NIM : E041201033 Prodi : Ilmu Politik Mata Kuliah : Ekonomi Politik
TUGAS PEKAN 11 Intruksi : - Menjelaskan apa itu aliran politik radikal, struktural, dan depedensial!
Aliran ekonomi politik liberal muncul
sebagai dampak dari hasil penelitian ECLA yang dipimpin Prebisch, pada tahun 80’an muncul berbagai kritik terhadap teori-teori dan konsep-konsep yang berasal dari Barat. Kritik terhadap teori-teori dari Barat terseut paling terasa di Amerika Latin. Kritik- kritik tersebut kemudian menghasilkan sebuah “paradigma baru” ekonomi politik radikal yang mencakup berbagai pendekatan, termasuk pendekatan ekonomi strukturalisme dan pendekata n ketergantungan atau lebih dikenal dengan pendekatan dependensia(dependencia). Pakar- pakar aliran radikal semuanya menolak pandangan liberalisme ortodoks,yang menurut mereka secar a teoretis keliru dan secara politik tidak lengkap. Walaudalam analisisnya, kaum radikal menerima ar ti sebuah sistem kapitalisme global, merekamemiliki pandangan yang berbeda dalam memahami din amika dasar dari sistem ini, dancara yang juga berbeda dalam menjelaskan hubungan antara negara yang lebih majudengan yang kurang maju dalam sistem kapitalisme dunia (Ruccio dan Simon, 1988). Persepsi awal tentang keterbelakangan yang dialami negara-negara Amerika Latin lebih disebabkan oleh faktor kelemahan sendiri, seperti watak kemalasan, kesedihan, dankeangkuha n. Selanjutnya kecenderungan dari yang semula menyalahkan diri sendiri berubah dengan mencari p enyebab dari faktor luar (eksternal). Kebetulan mereka menemukan “kambing hitam” bahwa keterbelakanganya negara -negara Amerika Latin ialah karena sudah sejak lama dieksploitasi oleh negara- negara industri maju, erutamaoleh Amerika Serikat (Thee Kian Wie, 1987). Dari segi terms of trade, Prebish melihat ada hubungan yang tidakmenguntungkan bagi negara- negara sedang berkembang untuk bekerja sama dengan negara maju (negara donor). Ekonomi Politik Strukturalisme berkembang dari pemikiran para pengkritik liberalisme. Perspektif strukturalis berkembang sebagai reaksi terhadap meluasnya liberalisme di abad 19. Aliran strukturalis telah banyak mempengaruhi berbagai tafsiran historis tentang masalah masalah yang dihadapi oleh negara Amerika Latin. Pertama struktur perdagangan luar negeri Amerika Latin yang hanya berperan sebagai pengekspor komoditas bahan mentah ke negara maju. Kedua, dalam pertanian disebabkan struktu kepemilikan dan penguasaan tanah, perilaku non ekonomis yang memiliki lahan luas untuk gengsi sosial untuk melindungi diri dari inflasi. Ketiga, pendapatan yang timpang kekayaan dan kekuasaan politik golongan elit akan menghambat mobilitas sosial (Thee Kian Wie, 1987). Sedangkan menurut Swasono (2003) berpendapat bahwa strukturalisme paham yang menolak ketimpangan struktural sebagai sumber ketidakadilan soaial ekonomi. Pengikut aliran strukturalis berusaha mengungkapkan sekaligus mengusut ketimpangan ketimpangan struktural yang diakibatkan pemusatan penguasaan dan pemilikan aset ekonomi, ketimpangan distribusi pendapatan, roduksi dan kesempatan ekonomi. Kaum strukturalis menolak mekanisme pasar bebas karena mereka menilai ketidakadilan soaial ekonomi yang korbannya golongan kelas bawah. Bagi kaum strukturalis ekonomi pasar bebas dunia lebih banyak menimbulkan kemiskinan dari pada kemakmuran, meningkatkan angka pengangguran dari pada menciptakan lapangan kerja, menimbulkan ketimpangan dari pada pemerataan. Pendukung strukturalis sepakat bahwa internasionalisasi kapital, produksi dan perdagangan bebas hanya akan memberdayakan (ekonomi dan politik) kelompok kaya dan daya beli tinggi serta menyengsarakan kaum golongan bawah. Ekonomi Politik Pendekatan Dependensia atau yang biasa dikenal dengan teori dependensia sesuai dengan namanya berusaha menjelaskan tentang ketergantungan. Dalam hubungan ketergantungan tersebut ada dua pihak yang terlibat yaitu pihak dominan dan pihak bergantung. Ketergantungan pada suatu komoditas ekspor ternyata sulit diubah dan begitu juga kebutuhan terhadap barang barang impor tidak berkurang. Untuk mencari penyebab keterbelakangan yang sulit dihilangkan, selain aliran pendekatan strukturalis juga muncul pendekatan dependensia. Lahirnya pendekatan dependensia pertama kali dicetuskan Paul Baran. Dalam buku On The Political Economy Of Backwardness (1952). Baran disini berusaha menjelaskan berbagai faktor penyebab keterbelakangan ekonomi di negara negara Dunia ketiga, terutama di Amerika Latin.dengan memusatkan perhatian pada hubungan kelas antara rakyat, elit internal dan investor asing. Baran melihat adanya kontradiksi antara imperialisme, proses industrialisasi dan ekonomi pembangunan umum di negara negara terbelakang. Baran mengakui bahwa investasi yang dilakukan perusahaan perusahaan multinasional dari negara negara maju di negara negara terbelakang di satu sisi dapat meningkatkan pendapatan nasional negara negara dunia ketiga. Namun di sisi lain peningkatan pendapatan di negara negara miskin ini tidak menikmati oleh sebagian besar kelompok masyarakat bahwa di negara miskin tersebut karena tingginya ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Keuntungan yang dihasilkan oleh investasi perusahaan multinasional melalui eksploitasi sumber daya di negara negara miskin tidak dinikmati secara merata. Keuntungan ini lebih banyak dinikmati oleh segelintir elit politik saja. Baran menyimpulkan bahwa pada dasarnya investasi asing tidak meningkatkan kesejahteraan di negara negar miskin, yang terjadi hanya perubahan kebiasaan sosial masyarakat miskin serta perubahan orientasi dari kecukupan dan pemenuhan pasar dalam negeri menjadi orientasi produksi untuk memenuhi pasar luar negeri. Kapitalisme telah gagal memperbaiki kesejahteraan masyarakat miskin, tetapi sebaliknya sangat berhasil mengintroduksi semua ketimpangan ekonomi dan sosial yang melekat dalam sistem kapitalis Pendekatan ekonomi politik dependensia menurut pandanan Frank, kaum Neo klasik berpendapat bahwa kapitalisme adalah bentuk akhir dari tahapan pembangunan, kaum Marxis menganggap kapitalisme adalah tahapa antara yang harus dilalui sebelummasuk ke tahap selanjutnya. Teori dependensia berusaha menjelaskan tentang ketergantunganada dua pihak yang terlibat yaitu pihak yang dominan dan yang bergantung. Dalam menjelaskan ini Frank mengelompokkan negara negara di dunia ini atas dua kelompok, yaitu negara negar metropolis maju, negara yang terbelakang. Hubungan ketergantungan seperti ini disebut Frank disebut Metropolis satelit relationship. Menurut Andre Gunder Frank dalam bukunya Capitalism and Underdevelopment in Latin Amerika menggunakan konsep istilah negara negara metropolis maju dan negara borjuasi di negara negara metropolis bekerja sama dengan pejabat pemerintah dan kaum borjuis di negara negara terbelakang. Fungsi kaum borjuis dan pemerintah negara adalah sebagai payung politik serta memberi kemudahan bagi beroperasinya borjuasi negara metropolis. Karena itu kemakmuran rakyat jelata jadi di nomor duakan.