NIM : 030219228
MATKUL : AL ISLAM 2
Menurut bahasa (etimologi), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu meta
(sepanjang), hodos (jalan). Jadi, metode adalah suatu ilmu tentang cara atau
lanhkah-langkah yang di tempuh dalam suatu disiplin tertentu untuk mencapai
tujuan tertentu. Metode berarti ilmu cara menyampaikan sesuatu kepada orang lain.
Metode juga disebut pengajaran atau penelitian.
Menurut istilah (terminologi), metode adalah ajaran yang memberi uraian,
penjelasan, dan penentuan nilai. Metode biasa digunakan dalam penyelidikan
keilmuan. Hugo F. Reading mengatakan bahwa metode adalah kelogisan penelitan
ilmiah, sistem tentang prosedur dan teknik riset.
Rumusan Lester Crow dan Alice Crow menebukan bahwa studi adalah kegiatan yang
secara sengaja diusahakan dengan maksud untuk memperoleh keterangan,
mencapai pemahaman yang lebih besar, atau meningkatkan suatu ketrampilan.
Yang pertama karna itu anjuran dari allah. study islam memuat beberapa hal. jika kita
melakukan suatu amal tanpa mempelajari pelajarannya "islam" maka , amal itu
sia".yang kedua : karna islam adalah agama yang benar, jika tidak percaya maka
pelajarilah islam.
Dogma adalah kepercayaan atau doktrin yang di pegang oleh sebuah agama atau
organisasi untuk bisa lebih otoritati. Dogma banyak ditemukan dalam agama seperti
kristen dan Islam. Dogma diberikan kepda ajaran-ajaran teolongi yang di anggap telah
terbukti baik. Jadi
Jika seorang mendoktrin kita masih pempuyai pilihan antara ya dan tidak tetapi jika
dogma lebih kepada apa yg arus kita lakukan
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalamullah yang berisikan firman-firman Allah, diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai salah satu mukjizatnya melalui perantara malaikat Jibril. Al-
Qur’an yang merupakan kitab suci umat Islam yang berisikan tentang aqidah, ibadah, hukum,
peringatan, kisah-kisah dan isyarat pengembangan iptek yang dijadikan sebagai acuan dan
pedoman hidup bagi umat Nabi Muhamad SAW.
2. Hadits (Sunnah)
Merupakan sumber ajaran Islam yang kedua. Sunnah merupakan kebiasaan yang dilakukan
oleh Rasulullah baik dari segi perkataan, perbuatan maupun ketetapan atau persetujuan
Rasulullah terhadap apa yang dilakukan oleh para sahabatnya. As-Sunnah berfungsi untuk
memperjelas, menafsirkan isi atau kandungan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan memperkuat
pernyataan ayat-ayat Al-Qur’an serta mengembangkan segala sesuatu yang samar-samar atau
bahkan tidak ada ketentuannya di dalam Al-Qur’an.
3. Ijtihad
Ijtihad yaitu mengerahkan segala kemampuan berpikir secara maksimal untuk mengeluarkan
hukum syar’i dari dalil-dalil syara’ yaitu Qur’an dan hadits. Ijtihad dapat dilakukan jika ada
suatu masalah yang hukumnya tidak terdapat di dalam Al-Qur’an maupun hadits, maka dapat
dilakukan ijtihad dengan menggunakan akal pikiran dengan tetap mengacu dan berdasarkan
pada Al-Qur’an dan hadits.
B. . B karakteristik
1. Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa Taala dan sesungguhnya Allah lebih
mengetahui apa yang menjadi mashlahat (kebaikan) bagi hamba-hamba-Nya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ق َوهُ َو اللَّ ِطيفُ ْالخَ بِي ُر َ َ“ َأاَل يَ ْعلَ ُم َم ْن خَ لApakah (pantas) Allah yang
menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.” [Al-Mulk: 14] 2.
Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia diciptakan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َ َاح َد ٍة َوخَ ل
ِ س َوٍ يَا َأيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذي خَ لَقَ ُكم ِّمن نَّ ْف
ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِيرًا َونِ َسا ًء ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ الَّ ِذي تَ َسا َءلُونَ بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ۚ ِإ َّن هَّللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِيبًاَّ َ“ َوبWahai manusia!
Bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan
(Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah
yang dengan Nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” [An-Nisaa’: 1] Allah Azza wa Jalla
juga berfirman: “ ِم ْنهَا خَ لَ ْقنَا ُك ْم َوفِيهَا نُ ِعي ُد ُك ْم َو ِم ْنهَا نُ ْخ ِر ُج ُك ْم تَا َرةً ُأ ْخ َر ٰىDarinya (tanah) itulah Kami
menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah
Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.” [Thaahaa: 55] Allah Azza wa Jalla
juga berfirman: ُون ِ نس ِإاَّل لِيَ ْعبُدَ ت ْال ِج َّن َواِإْل ُ “ َو َما َخلَ ْقAku tidak menciptakan jin dan manusia,
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” [Adz-Dzaariyaat: 56] 3. Islam adalah agama
fitrah. Islam tidak akan pernah bertentangan dengan fitrah dan akal manusia. Allah Azza wa
Jalla berfirman: ك الدِّينُ ْالقَيِّ ُم َو ٰلَ ِك َّن َ ِق هَّللا ِ ۚ ٰ َذل
ِ يل لِخَ ْل
َ اس َعلَ ْيهَا ۚ اَل تَ ْب ِد َ َّط َرتَ هَّللا ِ الَّتِي فَطَ َر الن ْ ِِّين َحنِيفًا ۚ فِ فََأقِ ْم َوجْ هَكَ لِلد
َاس اَل يَ ْعلَ ُمونِ َّ“ َأ ْكثَ َر النMaka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai)
fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.” [Ar-Ruum: 30] Islam memperhatikan akal dan mengajaknya ber-fikir, mencela
kebodohan dan taqlid buta. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: َقُلْ هَلْ يَ ْست َِوي الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َوالَّ ِذين
َ“ اَل يَ ْعلَ ُمونKatakanlah, ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?” [Az-Zumar: 9] Allah Azza wa Jalla juga berfirman: ت ِ ق ال َّس َما َوا ِ ِإ َّن فِي خَ ْل
ْ ْ ْ َأْل ُأِّل
ق هَّللا
ِ ت ولِي ا لبَابِال ِذينَ يَذ ُكرُونَ َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي َخل َّ ٍ ار آَل يَا َّ
ِ َف اللي ِْل َوالنَّه ِ اختِاَل ْ ض َو ِ َْواَأْلر
ِ َّاب الن
ار َ ك فَقِنَا َع َذ َ َض َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ ٰهَ َذا بَا ِطاًل ُسب َْحان ِ ْت َواَأْلر ِ اوا َ “ ال َّس َمSesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang
yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), ‘Ya Rabb kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari adzab Neraka.” [Ali ‘Imran: 190-191] Juga firman-Nya
Subhanahu wa Ta’ala: ص َر َو ْالفَُؤا َد ُكلُّ ُأو ٰلَِئكَ َكانَ َع ْنهُ َم ْسُئواًل َ َك بِ ِه ِع ْل ٌم ۚ ِإ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب
َ َْس ل َ “ َواَل تَ ْقفُ َما لَيDan
janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran,
penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-jawabannya.” [Al-Israa’:
36] Islam meliputi ‘aqidah dan syari’at (keyakinan dan pedoman hidup). Islam telah
sempurna dalam ‘aqidah, ajaran syari’atnya dan seluruh aspek kehidupan. 4. Islam adalah
ilmu syar’i. Ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah, dan ilmu mengangkat
derajat orang-orang yang memilikinya ke derajat yang paling tinggi. Firman Allah Azza wa
Jalla: ت ٍ …“ يَرْ فَ ِع هَّللا ُ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذينَ ُأوتُوا ْال ِع ْل َم َد َر َجاNiscaya Allah akan mengangkat (derajat)
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…”
[Al-Mujadilah: 11] 5. Allah Azza wa Jalla menjamin kebahagiaan, kemuliaan, dan
kemenangan bagi orang yang berpegang teguh kepada Islam dan menerapkannya dalam
kehidupan, baik bagi perorangan maupun masyarakat. Allah Azza wa Jalla berfirman: ُ َو َع َد هَّللا
َض ٰى لَهُ ْم َ ض َك َما ا ْست َْخلَفَ الَّ ِذينَ ِمن قَ ْبلِ ِه ْم َولَيُ َم ِّكن ََّن لَهُ ْم ِدينَهُ ُم الَّ ِذي ارْ ت ِ ْت لَيَ ْست َْخلِفَنَّهُ ْم فِي اَأْلر ِ الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِمن ُك ْم َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا
َاسقُون ٰ ٰ
ِ َ“ َولَيُبَ ِّدلَنَّهُم ِّمن بَ ْع ِد خَ وْ فِ ِه ْم َأ ْمنًا ۚ يَ ْعبُدُونَنِي اَل يُ ْش ِر ُكونَ بِي َش ْيًئا ۚ َو َمن َكفَ َر بَ ْع َد َذلِكَ فَُأولَِئكَ هُ ُم ْالفDan Allah telah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antaramu dan mengerjakan amal-amal
shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana
Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan
meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar
akan menukar (keadaan) mereka, setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentosa. Mereka (tetap) beribadah kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apa pun
dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah
orang-orang yang fasik.” [An-Nuur: 55] 6. Dalam agama Islam terdapat penyelesaian bagi
segala problematika, karena syari’at dan dasar-dasar ajarannya mencakup segala hukum bagi
segala peristiwa yang tidak terbatas. 7. Syari’at Islam adalah syari’at yang paling bijak dalam
mengatur semua bangsa, paling tepat dalam memberikan solusi dari setiap masalah,
memperhatikan kemaslahatan dan sangat memperhatikan hak-hak manusia. 8. Islam adalah
agama yang fleksibel (cocok untuk semua tempat, zaman, bangsa dan berbagai macam
situasi). Bahkan dunia tidak akan menjadi baik melainkan dengan agama Islam. Oleh
karenanya, semakin modern zaman dan semakin majunya bangsa selalu muncul bukti baru
yang menunjukkan keabsahan Islam dan ketinggian nilainya. 9. Islam adalah agama cinta,
kebersamaan, persahabatan dan kasih sayang sesama kaum mukminin. Allah Azza wa Jalla
berfirman: َ“ ِإنَّ َما ْال ُمْؤ ِمنُونَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوا بَ ْينَ َأ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َواتَّقُوا هَّللا َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمونSesungguhnya orang-orang
mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” [Al-Hujuraat: 10] Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َمثَ ُل،َمثَ ُل ْال ُمْؤ ِمنِينَ فِي ت ََوا ِّد ِه ْم َوت ََرا ُح ِم ِه ْم َوتَ َعاطُفِ ِه ْم
تَدَاعَى لَهُ َساِئ ُر ْال َج َس ِد بِال َّسهَ ِر َو ْال ُح َّمى،ٌ ِإ َذا ا ْشتَكَى ِم ْنهُ عُضْ و.ال َج َس ِد. ْ “Perumpamaan kaum mukminin dalam
(sikap) cinta men-cintai, sayang-menyayangi dan menaruh rasa simpati, seperti satu tubuh.
Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut
merasakan sakit juga, dengan demam dan tidak bisa tidur.” [2] Juga sabda beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam : م َم ْن فِي ال َّس َما ِء±ْ ض يَرْ َح ْم ُك ِ ْ اِرْ َح ُموْ ا َم ْن فِي اَْألر،اَلرَّا ِح ُموْ نَ يَرْ َح ُمهُ ُم الرَّحْ ماَنُ تَبَارَكَ َوتَ َعالَى.
“Orang-orang yang saling sayang-menyayangi akan dikasihi oleh Allah Yang Maha Pengasih,
Maha Perkasa lagi Mahatinggi, maka sayangilah orang yang ada di muka bumi, niscaya
kalian disayangi oleh Allah yang ada di langit.”[3] 10. Islam adalah agama kesungguhan,
keseriusan dan amal. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: اَ ْل ُمْؤ ِمنُ ْالقَ ِويُّ خَ ْي ٌر
ََي ٌء فَال ْ كش َ َصاب َ وَِإ ْن َأ،ك َوا ْست َِع ْن بِاهللِ َوالَ تَ ْع َج ْز
َ اِحْ ِرصْ َعلَى َما يَ ْنفَ ُع،ٌ َوفِى ُكلٍّ خَ ْير،ْف ِ َوَأ َحبُّ ِإلَى هللاِ ِمنَ ْال ُمْؤ ِم ِن الض َِّعي
ُ لَوْ َأنِّي فَ َع ْل: ْتَقُل. “Mukmin yang kuat
فَِإ َّن لَوْ تَ ْفتَ ُح َع َم َل ال َّش ْيطَا ِن، قَ َّد َر هللاُ َو َما شَا َء فَ َع َل: ْ َولَ ِك ْن قُل،ت َكانَ َك َذا َو َك َذا
lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada
kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut sesuatu yang bermanfaat bagimu dan
mohonlah per-tolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali
engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata,
‘Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu,’ tetapi katakanlah, ‘Ini
telah ditakdir-kan Allah, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki,’ karena ucapan
‘seandainya’ akan membuka (pintu) per-buatan syaitan.” [4] 11. Islam adalah agama yang
sangat jauh dari kontradiksi. Allah Azza wa Jalla berfirman: َأفَاَل يَتَ َدبَّرُونَ ْالقُرْ آنَ ۚ َولَوْ َكانَ ِم ْن ِعن ِد َغي ِْر
اختِاَل فًا َكثِيرًا ْ “ هَّللا ِ لَ َو َجدُوا فِي ِهMaka apakah mereka tidak menghayati (mendalami) Al-Qur-an? Kalau
kiranya (Al-Qur-an) itu bukan dari sisi Allah, pastilah mereka menemukan pertentangan yang
banyak di dalamnya.” [An-Nisaa’: 82] 12. Islam itu sangat jelas dan sangat mudah, tidak sulit,
dan Islam mudah difahami oleh setiap orang. 13. Islam mengajak kepada akhlak mulia dan
amal shalih. Allah Azza wa Jalla berfirman: َف َوَأ ْع ِرضْ َع ِن ْال َجا ِهلِين ِ ْ“ ُخ ِذ ْال َع ْف َو َوْأ ُمرْ بِ ْالعُرJadilah
pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang
bodoh.” [Al-A’raaf: 199] Allah Azza wa Jalla juga berfirman: ُك َوبَ ْينَه َ َا ْدفَ ْع بِالَّتِي ِه َي َأحْ َسنُ فَِإ َذا الَّ ِذي بَ ْين
…“ َعدَا َوةٌ َكَأنَّهُ َولِ ٌّي َح ِمي ٌمTolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang
yang antaramu dan antara dia ada per-musuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat setia.”
[Fushshilat: 34] 14. Islam memelihara kesehatan. Banyak sekali dalil dari Al-Qur-an dan As-
Sunnah tentang pemeliharaan kesehatan. Allah Azza wa Jalla berfirman: ْرفُوا ِ َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َواَل تُس
“…Dan makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” [Al-A’raaf: 31] Para ulama
mengatakan, “Sederhana dalam makan dan minum merupakan faktor utama terpeliharanya
kesehatan.” Di antara isyarat pemeliharaan kesehatan, Islam mengharamkan makanan yang
berbahaya bila dikonsumsi oleh manusia. Allah Azza wa Jalla berfirman: َِإنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَة
ِ ير َو َما ُأ ِه َّل ِب ِه لِ َغي ِْر هَّللا ِ “ َوال َّد َم َولَحْ َم ْال ِخSesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
ِ نز
darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah…”
[Al-Ba-qarah: 173] Allah berfirman tentang khamr (minuman keras): يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإنَّ َما ْالخَ ْم ُر
َصابُ َواَأْل ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّش ْيطَا ِن فَاجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون َ “ َو ْال َمي ِْس ُر َواَأْلنHai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib
dengan anak panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
(perbuatan-perbuatan itu) agar kamu mendapat keberuntungan.” [Al-Maa-idah: 90] Khamr
diharamkan karena di antara bahayanya adalah merusak akal, melemahkan jantung, merusak
hati dan ber-bagai penyakit lainnya. Allah Azza wa Jalla berfirman tentang madu yang
berkhasiat menyembuhkan penyakit: ٌك ُذلُاًل ۚ يَ ْخ ُر ُج ِمن بُطُونِهَا ش ََراب ِ ثُ َّم ُكلِي ِمن ُك ِّل الثَّ َم َرا
ِ ِّت فَا ْسلُ ِكي ُسب َُل َرب
َّ َ َ ِّ ً
َك آَل يَة لقوْ ٍم يَتَفكرُون َ ٰ
َ ِاس ۗ ِإ َّن فِي ذل َّ ِّ َ ُ ْ َأ ْ
ٌ ِ“ ُّمختَلKemudian makanlah dari tiap-tiap (macam)
ِ ف ل َوانهُ فِي ِه ِشفا ٌء للن
buah-buahan lalu tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut
lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir.” [An-Nahl: 69] 15. Islam
seiring dengan penemuan ilmiah. Oleh karena itu tidak mungkin penemuan ilmiah yang benar
ber-tentangan dengan nash-nash syari’at Islam yang jelas.
Islam tidak memiliki mitologis, ajarannya cukup sederhana dan dapat dipahami. Didalamnya
tidak pernah ada tempat bagi keberhalaan dan keyainan yang tidak rasional. Ajaran Islam
bersifat rasional yang dapat dijelaskan oleh logika dan penalaran. Islam merangsang
pemeluknya mempergunakan akal serta mendorong pemakaian intelek..
Ajarannya bersifat dan langsung yaitu setiap manusia dimungkinkan untuk memahami kitab
Allah SWT secara langsung dan menerapkan ketentuan yang ada dalam kehidupan praktis.
Sehingga jelaslah bahwa Islam merupakan agama yanng praktis dan tidak memperbolehkan
manusia berpuas diri dalam kekosongan (kesia-siaan).
Islam mendorong manusia untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan. Islam tidak
memisahkan secara yang material dengan yang moral, yang duniawi dengan yang ukhrawi,
dan mengajak manusia agar selalu mencurahkan tenaga untuk mengkonstruksikan kehidupan
atas dasar moral yang sehat. dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Islam menyuruh
untuk memadukan antara kehidupan moral dan materi. Sehingga keduanya saling selaras dan
memberi kemanfa’atan, bukan dengan kehidupan asketisme (kepertapaan) maupun dengan
ideologi materialistik yang dapat mengabaikan sisi moral dan spiritual kehidupan.
Islam mempunyai cara hidup yang lengkap yang melingkupi seluruh aspek eksistensi
kehidupan manusia. Islam memberikan tuntunan bagi seluruh aspek kehidupan baik pribadi
dam sosial, material dan moral, ekonomi dan politik,, legal dan kultural, serta nasional dan
internasional. Al-Qur’an mengajak manusia agar memeluk Islam tanpa keraguan dan
mengikuti tuntunan Ilahi dalam segala aspek kehidupan.
d. Keseimbangan antara pribadi dan masyarakat
Islam bersifat menyeluruh dan sangat menjunjung tinggi kemanusiaan, Islam menghendaki
perdamaian dan persatuan Umat. Kehidupan aqidah yang dijalani sendiri akan menimbulkan
pemikiran yang bersifat parsial sehingga tidak akan pernah mencerminkan suatu kehidupan
yang menyeluruh atau universal. Ke-Universalan akan membuat lengkap dan sempurna suatu
sistem yang mencakup aqidah dan organisasi kehidupan dan akan memberikan ketenangan
pada fitrah manusia, karena ia menghadapi fitrah tersebut dengan tabi’’at yang padu tidak
terpecah belah eksistensinya. dengan demikian ke-Universlan akan memberikan kelengkapan
dan kesempurnaan serta keterpaduan dalam menjalankan hukum Islam.
Islam normatif
Islam normatif adalah islam pada dimensi sakral yang diakui adanya realitas
transendetal yang bersifat mutlak dan universal, melampaui ruang dan waktu atau
sering disebut realitas ke-Tuhan-an.
Islam historis adalah islam yang tidak bisa dilepaskan dari kesejarahan dan kehidupan
manusia yang berada dalam ruang dan waktu. Islam yang terangkai dengan konteks
kehidupan pemeluknya. Oleh karenanya realitas kemanusiaan selalu berada dibawah
realitas ke-Tuhan-an.
historis
Islam historis adalah islam yang dianut dan yang di praktikkan kaum muslim mulai
dari masa Rasulullah SAW dalam pemahaman kajian islam historis, tidak ada konsep
atau hukum islam yang bersifat menetap semua itu bisa berubah-ubah karena dua
faktor yaitu faktor ruang dan waktu.
interpretatif
interpretatif adalah suatu pendapat atau pandangan yang berhubungan dengan adanya
tafsiran.
Implementatif adalah Suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah di susun secara matang dan terperinci
4. A. Islam adalah agama wahyu. Maksudnya, semua ajarannya bersumber dari Alquran
dan sunah yang merupakan wahyu. Allah menurunkannya kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam melalui Malaikat Jibril.
Alquran yang diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Kalamullah, bukan
perkataan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, ketika orang kafir
menentang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar mendatangkan Alquran selain yang sudah
ada tersebut, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bisa melakukannya. Beliau shallallahu ‘alaihi
wa sallam hanya mengikuti wahyu yang diturunkan kepadanya, sebagaimana firman Allah Subhanahu
wa Ta’ala
Katakanlah: “Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut
kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Rabbku kepada
siksa hari yang besar (kiamat)”. (QS Yunus: 15)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menegaskan bahwa Muhammad itu manusia biasa yang menerima
wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ى َأنَّ َمآ ِإالَهُ ُك ْم ِإلَهٌ َوا ِح ٌد َ قُلْ ِإنَّ َمآ َأنَا بَ َش ٌر ِّم ْثلَ ُك ْم ي
َّ َُوحى ِإل
Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan
kepadaku:”Bahwa sesungguhnya Ilah kamu itu adalah Ilah Yang Esa.” (QS. Al-Kahfi: 110)
1. Agamanya tumbuh secara kelahiran dapat ditentukan dari tidak ada menjadi ada.
2. Agama ini mempunyai kitab suci yang otentik (ajarannya bertahan/asli dari tuhan)
3. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya,dan bukan tumbuh dari masyarakat,melainkan diturunkan
kepada masyarakat.
5. Ajarannya serba tetap,walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan dan kepekaan
manusia.
7. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia,masa dan keadaan
B. - wahyu quraniyah
Wahyu quraniyah ayat-ayat Allah SWT berupa firman-Nya di dalam Kitab Suci Al-Quran
sementara
- wahyu kuaniyyah
Kauniyah dapat dikatakan ilham,, proses berpikir. Ilmu ini bisa didapat oleh siapa saja tidak
peduli kafir atau mukmin karena tidak ada hubungannya dengan surga ataupun neraka. Karena itu
ayat-ayat kauniyah merupakan sarana dlm menjalankan kehidupan kita. dengan jalan tidak resmi yaitu
melalui ilham secara kepada makhluk-Nya di alam semesta ini (baik makhluq hidup maupun yang
mati),tanpa melalui perantaraan malaikat Jibril. Karena tak melalui perantaraan malaikat Jibril, maka
bisa disebut jalan langsung (mubasyaratan). Kemudian jalan ini disebut juga dengan ayat-ayat
kauniyah.Terkadang pada ayat kauniyah disampaikan juga sesuatu yang kauliyah..
Kedudukan antara wahyu dalam Islam sama-sama penting. Karena Islam tak akan terlihat sempurna
jika tak ada wahyu maupun akal. Dan kedua hal ini sangat berpengaruh dalam segala hal dalam Islam.
Dapat dilihat dalam hukum Islam, antar wahyu dan akal ibarat penyeimbang. Andai ketika hukum
Islam berbicara yang identik dengan wahyu, maka akal akan segerah menerima dan mengambil
kesimpulan bahwa hal tersebut sesuai akan suatu tindakan yang terkena hukum tersebut.karena
sesungguhnya akal dan wahyu itu memiliki kesamaan yang diberikan Allah namun kalau wahyu
hanya orang-orang tertentu yang mendapatkanya tanpa seorangpun yang mengetahu, dan akal adalah
hadiah terindah bagi setiap manusia yang diberikan Allah.
Dalam Islam, akal memiliki posisi yang sangat mulia. Meski demikian bukan berartiakal diberi
kebebasan tanpa batas dalam memahami agama. Islam memiliki aturan untuk menempatkan akal
sebagaimana mestinya. Bagaimanapun, akal yang sehat akan selalucocok dengan syariat Islam dalam
permasalahan apapun. Dan Wahyu baik berupa Al-qur’an dan Hadits bersumber dari Allah SWT,
pribadi Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan wahyu ini, memainkan peranan yang sangat
penting dalam turunnya wahyu. Wahyu mmerupakan perintah yang berlaku umum atas seluruh umat
manusia, tanpamengenal ruang dan waktu, baik perintah itu disampaikan dalam bentuk umum
ataukhusus.Apa yang dibawa oleh wahyu tidak ada yang bertentangan dengan akal, bahkan ia sejalan
dengan prinsip-prinsip akal. Wahyu itu merupakan satu kesatuan yang lengkap, tidak terpisah-
pisah.Wahyu itu menegakkan hukum menurut kategori perbuatan manusia. baik perintah maupun
larangan. Sesungguhnya wahyu yang berupa al-qur’an dan as-sunnah turun secara berangsur-angsur
dalam rentang waktu yang cukup panjang
Komentar nya :
Kita sebaiknya tidak panik dan tetap tenang menhadapi semua ini, dengan
menempatkannya secara rasional dan proporsional. Karena hanya dengan cara ini,
kita bisa menyikapinya secara benar, kemudian mampu memilih tindakan yang
terbaik