Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGENALAN ALAT - ALAT LABORATORIUM

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

RIDO MAULANA SIREGAR

202114031

AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum memulai melakukan kegiatan praktikum di laboratorium,kita sebagai praktikan
harus mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan
dalam laboratorium kimia.Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium
sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari
kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau
bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian .Oleh karena itu,  pemahaman
fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum
melakukan praktikum di laboratorium kimia.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pengenalan alat-alat laboratorium ini adalah untuk mengetahui nama alat-
alat yang digunakan di dalam laboratorium kimia serta mengetahui fungsinya.Dan mengetahui
cara penggunaan beberapa alat-alat dalam laboratorium.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam melakukan percobaan dilaboratorium atau bekerja dalam laboratorium terutama


laboratorium kimia, seseorang akan selalu dihadapkan pada hal-hal yang berhubungan dengan
bahan-bahan kimia, peralatan yang dapat berbahaya dan merugikan bagi diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan sekitar, bila tidak digunakan dengan baik.

Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan.
Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas,
porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Seperti layaknya pekerjaan lain, bekerja dalam laboratorium kimia juga mempunyai
resiko kecelakaan kerja. Resiko ini dapat disebabkan karena faktor ketidak sengajaan,
keteledoran dan sebab-sebab lain yang diluar kendali manusia.

Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan
fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna,
kebersihan alat yang digunakan dan ketelitian praktikan dalam perhitungan sangat
mempengaruhi keberhasilan dalam suatu praktikum, dengan ketelitian dan ketepatan
penggunaan alat maka kesalahan dalam praktikum dapat diminimalisir (Riadi, 1990).

Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,


memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat
dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik.

Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai
kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam
penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum
biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak
digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka, 2008).
BAB III
METODEOLOGI
3.1 Lokasi

Praktikum pengenalan alat ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pertanian


Universitas Graha Nusantara.

3.2 Alat

1. Gelas Piala Oven 15. Sudip


2. Erlemeyer 16. Corong Pipa
3. Labu Ukur 17. Desikator
4. Petridish 18. Buret
5. Gelas Ukur 19. Corong
6. Kaca Arloji 20. Rak Tabung Reaksi
7. Tabung Reaksi 21. Lampu Spritus
8. Cawan Penguap 22. Kaki Tiga
9. Mortal 23. Botol Semprot
10. Krush 24. Kawat Kasa
11. Pipet Tetes 25. Klem Utilitas
12. Pipet Volum 26. Oven
13. Pipet Gondok 27. Timbangan Analitis
14. Batang Pengaduk

3.3 Cara Kerja

1. Menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta menjelaskan fungsi


alat-alat tersebut kepada praktikan.
2. Mendengar serta memerhatikan Dosen yang sedang mengenalkan alat-alat
laboratorium.
3. Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku panduan praktikum
kimia sesuai yang dijelaskan oleh Dosen.
4. Mengumpulkan buku panduan praktikum kimia untuk ditandatangani oleh Dosen .
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Peralatan Gelas
Alat – alat gelas yang ada dilaboratorium adalah :
Gelas piala atau yang sering disebut gelas bekker. Gelas tersebut berfungsi sebagai
tempat larutan dan dipakai juga pada saat pemanasan larutan dan penguapan pelarut untuk
memekatkan.
Selain gelas piala, ada suatu alat gelas yang bernama gelas ukur. Gelas ukur digunakan
untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Gelas ini berskala dan bermacam
ukuran.
Erlenmeyer adalah alat yang dipakai sebagai tempat zat – zat yang dititrasi dan dipakai
juga untuk memanaskan larutan. Setelah cairan diisi ke erlenmeyer, erlenmeyer digoyang –
goyangkan agar larutan tercampur sampai titik akhir tercapai.
Pipet gondok sebagai alat pengambil larutan terbuat dari gelas dan bagian tengahnya
membesar serta ujungnya meruncing. Pipet gondok dapat mengambil larutan tertentu dengan
volume yang tepat. Pipet gondok mempunyai skala 25 ml dan batas tera menggunakan bola
hisap.
Buret adalah alat yang digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang digunakan untuk
menitrasi ditempatkan pada buret.Masih ada peralatan gelas lainnya seperti tabung reaksi.
Sesuai dengan namanya, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan suatu zat. Tak hanya itu,
di laboratorium juga terdapat botol semprot yang berfungsi untuk menyimpan aquadest.
Terdapat pula kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca bening ini terdiri dari berbagai
ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk mengeringkan padatan dalam desikator, sebagai
tempat saat menimbang bahan kimia dan sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan
sampel.

4.2 Peralatan non Gelas


Alat – alat non gelas yang ada dilaboratorium adalah :
Kaki Tiga adalah Besi  penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam 
pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara Bunsen dan kawat kasa.
Kawat Kasa yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas
yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas Bunsen  dengan disangga kaki
tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan.
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel
atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai
untuk mengaduk larutan.

Oven Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk


mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.

Hot Plate Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
Timbangan analitis sebagai tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang
dalam skala kecil.
Tanur Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C. dan untuk
menentukan kadar abu

4.3 Teknik Dasar Laboratorium

1. Penyaringan
Endapan atau zat yang tidak larut dapat dipisahkan dengan cara penyaringan dan
untuk menyaring digunakan corong dan kertas saring corong dipasang pada tempat corong
atau dengan klem statif.Di bawah corong diletakkan gelas kimia hingga ujung tangkai corong
menyentuh dinding gelas.c

2. Pengukuran Volume
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan dan memiliki skala
millimeter(mL) yang dibaca dari 0 mL hingga sampai angka gelas ukur.
Pipet Volume mempunyai volume 1,2,5, dan 10 mL.hanya digunakan mengambil
larutan yang sesuai volume pipet volume dan bola hisap digunakan sebagai alat bantu
menyedot larutan ke dalam pipet.

3. Menggunakan neraca analitic


Ada tiga jenis neraca,yaitu:
1. Neraca palang tiga mempunyai ketelitian 0,1-0,01 gram.
2. Neraca beban mempunyai ketelitian 0,01 gram -0,1 mgram
3. Neraca analitis mempunyai ketelitian 0,001 gram-0,01 mgram.
4. Teknik menggunakan Buret untuk titrasi
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memilki
garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya.Buret digunakan untuk meneteskan
sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang melakukan presisi,seperti pada eksperimen
titrasi.
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut akan
diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium berdasarkan
kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan dalam
percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas, pembakar spiritus,
pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker, tabung reaksi, dan labu didih..
Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas
beker. Dan terakhir untuk alat titrasi terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dan corong.
Terdapat dua kelompok alat-alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat
yang teliti (kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti
(kuantitatif) terdiri dari : buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang tidak teliti
(kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat laboratorium


memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya.Peralatan yang digunakan di
laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas. Jadi,
alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

6.2 Saran

Saran yang dapat diberikan agar semua praktikan menguasai materi percobaan dan
cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal. Sebaiknya alat-alat yang ada di
laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi agar saat praktikum bisa dipergunakan
dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan. semua praktikum menguasai materi
percobaan dan cermat serta teliti agar mendapat hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.

Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective Laboratory Tests.
Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai