Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
A. Masalah utama
Defisit Perawatan Diri
B. Proses Terjadinya
1. Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memnuhi
kebutuhnnya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan keperawatan diri.
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan
jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari ketidakmampuan
merawat kebersihan diri antaranya mandi, makan minum secara mandiri, berhias secara
mandiri, toileting ( BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012)
2. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2012),penyebab kurang perawatan diri adalah kelelahan
fisik dan penurunan kesadaran. Menurut depkes (2013), penyebab kurang perawatan diri
adalah :
a. Faktor predisposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu melidungi dan menjakan klien sehingga perkembangan inisiatif
terganggu
2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan
diri
3) Kemampuan realistas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi atihan kemampuan dalam
perawatan diri
b. Faktor presipitasi
Yang merupakan faktor prespitasi deficit perawatan diri adalah kurang penurunan
motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri
Menurut Depkes (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi adalah :
1) Personal hygiene
Gambaran individu terhadap dirinya angat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli
dengan kebersihan dirinya
2) Praktik sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam keberian diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene
3) Status social ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya
4) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan
5) Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan
6) Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain
7) Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya
3. Jenis
Menurut (Damaiyanti, 2012) jenis perawatan diri terdiri dari :
a. Defisit perawatan diri : mandi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan mandi/beraktivitas diri
sendiri
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan
berhias untuk diri sendiri
c. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sendiri
d. Defisit perawatan diri : eliminasi
Hambatan kemampuam untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas eliminasi sendiri
4. Rentang respon
Adaptif Maladaftif
v
Core Problem Defisit Perawatan Diri
Core Problem
Harga diri rendah kroni
Tujuan Intervensi
TUK I : Pasien bisa membina hubungan 1. Bina hubungan saling percaya dengan
saling percaya dengan perawat menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik:
a. Sapa pasien dengan ramah, baik
verbalmaupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap panggilan
yang disukai pasien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan mmenepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima pasien apa adanya
g. Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan pasien
TUK II: Pasien mampu melakukan 1. Melatih pasien cara-cara:
kebersihan diri secara mandiri a. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga
kebersihan diri
b. Menjelaskan cara-cara melakukan
kebersihan diri
c. Melatih pasien mempraktekan cara
menjaga kebersihan diri
TUK III: Pasien mampu melakukan 1. Melatih pasien berdandan/ berhias:
berhias/berdandan secara baik a. Untuk pasien laki-laki latihan
meliputi:
1) Berpakaian
2) Menyisir rambut
3) Bercukur
b. Untuk pasien wanita latihannya
meliputi:
1) Berpakaian
2) Menyisir rambut
3) Berhias
TUK IV: Pasien mampu melakukan makan 1. Mengajrkan pasien melakukan makan
dengan baik secara mandiri:
a. Menjelaskan cara mempersiapkan
makan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapikan
peralatan makan setelah makan
TUK V: Pasien mampu melakukan 1. Mengajarkan pasien melakukan
BAK/BAB secara mandiri BAK/BAB secara mandiri:
a. Menjelaskan tempat BAK/ BAB yang
sesuai
b. Menjelaskan cara membersihkan diri
setelah BAB dan BAK
c. Menjelaskan cara membersihkan
tempat BAB dan BAK
DAFTAR PUSTAKA
A. PROSES PELAKSANAAN
1. Kondisi Pasien
DS:
- Klien mengatakan malas mandi
- Klien tidak mau menyisir rambut
- Klien tidak mau menggosok gigi
- Klien tidak mau memotong kuku
- Klien tidak mau berhias
- Klien tidak bisa menggunakan alat mandi / kebersihan diri.
DO:
- Badan bau
- Pakaian kotor
- Rambut dan kulit kotor
- Kuku panjang dan kotor
- Gigi kotor, mulut bau
- Penampilan tidak rapih
- Tidak bisa menggunakan alat mandi.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Tujuan Keperawatan
a. Tujuan umum
Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri
b. Tujuan Khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Fase Kerja
“Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Apakah ibu sudah mandi hari ini?
Menurut ibu apa kegunaannya mandi ?Apa alasan ibu sehingga tidak bisa merawat
diri? Menurut ibu apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira
tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya...?, badan
gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa menurut ibu yang bisa muncul ? Betul ada kudis, kutu...dsb.”
“Apa yang ibu lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja ibu
menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan
berdandan?
Berapa kali ibu makan sehari?”
“Apa pula yang dilakukan setelah makan? Betul, kita harus sikat gigi setelah
makan.
Di mana biasanya ibu berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?. Iya... kita
kencing dan berak harus di WC, Nah... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa
membersihkan pakai air dan sabun.”
“Menurut ibu kalau mandi itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang
perlu kita persiapkan? Benar sekali..ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk,
sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir. “
“Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing ibu
melakukannya. Sekarang ibu siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil
shampoo gosokkan pada kepala ibu sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus
sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu
siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat
mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari depan sampai
belakang. Bagus, lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh
tubuh ibu sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. ibu bagus sekali
melakukannya. Selanjutnya ibu pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak
dengan latihan kita tadi?”
- Evaluasi objektif
“Dapatkah ibu memperagakan kebersihan diri yang tadi kita lakukan?”
- Rencana Tindak Lanjut
“Berapa kali ibu mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita
masukkan dalam jadual aktivitas harian. Dan beri tanda kalau sudah dilakukan
Seperti M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau
diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukan?”
- Kontrak Yang Akan Datang
1. Topik
“Bagaimana besok kita ngobrol – ngobrol lagi tentang cara lain, latihan
berdandan/berhia”s
2. Waktu
“Kira – kira waktunya kapan ya? Bagaimana jika besok jam 09.00 WIB,
bisa!”
3. Tempat
“Kira – kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok dimana ya? Apa
masih disini atau tempat lain?”
2. Fase Kerja
“Sudahkah ibu mengganti pakaiannya setelah mandi? Bagus ! nah, sekarang
disisir rambutnya yang rapi, bagus ! apakah ibu bisa pakai bedak? Coba dibedaki
mukanya, yang rata dan tipis. Bagus sekali! Ibu punya lipstick? Mari diolesi tipis.
Nah, coba lihat dikaca! “
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah belajar berdandan? Ibu tampak segar dan
cantik.”
- Evaluasi objektif
“Dapatkah ibu memperagakan kembali cara berdandan?”
- Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Dan beri tanda kalau sudah
dilakukan Seperit M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan )
kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani?”
- Kontrak Yang Akan Datang
1. Topik
Bagaimana nanti siang kita ngobrol – ngobrol lagi tentang cara lain, latihan
makan yang baik diruang makan bersama teman ibu yang lainnya ya!
2. Waktu
Kira – kira waktunya kapan ya? Bagaimana jika hari ini jam 12.00 WIB,
bisa!
3. Tempat
Tempatnya di ruang makan
2. Fase Kerja
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, dan sesudah makan? Dimana ibu makan?
Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun, ya mari kita praktikkan!
Bagus setelah itu mari kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa
terlebih dahulu. Silahkan ibu yang pimpin! Bagus. Mari kita makan! Setelah makan
kita harus menyuap makanan satu persatu dengan pelan – pelan. Ya, ayo sayurannya
dimakan ya. Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang kotor. Ya betul dan
kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus! “
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita makan bersama - sama? Ibu tampak
senang.
- Evaluasi objektif
Apakah yang harus kita lakukan saat makan (cuci tangan, duduk yang baik,
ambil makanan, berdoa,makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan)?
- Rencana Tindak Lanjut
Nah lakukan seperti tadi setelah makan. Mari kita masukkan dalam jadual
aktivitas harian. Dan beri tanda kalau sudah dilakukan Seperit M ( mandiri )
kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan
dan T ( tidak ) tidak melakukani?
- Kontrak Yang Akan Datang
1. Topik
Bagaimana besok kita ngobrol – ngobrol lagi tentang cara lain, yaitu
latihan BAB/BAK yang baik.
2. Waktu
Kira – kira waktunya kapan ya? Bagaimana jika besok jam 10.00 WIB,
bisa!
3. Tempat
Tempatnya disini saja ya!
1. Fase orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat siang, ibu tampak rapi. Masih kenal saya tidak? Tujuan saya kesini kita
berbincang – berbincang mengenai cara buang air besar dan buang air kecil
yang baik.
b. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Sudah menjalankan jadwal kegiatannya?
c. Kontrak
- Topik
Apakah ibu tidak keberatan mengobrol dengan saya? Mengobrol seperti
yang kita janjikan kemarin yaitu cara buang air besar dan buang air kecil.
- Waktu
Berapa lama kira – kira bisa melakukannya? Ibu mau berapa menit?
Bagaimana 30 menit, bisa!
- Tempat
Mau dimana kita mengobrolnya? Disini saja ya!
2. Fase Kerja
“Cara membilas yang bersih setelah ibu buang air besar yaitu dengan
menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya! Cara seperti ini
berguna untuk mencegah masuknya kotaran atau tinja yang ada dibokong ke bagian
kemaluan kita . setelah ibu selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di
WC dibersihkan. caranya siram tinja atau kencing tidak tersisa di WC. jika ibu
membersihkan tinja atau air kencing seperti ini, berarti ibu ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran atau air kencing .
jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC, lalu cuci tangan
dengan menggunakan sabun.”
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan tentang cara buang air
besar/ tentang buang air kecil yang baik? Ibu tampak senang.
- Evaluasi objektf
Coba ibu jelaskan ulang tentang cara BAB/BAK yang baik! Bagus, untuk
selanjutnya, ibu dapat melakukan cara – cara yang telah dijelaskan tadi.
- Rencana Tindak Lanjut
Mari kita masukkan dalam jadwal aktivitas harian. Dan beri tanda kalau sudah
dilakukan Seperit M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan )
kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani?
- Kontrak yang akan datang
1. Topik
Bagaimana besok kita ngobrol – ngobrol lagi untuk melihat sudah sejauh
mana ibu bisa melakukan jadwal kegiatannya
2. Waktu
Berapa lama kira – kira ibu bisa melakukannya? Mau berapa menit?
Bagiamana jika 15 menit?
3. Tempat
Ibu tempatnya mau dimana? Bagaimana kalau disini saja!
KELUARGA
SP 1 Keluarga: Mengidentifikasi Masalah Keluarga, Menjelaskan Proses
Terjadinya Harga Diri Rendah Dan Menjelaskan Cara Merawat Klien Defisit
Perawatan Rendah
1.Fase orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi bapak, saya perawat S , perawat yang merawat ibu. tujuan saya
disini untuk berdiskusi dengan bapak mengenai masalah yang dialami ibu.
b. Evaluasi Validasi
Bagaimana pendapat bapak mengenai ibu?
c. Kontrak
- Topik
Apakah bapak tidak keberatan mengobrol dengan saya? Mengobrol
mengenai masalah yang dialami ibu dan bantuan apa yang dapat diberikan.
- Waktu
Berapa lama waktu bapak yang tersedia? Bagaimana kalau 30 menit?
- Tempat
Kita mengobrol diruang perawat!
2. Fase Kerja
“Apa saja masalah bapak rasakan dalam merawat ibu? perawatan diri yang
utama adlah kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK.”
“Perilaku yang ditunjukkan oleh ibu itu dikarenakan gangguan jiwanya yang
membuat ibu tidak memiliki minat untuk mengurus diri sendiri. Baik, akan saya
jelaskan untuk kebersihan diri, kami telah melatih ibu untuk mandi, keramas, gosok
gigi, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan bapak dapat menyediakan
peralatannya untuk berhias. Harapan dimotivasi setelah mandi untuk sisiran yang
rapi. Untuk makan, sebaiknya bersama keluarga dirumah, ibu telah mengetahui
langkah – langkahnya, yaitu cuci tangan, ambil makanan, berdoa, makan yang rapi,
cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan saat jam minum obat agar
sehabis makan langsung minum obat. ibu juga suadah belajar BAB/BAK yang
bersih. Kalau ibu kurang motivasi dalam merawata diri apa yang bapak/ibu
lakukan?”
“Bapak/ibu juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat
diketahui apakah ibu sudah mandiri atau mengalami hambatan dalam
melakukannya. Jangan lupa memberi pujian pada ibu.”
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap – cakap?
- Evaluasi objektf
Coba bapak sebutkan lagi apa yang harus diperhatikan dalam membantu ibu
dalam merawat diri.
- Rencana Tindak Lanjut
Baik, nanti kalau bapak besuk atau menjenguk bisa ditanyakan pada ibu. Dan
cobalah saat dirumah nanti bapak mendampingi dan membantu ibu saat
membersihkan diri.
- Kontrak yang akan datang
a. Topik
Bagaimana 2 hari lagi selanjutnya kita akan ketemu dan bapak akan saya
dampingi untuk memotivasi ibu dalam merawat diri.
b. Waktu
2 hari lagi kita bertemu ya! Mau jam berapa? Kalau jam 09.00 wib!
c. Tempat
Diruang ini lagi ya!
1. Fase orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi bapak, masih kenal saya kan? Sesuai janji kita 2 hari yang lalu kita
sekarang ketemu lagi.
b. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaiaman ada pertanyaan tentang cara
merawat yang kita bicarakan dua hari yang lalu?
c. Kontrak
- Topik
Apakah bapak tidak keberatan mengobrol dengan saya? Mengobrol seperti
yang kita janjikan 2 hari yang lalu untuk sekarang kita latihan cara – cara
merawat tersebut ya pak?
- Waktu
Berapa lama bapak punya waktu?
- Tempat
Mau dimana kita mengobrolnya? Disini saja ya!
2. Fase Kerja
“Sekarang anggap saya adalah ibu, coba bapak praktekkan cara memotivasi ibu
untuk mandi, menyisir rambut, buang air, dan makan.” Bagus betul begitu caranya!”
“Coba sekarang praktikkan cara memberikan pujian pada ibu.”
“Bagus, bagaimana cara memotivasi ibu minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadwal?”
“Bagus, ternyata bapak sudah mengerti cara merawat ibu. bagaimana sekarang
kita mencobanya langsung pada ibu?
(ulangi lagi semua cara diatas langsung pada klien )
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih cara merawat ibu.
- Evaluasi objektf
Coba setalah ini bapak lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak/ibu
membesuk atau menjengguk ibu.
- Rencana Tindak Lanjut
Baik, nanti kalau bapak besuk atau menjenguk bisa ditanyakan pada ibu. Dan
cobalah saat dirumah nanti bapak mendampingi dan membantu ibu saat
membersihkan diri.
- Kontrak yang akan datang
1. Topik
Bagaimana tiga hari lagi kita bertemu untuk mendiskusikan pengalaman
bapak melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari.
2. Waktu
Jam berapa bapak bisa kemari?
3. Tempat
Kita bisa ketemu lagi ditempat ini ya pak?
1. Fase orientasi
a. Salam Teraupetik
Selamat pagi bapak, masih kenal saya kan? Sesuai janji kita tiga hari yang lalu
kita sekarang ketemu lagi.
b. Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Bagaiaman ada pertanyaan tentang cara
merawat yang kita bicarakan tiga hari yang lalu?
c. Kontrak
- Topik
Apakah bapak tidak keberatan mengobrol dengan saya? Mengobrol seperti
yang kita janjikan tiga hari yang lalu untuk sekarang kita bicarakan jadwal
ibu selama dirumah.
- Waktu
Berapa lama bapak punya waktu?
- Tempat
Mau dimana kita mengobrolnya? Disini saja ya!
2. Fase Kerja
“Pak ini jadwal kegitan ibu di Rumah Sakit, coba perhatikan apakah bisa
dilaksanakan dirumah. Jadwal yang telah dibuat selama ibu di Rumah Sakit tolong
dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal minum obatnya.”
“Hal – hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh ibu selama di rumah. Kalau misal ibu menolak terus menerus untuk makan,
minum, dan mandi serta menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain, segera hubungi perawat terdekat dirumah bapak.”
“Selanjutnya perawat yang akan membantu memantau perkembangan ibu
selama dirumah.”
3. Fase Terminasi
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana pak ada yang belum jelas?
- Evaluasi objektf
Coba setelah ini bapak memantau dan menjadwal aktivitas ibu .
- Rencana Tindak Lanjut
Ini jadwal harian ibu untuk dibawa pulang. Dan ini surat rujukan untuk perawat
didekat puskemas dirumah bapak. Jangan lupa kontrol ke Puskesmas terdekat
sebelum obat habis, atau ada gejala – gejala yang tampak.