Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK KESEHATAN LINGKUNGAN

“PEMBUATAN BIOFILTER SEDERHANA”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. POPY ANDIKA 170.203.067
2. EVA JUNIAR DAMANIK 170.203.126
3. SEPTIN ANDRIANI TELAUMBANUA 150.102.083
4. NUR HASIANA DASOPANG 150.102.070

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS FARMASI & ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
2019
RINGKASAN

Air limbah rumah tangga pada umumnya memiliki bahan-bahan yang

mengandung deterjen, pemutih ataupun zat kimia berbahaya lainnya yang

dihasilkan dari perumahan dapat menimbulkan pencemaran bahkan sering

menimbulkan bau tidak enak dan juga dapat berdampak buruk untuk air tanah bila

penduduk masih ada yang menggunakan air sumur. Banyaknya limbah domestik

yang tidak terkendali terjadi sebagai konsekuensi logis dari aktivitas manusia dan

industrialisasi,yang kemudian berdampak pada permasalahan lingkungan

perkotaan. Dalam rangka pencapaian target diatas dilakukan pembuatan biofilter

sederhana dimana bertujuan untuk tempat melekat atau menempelnya

mikroorganisme yang terdiri dari bakteri, jamur, ganggang, dan protozoa.

Kelebihan dari biofilter ini yaitu lebih efisien, waktu prosesnya lebih cepat.

Kelebihan lainnya seperti, alat dan bahan yang mudah didapat disekitar dan harga

yang sangat terjangkau. Dalam rangka pencapaian tujuan diatas, maka sebagai

mahasiswa kami ingin membantu masyarakat dengan cara mendalami proses

pembuatan biofilter dengan melakukan praktek terlebih dahulu dan mengetahui

tentang manfaat fungsi dan kegunaan biofilter, lalu kami akan dibantu oleh dosen

praktek kesehatan lingkungan yaitu ibu Mido Ester Sitorus, SKM, M.KM, dalam

membuat biofilter. Hasil yang kami dapatkan setelah dibuatnya biofilter

sederhana, sudah tidak mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan air limbah

tersebut tidak terlihat keruh dikarenakan sudah tersaring partikel-partikel kasar

didalam biofilter tersebut.

Kata kunci : Biofilter, Air Limbah Domestik.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas

izin, rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Laporan dengan judul “Pembuatan Biofilter Sederhana” ini disusun dengan tujuan

untuk melengkapi tugas praktek untuk mata kuliah Praktek Kesehatan

Lingkungan. Melalui laporan ini, kami berharap agar kami dan pembaca mampu

mengenal lebih jauh mengenai cara pembuatan biofilter sederhana.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu kami dalam proses penyusunan laporan ini khususnya kepada dosen

Praktek Kesehatan Lingkungan, yaitu Mido Ester Sitorus, SKM, M.KM, yang

bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan laporan ini.

Kami berharap agar laporan yang telah kami susun ini dapat memberikan

inspirasi bagi pembaca dan penulis yang lain. Kami juga berharap agar makalah

ini menjadi acuan yang baik dan berkualitas.

Medan, 17 Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

RINGKASAN
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi..................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra.............................................................. 3
1.3 Rumusan Masalah................................................................ 3
1.4 Tujuan................................................................................... 4
1.4.1 Tujuan Umum............................................................. 4
1.4.2 Tujuan Khusus............................................................ 4
1.5 Manfaat................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Biofilter.............................................................. 6
2.2 Fungsi Biofilter..................................................................... 6
2.3 Pengertian Limbah Cair........................................................ 7
2.4 Jenis Limbah Cair................................................................. 8
2.4.1 Limbah Industri........................................................ 8
2.4.2 Air limbah organik industri...................................... 8
2.4.3 Air limbah anorganik industry.................................. 9
2.4.4 Limbah Domestik..................................................... 9
2.4.5 Air Limbah Domestik Abu-abu (Grey Water)......... 9
2.4.6 Air Limbah Domestik Hitam (Black Water)............ 10

BAB III METODE PELAKSANAAN


3.1 Cara Membuat Biofilter Sederhana ..................................... 12
3.1.1 Tahap Membuat Biofilter Sederhana........................ 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Lokasi Penelitian................................................ 15
4.1.1 Letak Geografis........................................................ 15
4.2 Kepakaran Tim yang diperlukan.......................................... 15
4.3 Uraian Tugas Tim Pengusul................................................. 15

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................... 17
5.2 Saran..................................................................................... 17

DOKUMENTASI
HASIL AKHIR PEMBUATAN BIOFILTER SEDERHANA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi

Kecamatan Medan Helvetia adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota

Medan, Sumatera Utara, Indonesia, dengan luas 15,44 km 2. Jumlah penduduk lebih

dari 144.257 jiwa. masyarakat di sekitar wilayah Medan, Kecamatan Medan Helvetia

tepatnya di Kampus Universitas Sari Mutiara masih memilki kondisi limbah cair yang

ada di sekitaran kampus tersebut perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan

lingkungan. Segala aktivitas rumah tangga seperti mencuci pakaian, mencuci piring,

memasak, mandi, dan bahkan tidak jarang kita juga dapat melihat orang yang sengaja

membuang air bekas cucian ikan mentah dan berbagai jenis sampah plastik dibuang

dengan sembarangan langsung ke selokan.

Penduduk yang tinggal diderah sekitaran kampus USM-Indonesia merupakan

lingkungan pendidikan yang seharusnya tidak membuang air limbah ke selokan yang

airnya tidak mengalir, seharusnya air limbah dibuang ke pembuangan air limbah

rumah tangga dan pembuangan sampah rumah tangga dibuang pada tempat sampah,

oleh karena itu seharusnya tempat sampah tersedia di lingkungan rumah masing-

masing.

Sementara penduduk mayoritas membuang limbahnya dengan sembarangan.

Penduduk belum ada yang memiliki instalasi pembuangan air limbah yang baik,

sehingga semua dialirkan langsung ke parit. Air limbah rumah tangga pada umumnya

memiliki bahan-bahan yang mengandung deterjen, pemutih ataupun zat kimia

berbahaya lainnya yang dihasilkan dari perumahan dapat menimbulkan pencemaran

1
bahkan sering menimbulkan bau tidak enak dan juga dapat berdampak buruk untuk

air tanah dan dapat menimbulkan banjir yang meresahkan penduduk.

Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak

membahayakan kesehatan lingkungan. Proses pengolahan air limbah memiliki

beberapa cara, salah satunya dengan proses biologis. Pengolahan biologis terbagi

atas proses aerobik dan anaerobik. Anaerobik adalah proses yang memanfaatkan

reaksi mikroorganisme untuk mengolah air limbah dalam kondisi tanpa oksigen.

Pengolahan air limbah dengan cara anaerobik dalam aplikasinya menggunakan

media biofilter dalam reaktor anaerob. Biofilter merupakan sistem pengolahan

limbah domestik secara anaerob yang diutamakan dari proses. Aliran secara

vertikal dan horisontal  dengan sistem pembagian ruangan, sehingga akan terjadi

proses fermentasi yang sempurna.

Di sisi lain, pengelolaan limbah yang diselenggarakan oleh dinas terkait

hanya berfokus pada pengolahan yang menggunakan alat dan bahan yang tidak

semua masyarakat bisa memilikinya sehingga masyarakat tidak mengerti dalam

melakukan pengelolaan limbah domestik sendiri.

Media saringan sangat penting dalam proses penyaringan. Faktor yang

mempengaruhi penyaringan adalah kekeruhan dari buangan, tinggi lapisan

penyaringan, kemudahan pencucian kembali dan ketinggian dan ketinggian

resisten kimia.Pada penelitian ini media saringan yang digunakan adalah lapisan

pasir dan kombinasi lapisan pasir dan lapisan "anthracite" , sementara cara

"kaolin" dan "kaolin" koagulasi adalah menggunakan limbah cair buatan.

2
Penyebab utama kegagalan proses biofiltrasi adalah tersumbatnya filter

bed. Ketika penyumbatan makin parah, terbentuklah penghalang yang

menghalangi keluarnya air limbah melalui filter. Konsekuensinya adalah

masuknya kembali air limbah ke dalam sistem. Bahkan ketika penyumbatan

menyebabkan air limbah menggenang di atas permukaan pasir kondisi sangat

parah kualitas effluent tidak akan turun drastis. Saat filter bed telah diperbaiki

biasanya memerlukan waktu yang singkat karena tinggal disesuaikan dengan

desain awal, proses akan segera kembali normal. Untuk itu perlu Pembuatan

Biofilter Anaerob Dalam Pengolahan Air Limbah Domestik di Kampus Universitas

Sari Mutiara Indonesia.

1.2. Permasalahan Mitra

a. Penduduk mayoritas membuang limbahnya dengan sembarangan.

b. Penduduk belum ada yang memiliki instalasi pembuangan air limbah yang

baik, sehingga semua dialirkan langsung ke parit.

c. Air limbah rumah tangga pada umumnya memiliki bahan-bahan yang

mengandung deterjen, pemutih ataupun zat kimia berbahaya lainnya yang

dihasilkan dari perumahan dapat menimbulkan pencemaran bahkan sering

menimbulkan bau tidak enak dan juga dapat berdampak buruk untuk air tanah

bila penduduk masih ada yang menggunakan air sumur .

1.3 Rumusan Masalah

Pembuatan biofilter sederhana merupakan salah satu hal yang menjadi

pembelajaran bagi kita semua. Dari hasil praktek kesehatan lingkungan tentang

pembuatan biofilter sederhana kami dapat merumuskan beberapa hal, antara lain;

3
1. Apa yang dimaksud dengan Biofilter ?

2. Apa Fungsi dari Biofilter ?

3. Apa yang dimaksud dengan Limbah Cair ?

4. Apa saja jenis Limbah Cair ?

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari pembuatan laopran ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas Praktek Kesehatan Lingkungan

2. Sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Semester Praktek Kesehatan

Lingkungan

3. Sebagai referensi pembaca mengenai pembuatan biofilter sederhana.

1.4.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan  khusus pembuatan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui pengertian Biofilter

2. Untuk mengetahui Fungsi dari Biofilter

3. Untuk mengetahui apa saja alat dan bahan yang digunakan

4. Mengetahui bagaimana membuat atau merakit biofilter air limbah

domestik sederhana

1.5 Manfaat

1. Bagi Masyarakat

Diharapkan dengan adanya biofilter sederhana ini semakin memudahkan

masyarakat dalam mengolah limbah domestiknya sendiri.

4
2. Bagi Mahasiswa

Semakin menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam membuat

pengolahan air limbah dengan menggunakan alat dan bahan sederhana

serta dapat menjadi referensi bagi pembaca lainnya.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Biofilter

Biofilter merupakan sistem pengolahan limbah domestik secara anaerob

yang diutamakan dari proses. Aliran secara vertikal dan horisontal  dengan sistem

pembagian ruangan, sehingga akan terjadi proses fermentasi yang sempurna.

Biofilter sederhana ini memiliki pengertian yang sama seperti biofilter-

biofilter pada umumnya. Namun biofilter sederhana ini adalah suatu wadah untuk

masyarakat yang ingin melakukan penyaringan atau pengelolaan limbah rumah

tangga sendiri kemudian mereka akan merasakan hasil dari pengelolaan yang

telah dilakukan.

Pada biofilter ini, masyarakat menabung dapat lebih mudah mengetahui

cara pengelolaan limbah yang baik. Mereka juga mendapatkan dampak positif dari

hasil pembuatan biofilter sederhana ini.

2.2 Fungsi Biofilter

Adapun fungsi dari biofilter sederhana ini adalah sebagai berikut;

1. Sebagai media bagi kita untuk bisa memelihara lingkungan

2. Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah limbah

domestik sendiri

3. Menghindari pencemaran lingkungan

4. Menjadikan limbah domestik tersebut aman untuk digunakan ataupun

dibuang dibadan air.

6
5. Dari segi ekonomi, membantu para masyarakat yang tidak mampu

membeli alat biofilter yang mahal.

2.3 Pengertian Limbah Cair

Limbah cair adalah limbah dalam wujud cair yang dihasilkan dalam

kegiatan industri atau kegiatan usaha lainnya yang dibuang ke lingkungan dan

diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan Karakteristik fisik air limbah di

tentukan oleh polutan yang masuk kedalam air limbah dan memberikan perubahan

fisik pada air limbah tersebut. Karakteristik tersebut adalah suhu, kekeruhan,

Warna dan bau yang disebabkan oleh adanya bahan tersuspensi dan terlarut

didalamnya. Penentuan derajat kekotoran air limbah sangat di pengaruhi oleh

adanya sifat fisik yang mudah terlihat. Adapun sifat fisik yang penting adalah

kandungan zat padat sebagai efek estetika dan kejenihan serta bau warna dan juga

temperatur. Warna air limbah umumnya berwarna abu-abu (grey water) atau

berwarna hitam (black water). Warna abu-abu air limbah berasal dari campuran

berbagai residu bahan organik dan anorganik yang menghasilkan perubahan

warna pada air. Jika air limbah berwarna abu-abu (grey water) tercampur dengan

sampah bahan makanan, urin, dan feses akan menghasilkan air limbah berwarna

hitam (black water). Bau dari air limbah bervariasi sesuai dengan komposisinya.

Bau air limbah abu-abu (grey water) umumnya berbau tengik, bau air limbah

hitam (black water) berbau busuk dikarenakan adanya proses dekomposi dari urin

dan feses dalam air limbah, sedangkan bau dari air limbah industri memiliki bau

spesifik yang berbeda dari air limbah lainnya. Air limbah lebih keruh dari air

biasa. Kekeruhan air limbah dipengaruhi oleh padatan yang terlarut maupun

7
padatan yang tersuspensi dalam air limbah. Air limbah abu-abu (grey water)

umumnya memiliki tingkat kekeruhan yang lebih rendah dibandingkan dengan air

limbah hitam (black water) dan air limbah industri .Karakteristik Kimia dari air

limbah mengadung berbagai macam bahan organik dan anorganik, kandungan

bahan-bahan tersebut mempengaruhi kualitas parameter kimia dalam air limbah

yang mencakup pH, BOD5, COD, serta penentuan tingkat kandungan bahan kimia

yang berbahaya seperti fosfor, nitrogen, dan klorida. Karakteristik Biologi dari air

limbah umumnya mengandung berbagai jenis organisme yang tumbuh akibat

adanya kandungan bahan organik dalam limbah sebagai bahan makanan. Jenis

organisme yang umum ada di dalam air limbah yaitu bakteri, jamur, virus,

maupun organisme air sejenis.

2.4 Jenis Limbah Cair

2.4.1 Limbah Industri

Air limbah industri merupakan air limbah dari berbagai kegiatan industri

yang mencakup proses produksi hingga proses penunjang kegiatan industri. Air

limbah industri digolongkan menjadi dua jenis yaitu air limbah organik industri

dan air limbah anorganik industri.

2.4.2 Air limbah organik industri

Air limbah organik industri merupakan air limbah dengan kandungan

bahan-bahan residu berupa senyawa organik yang berasal dari proses produksi

industri yang membutuhkan penggunaan bahan kimia organik sebagai pereaksi.

Proses tersebut menghasilkan air limbah yang memiliki kualitas yang buruk

dengan kisaran COD 5.000-15.000 mg/L sehingga memerlukan metode

8
pengolahan yang efektif untuk mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke

perairan .

2.4.3 Air limbah anorganik industri

Air Limbah anorganik industri merupakan air limbah yang mengandung

residu berupa senyawa anorganik yang berasal dari proses produksi. Air limbah

anorganik tersebut umumnya dihasilkan oleh industri logam dan industri mineral

bukan logam. Air limbah yang dihasilkan industri tersebut banyak mengandung

padatan terutama padatan tersuspensi. Selain padatan, air limbah tersebut juga

mengandung polutan sianida, asam, dan flourida. Polutan sianida dan asam yang

berasal dari proses pembakaran logam dan proses pendinginan logam, sedangkan

flourida dihasilkan pada proses pemurnian logam khususnya aluminium. Oleh

karena itu, air limbah anorganik memerlukan pengolahan sebelum dibuang

dikarenakan sifatnya yang berbahaya dan toksik .

2.4.4 Limbah Domestik

Berdasarkan bahan-bahan residu yang terkandung dalam air limbah, air

limbah domestik dibagi menjadi dua yaitu air limbah domestik abu-abu (grey

water) dan air limbah domestik hitam (black water) (Stevens. 2008).

2.4.5 Air Limbah Domestik Abu-abu (Grey Water)

Grey water merupakan air limbah yang berasal dari aktivitas Mandi,

Laundry, penducian alat-alat, pencucian bahan makanan. Grey water mengandung

berbagai bahan residu yang memiliki risiko bahaya bagi kesehatan dan

lingkungan. Kandungan bahan-bahan dalam grey water berupa minyak dan

lemak, sodium, fosfor, nitrogen, garam, serta senyawa kimia yang terdapat pada

deterjen, sabun, dan bahan pembersih rumah tangga lainnya. Selain bahan-bahan

9
tersebut, grey water juga mengandung organisme penyebab penyakit seperti

bakteri, protozoa, dan virus. Grey water dapat dimanfaatkan untuk penyiraman

tanaman, namun jika penggunaan grey water dilakukan terus menerus akan

menyebakan kelebihan bahan organik pada tanah yang berdampak pada kejenuhan

bahan organik dalam tanah sehingga tanah sulit untuk ditumbuhi tanaman. Selain

itu, grey water berlebih dalam tanah berisiko merusak kualitas tanah dan berisiko

mencemari air tanah.

2.4.6 Air Limbah Domestik Hitam (Black Water)

Kualitas black water ditentukan dari proporsi penyusun black water. Urin

dan feses pada umumnya merupakan hasil buangan yang mengandung residu

bahan kimia dan bahan toksik lainnya yang tidak diperlukan tubuh. Residu

tersebut berasal dari konsumsi zat kimia dalam berbagai jenis seperti obat maupun

jenis suplemen lainnya. Semakin banyak residu yang dihasilkan tubuh dan

dibuang dalam bentuk urin dan feses maka semakin berbahaya black water yang

dihasilkan. (Black water juga mengandung organisme penyebab penyakit,

hormone, serta residu bahan kimia yang diekskresikan tubuh.

10
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Biofilter adalah proses pengolahan air limbah dengan sistem biofilm atau

biofilter dapat dilakukan secara aerobik, anaerobik, atau gabungan proses anaerob-

aerob. Proses aerobik dilakukan dengan adanya oksigen terlarut di dalam reaktor air

limbah, dan proses anaerobik dilakukan dengan tanpa adanya oksigen dalam reaktor

air limbah. Sedangkan proses kombinasi anaerob-aerob adalah merupakan gabungan

gabungan proses anaerobik dan proses aerob.

Sasaran dalam praktek ini yaitu air limbah domestik yang berada disekitaran

kampus USM-Indonesia. Air limbah tersebut diolah dengan melakukan proses

biofilter dengan media botol aqua, media batu pecah, pasir dan media arang

tempurung kelapa. Diharapkan dengan adanya praktek pembuatan biofilter ini

masyarakat dan teman mahasiswa mampu melakukannya secara mandiri pada periode

berikutnya.

Secara umum metode kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.3.1. Pembuatan Biofilter dengan media lembaran plastik, media batu

pecah, dan media arang tempurung kelapa

No Masalah Solusi Target Partisipa


si Mitra
1. Penduduk mayoritas Pembuatan Memberikan Dosen
membuang limbahnya Biofilter Media informasi kepada ikut turut
dengan sembarangan. botol aqua, batu masyarakat dalam
pecah, pasir dan tentang jenis memonito
tempurung media biofilter ring
kelapa yang seperti apa pembuata
yang efektif n biofilter
digunakan dalam .
mengolah air
limbah domestik,
dari informasi
tersebut

11
masyarakat dapat
menerapkannya di
rumah dengan
menggunakan alat
dan bahan yang
sederhana
tersebut.
2. Penduduk belum ada Pembuatan Biofilter juga Dosen
yang memiliki instalasi Biofilter Media dapat mengurangi turut ikut
pembuangan air limbah botol aqua, batu pencemaran air dalam
pecah, pasir dan memonito
tempurung ring
kelapa proses
pembuata
n limbah.

3.1 Cara Membuat Biofilter Sederhana

Cara membuat filter air yang paling sederhana selain untuk mendapatkan

biaya yang murah tentunya juga dapat anda kerjakan sendiri dengan menggunakan

peralatan serta bahan yang paling mudah didapatkan dari lingkungan sekitar

tempat tinggal.

Ketika semakin hari dengan bertambahnya kepadatan penduduk, maka

tingkat pencemaran lingkungan juga akan turut meningkat sehingga tidak dapat

dihindari lagi bahwa hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas air permukaan

yang mana level ini adalah yang paling rawan tercemar.

Namun kali ini kami akan membahas tentang pembuatan saringan air

limbah secara sederhana yang dapat kita gunakan sebagai penjernih air yang

masih dalam taraf kualitas pencemaran sedang seperti, kondisi air keruh karena

lumpur, air menguning, hitam ataupun air yang berbau namun bukan ditimbulkan

oleh pencemaran limbah industri yang mengandung zat berbahaya.

Cara pembuatan saringan itupun cukup mudah. Pembuatan saringan

dimulai dengan membuat lapisan pasir, ijuk, arang aktif, pasir, dan batu. Dengan

12
cara ini sudah dapat menghasilkan air yang tadinya keruh, kuning atau bahkan

hitam serta berbau sekalipun akan menjadi lebih jernih dan tanpa bau sterlah

melalui proses filter ini. Dengan metode penyaringan sederhana ini, air yang

awalnya tak layak kita konsumsi sekarang dapat dipergunakan dan setidaknya

sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

3.1.1 Tahap Membuat Biofilter Sederhana

1. Siapkan wadah pertama yang berfungsi untuk mengendapkan kotoran

yang ada didalam air. Agar proses pengendapan berjalan sempurna,

dibawah wadah ini kita letakkan batu-batu kali.

2. Dibawah wadah pertama itu, lalu kita buat wadah kedua yang berfungsi

untuk menyaring air yang keluar dari wadah pengendapan.

3. Dalam wadah kedua (penyaringan) itu, kita masukkan komposisi bahan

yang telah kita persiapkan sebelumnya jika diiurutkan dari bawah, lapisan

itu terdiri dari lapisan batu-batu kecil setebal 15 cm, lapisan kerikil setebal

10 cm, lapisan arang tempurung kelapa setebal 15 cm (untuk arang kita

bisa menambahkan ketebalannya untuk lebih mengurangi bau atau bisa

juga menambahkan saru buah lapisan batu zeolit didalamnya jika masalah

yang kita hadapi cukup berat). Lapisan pasir halus setebal 20 cm, pasir

halus setebal 15 cm, dan terakhir sebagai lapisan paling atas adalah lapisan

ijuk kembali setebal 15 cm. Dari lapisan paling atas inilah air dari wadah

pengendapan kita masukkan kedalamnya.

4. Air yang kemudian keluar dari lapisan terbawah wadah penyaringan lalu

kita saluran ke wadah ketiga yang berfungsi sebagai bak penampung air

13
bersih yang sedah selesai disaring. Wadah penampung ini posisinya tepat

berada dibawah wadah penyaringan.

Catatan :

1. Pada saat pertama kali alat ini digunakan untuk menyaring air, maka air

yang keluar tidak akan langsung menjadi air bersih karena masih

memerlukan waktu melarutkan kotoran yang terdapat pada media filter.

Tunggu hingga beberapa menit sampai air yang keluar menuju bak

penampungan menjadi benar-benar bersih.

2. Pengaturan debit air perlu dilakukan hingga memerlukan aliran yang

sesuai jangan sampai aliran terlalu kencang karena biasanya air yang

keluar dari filter akan lambat disebabkan oleh kepadatan material filter.

3. Jika alat ini aktif digunakan maka tentu saja memerlukan perawatan dan

pada umumnya dilakukan penggantian material filter karena endapan dari

air limbah juga sudah banyak yang tersangkut pada material filter air yang

bisa menyebabkan aliran air semakin melambat.

Berapa lama filter air sederhana ini dapat beroperasi tergantung dari

kualitas sumber air yang akan disaring. Semakin buruk kualitas air maka

perawatan filter juga akan menjadi lebih sering.

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan

Surabaya, serta kota terbesar di luar Pulau Jawa. Secara geografis Kota Medan

terletak pada 3o30’-3o43’LU dan 98o35’-98o44’BT. Oleh sebab itu Kota Medan

cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas

permukaan laut.

4.2. Kepakaran Tim yang diperlukan

Dalam kepakaran tim ini diperlukan beberapa kepakaran sesuai dengan

keahlian tim yang disesuaikan dengan pengetahuan, ilmu dan hasil kerjasama yang

telah di miliki oleh oleh tim akan langsung dipraktekkan.

4.3. Uraian Tugas Tim Pengusul

Tabel 4.1 Uraian Tugas Tim Biofilter

No Nama/NIM Kepakaran Alokasi Uraian tugas


Waktu(jam/
Minggu)
1 Eva Jusniar Pakar dalam 1 jam/USM-
Damanik/17020 pengetahuan Indonesia  Mengkoordina
3126 tentang si kegiatan
pembuatan  Penanggung
biofilter jawab
pelaksana dan
mempersiapka
n metode
kegiatan

15
2 Popy Pakar dalam 1 jam/USM-  Memimpin
Andika/1702030 pengetahuan Indonesia proses
67 tentang pembuatan
pembuatan biofilter
biofilter

3 Nur Menyediakan 1 jam/USM-  Menyediakan


Hasiana/150102 alat dan bahan Indonesia alat dan bahan
070  Membantu
proses
pembuatan
biofilter

4. Septin Andriani Menyediakan 1 jam/USM-  Kordinator


Telaumbanua/17 alat dan bahan Indonesia keuangan
0102083  Pencatatan
hasil dari
tahapan setiap
kegiatan
 Membuat
laporan hasil
dari praktek
pembuatan
biofilter
sederhana.

16
BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Dari hasil praktek yang kami lakukan, maka kami dapat memperoleh

berbagai kesimpulan yaitu mengenai pembuatan biofilter sederhana dan kami

menjelaskan juga mengenai proses kinerja dari pengololaan limbah domestik

dengan media sederhana yang kami sediakan. Sehingga masyarakat bisa lebih

paham dengan cara pengelolaan limbah domestik sendiri.

5.2  Saran

Sebagai saran, semoga dengan dilaksanakannya kegiatan prakterk

kesehatan lingkungan dengan pembuatan biofilter sederhana ini dapat menjadi

bahan pembelajaran bagi kita semua untuk lebih memanfaatkan bahan dan alat

yang tentunya selalu berada disekitar kita dimana tujuannya yaitu mengurangi

pencemaran lingkungan yang meningkat dan didukung dengan kepadatan

penduduk yang juga semakin meningkat dan masyarakat juga bisa mengolah

limbah domestik ( Rumah Tangga) tersebut dengan baik.

17
DOKUMENTASI

Dokumentasi ini kami buat untuk melengkapi isi dari laporan kami tentang

pembuatan biofilter sederhana.


HASIL AKHIR PEMBUATAN BIOFILTER SEDERHANA

Air limbah Sebelum difilter dengan menggunakan biofilter sederhana

Air limbah Sesudah difilter dengan menggunakan biofilter sederhana

Anda mungkin juga menyukai