itu juga ditemukan dalam bentuk lain perusahaan
bisnis. Sebenarnya, teori entitas dikatakan benar-benar mendahului konsep
perseroan. Keberadaan yang terpisah ini tidak unik bagi perusahaan bisnis,
universitas, rumah sakit, pemerintah dan organisasi lain mempunyai
kesinambungan keberadaan yang terpisah dari kehidupan para pendirinya dan
5. Teori Perusahaan
6. Teori Dana
Dari segi riwayat terjadinya dan sumbernya, ekuitas pemegang saham diklasifikasi
atas dasar dua komponen penting yaitu modal setoran dan saldo laba. Modal setoran
dipecah menjadi modal saham (capital stock) sebagai modal yuridis (legal capital) dan
modal setoran tambahan (additional paid-in capital), dan komponen lain yang merefleksi
transaksi pemilik (misalnya saham treasuri atau modal sumbangan). Gambar berikut
melukiskan komponen modal ekuitas pemegang saham dan pos-pos yang
mempengaruhinya (sumber perubahan).
Sumber Perubahan
Komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam
komponen modal setoran lainnya atau saldo laba tetapi sering diklasifikasi sebagai pos
ekuitas pemegang saham. Pos-pos ini misalnya adalah untung penahanan belum
terrealisasi (unrealized holding gains), penyesuaian kapital belum terrealisasi lainnya,
selisih revaluasi, dan hak pemegang saham minoritas.
Dalam berbagai literatur, modal setoran sering disebut pula sebagai invested capital,
original capital, atau bahkan original investment. Modal yuridis (legal capital) sering
disebut sebagai format capital, restricted capital, stated capital, atau capital stock. Modal
setoran lain sering disebut secara spesifik sebagai paid-in surplus, unrestricted capital,
paid-in capital in excess of capital stock, capital in excess of par (stated value), capital
surplus, atau stock premium. Istilah capital surplus digunakan dalam APB Opinion No. 6
pasal 12. sementara itu, saldo laba sering disebut sebagai, surplus reserve, accumulated
surplus, atau earned surplus
Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan tentang ekuitas
pemegang saham minimal adalah:
Modal setoran perlu dibedakan dengan saldo laba karena modal setoran
merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus dipertahankan keutuhannya
sedangkan saldo laba merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena
pemanfaatan aset. Modal setoran merupakan perubahan aset dalam rangka pendanaan
(transaksi modal) sedangkan saldo laba merupakan perubahan aset dalam rangka
produksi (transaksi operasi).
Modal setoran tidak akan berkurang kecuali ada pembayaran atau pembagian
dividen yang dapat dikategori sebagai dividen likuidasi (liquidating dividen) atau penarikan
kembali saham yang beredar secara permanen. Masalah yang berkaitan dengan saham
treasuri adalah (1) penentuan jumlah rupiah yang harus dianggap mempengaruhi modal
1. Pendapatan kotor. Pos ini menyerap semua biaya dan rugi dan debit/beban
(charges) yang berasal dari transaksi nonpemilik.
2. Laba bersih. Hal ini akan terjadi pendapatan kotor tidak cukup untuk menutup semua
kos terhabiskan (expired cost) baik yang berasal dari konsumsi manfaat maupun
hilangnya manfaat (misalnya rugi luar biasa). Bila digunakan pendekatan laba
komprehensif, laba bersih akan menjadi laba komprehensif.
4. Premium modal saham. Bagian modal ini baru dapat menyerap rugi kalau saldo laba
dan saldo laba telah habis untuk menyangga suatu rugi. Dengan kata lain, modal
saham harus tetap dijaga keutuhannya sampai premium modal saham benar-benar
telah habis.
5. Modal saham. Bila keutuhan modal yuridis telah terpengaruh secara substansial,
kebijakan untuk melakukan kuasi-reorganisasi atau bahkan likuidasi perusahaan
mungkin diperlukan.
1. Karyawan dan pemerintah. Pihak ini dapat dipandang sebagai kreditor yang
diprioritaskan yaitu karyawan dengan hak atas gaji dan pemerintah dengan hak atas
pajak terhutang.
2. Kreditor berjaminan (guaranteed creditors). Pihak ini adalah pemegang obligasi atau
kreditor lain yang haknya dijamin dengan hak sita (liens) atas aset tertentu.
3. Kreditor takberjaminan (unguaranteed creditors). Pihak ini terdiri atas para kreditor
yang tidak dijamin yang terrefleksi dalam utang usaha atau utang wesel baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
4. Pemegang saham prioritas. Pihak ini dilindungi oleh saldo laba sebagai penyangga
modal saham atau yuridis.
5. Pemegang saham biasa. Pihak ini merupakan pemegang hak atas sisa kekayaan
(residual interest) yang berarti bahwa pemegang saham biasa harus menanggung
lebih dahulu rugi atau defisit.