Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK N 1 Sidoarjo


Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan
Kelas/semester : X TKR 1 / 1
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian /
sistem kelistrikan pengaman dan kelengkapan tambahan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kesalahan sistem / komponen
kelistrikan dan pengaman
Indikator :
- Komponen kelistrikan pada kendaraan
dijelaskan sesuai buku sumber
- Kesalahan sistem kelistrikan diidentifikasi
sesuai buku sumber
I. Tujuan pembelajaran
a. Akademik
1. Siswa dapat menjelaskan komponen kelistrikan pada kendaraan.
2. Siswa dapat mengidentifikasi kesalahan sistem kelistrikan

b. Nilai-Nilai Karakter
Memeliki sikap displin yang tinggi, jujur, komunikatif, mandiri, rasa
ingin tahu, kreatif dan menggali informasi dan mengerajakan tugas dengan
materi tentang Sistem penerangan dan sistem kelengkapan kelistrikan
tambahan dan Kesalahan sistem / komponen kelistrikan dan pengaman.

II. Materi Pembelajaran :


Komponen-komponen system kelistrikan:
- Baterai / Aki
- Kabel
- Lampu
- dll
Gangguan pada rangkaian kelistrikan yang umum terjadi ada tiga macam yaitu:
1) Gangguan pada rangkaian karena nilai tahanan membesar
2) Gangguan karena hubung singkat
3) Ganguan dari komponen-komponen kelistrikan itu sendiri.
Gangguan – gangguan ini jika tidak ditangani dengan benar, maka akan menyebabkan
rangkaian kelistrikan tidak bekerja dengan normal atau bahkan akan berpotensi
menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada komponen – komponen rangkaian.
Agar rangkaian kelistrikan tersebut dapat bekerja secara normal kembali, maka
diperlukan pemeriksaan pada komponen–komponen rangkaian. Hal ini dimaksudkan
untuk menentukan dimana gangguan itu terjadi dan penyebabnya. Jika letak dan
penyebab gangguan sudah diketahui maka langkah berikutnya adalah melakukan
perbaikan sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Gangguan rangkaian kelistrikan karena nilai tahanan membesar
Gangguan ini biasanya disebabkan Karena rangkaian terbuka atau terjadinya korosi
pada bagian–bagian tertentu dari rangkaian, dapat juga disebabkan karena kontak
saklar yang tidak baik/kotor.

Gambar 23. Gangguan yang disebabkan nilai tahanan membesar


Gambar 23.a menunjukkan bahwa, lampu tidak menyala akibat rangkaian terputus
atau terbuka, dan arus tidak dapat mengalir.
Sedangkan gambar b lampu tidak menyala/redup diakibatkan arus yang mengalir ke
lampu terlalu kecil, karena nilai tahanan membesar. Nilai tahanan dapat membesar
karena saklar kotor atau sambungan kabel berkarat/korosi.
Gangguan karena hubung singkat
Hubung singkat dapat terjadi apabila ada kabel penghantar yang berhubungan
langsung dengan penghantar lain atau pada ground.
Gambar 24. Gangguan karena hubung singkat
Gambar 24.a menunjukkan adanya hubung singkat diantara dua kabel penghantar.
Lampu A seharusnya tidak menyala, sedangkan lampu B menyala. Akibat adanya
hubung singkat antara kabel lampu A dan kabel lampu B, maka lampu A ikut
menyala.
Sedangkan gambar 24.b lampu pada rangkaian tidak menyala akibat adanya hubung
singkat antara kabel dengan ground, sekering pada rangkaian dapat terputus karena
arus yang mengalir terlalu besar.
Gangguan karena kerusakan komponen
Kerusakan pada komponen kelistrikan adalah penyebab utama rangkaian kelistrikan
tidak dapat bekerja.

Gambar 25. Gangguan akibat kerusakan komponen


Gambar 25.a menerangkan lampu tidak menyala karena filament lampu terputus.
Gambar 25.b menunjukan adanya kerusakan pada batere baik pada kotak batere
ataupun korosi pada terminal–terminalnya dan ini menjadikan batere tidak dapat
mensuplai kebutuhan energy pada rangkaian dan pada akhirnya rangkaian kelistrikan
tidak dapat bekerja.
Peralatan untuk memeriksa gangguan pada rangkaian / system kelistrikan.
Macam-macam peralatan yang dapat digunakan untuk memeriksa gangguan pada
rangkaian kelistrikan seperti pada gambar dibawah. Peralatan ini biasa digunakan
untuk memeriksa kontinuitas dari suatu rangkaian dan mengukur nilai tahanan, arus
atau tegangan dari suatu rangkaian kelistrikan.

Gambar 26. Macam-macam peralatan pemeriksa rangkaian


Peralatan-peralatan yang biasa digunakan antara lain:
a) Jumper wire
b) Test lamp
c) Self-Powered test light
d) AVO Digital
e) AVO Analog
f) VOLT – AMP Tester
g) Combination meter/Digital probe

Menggunakan Jumper wires untuk memeriksa kontinuitas rangkaian


kelistrikan.
Sering kali rangkaian kelistrikan tidak dapat bekerja karena tidak adanya kontinuitas
pada rangkaian tersebut, untuk memeriksa kontinutas dapat digunakan jumper wires
seperti yang terlihat pada gambar 27.
Keselamatan kerja yang harus diperhatikan selama menggunakan jumper wires untuk
memeriksa kontinuitas adalah:
Jangan pernah melakukan by-pass pada lampu, motor, coil atau beban kelistrikan
lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya.
Langkah pemeriksaan:
1). Pastikan saklar dalam posisi ON
2). Memby-pass rangkaian dari titik/bagian yang paling dekat dengan sumber
3).Jika dengan langkah ini rangkaian sudah bekerja, maka dapat dipastikan bahwa
gangguan itu terjadi pada daerah yang kita periksa tadi (tidak ada kontinuitas pada
posisi ini).
4). Jika pada langkah no.2 telah dikerjakan dan rangkaian tetap tidak bekerja maka,
mulailah melakukan by-pass pada posisi selanjutnya. Begitu seterusnya sampai
ditemukan dimana letak gangguannya.

Gambar 27. By-pass dengan Jumper wires


Menggunakan Tes lamp
Selain dengan jumper wires pemeriksaan kontinuitas dapat dilakukan dengan tes
lamp, penggunaan tes lamp lebih menguntungkan dibandingkan jumper karena
penggunaan tes lamp tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen
kelistrikan yang sedang diperiksa.
Gambar dibawah menunjukkan cara pemeriksaan kontinuitas pada rangkaian, jika tes
lamp nyala berarti ada kontinuitas antara titik yang diperiksa dengan sumber
arus/positip batere, sebaliknya jika tes lamp tidak nyala berarti tidak ada kontinuitas.

Gambar 28. Pemeriksaan kontinuitas dengan tes lamp


Langkah pemeriksaan :
1). Pastikan bahwa batere dalam kondisi baik
2). Pastikan saklar pada posisi ON
2). Hubungkan penjepit dari tes lamp dengan negatip batere/ground
3). Hubungkan colok tes lamp pada terminal sekring, jika lampu tes menyala berarti
ada kontinuitas antara positip batere dengan kaki depan sekring jika lampu tidak nyala
berarti jaringan kabel antara positip batere dengan kaki sekring terputus.
4). Lakukan pemeriksaan tahap berikutnya pada saklar, konektor seperti gambar 29.
sampai menemukan tidak adanya kontinuitas dengan ditandai tes lamp tidak nyala.

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Diskusi Kelompok
3. Pemberian tugas.

IV. Langkah – langkah Kegiatan


Pertemuan Pertama ( 4 x 45 menit )
1. Pendahuluan ( ± 30 menit )
a. Mengecek kesiapan belajar siswa ( memberi salam, berdo’a dan memeriksa
kehadiran siswa).
b. Memotivasi siswa agar bersemangat dalam memperoleh pelajaran.
c. Memberikan apersepsi tentang sistem kelistrikan secara umum.
d. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran mengidentifikasi kesalahan
sistem / komponen kelistrikan dan pengaman.

2. Inti ( ± 140 Menit )


a. Guru menjelaskan cara mengidentifikasi kesalahan sistem / komponen
kelistrikan dan pengaman.
b. Kelas dibagi menjadi 7 kelompok
Masing-masing kelompok terdiri dari 5 peserta didik
c. Siswa diberi tugas secara berkelompok untuk menggali informasi tentang:
 Komponen-komponen kelistrikan pada kendaraan.
 Kesalahan sistem / komponen kelistrikan dan pengaman.
 Cara memeriksa kesalahan sistem / komponen kelistrikan dan
pengaman.
d. Membahas hasil diskusi kelompok.
e. Melakukan tanya jawab dengan siswa untuk pendalaman materi ajar.

3. Penutup ( 10 menit )
a. Pesan dan kesan siswa selama proses pembelajaran
b. Merangkum materi pembelajaran yang sudah disampaikan.
c. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
d. Guru memberikan tugas untuk minggu depan mempelajari materi
pertemuan berikutnya.
e. Berdo’a bersama dan Salam Penutup.

V. Sumber Belajar, Media, Bahan dan Alat.


- Buku siswa sistem kelistrikan
- Trainer sistem kelistrikan
- Media LCD

VI. Penilaian
Penilaian dilakukan melalui :
1. Penilaian proses
2. Observasi
3. Tes tulis
4. Portofolio
SOAL TES
Mata Pelajaran : Dasar Kopetensi Kejuruan
Kelas / Semester : XI TKR / 1
Alokasi Waktu : 60 Menit
Standar Kopetensi : Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian / system
kelistrikan pengaman dan kelengkapan tambahan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kesalahan sistem / komponen kelistrikan dan
pengaman
Indikator :
- Prosedur Komponen kelistrikan pada kendaraan
dijelaskan sesuai buku sumber
- Kesalahan sistem kelistrikan diidentifikasi sesuai buku
sumber

1. Faktor apa saja yang menyebabkan nilai tahanan pada rangakaian kelistrikan
bertambah?
2. Jelaskan apa yang tidak boleh dilakukan saat pemeriksaan kontinuitas rangkaian
menggunakan jumper wire?
3. Bagamana cara menggunakan tes lamp untuk memeriksa kontinuitas rangkaian
kelistrikan?
4. Jelaskan keuntungan menggunakan tes lamp disbanding jumper wire?
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN NILAI
Mata Pelajaran : Dasar Kopetensi Kejuruan
Kelas / Semester : XI TKR / 1
Alokasi Waktu : 60 Menit
Standar Kopetensi : Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian / system
kelistrikan pengaman dan kelengkapan tambahan
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kesalahan sistem / komponen kelistrikan dan
pengaman
Indikator :
- Prosedur Komponen kelistrikan pada kendaraan
dijelaskan sesuai buku sumber
- Kesalahan sistem kelistrikan diidentifikasi sesuai buku
sumber
NO.
Jawaban Skor
Soal
1. - Gangguan karena nilai tahanan membesar.
- Gangguan karena hubung singkat 20
- Gangguan karena kerusakan komponen
2 Faktor penyebab nilai tahanan bertambah antara lain:
a) Adanya rangkaian yang terbuka/terputus 20
b) Timbulnya korosi/karatan pada sambungan
3 Hal yang tidak diperbolehkan dalam pemerikaan kontinuitas dangan
jumper wire adalah: 20
Membay-pass beban kelistrikan baik lampu,motor atau beban lain
4 Cara menggunakan tes lamp untuk pemeriksaan kontinuitas
rangkaian, adalah:
a) Menghubungkan jepit tes lamp dengan negatip batere atau
20
ground
b) Menghubungkan colok tes lamp dengan titik pada rangkaian
yang akan diperiksa.
5 Keuntungan menggunakan tes lamp dibandingkan jumper wire
adalah: tes lamp tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada 20
komponen rangkaian yang diperiksa.
Jumlah Skor Maksimum 100
Sidoarjo, 16 Juli 2012
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL,

Drs. ISJANTO AHMAD JAZULI


NIP. 19601014 148703 1 008 Nim. 095524075

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Sidoarjo Kakomli

Drs.HERU MURSANYOTO, MM. Drs. SURYADI, Mpd.


NIP. 19630913 198703 1 016. NIP. 19610623 198603 1 008

Anda mungkin juga menyukai