“ E- COMMERCE “
DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK 7 :
1. ASIA AFRIKA
2. DEKKO J
3. DULHANI
4. ELISMA
5. ETA
6. MEILIA
7. MORY M
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah berjudul “E-Commerce”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak sekali mendapat
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan kali ini, penulis
menghaturkan terima kasih yang tulus kepada Dosen Pengampu, teman-teman dan
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karenanya penulis memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan. Tak lupa, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan dan wawasan, baik penulis pada khususnya, serta bagi
para pembaca sekalian pada umumnya. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian(Definisi) dan Konsep E-Commorce.........................................2
B. Menjelaskan Model bisnis e commerce......................................................3
C. Inprastruktur Teknologi e-commerce……………………………………. 5
D. Mengidentifikasi platform e-commerce dan marketplane………………..9
E. Memahami pemahaman e commerce…………………………………….10
DAFTAR PUSTA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian atau definisi dan konsep e-commerce
2. Untuk mengetahui Model Bisnis e-commerce
3. Untuk memahami Infrastruktur teknologi e commerce
4. Untuk mengidentifikasi platfrom e-commerce dan market place
5. Untuk memahami Pemanfaatan e commerce
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
rumah pembeli. Beberapa cybershop menyediakan fasilitas bagi pembeli untuk mengecek
status barang yang telah dikirim melalui internet.
5. Software untuk Pembuatan E-Commerce
Dalam pembuatan toko online/e-commerce membutuhkan software atau aplikasi tertentu
untuk mengatur inventarisasi barang dan transaksi penjualan.
6. Alternatif Pembayaran untuk E-commerce
Untuk transaksi pembayaran, e-commerce memeiliki banyak alternatif. Caranya dengan
mendaftar sebagai customer pada web tersebut. bagi customer yang memiliki kartu kredit
dapat menggunakan kartu tersebut. Atau bisa juga menggunakan paypal, transfer bangking,
ataupun cash delivery.
7. Keamanan E-commerce
Dalam prakteknya, berbelanja di web memerlukan koneksi ke internet dan browser yang
mendukung transaksi elektronik yang aman, seperti Microsoft Internet Explorer dan Netscape
Navigator. Standar enkripsi yang digunakan dalam e-commerce pada saat ini adalah SET
(Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card,
SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET,
kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa dijaga. SET juga
bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa
disalahgunakan oleh sembarang orang.
4
Oleh karena itu, model bisnis B2B ini cenderung mempunyai siklus penjualan yang lebih
panjang. Selain itu, upaya pemasaran yang diperlukan untuk menarik minat konsumenpun
tentu berbeda dengan model lainnya.
Namun, model bisnis jenis B2B memiliki kelebihan dari tingkat penjualan serta loyalitas
pelanggannya yang tinggi. Perusahaan yang bergerak dengan model bisnis ini biasanya akan
menawarkan produknya dalam bentuk inventarisasi perusahaan, seperti alat pabrik, alat
kantor, dan perlengkapan industri lainnya.
2. Model Bisnis Ecommerce B2C (Business to Consumer)
B2C merupakan model bisnis ecommerce yang paling banyak ditemui di Indonesia.
Mereka akan menjual produknya pada konsumen end user. Mereka yang bergerak dengan
model bisnis ini akan menawarkan produk dan layanan yang sangat beragam. Mulai dari
kebutuhan primer, hingga tersier.
3. Model Bisnis Ecommerce C2C (Consumer to Consumer)
Ciri dari model bisnis C2C adalah jual beli barang antar konsumen. Para pelaku bisnis ini
biasanya akan bergantung pada situs iklan, marketplace dan forum-forum terkenal untuk
memasarkan barangnya. Model bisnis ini banyak memiliki peminat karena siklus bisnisnya
yang cenderung lebih pendek.
Para konsumen ini biasanya sudah tahu apa yang mereka inginkan. Oleh karenanya,
mereka yang memiliki bisnis ini tidak perlu bekerja keras dalam memasarkan produknya.
Namun, model bisnis ini tidak bisa dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan yang utama.
Karena harga jual barangnya akan cenderung turun, dan penjualpun akan lebih kesulitan
dalam mengontrol kualitas produknya.
4. Model Bisnis Ecommerce C2B (Consumer to Business)
C2B merupakan model bisnis yang dilakukan oleh konsumen ke pihak perusahan.
Berbeda dengan C2C yang menawarkan produk dagangan. C2B pada umumnya akan
menawarkan jasanya kepada konsumen. Selain itu, mereka yang berstatus sebagai freelance
pun termasuk dalam kategori bisnis ini.
Mereka yang bergerak dalam bisnis C2B akan memasarkan keahliannya dengan
memanfaatkan website.
Walaupun pelaku dari bisnsi ini adalah seorang konsumen, namun model bisnis ini
memerlukan upaya pemasaran yang sangat tinggi. Kenapa? Karena kompetitornya sangat
banyak sekali, dan perusahaan akan cenderung memilih penyedia jasa yang berkualitas dan
murah.
5
C. Inprastrutur Teknologi E-Commerce
1.Infrastruktur E-Commerce
Infrastruktur jasa bisnis umum terdiri dari keamanan kartu cerdas (otentikasi),
pembayaran elektronik, direktori / katalog.
Infrastruktur distribusi informasi dan pesan meliputi EDI (electronic data interchange), e-
mail, hypertext transfer protocol.
Infrastruktur publikasi jaringan dan kandungan multimedia mencakup HTML, Java, Flash,
WWW, VRML, PHP, ASP dan sebagainya.
Infrastruktur Jaringan terdiri dari telekom, TV kabel, wireless, internet (VAN, WAN, LAN,
Intranet, ekstranet).
2.Membangun Infrastruktur E-Commerce
a. Infrastruktur Teknologi Informasi
yaitu : internet , ekstranet, intranet.
b. Directory service
penyedia pelaku bisnis dan pengguna ( end user ). salah satu jenis adalah DNS ( domain
Name Service )
c. Interface
Suatu sistem koneksi dan interaksi antara hadware,software dan user .
Infrastruktur jasa bisnis umum terdiri dari keamanan kartu cerdas (otentikasi), pembayaran
elektronik, direktori / katalog.
Infrastruktur distribusi informasi dan pesan meliputi EDI (electronic data interchange), e-
mail, hypertext transfer protocol.
Infrastruktur publikasi jaringan dan kandungan multimedia mencakup HTML, Java, Flash,
WWW, VRML, PHP, ASP dan sebagainya.
Infrastruktur Jaringan terdiri dari telekom, TV kabel, wireless, internet (VAN, WAN,
LAN, Intranet, ekstranet).
Ketika perusahaan telah memutuskan untuk mengembangkan sistem e-commerce dalam
perusahaannya untuk mensupport seluruh aktifitasnya ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dengan baik seperti sasaran konsumen yang hendak di bidik; jenis produk atau
service apa saja yang dapat dikembangkan; sales service, seperti fasilitas untuk melakukan
order secara online, pembayaran secara online, mengechek sistem kerjanya dan hal-hal yang
berhubungan dengan garansi dan purna jual; bagaiman produk dan service tersebut
dipromosikan; proses transaksi secara real-time, tentang fee, pengiriman dan pembayaran;
analisa dan data marketing, seperti informasi trend produk atau service, keluhan dan
6
keinginan konsumen dan pengembangan ke depan; dan terakhir branding. Untuk
mempersiapkan hal tersebut diatas, diperlukan langkah awal dalam pengembangan sebuah
sistem e-commerce yang diawali dari pengenalan akan infrastruktur hingga merencanakan
dan mengembangkannya. Artikel ini mencoba memberikan gambaran bagaimana
membangun aplikasi dan infrastruktur e-commerce tersebut.
3. Proses pengembangan e-commerce
Dalam proses pengembangan e-commerce ada lima hal yang perlu diperhatikan yaitu
pembangunan arsitektur e-commerce, pemilihan opsi pengembangan, instalasi,
penyebaran/integrasi dan operasi/pemeliharaan. Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing
langkah dari proses tersebut:
Pembangunan arsitektur e-commerce
Arsitektur e-commerce merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi
e-commerce yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai
sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri
dari enam langkah yaitu:
1.Pendefenisian visi dan tujuan, pendefenisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan
langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
Pendefenisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan
langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan
e-commerce.
2.Pendefenisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang
dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
3.Pendefenisian arsitektur aplikasi, pendefenisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis
aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan baik dalam bidang keamanan, scalability dan
realibility-nya.
4.Pendefenisian arsitektur teknikal, pendefenisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk
menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
5.Pendefenisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang
berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, waktu yang
dipergunakan.
6. Pemilihan opsi pengembangan
7
Pengembangan aplikasi dari e-commerce pada dasarnya mengikuti beberapa pendekatan.
Masing-masing pendekatan tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan yang pada intinya,
pemilihan salah satu dari opsi tersebut akan memberikan efisiensi yang lebih besar
dibandingkan opsi-opsi lainnya. Adapun beberapa pendekatan tersebut dapat dilihat di bawah
ini:
1.Membeli aplikasi,
Membeli sebuah aplikasi yang telah diimplementasikan oleh sebuah application service
provider (ASP) dapat menghemat biaya dan waktu dibanding dengan membangun sendiri.
Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kadangkala aplikasi tersebut tidak
sepenuhnya diperlukan, kadangkala aplikasi tersebut sangat susah untuk dimodifikasikan
sesuai dengan kebutuhan, susah untuk diintegrasikan dengan aplikasi yang telah lebih dulu
digunakan, pelayanan purna jual dari ASP yang buruk dan keterikatan kontrak dengan pihak
ASP untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi tersebut dikemudian hari.
2.Menyewa (lease),
Menyewa aplikasi hampir mirip seperti membeli aplikasi yang diinginkan. Biasanya
menyewa aplikasi dilakukan jika aplikasi tersebut sangat mahal. Kadangkala menyewa
merupakan langkah awal sebelum membeli aplikasi tersebut kemudian dan alasan lain karena
keterbatasan tenaga ahli yang akan mengelola pemanfaatan dan pemeliharaan aplikasi
tersebut.
3.Membangun sendiri (in-house development),
Membangun sendiri aplikasi yang dibutuhkan merupakan salah satu pilihan dari
pengembangan e-commerce. Walaupun biasanya pendekatan ini membutuhkan biaya yang
besar dan menghabisi waktu yang banyak tetapi pilihan ini diharapkan sangat mendekati
sistem yang diinginkan.
4. Bekerjasama dengan pihak ketiga,
Dewasa ini sedang berkembang trend, kerjasama antara perusahaan pengembang
aplikasi e-commerce dengan perusahaan-perusahaan penggunanya. Berbagai jenis kerjasama
dilakukan seperti bekerjasama dengan pengembangan e-marketplace/exchang,
,http://www.yahoo.com telah mengembangkan berbagai aplikasi e-commerce bagi para
perusahaan yang ingin membangun bisnis B2C (business to customer) di internet, sedangkan
untuk B2B (business to business), perusahaan dapat bergabung dalam berbagai pengembang
khusus di bidangnya seperti http://www.paperexchange.com, http://www.e-steel.com;
bekerjasama dengan third-party auction, perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak
pelelangan untuk memasarkan produknya sebagai pihak ketiga; joint venture, beberapa
8
perusahaan yang memiliki produk dan service yang sama melakukan pengembangan e-
commerce secara bersamaan; joint consortia; seperti joint venture tetapi dengan membentuk
sebuah perusahaan baru untuk mengurus pengembangannya; hybrid approach, perusahaan
melakukan kerjasama dengan pihak luar seperti ASP dengan membangun tim yang secara
bertahap mengembangkan sistem yang ada.
Beberapa hal yang patut diperhatikan ketika berhubungan dengan pihak ketiga seperti
ASP, seperti pengindentifikasian aplikasi yang diinginkan, penentuan detail kriteria dari
aplikasi, evaluasi dari berbagai aplikasi yang ada, pemilihan dan negoisasi kontrak. Dalam
negoisasi kontrak ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti isi kontrak, detail
langkah-langkah pekerjaan dan pembayaran hingga hal-hal yang berhubungan dengan
penyelesaian masalah yang timbul. Terakhir yang patut diperhatikan yaitu ketika membuat
service level agremeements (SLA) yang merupakan sebuah perjanjian atau persetujuan
formal tentang aktifitas kerja yang akan dilakukan. Dalam perjanjian ini tertulis tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan kerjasama yang dibangun, kontrol yang jelas dari
pengguna dan framework dari desain support service yang jelas.
Instalasi
Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah dibangun atau
instalasi. Aktifitas instalasi ini dapat dilaksanakan langsung oleh para tenaga ahli yang ada di
perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga outsourcing, pilihan ini sangat berhubungan
erat dengan pemilihan opsi pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam aktifitas instalasi ini yaitu, bagaimana aplikasi tersebut
berhubungan dengan aplikasi yang telah exist.
Penyebaran/Integrasi
Pada tahapan ini aplikasi yang telah dipilih dan diimplementasikan diharapkan dapat
terintegrasi dengan baik dengan segala aplikasi yang telah ada sebelumnya. Berbagai langkah
dijalankan dalam tahapan ini seperti pemberian training dan informasi terhadap para
pengguna, baik yang berhubungan secara langsung atau tidak dengan aplikasi tersebut,
pembuatan kebijakan atau peraturan-peraturan yang mendukung hingga pengintegrasian
system dengan para supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.
Operasi/pemeliharaan
Operasi dan pemeliharaan dari aplikasi yang telah diimplementasikan merupakan langkah
selanjutnya yang harus diperhatikan dengan baik. Perencanaan yang baik sangat diperlukan
agar seluruh pengimplementasian yang telah dilakukan dapat berjalan dengan sempurna.
Selanjutnya, aktifitas pemeliharaan dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan selanjutnya
9
untuk penyempurnaan aplikasi yang telah diimplementasikan sesuai dengan maksud dan
tujuan aplikasi tersebut dibangun.
1. Membantu Perencanaan
Tidak ada alasan lagi bagi para pemula di dunia bisnis online untuk menunda
pembuatan website toko online, hanya karena tidak menguasai bahasa pemograman. Dengan
platform ecommerce, pemula akan dengan mudah belajar dan mengerti cara berjualan melalui
website toko online. Bahkan sedari awal perencanaan, kamu akan dibantu seperti dalam hal
pengurusan domain dan hosting, desain web, hingga peluncuran website.
2. Memudahkan Pengelolaan
Dengan platform ecommerce, kamu akan mendapatkan banyak kemudahan dalam
mengelola situs jual-beli online kamu. Website toko online kamu tidak hanya sekadar media
untuk menampilkan dan mengiklankan produk atau layanan. Namun kamu juga akan dibantu
dalam mengelola dan mengoperasikan sejumlah fitur yang ada. Mulai dari fitur tampilan web,
pencarian, keranjang belanja, manajemen produk, sistem pembayaran, kalkulasi biaya
pengiriman, dan sebagainya.
3. Memberikan Keamanan
Platform ecommerce yang baik akan memberikan privasi dan rasa aman kepada
penggunanya. Seperti saat transaksi menggunakan kartu kredit, platform ecommerce akan
mengamankan transaksi sehingga tidak merugikan kamu maupun pihak pembeli. Ini penting
untuk meningkatkan kepercayaan bisnis.
Menghemat Waktu
Pembeli lintas Wilayah
Mampu meningkatkan market exposure
Mampu meningkatkan customer loyality
Mampu meningkatkan supplier management
Mampu mengurangi biaya operasional(operating cost)
Dapat mempersingkat waktu produksi
Selalu Buka
Manajemen Persediaan Otomatis
Mempermudah pembayaran karena dapat dilakukan secara online
BAB III
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi,
www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana
elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem
pengumpulan data otomatis.
Macam-macam e-comerce da 3 yaitu : Bisnis ke bisnis (B2B) ;Bisnis ke konsumen
(B2C) ;Konsumen ke konsumen (C2C).
Kelebihan dan kekurangan e-comerce dapat dilihat dari 3 sisi yaitu dari sisi
perusahaan, konsumen dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
12
http://www.tokopedia.com/
Al-Gharyani, As-Shadiq Abdurrahman. Fatwa-fatwa Muamalah Kontemporer. Surabaya:
Penerbit Pustaka Progresif, 2004.
Endeshaw, Assafa. Hukum E-Commerce Dan Internet Dengan Fokus Di Asia Pasifik. Terj.
Siwi Purwandari dan Mursyid Wahyu Hanato. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronikhttp://www.safrilubis.info/lecturer/
index.php?mod=home&opt=content&jenis=2&id_content=2990&detail=Y
http://http://ziescorpie.blogspot.com
href=”http://http://imanbachtiar-iman.blogspot.com/2008/04/infrastruktur-yang-harus-
disiapkan.html”>http://imanbachtiar-iman.blogspot.com/2008/04/infrastruktur-yang-harus-
disiapkan.html
13