Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Nama : Yunita Andriani, S.S.T
NIP : 19920917 202012 2 010
NDH : 13
Jabatan : Bidan Ahli Pertama
Instansi : BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
ABSTRAK
Sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten konawe utara, BLUD Rumah Sakit Konawe
Utara menerima pasien kebidanan yang membutuhkan tindakan sectio caesarea. Ibu yang
bersalin dengan sectio caesarea selanjutnya mendapatkan perawatan nifas di ruang perawatan
kebidanan. Selama dirawat, seluruh ibu pasca sectio caesarea seharusnya menyusui bayinya
sejak hari pertama pasca sectio caesarea. Namun, berdasarkan data yang didapatkan dari
rekapan register pasien pada bulan Januari 5 dari 13 (38,4%) ibu pasca sectio caesarea, bulan
Februari 2022 sebanyak 5 orang dari 14 (35,7%) ibu pasca sectio caesarea serta pada bulan
Maret 2022 sebanyak 6 orang dari 13 (46,1%) ibu pasca sectio caesarea memberikan susu
formula ke bayinya dan tidak melakukan praktik menyusui. Terkait dengan permasalahan
tersebut, maka penulis mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Profesi
ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai Bidan di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara dengan isu
“Rendahnya Pengetahuan Ibu Pasca Sectio Caesarea Tentang Praktik Menyusui Di Ruang
Perawatan Kebidanan Blud Rumah Sakit Konawe Utara”. Berdasarkan hal tersebut, penulis
merumuskan tujuan dari rancangan aktualisasi habituasi tersebut yaitu mampu menerapkan
nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif) dan menerapkan mata Diklat Manajemen ASN dan Smart ASN untuk
meningkatkan pengetahuan ibu pasca sectio caesarea tentang praktik menyusui. Diharapkan
hasil aktualisasi habituasi ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri, organisasi, dan masyarakat.
Nilai-nilai BerAKHLAK dan mata diklat yang diterapkan di BLUD Rumah Sakit Konawe
Utara dapat mencapai visi dan misi yang telah ditentukan. Agar penulis dapat memecahkan isu
yang ada di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, maka penulis menerapkan nila-nilai dasar
profesi ASN, nilai BerAKHLAK dan Mata Diklat dengan 6 kegiatan utama yang dilaksanakan
secara berkesinambungan yaitu Melakukan konsultasi kepada atasan, membuat leaflet,
Membuat Banner, Melakukan persiapan pemberian KIE, Melakukan pemberian KIE dan
Melakukan Evaluasi dan Pelaporan. Setelah kegiatan utama dilaksanakan secara
berkesinambungan, penulis dapat menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dan Mata Diklat dalam
kegiatan aktualisasi dan habituasi di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara dengan baik. Indikator
kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dilihat dari peningkatan pengetahuan ibu pasca sectio
caesarea tentang praktik menyusui. Sehingga meningkatkan praktik menyusui pada ibu pasca
sectio caesarea. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Rendahnya Pengetahuan Ibu Pasca Sectio
Caesarea Tentang Praktik Menyusui Di Ruang Perawatan Kebidanan Blud Rumah Sakit
Konawe Utara, dapat dipecahkan dengan hasil yang optmal melalui pemberian KIE dengan
Leaflet dan Banner.
Kata kunci: praktik menyusui, Sectio Caesarea, Nilai-nilai BerAKHLAK, Kegiatan Aktualisasi
Habituasi.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmatNya sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan.
Dengan rasa syukur akhirnya penulis menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU POST SC TENTANG PRAKTIK MENYUSUI
DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DAN BANNER DI RUANG PERAWATAN
KEBIDANAN BLUD RUMAH SAKIT KONAWE UTARA
Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) mengandung nilai
dasar PNS yang terdiri dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif yang selanjutnya disingkat dengan “berAKHLAK” dan manajemen
ASN,serta Smart ASN.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan
dari banyak pihak. Dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.IR.H.Ruksamin,ST.,M.Si.,IPM,Asean.Eng selaku Bupati Kabupaten Konawe
Utara yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan mendukung kegiatan pendidikan dan
pelatihan dasar CPNS.
2. Ibu Dra. Yuni Nurmalawaty, M.Si sepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar
CPNS.
3. Bapak Muh. Nur Sain selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Konawe Utara yang telah
mendukung kegiatan Pendidikan dan Pelatihan dasar CPNS.
4. Bapak Dr. Drs. Ruslan, M.Si selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam
proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi ini.
5. Ibu dr. Dewi Sarli Tombili, Sp.PD selaku Direktur BLUD Rumah Sakit Konawe Utara yang
telah mendukung penuh kegiatan aktualisasi ini.
6. Ibu Titin Suryawati, AMK selaku mentor yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
7. Ibu Dra. Zanuriah, M.Si selaku penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan penyusunan laporan aktualisasi ini.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu terkait nilai-nilai dasar ASN yang sangat
bermanfaat khususnya pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi di unit kerja.
9. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta DIKLATSAR dengan baik.
iv
10. Segenap keluarga besar peserta DIKLATSAR CPNS golongan III khususnya angkatan
CXXXIII, dan CXXXIV yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti pelatihan
semua tahapan DIKLATSAR.
11. Terkhusus laporan aktualisasi ini penulis persembahkan kepada keluargaku atas segala
motivasi dan semangat.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang
disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan laporan kegiatan aktualisasi dan
habituasi dari nilai-nilai dasar ASN serta dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 32 Catatan Bimbingan ............................................................................................ 88
Gambar 33 Mendata ibu pasca Sectio Caesarea .................................................................... 89
Gambar 34 Data Ibu pasca Sectio Caesarea .......................................................................... 90
Gambar 35 Melakukan pretest .............................................................................................. 91
Gambar 36 Daftar Nilai pretest ............................................................................................ 91
Gambar 37 Melaksanakan pemberian KIE ........................................................................... 92
Gambar 38 Daftar Hadir Pasien ............................................................................................ 92
Gambar 39 Melaksanakan posttest ....................................................................................... 93
Gambar 40 Daftar Nilai Pretest dan Posttest ......................................................................... 94
Gambar 41 Menganalisis hasil pretest dan posttest ............................................................... 95
Gambar 42 Hasil analisis nilai pretest dan posttest ............................................................... 95
Gambar 43 Menyusun laporan hasil kegiatan ....................................................................... 96
Gambar 44 Laporan Hasil Kegiatan ..................................................................................... 97
Gambar 45 Melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan ...................................................... 98
Gambar 46 Surat Pernyataan Mentor .................................................................................... 98
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
2
caesarea mempunyai risiko lebih tinggi untuk tidak disusui oleh ibunya dibandingkan
persalinan pervaginam. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal misalnya, kondisi post sectio
caesarea membuat ibu merasa nyeri dan menjadi sulit untuk menyusui bayinya, keterlambatan
untuk melakukan praktik menyusui dapat menurunkan sekresi prolactin. Oleh karena itu,
praktik menyusui pada awal masa nifas sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan
pemberian ASI esklusif pada bayi baru lahir.
Sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten konawe utara, BLUD Rumah Sakit
Konawe Utara menerima pasien kebidanan yang membutuhkan tindakan sectio caesarea. Ibu
yang bersalin dengan sectio caesarea selanjutnya mendapatkan perawatan nifas di ruang
perawatan kebidanan. Selama dirawat, seluruh ibu pasca sectio caesarea seharusnya menyusui
bayinya sejak hari pertama pasca sectio caesarea. Namun, berdasarkan data yang didapatkan
dari rekapan register pasien pada bulan Januari 5 dari 13 (38,4%) ibu pasca sectio caesarea,
bulan Februari 2022 sebanyak 5 orang dari 14 (35,7%) ibu pasca sectio caesarea serta pada
bulan Maret 2022 sebanyak 6 orang dari 13 (46,1%) ibu pasca sectio caesarea memberikan susu
formula ke bayinya dan tidak melakukan praktik menyusui.
Dengan mempertimbangkan isu tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat
aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan tentang Praktik Menyusui Pada Ibu
Pasca Sectio Caesarea Melalui Pemberian KIE Dengan Menggunakan Leaflet Dan
Banner Di Ruang Perawatan Kebidanan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara” Dengan
menerapkan nilai dasar Berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif,
kolaboratif di dalam setiap tahapan yang dilakukan.
1.2 Tujuan
3
1.3 Manfaat
Manfaat dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Penulis
a. Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengamalkan nilai-
nilai BerAKHLAK serta nilai-nilai manajemen ASN dan Smart ASN dalam
menjalankan tugas di rumah sakit.
b. Mengasah kreatifitas dan kemampuan bidan dalam menerapkan Pemberian KIE
dengan media leaflet dan banner
c. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang memiliki
integritas dan profesional.
1.3.2 Organisasi/BLUD Rumah Sakit Konawe Utara : tercapainya visi dan misi rumahs
sakit serta mengimplementasikan nilai-nilai di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
1.3.3 Pasien
a. Peningkatan pengetahuan pada ibu pasca operasi Caesar tentang praktik menyusui
b. Praktik menyusui pada ibu pasca operasi Caesar meningkat
5
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN, DAN PERAN ASN SERTA PROFIL PESERTA
b. Letak Geografis
BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, terletak di Ibu Kota Kabupaten yaitu
Wanggudu tepatnya di Desa Lahimbua Kecamatan Andowia
Sebelah Utara : Terminal Asera
Sebelah Timur : Pegunungan
Sebelah Selatan : Tanah Penduduk
Sebelah Barat : Pemukiman Warga dan Jalan Raya
c. Lingkungan Fisik
BLUD Rumah Sakit Konawe Utara berdiri di atas tanah seluas ± 8000
m². Luas seluruh bangunan untuk sementara yang sudah terbangun ± 2 Ha terdiri
dari 2 (dua) unit Rawat Inap dan Rawat Jalan dan sebagian gedung masih dalam
tahap proses pembangunan.
d. Status
BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2008, sejak tanggal 22 Oktober 2008 telah
mendapat Izin Operasional Sementara dari Dinas Kesehatan Propinsi SULTRA
yang akan berlaku selama 2 tahun, dan pada tanggal 27 Juni 2016 berdasarkan
Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 202 Tahun 2016 telah mendaptkan izin
operasional Badan layanan Umum Daerah Rumah Sakit Konawe Utara Kelas D.
6
Dengan demikian keberadaan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara dengan segala
sarana dan prasarana yang dimiliki dituntut untuk dapat berperan aktif dalam
upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Konawe Utara.
2) Prasarana
Listrik dari Mesin Genset tersedia 18 KVA
Air yang digunakan di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara berasal dari
air perpipaan yang diperoleh dari air pegunungan.
Pembuangan limbah :
- Untuk sampah biasa tersedia 1 tempat penampungan sementara yang
pembuangannya telah dipihak ketigakan dengan Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Konawe Utara.
- Untuk limbah medis, B3 dari masing-masing ruangan, tersedia 1
Tempat penampungan sampah yang pembuangannya telah dipihak
ketigakan dengan PT. Mitra Hijau Asia.
- Untuk limbah cair telah disediakan Instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) yang telah memiliki izin berdasarkan keputusan Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Nomor
08 Tahun 2018 Pertanggal 30 Oktober 2018.
3) Peralatan
Peralatan Medis:
Peralatan Medis Poliklinik Umum
Peralatan Medis Poliklinik Gigi
Peralatan Medis Kebidanan
Kitchen
Alat Kedokteran Umum
7
Alat Kedokteran Gigi
Alat Kesehatan, Kebidanan dan penyakit kandungan
Peralatan Medis UGD
Peralatan Fisioterafi
Peralatan Radiologi
Peralatan Non Medis
Peralatan Dapur
Ambulans
Peralatan laundry
Peralatan Cleaning Service
8
Fisioterafi
Radiologi
Gizi
4) Pelayanan Lain
Binatu
Ambulans
Pengantaran jenazah.
5) Fasilitas Tempat Tidur
Berdasarkan hasil sensus harian BLUD Rumah Sakit Konawe Utara pada 31
Oktober 2021 jumlah tempat tidur adalah 54 tempat tidur (Lihat Tabel 1)
Perawatan Kebidanan 9
Perawatan Penyakit Dalam 20
Perawatan Bedah 7
Perawatan Anak 9
Perawatan Isolasi 3
Perawatan Bayi 4
HCU 2
JUMLAH 54
9
b. Senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien melalui
peningkatan dan pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia dan sarana/ prasarana yang berkesinambungan
c. Terciptanya lingkungan kerja yang dinamis, sehat dan harmonis melalui
penyelenggaraan manajemen rumah sakit yang terpercaya dan
transparan disertai upaya peningkatan kesejahteraan karyawan/ pegawai
rumah sakit
Nilai-nilai yang ada di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara terbagi menjadi 3
nilai berikut ini:
P = PROFESIONAL yaitu melayani sesuai dengan kompetensi dan keahlian
T = TULUS yaitu iklas melayani pasien dan pengunjung sepenuh hati
B = BERDEDIKASI yaitu Pengabdian untuk melayani masyarakat Konawe
Utara khususnya pelayanan kesehatan
2.1.5. Program dan kegiatan utama BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
Adapun Program BLUD Rumah Sakit Konawe Utara terdiri atas 5 program
berikut ini :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
4. Program Peningkatan dan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD
5. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
11
Sumber Daya Manusia pada Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Konawe Utara jumlah personil dapat diklasifikasikan
berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan sebagai berikut :
1. Gol I - - - 0%
2. Gol II 5 10 15 21,75%
4. Gol IV 2 - 2 21,89%
Jumlah 44 25 69 100%
Status
No Pendidikan Kepegawaian Jumlah %
PNS CPNS
1. SD - - - 0%
2. SMP - - - 0%
3. SMA 1 - 1 1,44%
4. D3 9 14 23 33,34%
5. S1 24 15 39 56,52%
12
6. S2 5 1 6 8,70%
Jumlah 39 30 45 100%
Jumlah
No. Pendidikan
(Orang)
1 S. 2 -
2 S. 1 46
3 Sarjana Muda (D.I, D.II, D.III) 102
4 SMU/SMA/SLTA 23
5 SMP/SLTP -
6 SD -
Jumlah Total 171
13
2.2 Profil Peserta
Berikut ini adalah profil penulis
Nama : Yunita Andriani
NIP : 19920917 202012 2 010
Pendidikan : Diploma IV Bidan Pendidik
Jabatan : Bidan Ahli Pertama
Unit Kerja : BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
Pengalaman Kerja : Staf di STIKes Pelita Ibu (2013-2020)
Tugas dan Fungsi Jabatan Bidan ahli pertama menurut Permenpan RB No. 36 Tahun
2019 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
4. Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5. Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
6. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
7. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
8. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
9. Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
10. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;
11. Melakukan persiapan pre operasi obstetri ginekologi;
12. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu dan
anak pada individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan;
13. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
14. Melakukan asuhan neonatal esensial;
15. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam paska kelahiran
(KN1);
16. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7 paska kelahiran
(KN2) ;
17. Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari ke 28 paska kelahiran
(KN3);
18. Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;
14
19. Memfasilitasi konseling pra nikah;
20. Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);
21. Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan masyarakat;
22. Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
23. Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa;
24. Melaksanakan tugas jaga shift malam;
25. Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;
26. Mengidentifikasi kebutuhan, melakukan analisis dan merencanakan kegiatan
UKM terkait pelayanan kebidanan di Puskesmas;
27. Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan pencegahan komplikasi;
28. Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di tingkat Puskesmas; dan
29. Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu ke
anak (PPIA) di
2.3 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN (BerAKHLAK, SMART ASN
& MANAJEMEN ASN)
2.3.1 Nilai Dasar ASN Ber-AKHLAK
PNS yang bertindak sebagai Aparatur Sipil Negara seyogyanya dan sepantasnya
harus memiliki nilai-nilai dasar, berdasarkan UUD Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara mengenai Fungsi ASN yaitu sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan
Publik, serta perekat dan pemersatu Bangsa. Nilai-nilai yang wajib dimaknai dan
dijalankan sebagai dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif disingkat dengan Ber-AKHLAK.
Nilai dasar Ber-AKHLAK menjadi acuan bagi PNS dalam menjalankan kewajiban
dan tupoksi dengan penuh rasa tanggung jawab dan profesional. Adapun panduan
perilaku PNS Ber-AKHLAK tersebut adalah sebagai berikut
1. Berorientasi Pelayanan
Sebagaimana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada
prinsip sebagai berikut: nilai dasar; kode etik dan kode perilaku; komitmen, integritas
moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas; kualifikasi akademik; jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas; dan profesionalitas jabatan.
15
Definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi ideal atau kewajiban moral tertentu
yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas instansi atau unit
kerjanya. Sedangkan kode etik adalah pedoman mengenai kewajiban moral ASN yang
ditunjukkan dalam sikap atau perilaku terhadap apa yang dianggap/dinilai baik atau
tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam
pergaulan hidup sehari-hari. Adapun kode perilaku adalah pedoman mengenai sikap,
tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari yang merujuk pada kode etik.
Mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan
sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1) memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
dan
3) memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
3. Kompeten
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan
bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu : (a) Meningkatkan kompetensi
diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, (b) Membantu orang lain belajar
dan (c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini
17
sebagaimana dalam poin 5 Surat Edaran Menteri PANRB menjadi bagian dasar
penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pancapaian kinerja
Individu dan tujuan organisasi/instansi.
Adapun Kode Etik nilai Kompeten :
a. Meningkatkan kompetensi diri :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah adalah keniscayaan.
2) Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut
juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada
sumber pembelajaran utama dari internet.
3) Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis
online network.
4) Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian
para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi ASN
bekerja atau tempat lain.
5) Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network), yang mengatur
diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar
organisasi.
b. Membantu orang lain belajar
1) Sosialisasi dan percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk
morning tea/ coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
2) Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam “pasar
pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).
3) Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repository di mana ia dapat dengan mudah
disimpan dan diambil (Knowledge Respositories).
4) Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and Transfer),
dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalamatn (lessons learned).
18
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
1) Pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi,
baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan
berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.
2) Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan
dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
Kalimat AFIRMASI : “Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”
4. Harmonis
Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan
keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud,
harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; keserasian.
Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara berbagai
faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Unsur-unsur yang dapat di tarik dari perumusan pengertian
harmonisasi, antara lain:
a. Adanya hal-hal ketegangan yang berlebihan
b. Menyelaraskan kedua rencana dengan menggunakan bagian masing-masing agar
membentuk suatu system
c. Suatu proses atau suatu upaya untuk merealisasi keselarasan, kesesuaian,
kecocokan, dan keseimbangan
d. Kerjasama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa, hingga faktor-faktor
tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur.
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang
berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk
dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan
kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
19
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh
organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain :
20
f. Hubungan Antar Pribadi
Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai hubungan
antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya.
Hubungan pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik
yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan pribadi.
g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa-masa
jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Seorang pegawai yang
memiliki sikap loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan
bijaksana.
h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat mereka tau
bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun, mereka ingin organisasi
menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka berani melawan akan
sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.
i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan
contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi teladan akan berpegang teguh
pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan interpersonal yang kuat,
cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah
dengan baik.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara, dengan kata kunci komitmen, dedikasi, konstribusi,
nasionalisme, dan pengabdian, serta dengan adanya panduan perilaku :
6. Adaptif
Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan (diri)
dengan keadaan. Adaptif berarti terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
21
ataupun menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang
dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan
iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci
Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan
individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga
memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri
individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu
dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi,
karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi
memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan,
perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai
budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN
sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Diharapkan
setiap ASN nantinya menanamkan nilai adaptif sehingga setiap ASN akan cepat
menyesuaikan diri terhadap perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas, serta selalu bertindak proaktif pada setiap perubahan.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan
organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi
menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi khalayak yang dilayani, dan
membangun sistem yang saling terkait untuk mengatasi masalah dan peluang.
Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab untuk secara
bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program untuk
mencapai tujuan bersama. Jika dikaitan dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan
dalam sebuah organisasi. Seorang ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi,
kekuatan, sumber daya dan tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen
22
yang ada ditempatnya bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis
yang dapat memaksimalkan hasil dari tugas yang dilaksanakannya.
Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi
“Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas-
tugasnya. Kata kunci dari kolaboratif yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah :
a. Kesediaan bekerja sama.
b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.
Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan beberapa
nilai-nilai (kode etik) yaitu :
a. Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemamfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bekerja sama
24
f. Hospitality
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan
tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga mereka
akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan yang
diberikan.
g. Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan
menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga
dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan
orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu
mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan
Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan
kinerja dalam setiap waktunya.
h. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang
lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional
maupun personal.
Literasi digital merupakan hal paling utama dalam mewujudkan ASN yang
berdaya saing dalam perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi
digital, yaitu:
a. Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari meliputi:
1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan
etika berinternet (netiquette)
2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung
hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
25
3) Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
4) Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut
pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab, integritas
(kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata kelola, berinteraksi,
perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.
1) Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-
dasarnya adalah sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia
b) Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak
sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan,
radikalisme, dll.
c) Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar
dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika
d) Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif
lainnya.
2) Aman bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah sebagai
berikut:
a) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata
sandi)
26
b) Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari sumber
yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.
c) Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital
dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten
sosmed.
d) Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam
transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode
otentikasi.
3) Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system operasi
digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah
sebagai berikut:
a) Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital
(Handphone/HP, Personal Computer/PC)
b) Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah
berita benar
c) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial
untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti
setting
d) Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-
commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
2. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban moderen, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
27
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik; Setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-
nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa
menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan
lainnya, mengedepankan kepentingan nasional ketimbang kepentingan
sektoral dan golongan. Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter
kepublikan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam setiap
langkah-langkah pelaksanaan kebijakan publik
b. Pelayan publik; Setiap pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak
diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka
harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya
belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud memperdayakan
masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap pegawai ASN. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,
transparan, akuntabel dan memuaskan publik.
c. Perekat dan pemersatu bangsa; Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa
nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran
sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga
keutuhan NKRI
28
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
29
3) Dukungan teoritik dari agenda III
Manajemen ASN : Seorang bidan memiliki kewajiban untuk memberikan
KIE kesehatan sesuai dengan kebutuhan tanpa menghakimi perilaku ataupun
pendapat
Smart ASN: Seorang bidan harus mampu memberikan pelayanan kesehatan
dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia.
3.1.1. Analisis Isu (Analisis dampak isu dan Analisis Peta Permasalahan /Analisis
Faktor Penyebab Isu)
31
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
A P K L
1. Kurangnya pengetahuan ibu 4 5 4 4 17 I
post SC tentang praktik
menyusui
2. Rendahnya pemahaman ibu 3 4 3 4 14 II
nifas tentang perawatan tali
pusat pada bayi baru lahir
3. Rendahnya penggunaan 3 3 4 3 13 III
metode kontrasepsi jangka
panjang
32
Analisis Penyebab Isu
Tidak
tercapainya
ASI Esklusif
Akibat
Rendahnya praktik
menyusui
Pengadaan
Pemberian Gagasan
Leaflet &
KIE kreatif
Banner
Gambar 2 Analisis Penyebab Isu
Permasalahan rendahnya praktik menyusui pada ibu pasca Sectio Caesarea terjadi
karena kurangnya pengetahuan, kurangnya sumber informasi, kurangnya pengalaman
menyusui, dan tingkat pendidikan yang rendah. Oleh karena itu Pemberian KIE dan pengadaan
sumber informasi tentang praktik menyusui perlu dilaksanakan. Penambahan sumber informasi
tersebut dapat dilakukan dengan cara Pemberian KIE, pengadaan leaflet dan juga banner.
33
3.3. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Menyiapkan bahan Tersedianya a. Berorientasi Pelayanan Terlaksananya Terlaksananya
konsultasi konsultasi bahan Saya akan menyiapkan kegiatan konsultasi kegiatan konsultasi
kepada atasan konsultasi bahan konsultasi secara dengan pimpinan dengan pimpinan
terkait professional merupakan merupakan
rencana perwujudan dari menguatkan nilai
aktualisasi misi ke-3 yaitu
34
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
b. Akuntabel “Terciptanya Profesional dalam
Saya akan menyiapkan lingkungan kerja organisasi.
bahan konsultasi dengan yang dinamis, sehat
cermat dan harmonis
c. Kompeten melalui
Saya akan menyiapkan penyelenggaraan
bahan konsultasi dengan manajemen rumah
kualitas terbaik sakit yang
d. Harmonis terpercaya dan
Saya akan menyiapkan transparan disertai
bahan konsultasi dengan upaya peningkatan
tujuan membantu atasan kesejahteraan
untuk lebih mudah karyawan/ pegawai
memahami rencana rumah sakit ”
aktualisasi saya
e. Loyal
Saya akan menyiapkan
bahan konsultasi dengan
mengutamakan
kepentingan bersama.
f. Adaptif
Saya akan bersikap
proaktif dalam
menyiapkan bahan
konsultasi.
g. Kolaboratif
Saya akan bersikap
terbuka dalam
35
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
menyiapkan bahan
konsultasi.
37
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
Saya akan menghargai
pendapat pimpinan terkait
kegiatan aktualisasi yang
saya sampaikan
e. Loyal
Dalam konsultasi kepada
pimpinan saya akan
menyampaikan kontribusi
yang akan saya berikan
bagi organisasi terkait
kegiatan aktualisasi
f. Adaptif
Saya akan bersikap
proaktif saat berkonsultasi
dengan pimpinan
g. Kolaboratif
Saya akan bersikap
terbuka untuk masukan
dan saran yang akan
mendukung keberhasilan
kegiatan aktualisasi.
Melaksanakan Dokumentasi a. Berorientasi Pelayanan
konsultasi kepada foto, catatan Dalam berkonsultasi
mentor arahan dan dengan mentor saya akan
masukan dari menerima masukan dan
mentor saran guna perbaikan
rencana kegiatan
aktualisasi
b. Akuntabel
38
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
Dalam berkonsultasi
dengan mentor saya akan
menyampaikan rencana
kegiatan aktualisasi secara
transparan.
c. Kompeten
Saat konsultasi dengan
mentor saya akan terus
belajar dengan saran dan
masukan yang diberikan
d. Harmonis
Saya akan menghargai
pendapat mentor terkait
kegiatan aktualisasi yang
saya sampaikan
e. Loyal
Dalam konsultasi kepada
mentor saya akan
menyampaikan kontribusi
yang akan saya berikan
bagi organisasi terkait
kegiatan aktualisasi
f. Adaptif
Saya akan bersikap
proaktif saat berkonsultasi
dengan mentor
g. Kolaboratif
Saya akan bersikap
terbuka untuk masukan
39
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
dan saran yang akan
mendukung keberhasilan
kegiatan aktualisasi.
Meminta Adanya a. Berorientasi Pelayanan
persetujuan persetujuan Saya akan meminta
pimpinan yang persetujuan dan dukungan
dibuktikannya pimpinan dengan ramah
dengan adanya dan sopan.
lembar b. Akuntabel
persetujuan Saya akan bertanggung
kegiatan jawab atas persetujuan dan
dukungan yang diberikan
pimpinan.
c. Kompeten
Saya akan mengusahakan
keberhasilan kegiatan
aktualisasi.
d. Harmonis
Saya akan membangun
lingkungan kerja yang
kondusif dengan meminta
persetujuan dan dukungan
pimpinan.
e. Loyal
Saya akan berkomitmen
dalam pelaksanaan
kegiatan aktualisasi sesuai
dengan persetujuan dan
dukungan pimpinan.
40
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
f. Adaptif
Saya akan bersikap
antusias dalam menerima
dukungan dari pimpinan
g. Kolaboratif
Saya akan bersedia
bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesi agar
dapat meningkatkan mutu pelayanan
Smart ASN : Menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital dalam menjalin komunikasi di lingkungan kerja
Analisis Dampak Waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah disusun
Prediksi Hambatan Direktur sangat sibuk, jarang ditempat
Alternatif Solusi Melakukan konsultasi via aplikasi WhatsApp
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Visi Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat Menyiapkan Tersedianya a. Berorientasi Pelayanan Terlaksananya kegiatan Terlaksananya
Leaflet alat dan alat dan Saat akan menyiapkan materi pembuatan leaflet kegiatan pembuatan
bahan materi bahan materi leaflet sesuai kebutuhan ibu merupakan perwujudan leaflet merupakan
pasca Sectio Caesarea. dari misi ke-2 yaitu: menguatkan nilai
b. Akuntabel “ Senantiasa meningkatkan Berdedikasi dalam
Saya akan menyiapkan alat dan kualitas pelayanan kepada organisasi.
bahan materi dengan cermat. pasien melalui peningkatan
41
c. Kompeten dan pengembangan
Saya akan menyiapkan materi kualitas dan kuantitas
leaflet sesuai bidang keahlian. sumber daya manusia dan
d. Harmonis sarana/ prasarana yang
Saya akan menyiapkan materi berkesinambungan”
leaflet dengan menyelaraskan
beberapa sumber.
e. Loyal
Saya akan berdedikasi
menyusun materi leaflet untuk
kepentingan kesehatan ibu dan
anak
f. Adaptif
Saya akan menyusun materi
secara menarik dan berinovasi
g. Kolaboratif
Saya akan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada
yang menunjang penyusunan
materi leaflet
Mendesain Desain a. Berorientasi Pelayanan
leaflet leaflet selesai Saya akan mendesain leaflet
dengan gambar yang sopan
b. Akuntabel
Saya akan bertanggung jawab
dengan desain leaflet yang saya
buat
c. Kompeten
Desain leaflet yang akan saya buat
bertujuan untuk membantu orang
lain belajar
d. Harmonis
42
Saat mendesain leaflet saya akan
menyelaraskan berbagai sumber
yang berbeda
e. Loyal
Saya akan mendesain leaflet
dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
sebagai bentuk nasionalisme
f. Adaptif
Saya akan mendesain leaflet yang
berinovasi
g. Kolaboratif
Dalam mendesain leaflet saya
akan terbuka dalam bekerja
sama untuk membentuk desain
leaflet yang lebih baik.
Melaksanakan Dokumentasi a. Berorientasi Pelayanan
konsultasi foto, catatan Dalam berkonsultasi dengan
kepada arahan dan mentor saya akan menerima
mentor terkait masukan dari masukan dan saran guna
desain leaflet mentor perbaikan desain leaflet yang saya
buat.
b. Akuntabel
Dalam berkonsultasi dengan
mentor saya akan menyampaikan
desain leaflet secara transparan.
c. Kompeten
Saat konsultasi dengan mentor
saya akan terus belajar dengan
saran dan masukan yang diberikan
43
d. Harmonis
Saya akan menghargai pendapat
mentor terkait desain leaflet yang
saya buat
e. Loyal
Dalam konsultasi kepada mentor
saya akan berkomitmen untuk
membuat desain leaflet terbaik.
f. Adaptif
Saya akan bersikap proaktif saat
berkonsultasi dengan mentor
g. Kolaboratif
Saya akan bersikap terbuka untuk
masukan dan saran yang akan
menjadi nilai tambah bagi desain
leaflet yang saya buat.
Mencetak Leaflet selesai a. Berorientasi Pelayanan
leaflet dicetak Saya akan mencetak leaflet
Hasil : leaflet dengan menggunakan alat dan
tersedia bahan yang berkualitas.
b. Akuntabel
Saya akan mencetak leaflet secara
cermat sehingga hasilnya baik.
c. Kompeten
Saya akan mencetak leaflet
dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Saya akan mencetak leaflet
sebagai bentuk kepedulian
penambahan sumber informasi
bagi pasien
44
e. Loyal
Saya akan berkomitmen untuk
mencetak leaflet dengan
mengutamakan kepentingan
pasien.
f. Adaptif
Saya akan mencetak leaflet
dengan menggunakan teknologi
informasi yang inovatif.
g. Kolaboratif
Dalam mencetak leaflet saya akan
memanfaatkan sumber daya
yang tersedia untuk hasil
maksimal.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
Smart ASN : Menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan sumber informasi bagi masyarakat
Analisis Dampak Tidak adanya media informasi untuk menyalurkan informasi kepada masyarakat
Prediksi Hambatan Tidak adanya percetakan di wilayah kerja
Alternatif Solusi mencari percetakan diluar wilayah kerja
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat Mencari Hasil gambar a. Berorientasi Pelayanan Terlaksananya kegiatan Terlaksananya
banner referensi Saya akan mencari referensi gambar pembuatan banner kegiatan pembuatan
tentang gambar sesuai dengan kebutuhan merupakan perwujudan banner merupakan
praktik masyarakat. dari misi ke-2 yaitu: menguatkan nilai
menyusui “ Senantiasa Berdedikasi dalam
meningkatkan kualitas organisasi.
45
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
b. Akuntabel pelayanan kepada pasien
Saya mencari referensi gambar dari melalui peningkatan dan
sumber yang dapat dipercaya pengembangan kualitas
c. Kompeten dan kuantitas sumber
Saya mencari referensi gambar yang daya manusia dan
dapat membantu orang lain belajar. sarana/ prasarana yang
d. Harmonis berkesinambungan”
Saya mencari referensi dengan
sumber yang berbeda-beda
e. Loyal
Saya mencari referensi gambar banner
dengan mengutamakan kepentingan
kesehatan ibu dan anak.
f. Adaptif
Saya mencari gambar-gambar dengan
referensi terbaru dan inovatif
g. Kolaboratif
Saya memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada untuk mencari
referensi gambar yang sesuai
46
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
c. Kompeten
Desain banner yang saya buat
bertujuan untuk membantu orang
lain belajar
d. Harmonis
Saat mendesain banner saya
menyelaraskan berbagai sumber yang
berbeda
e. Loyal
Saya mendesain banner dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar sebagai bentuk
nasionalisme
f. Adaptif
Saya akan mendesain banner yang
berinovasi
g. Kolaboratif
Dalam mendesain leaflet saya terbuka
dalam bekerja sama untuk
membentuk desain banner yang lebih
baik.
Melaksanaka Dokumentasi a. Berorientasi Pelayanan
n konsultasi foto, catatan Dalam berkonsultasi dengan mentor
kepada arahan dan saya akan menerima masukan dan
mentor terkait masukan dari saran guna perbaikan desain banner
desain banner mentor yang saya buat.
b. Akuntabel
Dalam berkonsultasi dengan mentor
saya akan menyampaikan desain
banner secara transparan.
47
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
c. Kompeten
Saat konsultasi dengan mentor saya
akan terus belajar dengan saran dan
masukan yang diberikan
d. Harmonis
Saya akan menghargai pendapat
mentor terkait desain banner yang
saya buat
e. Loyal
Dalam konsultasi kepada mentor saya
akan berkomitmen untuk membuat
desain banner terbaik.
f. Adaptif
Saya akan bersikap proaktif saat
berkonsultasi dengan mentor
g. Kolaboratif
Saya akan bersikap terbuka untuk
masukan dan saran yang akan menjadi
nilai tambah bagi desain banner yang
saya buat.
Mencetak Tersedianya a. Berorientasi Pelayanan
dan Banner, foto Saya akan memasang banner di
memasang dokumentasi tempat yang strategis sehingga mudah
saat dibaca.
memasang b. Akuntabel
banner Saya mencetak banner secara cermat
sehingga hasilnya baik.
c. Kompeten
Saya akan mencetak banner dengan
kualitas terbaik
48
No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Visi Misi Organisasi Organisasi
d. Harmonis
Saya akan mencetak dan memasang
banner sebagai bentuk kepedulian
agar setiap pasien dan keluarga lebih
mudah mendapatkan informasi.
e. Loyal
Saya akan berkomitmen untuk
mencetak banner dengan
mengutamakan kepentingan pasien.
f. Adaptif
Saya akan mencetak banner dengan
menggunakan teknologi informasi
yang inovatif.
g. Kolaboratif
Dalam mencetak banner saya akan
memanfaatkan sumber daya yang
tersedia untuk hasil maksimal.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
Smart ASN : Menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan sumber informasi bagi masyarakat
Analisis Dampak Tidak adanya media informasi untuk menyalurkan informasi kepada masyarakat
Prediksi Hambatan Tidak adanya percetakan di wilayah kerja
Alternatif Solusi mencari percetakan diluar wilayah kerja
50
Menyiapkan Kuesioner a. Berorientasi Pelayanan
kuesioner tersedia Menyiapkan kuesioner sesuai
dengan kebutuhan
b. Akuntabel
Saya akan menyusun kuesioner
yang efektif dan efisien dalam
mengukur pengetahuan
c. Kompeten
Saya akan menyusun kuesioner
yang sesuai dengan materi
pemberian KIE
d. Harmonis
Saya menyelaraskan beberapa
pertanyaan berbeda yang mewakili
masing-masing sub materi KIE
e. Loyal
Saya akan menyusun kuesioner
dengan menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
sebagai bentuk nasionalisme.
f. Adaptif
Saya akan menyusun kuesioner
dengan menyesuaikan perubahan
materi yang terkini
g. Kolaboratif
Saya dalam menyusun kuesioner
bersikap terbuka untuk kerjasama
guna perbaikan kuesioner yang
lebih baik
Melaksanakan Dokumentasi a. Berorientasi Pelayanan
konsultasi foto, catatan Dalam berkonsultasi dengan
kepada mentor arahan dan mentor saya akan menerima
51
terkait masukan dari masukan dan saran guna perbaikan
kuesioner mentor kuesioner yang saya buat.
b. Akuntabel
Dalam berkonsultasi dengan
mentor saya akan menyampaikan
rancangan kuesioner dengan
cermat.
c. Kompeten
Saat konsultasi dengan mentor
saya akan terus belajar dengan
saran dan masukan yang diberikan
d. Harmonis
Saya akan menghargai pendapat
mentor terkait kuesioner yang saya
buat
e. Loyal
Dalam konsultasi kepada mentor
saya akan berkomitmen
menghasilkan kuesioner yang
sesuai dengan kebutuhan.
f. Adaptif
Saya akan bersikap proaktif saat
berkonsultasi dengan mentor
g. Kolaboratif
Saya akan bersikap terbuka untuk
masukan dan saran yang akan
menjadi nilai tambah bagi
kuesioner yang saya buat.
Mendata ibu Tersedianya a. Berorientasi Pelayanan
pasca Sectio data ibu pasca Saya akan mendata ibu pasca sectio
Caesarea sectio caesarea caesarea secara responsive
52
b. Akuntabel
Sebagai penulis dalam
pengambilan data saya lakukan
dengan jujur
c. Kompeten
Saya akan mengumpulkan data ibu
pasca sectio caesarea dengan
sebaik mungkin.
d. Harmonis
Saya melakukan pendataan tanpa
membeda-bedakan pasien menurut
latar belakangnya
e. Loyal
Saya tidak akan mempublikasikan
data-data pasien yang bersifat
rahasia
f. Adaptif
Saya mendata ibu pasca Sectio
caesarea menyesuaikan dengan
kondisi pasien terkini di ruangan
kebidanan.
g. Kolaboratif
Saat melakukan pendataan saya
terbuka untuk bekerjasama
dengan rekan sejawat.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Persiapan kegiatan membantu mencapai terlaksananya kegiatan secara efektif dan efisien
Smart ASN : Melakukan persiapan kegiatan dibutuhkan untuk mencapai profesionalisme dalam memberikan pelayanan
Analisis Dampak Pencapaian tujuan pemberian KIE tidak maksimal karena tidak adanya perencanaan
Prediksi Hambatan Kepala Ruangan sedang sibuk
Alternatif Solusi Koordinasi via mobile
53
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Organisasi
Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Melakukan Melakukan Hasil a. Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Terlaksananya
Pemberian KIE pre-test pengetahuan Dalam melakukan pretest kepada mendukung kegiatan pemberian
awal yang di pasien saya akan bersikap ramah terwujudnya misi KIE merupakan
buktikan b. Akuntabel rumah sakit ke-1 menguatkan nilai
dengan Saya akan melakukan pretest yaitu PROFESIONAL
adanya secara transparan “Meningkatkan dan TULUS dalam
daftar nilai c. Kompeten pelayanan organisasi.
Saya akan melaksanakan pretest
kesehatan yang
sebaik mungkin
professional,
d. Harmonis
Saya akan melaksanakan pretest berkualitas,
tanpa membeda-bedakan pasien bermutu dan
berdasarkan latar belakangnya berorientasi pada
e. Loyal keselamatan
Saya tidak akan pasien”
mempublikasikan data
responden terkait data yang
bersifat rahasia
f. Adaptif
Saya akan melakukan pretest
menyesuaikan dengan kondisi
pasien
g. Kolaboratif
Saya akan bersinergis dengan
rekan sejawat dalam melakukan
pretest
54
Melakukan Pemberian a. Berorientasi Pelayanan
Pemberian KIE KIE Pemberian KIE akan saya
terlaksana laksanakan berdasarkan
yang kebutuhan pasien
dibuktikannya b. Akuntabel
dengan Saya akan berintegritas dalam
dokumentasi memberikan KIE yang benar
dan daftar kepada pasien
hadir c. Kompeten
Saya akan memberikan KIE
sesuai dengan bidang keahlian
saya.
d. Harmonis
Dalam memberikan KIE saya
tidak bersikap menghakimi dan
tidak membedakan pasien terkait
latar belakangnya/
e. Loyal
Saat memberikan KIE saya ber
kontribusi untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak
f. Adaptif
Saya akan memberikan KIE
dengan menggunakan sumber
informasi yang inovatif.
g. Kolaboratif
Saat memberikan KIE saya akan
bersinergi dengan rekan sejawat.
Melakukan Evaluasi akhir a. Berorientasi Pelayanan
post-test pengetahuan Saya akan melakukan posttest
dengan ramah .
55
yang b. Akuntabel
dibuktikan Saya akan melakukan posttest
dengan hasil secara transparan
post-test c. Kompeten
Saya akan melaksanakan posttest
sebaik mungkin (kinerja terbaik)
d. Harmonis
Saya akan melaksanakan posttest
tanpa membeda-bedakan pasien
berdasarkan latar belakangnya
e. Loyal
Saya tidak akan
mempublikasikan data
responden terkait data yang
bersifat rahasia.
f. Adaptif
Saat melakukan posttest saya
akan bersikap proaktif terhadap
pasien
g. Kolaboratif
Saat melakukan posttest saya
akan bersinergi dengan rekan
sejawat.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
a. Manajemen ASN : Penyampaian KIE penuh dengan keterbukaan, nondiskriminatif kepada pasien
b. Smart ASN : Pemberian KIE dilakukan menggunakan media informasi yang telah disusun dengan memanfaatkan literasi digital.
Analisis Dampak: Ibu pasca Sectio Caesarea tidak akan memahami tentang praktik menyusui
Prediksi Hambatan: Ibu pasca Sectio Caesarea kurang focus karena masih mengalami nyeri bekas operasi
Alternatif Solusi : Memberikan KIE setelah pasien diberikan obat anti nyeri
56
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Penguatan Nilai
Pelatihan terhadap Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
6 Evaluasi dan Menganilisis Tersedianya a. Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini Terlaksananya
pelaporan hasil pre-test analisis Saya akan menganalisis hasil mendukung kegiatan evaluasi
dan post-test hasil pre-test kegiatan untuk perbaikan terwujudnya misi dan pelaporan
dan post-test pelayanan rumah sakit ke-2 merupakan
b. Akuntabel yaitu menguatkan nilai
Saya menganalisis hasil pretest “Menyelenggarakan PROFESIONAL
dan posttest secara transparan pendidikan, dalam organisasi.
c. Kompeten
pelatihan dan
Saya akan menganalisis hasil
penelitian kesehatan
kegiatan dengan menampilkan
kinerja terbaik. yang bermutu dan
d. Harmonis beretika untuk
Saya akan menghargai hasil menunjang
evaluasi kegiatan yang telah pelayanan.
dievaluasi
e. Loyal
Saya menjaga kerahasiaan hasil
analisis dengan menggunakan
inisial nama pasien.
f. Adaptif
Dalam mengevaluasi hasil
kegiatan saya akan bersikap
antusias.
g. Kolaboratif
Saya akan terbuka terkait adanya
saran dan masukan untuk
mencapai nilai tambah
57
Menyusun Tersedianya a. Berorientasi Pelayanan
laporan hasil laporan hasil Laporan hasil kegiatan akan
kegiatan kegiatan sangat efektif dalam mengukur
kegiatan untuk perbaikan
berkelanjutan
b. Akuntabel
Saya akan Menyusun laporan
secara sistematis, jelas dan jujur
(Integritas)
c. Kompeten
Saya akan menyusun laporan
hasil kegiatan dengan kinerja
terbaik.
d. Harmonis
Saya akan menyelaraskan
beberapa data menjadi satu
kesatuan laporan yang utuh.
e. Loyal
Penggunaan bahasa yang baik dan
benar sesuai dengan keadaan/hasil
sebenarnya sebagai wujud
nasionalisme
f. Adaptif
Saya akan menyesuaikan format
laporan aktualisasi dengan
panduan sistematika penulisan
yang terbaru
g. Kolaboratif
Saya akan bersikap terbuka untuk
bekerja sama dalam
menghasikkan laporan yang
bernilai tambah.
58
Melaporkan Pimpinan a. Berorientasi Pelayanan
kepada telah Saya akan menyampaikan hasil
pimpinan mengetahui aktualisasi dengan dengan ramah
hasil kegiatan dan sopan
aktualisasi, b. Akuntabel
dokumentasi Saya melaporkan hasil kegiatan
foto dengan jujur dan transparan
sesuai dengan hasil yang
sesungguhnya
c. Kompeten
Saya akan melaporkan hasil
aktualisasi dengan menampilkan
kinerja terbaik.
d. Harmonis
Saya akan melaporkan hasil
kegiatan aktualisasi untuk
menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif
e. Loyal
Saya akan berdedikasi untuk
melaporkan hasil kegiatan
aktualisasi kepada pimpinan
f. Adaptif
Saya akan bersikap proaktif dalam
melaporkan hasil kegiatan
aktualisasi.
g. Kolaboratif
Saya akan terbuka untuk
menerima masukan terkait laporan
hasil kegiatan aktualisasi.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
Manajemen ASN : Menganalisis hasil pretest dan posttest dengan profesional.
59
Smart ASN : Menggunakan software yang mempermudah analisis dan evaluasi kegiatan
Analisis Dampak Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka keberhasilan kegiatan aktualisasi tidak dapat diukur
Prediksi Hambatan : Hasil analisis yang tidak sinkron
Alternatif Solusi : Menganalisis hasil kegiatan dengan teliti dan cermat
60
3.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Nama Peserta : Yunita Andriani, S.S.T
Unit Kerja : BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
Waktu Pelaksaan : 16 Mei 2022 s/d 18 Juni 2022
62
Melakukan
konsultasi
terkait
kuesioner
Mendata ibu
pasca Sectio
Caesarea
6 Melakukan
pre-test
Melakukan Melakukan
Pemberian Pemberian
KIE KIE
Melakukan
post-test
6. Menganilisis
hasil pre-tes
dan post-test
Menyusun
Evaluasi dan laporan hasil
pelaporan kegiatan
Melaporkan
hasil kegiatan
kepada
pimpinan
Keterangan : Libur
: Pelaksanaan Kegiatan
63
Tabel 10 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
64
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
66
Gambar 4 Bahan Konsultasi
67
Tahap Kegiatan : 2. Meminta jadwal pertemuan dengan pimpinan
Tanggal Pelaksanaan : 18 Mei 2022
Output : Tersedianya jadwal konsultasi dengan pimpinan
Dokumentasi (Proses dan Output)
68
Tahap Kegiatan : 3. Melaksanakan Konsultasi kepada pimpinan
Tanggal Pelaksanaan : 18 Mei 2022
Output : Dokumentasi foto
Dokumentasi (Proses dan Output)
69
Saya bersikap terbuka untuk masukan dan saran
yang akan mendukung keberhasilan kegiatan
aktualisasi.
70
Keterkaitan dengan nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
nilai dasar Dalam berkonsultasi dengan mentor saya
menerima masukan dan saran guna perbaikan
rencana kegiatan aktualisasi
b. Akuntabel
Dalam berkonsultasi dengan mentor saya
menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
secara transparan.
c. Kompeten
Saat konsultasi dengan mentor saya terus belajar
dengan saran dan masukan yang diberikan
d. Harmonis
Saya menghargai pendapat mentor terkait
kegiatan aktualisasi yang saya sampaikan
e. Loyal
Dalam konsultasi kepada mentor menyampaikan
kontribusi yang akan saya berikan bagi
organisasi terkait kegiatan aktualisasi
f. Adaptif
Saya bersikap proaktif saat berkonsultasi dengan
mentor
g. Kolaboratif
Saya bersikap terbuka untuk masukan dan saran
yang akan mendukung keberhasilan kegiatan
aktualisasi.
71
Gambar 10 Catatan Arahan dari Pimpinan
73
Gambar 13 Sumber materi leaflet berupa jurnal terkait
74
Tahap Kegiatan : 2. Mendesain Leaflet
Tanggal Pelaksanaan : 24 Mei 2022
Output : Desain leaflet tersedia
Dokumentasi (Proses dan Output)
75
Keterkaitan dengan nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
nilai dasar Saya mendesain leaflet dengan gambar yang
sopan
b. Akuntabel
Saya bertanggung jawab dengan desain leaflet
yang saya buat
c. Kompeten
Desain leaflet yang saya buat bertujuan untuk
membantu orang lain belajar
d. Harmonis
Saat mendesain leaflet saya menyelaraskan
berbagai sumber yang berbeda
e. Loyal
Saya mendesain leaflet dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai
bentuk nasionalisme
f. Adaptif
Saya mendesain leaflet yang berinovasi
g. Kolaboratif
Dalam mendesain leaflet saya terbuka dalam
bekerja sama untuk membentuk desain leaflet
yang lebih baik.
76
Gambar 17 Catatan Bimbingan oleh Mentor
78
d. Harmonis
Saya mencetak leaflet sebagai bentuk kepedulian
penambahan sumber informasi bagi pasien
e. Loyal
Saya berkomitmen untuk mencetak leaflet
dengan mengutamakan kepentingan pasien.
f. Adaptif
Saya mencetak leaflet dengan menggunakan
teknologi informasi yang inovatif.
g. Kolaboratif
Dalam mencetak leaflet saya memanfaatkan
sumber daya yang tersedia untuk hasil
maksimal.
79
Gambar 21 Referensi gambar
80
Tahap Kegiatan : 2. Mendesain banner
Tanggal Pelaksanaan : 24 Mei 2022
Output : Tersedianya desain banner
Dokumentasi (Proses dan Output)
81
Keterkaitan dengan nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
nilai dasar Saya mendesain banner dengan gambar yang
sopan
b. Akuntabel
Saya bertanggung jawab dengan desain banner
yang saya buat
c. Kompeten
Desain banner yang saya buat bertujuan untuk
membantu orang lain belajar
d. Harmonis
Saat mendesain banner saya menyelaraskan
berbagai sumber yang berbeda
e. Loyal
Saya mendesain banner dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai
bentuk nasionalisme
f. Adaptif
Saya akan mendesain banner yang berinovasi
g. Kolaboratif
Dalam mendesain leaflet saya terbuka dalam
bekerja sama untuk membentuk desain banner
yang lebih baik.
82
Gambar 25 Catatan Bimbingan oleh mentor
83
Tahap Kegiatan : 4. Mencetak dan memasang
Tanggal Pelaksanaan : 27 Mei & 30 Mei 2022
Output : Tersedianya Banner, foto dokumentasi saat
memasang banner
Dokumentasi (Proses dan Output)
84
Keterkaitan dengan nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
nilai dasar Saya memasang banner di tempat yang strategis
sehingga mudah dibaca.
b. Akuntabel
Saya mencetak banner secara cermat sehingga
hasilnya baik.
c. Kompeten
Saya mencetak banner dengan kualitas terbaik
d. Harmonis
Saya mencetak dan memasang banner sebagai
bentuk kepedulian agar setiap pasien dan
keluarga lebih mudah mendapatkan informasi.
e. Loyal
Saya berkomitmen untuk mencetak banner
dengan mengutamakan kepentingan pasien.
f. Adaptif
Saya mencetak banner dengan menggunakan
teknologi informasi yang inovatif.
g. Kolaboratif
Dalam mencetak banner saya memanfaatkan
sumber daya yang tersedia untuk hasil maksimal
85
Keterkaitan dengan nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
nilai dasar dalam berkoordinasi dengan kepala ruangan
kebidanan saya mengedepankan responsivitas
serta bersikap ramah dan sopan.
b. Akuntabel
Dalam berkoordinasi dengan kepala ruangan saya
menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
secara transparan.
c. Kompeten
Saat berkoordinasi dengan kepala ruangan saya
terus belajar dengan saran dan masukan yang
diberikan
d. Harmonis
Saya menghargai pendapat kepala ruangan
terkait kegiatan aktualisasi yang saya sampaikan
e. Loyal
Dalam berkoordinasi dengan kepala ruangan saya
menyampaikan kontribusi yang saya berikan
bagi ruangan perawatan kebidanan
f. Adaptif
Saya bersikap proaktif saat berkoordinasi dengan
kepala ruangan
g. Kolaboratif
Saya terbuka untuk masukan dan saran yang
mendukung keberhasilan kegiatan aktualisasi.
86
Gambar 30 Kuesioner
87
Gambar 31 Konsultasi kepada mentor terkait kuesioner
88
b. Akuntabel
Dalam berkonsultasi dengan mentor saya
menyampaikan rancangan kuesioner dengan
cermat.
c. Kompeten
Saat konsultasi dengan mentor saya terus belajar
dengan saran dan masukan yang diberikan
d. Harmonis
Saya menghargai pendapat mentor terkait
kuesioner yang saya buat
e. Loyal
Dalam konsultasi kepada mentor saya
berkomitmen menghasilkan kuesioner yang
sesuai dengan kebutuhan.
f. Adaptif
Saya bersikap proaktif saat berkonsultasi dengan
mentor
g. Kolaboratif
Saya bersikap terbuka untuk masukan dan saran
yang menjadi nilai tambah bagi kuesioner yang
saya buat.
89
Gambar 34 Data Ibu pasca Sectio Caesarea
90
4.2.5 Kegiatan 5 : Melakukan Pemberian KIE
91
f. Adaptif
Saya melakukan pretest menyesuaikan dengan
kondisi pasien
g. Kolaboratif
Saya bersinergis dengan rekan sejawat dalam
melakukan pretest
92
Keterkaitan dengan nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
nilai dasar Pemberian KIE saya laksanakan berdasarkan
kebutuhan pasien
b. Akuntabel
Saya berintegritas dalam memberikan KIE yang
benar kepada pasien
c. Kompeten
Saya memberikan KIE sesuai dengan bidang
keahlian saya.
d. Harmonis
Dalam memberikan KIE saya tidak bersikap
menghakimi dan tidak membedakan pasien
terkait latar belakangnya/
e. Loyal
Saat memberikan KIE saya ber kontribusi untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anak
f. Adaptif
Saya memberikan KIE dengan menggunakan
sumber informasi yang inovatif.
g. Kolaboratif
Saat memberikan KIE saya bersinergi dengan
rekan sejawat.
93
Gambar 40 Daftar Nilai Pretest dan Posttest
94
4.2.6 Kegiatan 6 : Evaluasi dan pelaporan
96
Gambar 44 Laporan Hasil Kegiatan
97
Tahap Kegiatan : 3. Melaporkan kepada pimpinan
Tanggal Pelaksanaan : 17 Juni 2022
Output : Pimpinan telah mengetahui hasil kegiatan
aktualisasi, dokumentasi foto
Dokumentasi (Proses dan Output)
98
Keterkaitan dengan nilai- : a. Berorientasi Pelayanan
nilai dasar Saya menyampaikan hasil aktualisasi dengan
dengan ramah dan sopan
b. Akuntabel
Saya melaporkan hasil kegiatan dengan jujur dan
transparan sesuai dengan hasil yang
sesungguhnya
c. Kompeten
Saya melaporkan hasil aktualisasi dengan
menampilkan kinerja terbaik.
d. Harmonis
Saya melaporkan hasil kegiatan aktualisasi untuk
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
e. Loyal
Saya berdedikasi untuk melaporkan hasil
kegiatan aktualisasi kepada pimpinan
f. Adaptif
Saya bersikap proaktif dalam melaporkan hasil
kegiatan aktualisasi.
g. Kolaboratif
Saya terbuka untuk menerima masukan terkait
laporan hasil kegiatan aktualisasi.
99
4.3.Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4 Ke 5 Ke 6 Aktualisasi
per MP
Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 Berorientasi Pelayanan 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 23 23
2 Akuntabel 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 23 23
3 Kompeten 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 23 23
4 Harmonis 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 23 23
5 Loyal 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 23 23
6 Adaptif 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 23 23
7 Kolaboratif 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 23 23
Jumlah Aktualisasi per 35 35 28 28 28 28 28 28 21 21 21 21
Kegiatan
100
4.5. Manfaat Terlesesaikannya Core Issue
Adapun manfaat terselesaikannya core issue melalui kegiatan aktualisasi yang telah dijalankan adalah sebagai berikut :
4.5.1 Individu Peserta
1 Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai BerAKHLAK serta nilai-nilai
manajemen ASN dan Smart ASN dalam menjalankan tugas di rumah sakit.
2 Mengasah kreatifitas dan kemampuan bidan dalam menerapkan Pemberian KIE dengan media leaflet dan banner
3 Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional.
4.5.2 Instansi
Manfaat bagi BLUD Rumah Sakit Konawe Utara adalah tercapainya visi dan misi rumah sakit serta mengimplementasikan nilai-
nilai di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
4.5.3 Stakeholders
Manfaat Terselesaikannya core issue bagi stakeholder adalah data yang didapatkan dari aktualisasi ini dapat dijadikan rujukan
dalam pengambilan kebijakan selanjutnya terutama yang berkaitan dengan promosi kesehatan ASI Esklusif.
101
4.6. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
102
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Aktualisasi/Habituasi Mata Pelatihan
Seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam aktualisasi ini dilakukan
dengan menghabituasi nilai-nilai Ber-AKHLAK. Kegiatan aktualisasi berupa
pemberian KIE tentang praktik menyusui pada ibu pasca section caesarea dengan
menggunakan leaflet dan banner telah berhasil meningkatkan pengetahuan ibu pasca
sectio caesarea.
2. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Gagasan kreatif yang telah dilaksanakan terkait penyelesaian isu rendahnya
pengetahuan ibu pasca section caesarea tentang praktik menyusui, dengan merujuk pada
penyebabnya adalah “Peningkatan pengetahuan ibu pasca sectio caesarea dengan
dengan menggunakan leaflet dan banner”.
3. Capaian Hasil Penyelesaian Core Isu
Setelah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi berupa “Peningkatan pengetahuan
ibu pasca sectio caesarea dengan dengan menggunakan leaflet dan banner” terjadi
peningkatan pengetahuan ibu pasca section caesarea tentang praktik menyusui menjadi
sangat baik. Selain itu, setelah pelaksanaan aktualisasi ini, telah tersedia sumber
informasi tentang praktik menyusui di ruang perawatan kebidanan BLUD Rumah Sakit
Konawe Utara berupa leaflet dan banner
5.2. Saran/Rekomendasi
1. Untuk Penyelenggara Pelatihan
Penulis menyarankan agar kegiatan aktualisasi ini terus berlanjut dan dapat terus
memberikan manfaat.
2. Untuk BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
Penulis menyarankan agar BLUD Rumah Sakit Konawe Utara untuk terus
mendukung dan mengembangkan kegiatan aktualisasi ini dalam bentuk tindak lanjut
sehingga terjadi kesinambungan dalam hal peningkatan pengetahuan ibu tentang praktik
menyusui. Besar harapan penulis agar pemberian KIE dengan menggunakan leaflet dan
banner dapat berkembang ke isu-isu lainnya di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara,
sehingga kedepannya BLUD Rumah Sakit Konawe Utara memiliki sumber informasi
yang kaya.
103
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 202 Tahun 2016 Tentang Izin Operasional BLUD
Rumah Sakit Kabupaten Konawe Utara
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan : Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 36 Tahun
2019 tentang Jabatan Fungsional Bidan
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Esklusif.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Kebidanan.
Wulandari, Dwi Retno.2014. Rendahnya Praktik Menyusui pada Ibu Post Sectio Caesarea dan
Dukungan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit. Surabaya: Kesmas, Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional Vol. 8, No. 8.
104
LAMPIRAN
105
Lampiran Bukti-Bukti
Dokumen
106
Lampiran 1 Lembar Komitmen Tidak Lanjut Aktualisasi dan Habituasi
107
BIMBINGAN COACH
NO TANGGAL/ CATATAN OUTPUT MEDIA KOMUNIKASI PARAF
WAKTU BIMBINGAN COACH
1. 13 Mei 2022 Sistematika Laporan
penulisan sesuai
laporan sitematika
Aktualisasi yang ada
108
2. 8 Juni 2022 Mendapat Laporan
contoh tata hasil sesuai
cara penulisan dengan
Hasil contoh yang
Aktualisasi diberikan
109
3. 19 Juni 2022 Buat video dan Video
powerpoint kegiatan
untuk aktualisasi
presentasi dan
powerpoint
Peserta Coach
110
Lampiran 2 Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
111
112
Lampiran 3 Catatan Bimbingan Oleh Mentor
113
114
115
Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi kepada atasan terkait
rencana aktualisasi
116
Lampiran 4 Catatan Arahan dari Pimpinan
117
Lampiran 5 Surat Pernyataan pimpinan Terhadap Pelaksanaan Aktualisasi
118
119
Lampiran 6 Surat Pernyataan Dukungan Atasan Langsung
120
Kegiatan 2 : Membuat Leaflet
121
Lampiran 7 Desain Leaflet
122
123
Kegiatan 3 : Membuat Banner
124
Lampiran 8 Desain Banner
125
Lampiran 9 Bukti Pembayaran Cetak Banner
126
Kegiatan 4 : Melakukan persiapan Pemberian KIE
127
Lampiran 10 Kuesioner Pengetahuan tentang Praktik Menyusui pada Ibu Pasca Sectio
Caesarea
128
Lampiran 11 Data Ibu Pasca Sectio Caesarea
129
Kegiatan 5 : Melakukan Pemberian KIE
130
Lampiran 12 Daftar Hadir Pemberian KIE
131
Kegiatan 6 : Evaluasi dan pelaporan
132
Lampiran 13 Laporan Hasil Kegiatan
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE UTARA
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT KONAWE UTARA
Jl. Poros Kendari-Asera, Desa Lahimbua, Kec. Andowia, 93353
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Indonesia salah satunya meliputi pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak. Ujung tombak pelayananan kesehatan ibu dan anak di wilayah
Indonesia adalah bidan. Bidan merupakan profesi PNS pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan tugas dan kewenangannya
berdasarkan peraturan yang berlaku (Permenpan Nomor 3 tahun 2019). Menurut Undang –
Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 1 bahwa kebidanan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan
kepada perampuan selama massa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan,
masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita dan anak prasekolah, termasuk kesehatan.
Salah satu asuhan kebidanan yang dilakukan bidan di rumah sakit adalah asuhan post natal
care atau asuhan kebidanan masa nifas. Praktik menyusui merupakan bagian dari masa nifas
yang penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Berdasarkan PP No 33 Tahun 2012, Setiap
ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif kepada Bayi yang dilahirkannya. Hal itu
disebabkan karena Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik dan tidak tergantikan oleh
apapun untuk tumbuh kembang bayi, menunjang kesehatan bayi secara optimal, serta
mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya.
Mengingat pentingnya pemberian ASI kepada bayi baru lahir, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia mencanangkan target pemberian ASI eksklusif Indonesia sebesar 80%.
Sementara itu, angka cakupan Bayi yang mendapatkan ASI esklusif nasional hanya mencapai
71,5% pada tahun 2021. Angka Cakupan di Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2021 adalah
62,5%. dan angka cakupan ASI Esklusif di Kabupaten Konut 52,7%. Angka tersebut masih
belum mencapai target nasional dan bahkan masih di bawah angka cakupan nasional.
133
Kewajiban memberikan ASI Esklusif tidak hanya berlaku bagi ibu yang melahirkan secara
pervaginam namun juga ibu yang melahirkan dengan sectio caesarea. Prevalensi sectio caesarea
yang terus meningkat dari tahun ke tahun perlu diwaspadai karena bayi yang lahir melalui sectio
caesarea mempunyai risiko lebih tinggi untuk tidak disusui oleh ibunya dibandingkan persalinan
pervaginam. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal misalnya, kondisi post sectio caesarea
membuat ibu merasa nyeri dan menjadi sulit untuk menyusui bayinya, keterlambatan untuk
melakukan praktik menyusui dapat menurunkan sekresi prolactin. Oleh karena itu, praktik
menyusui pada awal masa nifas sangat menentukan keberhasilan dan keberlanjutan pemberian
ASI esklusif pada bayi baru lahir.
Sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Kabupaten konawe utara, BLUD Rumah Sakit
Konawe Utara menerima pasien kebidanan yang membutuhkan tindakan sectio caesarea. Ibu
yang bersalin dengan sectio caesarea selanjutnya mendapatkan perawatan nifas di ruang
perawatan kebidanan. Selama dirawat, seluruh ibu pasca sectio caesarea seharusnya menyusui
bayinya sejak hari pertama pasca sectio caesarea. Namun, berdasarkan data yang didapatkan
dari rekapan register pasien pada bulan Januari 5 dari 13 (38,4%) ibu pasca sectio caesarea,
bulan Februari 2022 sebanyak 5 orang dari 14 (35,7%) ibu pasca sectio caesarea serta pada
bulan Maret 2022 sebanyak 6 orang dari 13 (46,1%) ibu pasca sectio caesarea memberikan susu
formula ke bayinya dan tidak melakukan praktik menyusui. Berdasarkan isu tersebut, selaku
bidan yang bekerja di BLUD Rumah Sakit Konawe Utara saya merasa penting untuk
mengadakan kegiatan yang dapat menambah sumber-sumber informasi terkait praktik
menyusui khususnya pada ibu pasca sectio caesarea.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan ibu pasca section caesarea tentang praktik menyusui
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan sumber informasi tentang praktik menyusui bagi ibu pasca section caesarea
b. Meningkatkan praktik menyusui pada ibu pasca section caesarea.
C. Manfaat
Adapun manfaat dalam kegiatan ini adalah:
1. Mendukung tercapainya visi dan misi BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
2. Sebagai tindakan promotif yang mendukung pemberian praktik menyusui dan pemberian
ASI Esklusif
II. METODE KEGIATAN
A. Pelaksana Kegiatan
134
Petugas yang melaksanakan ini adalah Yunita Andriani,S.S.T selaku bidan yang bertugas di
Ruang Perawatan Kebidanan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara.
B. Proses Pelaksanaan
Adapun proses pelaksanaan kegiatan yaitu:
1. Melakukan konsultasi kepada pimpinan
2. Membuat leaflet
3. Membuat banner
4. Mempersiapkan kegiatan pemberian KIE
5. Melakukan pemberian KIE
6. Melakukan evaluasi kegiatan
C. Peserta Kegiatan
Peserta dalam kegiatan ini adalah ibu pasca section caesarea yang di rawat di ruang perawatan
Kebidanan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara pada tanggal 31 Mei – 10 Juni 2022.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan ini dilakukan sejak tanggal 31 Mei -10 Juni 2022 di Ruang perawatan Kebidanan
BLUD Rumah Sakit Konawe Utara
E. Hasil Kegiatan
Evaluasi hasil kuesioner pre-test dan post-test setelah kegiatan pemberian KIE kepada Ibu
pasca Sectio Caesarea
Tabel 3.1 Evaluasi Kuesioner pre-test dan post-test
No Inisial Responden Nilai Pretest Nilai Posttest % Kenaikan
1 Ny MJ 58,3 91,6 33,3
2 Ny NWS 50 100 50
3 NY N 50 91,6 41,6
4 NY K 58,3 100 41,7
5 NY L 66,6 100 33,3
Rata-rata 56,4 96,6 40,2
135
Grafik Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest
Pengetahuan Ibu Pasca SC Tentang Praktik
Menyusui
120
100
100 100 100 96.6
80 91.6 91.6
60 66.6
58.3 58.3 56.4
40 50 50
20
0
Ny MJ Ny NWS Ny N Ny K Ny L Rata-Rata
Pretest Posttest
IV. PENUTUP
Hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi pelatihan dasar CPNS tahun 2022, sebagai upaya
peningkatan pengetahuan ibu pasca Sectio Caesarea tentang praktik menyusui di ruang
perawatan kebidanan BLUD Rumah Sakit Konawe Utara, diperolah bahwa masih
diperlukannya peningkatan sumber informasi mengenai kesehatan reproduksi. Hal ini
berdasarkan dari hasil kuesioner awal sebelum diadakannya pemberian KIE tingkat
pengetahuan rata-rata 56.4 dan setelah dilakukan pemberian KIE naik menjadi rata-rata 96,6.
Hal tersebut menunjukkan kenaikkan pengetahuan ibu pasca Sectio Caesarea sebesar 40, 2 %.
Kegiatan ini merupakan pelayanan kesehatan dalam bidang promosi kesehatan yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan ibu pasca section caesarea tentang praktik menyusui yang
diharapkan dapat mengubah cara pandang dan prilaku kesehatan khususnya tentang praktik
menyusui dan pemberian ASI Esklusif. Demikian laporan hasil kegiatan ini dibuat dengan
sesungguhnya, semoga dapat digunakan sebagai mestinya dan memberi masukkan positif dalam
perbaikan pelayanan kesehatan.
136
Lampiran 14 Surat Pernyataan Mentor
137
Lampiran Bukti-Bukti Foto
138
Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi kepada atasan terkait rencana aktualisasi
Tahap 1 :Menyiapkan bahan konsultasi
139
Tahap Kegiatan : 3. Melaksanakan Konsultasi kepada pimpinan
140
Tahap Kegiatan : 5. Meminta persetujuan dan dukungan
141
Tahap Kegiatan : 2. Mendesain Leaflet
142
Tahap Kegiatan : 4. Mencetak Leaflet
143
Hasil Referensi Gambar
144
Tahap Kegiatan : 3. Melaksanakan kosultasi kepada mentor terkait desain banner
145
Memasang banner
146
Tahap Kegiatan : 2. Menyiapkan kuesioner
147
Tahap Kegiatan : 4. Mendata ibu pasca Sectio Caesarea
148
Tahap Kegiatan : 2. Melakukan Pemberian KIE
149
Tahap Kegiatan : 3. Melakukan post-test
150
Kegiatan 6 : Evaluasi dan pelaporan
151
Tahap Kegiatan : 3. Melaporkan kepada pimpinan
152