Anda di halaman 1dari 3

Tugas Menulis Artikel

Jadikan contoh di bawah sebagai TEMPLATE

Langkah 2 (kedua)

1. Judul (Fenomena Utama) : Telah Terjadi PENYALAHGUNAAN kuasa atas penyelesaian


kasus pembunuhan munir sebagai pengabaian pemerintah dalam pemenuhan Hak Hukum
Warga Negara .
2. Abstrak (120 – 150 kata) : (1) Fenomena (penting). Munir meninggal di dalam pesawat
Garuda Indonesia dengan nomor GA-974 di usianya yang ke-39 tahun. Saat itu ia pergi
untuk melanjutkan studinya di Universitas Utrecht. Munir meninggal dalam perjalanan
menuju Amsterdam, Belanda. (2) Tujuan. Untuk memetakan motivasi maraknya
penyimpangan HAM dan pelanggaran hukum dalam hal ini Serta berbagai penyimpangan dalam
upaya penegakan hukum yang dilakukan di sini dan hal-hal yang kritis bagi perbaikan rule off law di
negeri ini(3) Temuan. Dua bulan setelah kematian Munir, Kepolisian Belanda mengungkap
bahwa ia tewas akibat diracun. Hal tersebut diketahui setelah senyawa arsenik ditemukan
di dalam tubuhnya usai autopsi dilakukan, dilansir dari etan.org. Senyawa itu diketahui
terdapat di dalam air seni, darah, dan jantung yang jumlahnya melebihi kandungan
normal. (4) Simpulan/Saran. Menurut pengamatan peneliti dari kronologi kejadian dapat di
simpulkan bahwa kasus munir ini merupakan kasus pembunuhan berencana yang di
lakukan oleh Pollycarpus(berdasarkan keputusan PT) namun dalam sudut pandang
yang lain, Beragamopini opini yang mengisyaratkanbahwa Pollycarpus hanya
sebatas actor lapangan/pesuruh dari oknum intelektual dalamkasus ini terlebih lagi dari
keputusan MA yang pertama yang menyebutkan bahwa Pollycarpus tidak bersalah .
actor intelektual atau Dalang yang sebenarnya, Karena dalam kasus ini banyak
sekali kejanggalan kejanggalan baik dari Pollycarpus yang di katakana terbukti
memasukan racun arsenik ke dalam mie , Bagaimana mungkin seorang pilot
memasak mie, dan kenapa rekronstruksi kasus munir di lakukan tertutup itu juga
menimbulkan asumsi yang buruk bagi penegak hukum , Maka pada saat ini presiden
Jokowi masih terus mendesak Kejaksaan Agung untuk mengungkap siapa sebenarnya
Dalang dalam kasus pembunuhan Munir , Yang ini termasuk dari refleksi dari
penegakan Hukum di negeri kita secara garis besar masih terdapat banyak
mengatakan bahwa masih otoriter masih belum objektiv , Hukum masih kalah dengan
kepentingan, Dengan di buktikan dengan banyaknya penyimpangan penyimpangan yang
terjadi seperti yang terjadi pada kasus munir tersebut , Dalam kasus tersebut upaya
perlindungan HAM seolah masih buaian karena pada kasus tersebut masih banyak terjadi
kejanggalan.
Saran : (a)Kepada Negara : Agar Negara mampu menegakan hukum dengan sebaik
mungkin dan seadil adilnya agar supremasi hukum di Indonesia bisa baik dan
masyarakat percaya kepada Negara sebagai Negara yang punya nilai luhur yang tinggi2,
(b) Kepada Masyarakat :Agar masyarakat Indonesia senantiasa saling mendukung serta
berkontribusi terhadap penegakan atau perlindungan serta menjunjung tinggi HAM
3. Key words ( 5 kata kunci ) : 3 kata kunci berasal dari judul : pemenuhan Hak Hukum Warga
Negara, penyelesaian kasus pembunuhan munir, PENYALAHGUNAAN kuasa
4. Pendahuluan, isi terpentingnya adalah signifikansi tulisan.
Kasus kematian Munir hanya satu dari banyaknya kasus pelanggaran HAM yang belum
menemukan titik terang. Hukum di Indonesia harusnya lebih diperkuat khususnya tentang
HAM, karena dimasa sekarang hukum hanya berlaku bagi orang-orang lemah saja
sedangkan orang-orang yang berkedudukan tinggi lebih mudah lepas dari jerat hukum yang
seharusnya hukum tidak memandang status sosial seseorang di masyarakat tapi
kenyataannya malah sebaliknya inilah yang menyebabkan para kaum bawah ditindas.
Terbukti dari banyaknya kasus kemanusiaan yang tak kunjung usai dan tak kunjung
menemui titik terang seperti kasus kematiaan Munir. Seharusnya pemerintah segera
terbangun dari tidur lamanya dalam arti sadarlah bahwa hukum sebenarnya ada untuk
menegakkan kebenaran bukan untuk menutupi kebenaran yang ada. Kelemahan hukum di
Indonesia ini juga akan berdampak pada semakin meningkatnya kejahatan jika pemerintah
tidak segera tanggap untuk mengubahnya. Kasus kematian Munir dapat menjadi
pembelajaran bagi negara Indonesia untuk segera meninggalkan cara-cara yang bersifat
otoriter, karena semua rakyat Indonesia memiliki hak untuk memperoleh kebenaran, hak
hidup, hak keadilan, dan hak atas rasa aman. Inilah hebatnya sebuah jabatan yang ada
disuatu negara, jabatan yang dimana hanya memenangkan kepentingan para kaum
penguasa dan menyingkirkan sebuah kebenaran yang sebenarnya sudah jelas terpampang
didepan mata. Lemahnya hukum di Indonesia sebenarnya sangat dirasakan pengaruhnya
oleh pihak keluarga Munir, terlebih sang istri yang setelah±15 tahun harus menelan pil pahit
dimana kasus kematian suaminya tersebut tidak juga mendapatkan kejelasan. Ketika pihak
keluarga mendengar bahwa penanganan kasus ini dihentikan hanyalah meninggalkan
kekecewaan dari keluarga termasuk para kaum penegak hukum di Indonesia pun juga
merasakan dampaknya, termasuk juga para aktivis yang ikut serta mengawal jalannya
investigasi kasus dari awal dibuka hingga harus terpaksa dihentikan. Seharusnya mereka
berani menjatuhkan tindakan tegas seperti memberikan hukuman yang sepantasnya
didapat para pelaku kasus kematian Munir. Sebagai negara Demokrasi rakyat juga
memerlukan dukungan dari pihak penegak agar mau bersikap seadil-adilnya didepan
hukum ini semua bertujuan agar negara dapat berjalan dengan aman. 4 paragraf
5. Setting (objeck material) yang dijadikan bahan tulisan : Apa yang terjadi ? Telah terjadi
ketidak Adil an dalam penyelesaian dalam kasus pelanggaran HAM atas terbunuhnya
aktivis HAM .WUJUD. (1) dimana jalan untuk menguak Kasus munir tertutup(2) hilangnya
beberapa data menegenai Kasus munir. FAKTOR . (1) Lemahnya penegakan hukum di
bidang pidana. Masih kuatnya otoritas (2) masih kuatnya campur tangan kaum pejabat
yang semakin tinggi.  3 paragraf

Pelanggaran Ketentuan Batas Usia Perkawinan melalui Dispensasi dari Pengadilan Agama di
Sidoarjo Jawa Timur
Oleh:
Mohammad Isfironi Fadjri

Abstrak
Pelanggaran Ketentuan Batas Usia Perkawinan melalui Dispensasi dari Pengadilan Agama
Untuk memetakan motivasi orang untuk melanggar ketentuan batas usia perkawinan dengan
jalan permohonan dispensasi dari pengadilan agama Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecenderungan orang untuk melanggar ketentuan batas usia perkawinan didorong tiga hal, yaitu:
lemahnya penegakan hukum, masalah ekonomi dan budaya Penegakan hukum dalam hal
pelanggaran ketentuan batas usia perkawinan dihambat oleh kenyataan bahwa agama tidak
memberikan larangan yang jelas tentang usia perkawinan. Persoalan ekonomi juga menjadi
pemicu masyarakat untuk segera mengawinkan anak gadisnya yang belum memenuhi ketentuan
usia pada UU karena dengan mengawinkan maka akan terkurangi beban ekonomi keluarga.
Disamping itu secara budaya anak gadis yang berusia diatas 16 tahun belum menikah distigma di
masyarakat sebagai perawan tua.

Key words : Dispensasi Pernikahan Melalui Pengadilan Agama; Batas Usia Pernikahan Menurut
UU; Pelanggaran Ketentuan Batas Minimal Pernikahan.

Pendahuluan

Perkara meningkatnya pelanggaran ketentuan batas usia perkawinan dipicu oleh ditetapkannya
batas usia minimal perkawinan (Ahmad, 2020). Menurut data yang dapat diakses di pengadilan
agama sepanjang tahun 2021-2021 ada kenaikan rata-rata di Jawa Timur sebesar 20 %
(Pengadilan Tinggi Agama Jawa Tiur, 2021) (legitimasi ahli)  4 paragraf

https://nasional.tempo.co/read/1503014/17-tahun-pembunuhan-munir-simak-enam-fakta-ini/
full&view=ok

Anda mungkin juga menyukai