Anda di halaman 1dari 11

1

MODUL PERKULIAHAN

TEORI
AKUNTANSI
Sejarah Akuntansi

Abstrak Sub-CPMK
CPMK 1:
Sejarah akuntansi di Eropa, Amerika 1. Mampu menjelaskan sejarah akuntansi di Eropa,
dan Indonesia, serta perkembangan Amerika dan Indonesia, serta perkembangan
perspektif teori akuntansi
perspektif teori akuntansi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh


Dr. Erna Setiany, M.Si.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi


01
Latar Belakang
APAKAH AKUNTANSI?
Siallagan (2020) Mengutip Kieso dan Weygant yang menyatakan bahwa akuntansi adalah
suatu system informasi yang mengidentifkasi, mencatat dan mengkomunikasikan
kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada kepihat yang berpekentingan.

Pengertian tersebut berbeda dan mengalami perkembangan dari definisi akuntansi di


masa lalu. Semula akuntansi didefinisikan sebagai seni atau proses pendatatan,
kemudian bergeser menjadi penyedia informasi.

Akuntansi diartikan sebagai teknologi atau rekayasa (Littleton, 1974), merupakan


sebuah metode yang disusun secara detail untuk tujuan meningkatkan kesejahteraan
manusia. Sebagai sebuah teknologi atau Rekayasa, akuntansi dapat memanfaatkan
teori-teori dan pengetahuan yang berkembang oleh disiplin ilmu lain guna mencapai
tujuan perkembangan teori akuntansi sendiri. Hal ini dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan manusia (masyarakat) dan tata nilai sosialnya.

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

1. Evolusi Pembukuan Berpasangan (Double entry System)


Para ahli sejarah sebagian besar mengakui bahwa sistem pencatatan telah ada pada
peradaban kurang lebih 3000 sM. Bentuk pembukuan pada peradaban itu berkaitan
dengan faktor-faktor, antara lain sistem penulisan, pengenalan angka arab dan
desimal, aljabar, bahan-bahan penulisan yang murah, meningkatnya literasi, dan
adanya medium pertukaran yang baku.

Orang pertama yang dikenal mengkodifikasikan akuntansi dengan mengulas tata


buku berpasangan yang disebut Particularis de Computis et Scripturis adalah Luca
Pacioli karena inilah tulisan pertama kali yang diterbitkan dan dipublikasikan dan
masih relevan sampai sekarang. Kendatipun demikian peran para pedagang
khususnya dari bangsa Arabia dan Mesir dalam penemuan akuntansi pertama kali
tidak dapat diabaikan dengan bukti adanya praktik sistem buku berpasangan oleh
pemerintahan islam pada abad ke-10.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sumbangan masa Renaisans pada akuntansi, antara lain munculnya istilah-istilah
akuntansi yang dipakai sampai saat ini, antara lain debt, debtor, debenture, debit,
kredit, creed, dan credere. Selain itu mereka telah memulai pengembangan akuntansi
biaya, accrual, deffered, dan audit neraca.

PERKEMBANGAN AKUNTANSI DI AMERIKA SERIKAT


Empat fase perkembangan akuntansi di USA yang dapat diidentifikasisebagai berikut.

1. Fase pertama (1900-1933) manajemen sepenuhnya mengendalikan pemilihan


informasi keuangan yang harus diungkapkan dalam laporan t Tahunan.
2. Fase kedua (1933-1959).
3. Fase ketiga (1959-1973) lembaga-lembaga profesional memainkan peranan
signifikan dalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi.
4. fase keempat (1973-sekarang) Financial Accounting Standards Board (FASB) dan
berbagai kelompok penekan mendorong terjadinya politisasi akuntansi.

Fase-fase tersebut mencerminkan dinamika penetapan standar akuntansi mulai dari


ketergantungan pada inisiatif manajemen, kemudian peran aktif lembaga-lembaga
profesional yang menerbitkan regulasi-regulasi sehingga sampai pada Financial
Accounting Standards Board (FASB) yang mengutamakan pendekatan politis dalam
akuntansi.
Perkembangan Akuntansi di Indonesia Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia
tidak terlepas dari nuansa sejarah politik dan perdagangan di Indonesia. Pada dekade
zaman penjajahan sampai 1955 cara untuk memperoleh gelar akuntan melalui
pendidikan formal dan nonformal (kursus-kursus). Pada dekade 1955 sampai dengan
1979 gelar akuntan mulai diberikan. Berdasarkan UU No. 34 Tahun 1954, diawali
dengan pembukaan jurusan akuntansi di UI Tahun 1955 lulusan akuntansi pertama
pada Tahun 1957.

Akan tetapi, UU tersebut ternyata mengandung kontroversi-kontroversi, yaitu bahwa:

1. yang diperbolehkan mendidik calon akuntan adalah universitas negeri di fakultas


ekonominya, akibatnya mempunyai konsekuensi bahwa universitas swasta tidak
dibenarkan menghasilkan akuntan;
2. pendidikan mengarah ke pendidikan akuntan publik.

Pada dekade 1980 sampai dengan 2000 pintu bagi lulusan PTS untuk memperoleh

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sebutan akuntan mulai dibuka melalui mekanisme Ujian Negara Akuntansi (UNA).
Selain itu berdasarkan UU No. 21 Tahun 1989 seseorang dapat memperoleh gelar
akuntan yang selanjutnya diubah menjadi sebutan akuntan dengan syarat seseorang
itu telah bergelar Sarjana Ekonomi. Pada tahun 1997 izin praktik akuntan hanya
diberikan bagi yang telah menempuh USAP setelah itu baru bisa mendapatkan BAP.

Pada akhirnya dekade 2001 sampai dengan sekarang lahirlah mekanisme baru
seiring dengan terbitnya SK Mendikbud No. 056/U/1999 mulai September 2002 gelar
akuntan bukan monopoli PTN bahkan sejak berlakunya SK Mendiknas 179/U/2001
mahasiswa S1 jurusan akuntansi PTN harus menempuh pendidikan di PPA paling
lama 2 tahun barulah bisa menghasilkan gelar dan register akuntan. Sejak berlakunya
SK itu PTN penghasil akuntan dibatasi sampai 31 Agustus 2004.

Akhirnya PPA bisa diselenggarakan oleh semua PT yang memenuhi syarat yang
direkomendasikan IAI melalui panitia Ahli. Guna mendukung kelancaran
penyelenggaraan PPA, Mendiknas mengeluarkan SK Mendiknas No. 180/P/2001
tentang pengangkatan Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan.

Pendekatan Tradisional dalam Penyusunan Teori Akuntansi (Belkaoui)


Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan
menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai
sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan
sistematis tentang fenomena dengan menjelaskan hubungan antarvariabel yang ada
dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut (Kerlinger:
1964).

Walaupun belum ada satu pun teori akuntansi yang komprehensif, namun berbagai
teori akuntansi yang bersifat menengah atau setengah jadi telah dihasilkan melalui
sejumlah pendekatan yang berbeda. Untuk menjamin kejelasan, Belkaoui
menyebutnya pendekatan tradisional untuk menyusun teori akuntansi dan telah
mendapatkan pada tahap penerimaan dalam pendekatan teori akuntansi. Pendekatan
yang dikemukakan oleh Belkaoui tersebut adalah sebagai berikut.

1. Nonteoretis, praktis, atau pragmatis (informal).


2. Teoretis:
a. deduktif;
b. induktif;

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. etis;
d. sosiologis;
e. economis; dan
f. eklektik.

PENDEKATAN PENYUSUNAN TEORI AKUNTANSI (HENDRIKSEN) DAN


PERSPEKTIF PENELITIAN AKUNTANSI
Para akuntan telah mencoba banyak pendekatan untuk memecahkan pertanyaan-
pertanyaan, seperti pertanyaan mengenai pengakuan pendapatan. Dalam modul ini
akan digambarkan enam pendekatan, yaitu pajak, legal, etika, ekonomi, perilaku, dan
struktural. Teori akuntansi itu sendiri dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara,
yaitu menurut tingkatannya (sintaktis, semantis, pragmatis), menurut dasar
pemikirannya (deduktif, induktif), atau menurut sikap pendiriannya (normatif, positif).
Setiap pendekatan terhadap pendefinisian teori akuntansi memerlukan metode
verifikasi yang berbeda.

Usaha-usaha Pertama dalam Pencarian Prinsip Banyak individu dan kelompok mulai
bekerja pada Tahun 1930-an untuk menguak apa yang seharusnya mereka anggap
sebagai prinsip-prinsip akuntansi. AAA bulan Juni 1936 menerbitkan monograf
dengan judul A Tentative Statement of Accounting Principles Underlying Corporate
Financial Statements. (Pernyataan Sementara Prinsip-prinsip Akuntansi yang
Mendasari Laporan Keuangan Perusahaan). Gilbert Byrne, dalam makalahnya
menekankan bahwa prinsip-prinsip adalah kebenaran mendasar. Selanjutnya George
May menanggapi dengan cepat pendapat Byrne bahwa prinsip-prinsip harus
merupakan kebenaran mendasar.

Edisi berikutnya dari pernyataan AAA Tahun 1936 tidak membuat perubahan berarti
dalam isi, tetapi yang agak menarik judulnya terus berubah yang menggambarkan
keadaan teori akademik pada setiap waktu itu. Edisi 1941, misalnya menghapus kata
sifat tentative dalam judul, sementara edisi 1948 mengganti istilah prinsip dengan
istilah konsep dan standar. Seri monograf itu mengikuti arahnya Tahun 1957 dalam
sebuah dokumen yang meringkaskan semua pekerjaan.

Pergeseran paling penting dalam pemikiran dasar akuntansi adalah perubahan dalam
tujuan akuntansi dari menyajikan informasi ke manajemen dan kreditur menjadi
menyajikan informasi keuangan untuk investor dan pemegang saham yang
berdampak pada berikut ini.
1. Berkurangnya penekanan pada neraca sebagai laporan nilai-nilai.
2. Konsekuensi meningkatnya penekanan pada laporan laba rugi dan suatu konsep

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
laba yang seragam.
3. Kebutuhan pengungkapan menyeluruh mengenai informasi yang relevan, dengan
menyajikan laporan keuangan yang lebih lengkap dan meningkatkan penggunaan
catatan kaki.
4. Penekanan pada konsistensi pelaporan, khususnya sehubungan dengan laporan
laba rugi.
Menarik untuk dicatat bahwa perubahan-perubahan dalam pemikiran akuntansi ini
bukan hasil langsung dari jatuhnya pasar saham atau depresi besar Tahun 1930-an,
tetapi adalah akibat dari perubahan-perubahan institusional yang telah dimulai lebih
awal dan yang belum di adaptasi oleh akuntan.

Upaya-upaya Penting Lainnya dalam Rangka Pencarian Prinsip Akuntansi


Proses pencarian prinsip akuntansi terus berlangsung. Mulai Tahun 1938, melalui
publikasi Underhill Moore, A Statement of Accounting Principles, 14 yang ditujukan
untuk menetapkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan akuntansi yang mengatur apa
yang seharusnya tampak di neraca dan laporan laba rugi dan dalam akun-akun yang
menyusunnya, dan diakhiri dengan Accounting Concepts of Profit dari Stephen
Gilman, pembahasan menyeluruh yang pertama mengenai teori akuntansi sejak
pergeseran penekanan dari sudut pandang neraca ke laporan laba rugi, secara efektif
menutup periode perkembangan teori akuntansi dalam periode ini. Akan tetapi,
perdebatan atas berbagai kata-kata menyembunyikan masalah yang jauh lebih
serius, yaitu siapa yang menentukan pengungkapan informasi keuangan dan dengan
cara apa.

Selanjutnya masuk pada era terbitnya Accounting Research Study mulai dari No. 1
dari Maurice Moonitz dan J.B. Canning, hingga No. ke 7 dari Paul Grady. Dinamisasi
penerimaan dan penolakan terjadi di sini yang pada intinya ingin menemukan
kesepahaman tentang pembentukan postulat dasar, perumusan prinsip-prinsip secara
luas, pengembangan aturan atau pedoman lain untuk aplikasi prinsip dalam situasi-
situasi khusus serta penelitian akuntansi.

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG PERKEMBANGAN AKUNTANSI SECARA


INTERNASIONAL

A. KONTRIBUSI TEKNOLOGI
Kemajuan teknologi memiliki peran yang penting dalam perkembangan akuntansi
internasional. Semakin mudah dan cepatnya arus informasi, menyebabkan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
perubahan yang signifikan dalam ekonomi produksi dan distribusi. Saat ini suatu
perusahaan tidak lagi melakukan kegiatan produksi dan penjualannya di negaranya
sendiri tapi dapat dilakukan diberbagai tempat. Seperti halnya Apple yang
memproduksi perangkat smartphone-nya di China dan Taiwan sebagai alasan
mencari biaya produksi yang lebih rendah. Selain itu, produk Apple tidak hanya
dinikmati dinegara asalnya saja Amerika Serikat, tetapi seluruh dunia dapat membeli
produk-produk perusahaan tersebut.

Selain kemajuan teknologi, sudut pandang kontemporer akuntansi


internasional dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2. Pengendalian Modal
3. Valuta Asing
4. Inventasi asing langsung
5. Liberalisasi transaksi
6. Privatisasi perusahaan pemerintah

Keseluruhan faktor memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa interaksi ekonomi lintas batas menginginkan pelaporan
akuntansi dalam satu wilayah Negara digunakan terus-menerus dan dipahami oleh
para ahli di Negara lain.

B. PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL


Bisnis internasional saat ini tidak hanya kegiatan perdagangan internasionaltetapi
menciptakan aliansi internasional yang strategis. Berkembangnya bisnis internasional
menimbulan isu baru berupa transaksi dalam mata uang asing. Dengan adanya isu
ini, tentunya akan menimbulkan keuntungan dan kerugian mata uang asing yang
seringkali menjadi distorsi dalam pelaporan keuangan perusahaan dan menyebabkan
kesesatan informasi bagi pembaca dan manajemen dalam menilai kinerja perusahaan
dan memberikan keputusan bisnis. Oleh sebab itu dibutuhkan pemahaman dan
penyesuaian atas permasalahan ini.

C. KOMPETISI GLOBAL
Meningkatnya komperisi global menjadi pendorong berkembangnya akuntansi
internasional. Pihak pembaca eksternal maupun internal tidak hanya menilai kinerja
perusahaan dengan melakukan perbandingan antar tahun, tapi juga melakukan
perbandingan dengan kinerja perusahaan lain yang sejenis baik domestic maupun
internasional. Terkadang suatu perusahaan memiliki performa yang baik pada periode
tertentu tapi memiliki peringkat terendah di dalam kelompok industrinya. Hal ini

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
tentunya akan mempengaruhi dalam penetapan keputusan bisnis.

D. MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS


Seperti telah dipaparkan sebelumnya, akuntansi internasional disfokuskan untuk
kegiatan bisnis yang bersifat internasional seperti yang dilakukan MNC.
Berkembangnya bisnis internasional tidak hanya melibatkan kegiatan perdagangan
lintas batas saja tetapi telah membentuk aliansi bisnis berupa MNC yang dibentuk
berdasarkan adanya akuisisi dan mergen internasional. Terdapat beberapa alas an
mengapa hal ini terjadinya, seperti untuk mengurangi biaya produksi dan
mempermudah akses akan sumber daya alam dan manusia di suatu Negara.
Dalam melakukan akuisisi dan merger internasional tentunya diperlukan pengukuran
dan penilaian yang tepat dikarenakan adanya sistem yang berbeda dengan Negara
asal. Penilaian berbasis harga, seperti rasio harga terhadap laba, merupakan basis
yang umum digunakan dalam melakukan penilaian agar dapat memberikan harga
tawar yang memadai.

D. INOVASI KEUANGAN
Istilah manajemen risiko menjadi hal yang umum dalam perkembangan ekonomi
internasional. Para manajer keuangan perlu menyadari risiko yang semakin besar
karena berkembangnya bisnis internasional. Perlu dilakukannya evaluasi atas strategi
yang dilaksanakan dalam memutuskan risiko manakah tang patut dilindungi oleh
perusahaan dan timbal balik yang diperoleh apakah sejalan dengan strategi tersebut.
Mudah dan cepatnya arus informasi memungkinkan adanya ketergantungan akan
praktik pelaporan keuangan baik domestik maupun internasional. Evaluasi dan analisi
atas laporan tersbut tidak mudah dilakukan oleh semua pihak. Oleh sebab itu
dibutuhkan manajemen risiko untuk menilainya.

E. INTERNASIONALISASI PASAR MODAL


Berkembangnya akuntansi internasional memungkinkan terciptanya investor yang
berasal dari seluruh dunia. Tentunya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan
suatu wadah bagi para investor tersbut untuk memudahkan akses informasi tersebut
yang tentunya dengan menggunakan standar yang telah diinternasionalisasikan, yaitu
bursa saham. Bursa saham akan memberikan informasi yang telah digeneralisasi
standar akuntansinya agar dapat memudah para pembaca dalam menilai suatu
perusahaan. Bursa saham yang besar di suatu negara menandakan berkembangnya
kegiatan bisnis internasional di Negara tersebut dan semakin tinggi kapabilitas bursa
tersebut untuk mengelola informasi perusahaan internasional.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
F. PENCATATAN DAN PENERBITAN LEMBAR SAHAM LINTAS BATAS
Tujuan penerbitan lembar saham lintas batas yang dilakukan suatu perusahaan
adalah:
1. Memperluas kelompok pemegang saham
2. Memperkenalkan perusahaan tersbut kepada khalayak internasional
3. Menciptakan public awareness akan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan
tersebut

Seringkali terjadi kendala bagi perusahaan penerbit saham untuk menerbitkan saham
lintas batas. Terkadang regulasi nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Negara
setempat berbeda dengan bursa sahamnya. Diperlukan pengetahuan akan berbagai
pasar ekuitas dengan hukum, regulasi dan karakteristik kelembagaan bagi setiap
perusahaan penerbit (Choi and Meek, 2005). Selain itu, biaya dan manfaat pasar
yang berbeda perlu menjadi bahan pemahaman bagi perusahaan. Poin pentingnya
adalah meyakinkan bahwa tidak adanya perbedaan informasi antara pembaca
internasional dan pembaca domestik.

OVERVIEW AKUNTANSI INDONESIA


Di Indonesia IAI sebagai wadah professional di Indonesia selalu tanggap terhadap
perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal hal yang mempengaruhi dunia
usaha dan profesi akuntan. Dalam hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan
pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini.
Setidaknya terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan SAK di Indonesia.

1. Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada


tahun 1973. Pada masa itu pada pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan
standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku “Prinsip Akuntansi
Indonesia” (PAI).
2. Tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu komite PAI
melakukan revisi secara mendasar 1973 dan kemudian mengkondisifikasinya dalam
buku “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan
ketentuan akuntansi dan dunia usaha.
3. Tonggak sejarah ke tiga terjadi pada tahun 1994 IAI melakukan revisi total PAI
1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku “Standar Akuntansi Keuangan 1994” per 1
Oktober 1994.

Sejak tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan
standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam
perkembangan selanjutnya terjadi perubahan dalam harmonisasi ke adaptasi,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial
Report Standars (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi
dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana beberapa tahun ke depan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Dr. Erna Setiany, M.Si.
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
11

Daftar Pustaka

Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, Akuntansi Internasional – Buku 1,


Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. (2002). Kerangka dasar penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan.
Financial Accounting Standards Board (FASB). (1980). Statement of financial
accounting concepts 2: qualitative characteristicsof accounting information. Norwalk.
Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba
Empat.
Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9th Edition.
Siallagan, H. (2020). Teori Akuntansi Edisi Pertama.
Utami, W. (2018). Modul Teori Akuntansi. Universitas Mercu Buana. Jakarta.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh


Dr. Erna Setiany, M.Si.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis S1 Akuntansi


01

Anda mungkin juga menyukai