Anda di halaman 1dari 4

Pengukuran Isolasi/Lakban & Kubus

11 April 2022
Eksperimen IPA, PGMI D

Kelompok: 3
Sisca Putri Pratiwi(1910310138)
Nama Anggota:

Ainiyatuz Zulfa (1910310122)


Umi Khamdanah (1910310129)
Muhammad Ahsanul Hakim (1910310131)
Mita Silfiyasari (1910310141)
Fina Hidayatul Hamidah (1910310142)

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Kudus
2022
Praktikum III: Pengukuran

1. Tujuan
 Mempelajari prinsip pengukuran
 Menentukan panjang, diameter dalam, diameter luar, dan ketebalan benda
 Melakukan pengukuran berat
 Mengetahui volume benda
2. Latar Belakang
 Apa yang dimaksud dengan pengukuran?
 Mengapa terdapat alat ukur panjang yang berbeda-beda, begitu juga alat ukur massa?
 Bagaimana perbedaan alat ukur berstandar dengan yang tidak berstandar?
 Apa yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan?
3. Alat dan Bahan
Alat:
 Jangka sorong, penggaris, neraca lengan, neraca digital
Bahan:
 Isolasi, Lakban, Kubus logam dan Kubus kayu
4. Dasar Teori
Pengukuran merupakan membandingkan suatu besaran dengan besaran lainnya yang
sudsah ditetapkan pada standar pengukuran. Segala sesuatu pasti ada ukurannya sperti
tinggi, panjang, volume, berat dari benda tersebut Alat bantu dalam pengukuran
dinamakan alat ukur contohnya penggaris, jangka sorong mikrometer sekrup, alat ukur
massa, alat ukur waktu , dan alat ukur suhu. Pengukuran harus mengacu pada satuan
pengukuran seperti satuan berat (gram,kilogram) panjang (cm, meter) dan lainnya
Referensi : Sasmito, Teguh.2010. Pengukuran , Besaran dan Satuan, Jakarta: Erlangga.
Al-Qamar ayat ke-49 yang artinya “sungguh kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran”
5. Prosedur Kerja
a) Ukur diameter dalam, diameter luar, dan tinggi gelas ukur menggunakan jangka
sorong dan penggaris
b) Ukur panjang, lebar, dan tinggi isolasi dan kubus menggunakan jangka sorong dan
penggaris
c) Ukur massa isolasi, kubus logam, dan kubus kayu dengan neraca lengan dan neraca
digital
d) Hitung volume masing-masing benda tersebut
6. Data Hasil Praktikum
 Pengukuran massa jenis isolasi menggunakan jangka sorong
Hitung setiap data sebanyak tiga kali
No Diameter Diameter Tinggi Massa Volume Volume
Dalam (cm) Luar (cm) (cm) (gr) Dalam(cm ) Luar(cm3)
3

1 7,5 cm 8,52 cm 4,87 cm 185,21 gr 215 cm3 277,5 cm3


2 6,2 cm 8,83 cm 4,91 cm 185,21 gr 148,1 cm3 299,8 cm3
3 6 cm 8,35 cm 4,8 cm 185,21 gr 135,6 cm3 262 cm3

 Pengukuran massa jenis kubus kayu menggunakan penggaris dan neraca digital
Hitung setiap data sebanyak tiga kali
No Panjang Lebar(cm) Tinggi(cm) Massa(gr) Volume(cm3)
(cm)
1 2 cm 2 cm 2 cm 21,2 gr 8 cm3
2 2 cm 2 cm 2 cm 21,3 gr 8 cm3
3 2 cm 2 cm 2 cm 21,2 gr 8 cm3

 Pengukuran massa jenis kubus logam menggunakan penggaris dan neraca digital
Hitung setiap data sebanyak tiga kali
No Panjang Lebar(cm) Tinggi(cm) Massa(gr) Volume(cm3)
(cm)
1 2 cm 2 cm 2 cm 3,7 gr 8 cm3
2 2 cm 2 cm 2 cm 3,8 gr 8 cm3
3 2 cm 2 cm 2 cm 3,7 gr 8 cm3

Lampiran Praktikum

7. Evaluasi
a) Sebutkan ketelitian setiap alat ukur yang telah digunakan!
b) Mengapa menggunakan alat ukur yang berbeda pada benda yang berbeda-beda?
c) Jelaskan perbedaan hasil pengukuran antara jangka sorong dengan penggaris, dan
juga antara neraca lengan dengan neraca digital!

Jawab :
a) Alat ukur jangka sorong digunakan ketika suatu benda tersebut tidak bisa diukur
dengan penggaris,digunakan untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar skala
yang paling kecil pada jangka sorong dinamakan skala nonius.ketelitian jangka sorong
yaitu 0,1 mm/ 0,01 cm
Alat ukur Penggaris pada saat menggunakan penggaris untuk pengukuran arahnya
harus lurus tegak jika tidak maka akan salah pengukuran memiliki ketelitian/skala
terkecil 1mm
Alat ukur Neraca Digital yang mempunyai massa bentuk gram hanya dengan
meletakkan benda di atas neraca maka langsung terlihat hasil massa bendanya.
Ketelitian neraca digital mencapai 0,001 gram.
b) Karena ada benda yang tidak bisa di ukur dengan penggaris saja karena mempunyai
kedalaman contohnya saja lakban yang harus diukur dengn jangka sorong karena bisa
mengetahui diameter dalam dan luar benda tersebut. Dan skala pada alat ukur itu
berbeda-beda maka nilai yang dihasilkan juga berbeda.

c) pada hasil pengukuran, tingkat ketelitian jangka sorong lebih tinggi dari pada tingkat
ketelitian penggaris.
•perbedaan terletak pada hasil pengukuran, tingkat ketelitian neraca digital lebih tinggi
dari tingkat ketelitian neraca lengan.

Anda mungkin juga menyukai