Oleh
Kelompok 1
1. Diana : (18.1121.20.01.00331)
2. Hijratun Nisa : (18.1121.20.01.00350)
3. Nani Safitri : (18.1121.20.01.00407)
4. Selvi Setyawati : (18.11.20.0112.00451)
5. Shanti : (18.11.20.0112.00447)
6. Siti Azizah Riska : (18.11.20.0112.00454)
7. Wati : (18.11.20.0112.00475)
Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah,
dengan segala rahmat dan inayah-Nya Makalah yang berjudul “Hakikat Sains
dan Produk Ilmiah” sebagai persyaratan untuk mencapai penilaian makalah
prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah pada Sekolah Tinggi Ilmu
Alqu’ran (STIQ) Amuntai. Dalam penulisan makalah ini banyak sekali
menerima bantuan, baik tenaga maupun pemikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan tersebut, terutama kepada:
Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggitingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt memberi ganjaran
yang berlipat ganda. Amin. Akhirnya penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua dan mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.
2
Kelompok I
A. Latar Belakang
Untuk menyiapkan anak didik kita yang akan terjun menjadi anggota
masyarakat, kita sebagai guru khusunya guru IPA harus memahami tujuan
pengajaran sains. Dewasa ini tujuan pengajaran sains mengalami perubahan
dari penekanan pada kemampuan warga negara agar sadar sains (scientific
literacy) kepada sadar sains dan teknologi (scientific and technologycal
literacy). Sadar sains dan sadar teknologi adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Untuknya itu, sebelum kita mengajarkan kepada siswa kita
nantinya, kita sebagai calon pengajar terlebih dahulu harus mengetahui hakikat
dari IPA itu sendiri serta bagaimana kaitannya dengan perkembangan teknologi
sekarang ini.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Hakikat Sains?
2. Apa Saja Yang Dimaksud Dengan Produk Ilmiah, Proses Ilmiah, dan
Sikap Ilmiah?
3. Bagaimana Mengidentifikasi Bidang-Bidang IPA dan Penerapannya?
4. Apa Saja Urutan Logis Prosedur Ilmiah atau Metode Ilmiah?
C. Tujuan masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Hakikat Sains.
2. Untuk Mengetahui Produk Ilmiah, Proses Ilmiah, dan Sikap Ilmiah.
3. Dapat Mengidentifikasi Bidang-Bidang IPA dan Penerapannya.
4. Untuk Mengetahui Urutan-Urutan Logis Ilmiah atau Metode Ilmiah.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Sains
Dalam berbagai sumber diriwayatkan bahwa hakikat sains adalah produk,
proses dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat
didalamnya. Produk sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan
teori dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode-
metode sains atau metode ilmiah (scientific methods), bekerja ilmiah
(scientific inquiry).
1
Nuryani Rustaman, Materi dan pembelajaran IPA SD (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 4.43.
5
proses dan konsep diintegrasikan dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran
(umum) yang harus diukur pencapaiannya.
6
“Bekerja ilmiah” sebagai lingkup proses bertautan erat dengan. Dengan
demikian bekerja ilmiah mengintegrasikan isi sains ke dalam kegiatan-
kegiatan pembelajaran yang membekali siswa pengalaman belajar secara
langsung. Begitu juga pada perencanaan kurikulum, semua lingkup konsep
harus terintegrasi dengan lingkup prosesnya. Khusus materi pokok biologi
meliputi (I) bekerja ilmiah, (II) klasifiaksi dan keanekaragaman hayati, (III)
makhlukhidup dan lingkungan, (IV) struktur dan fungsi, (V) pewarisan sifat,
dan (VI) aplikasi biologi. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) bekerja ilmiah ditekankan pada bagian awal dan dalam Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).3
1. Metode Ilmiah
a. Penginderaan
Agar penginderaan itu tepat dan benar, maka perlu pengulangan ,dan
pengulangan itu bisa dilakukan juga oleh orang lain. Penginderaan yang tepat
adalah sulit, perlu waktu yang lama, dan setelah dicoba berkali-kali sering
mengalami kegagalan. Setiap orang dapat melakukan penginderaan melalui
kelima inderanya. Orang-orang ahli hukum lebih tajam tentang penginderaannya
3
Rustaman, Materi dan pembelajaran IPA SD, h. 4.45-4.47.
7
dibandingkan dengan orang-orang umum, demikian juga para ahli musik indera
dengarannya lebih tajam. Namun penginderaan yang tepat dapat diperoleh
dengan latihan dan menggunakan alat-alat.
c. Hipotesis
Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan jawaban itu
bersifat sementara yang merupakan suatu dugaan. Untuk membuktikan apakah
dugaan itu benar atau tidak, memerlukan data atau fakta. Fakta itu dapaat
dukumpulkan melalui eksperimen atau servei. Bila data itu tidak di dukung
hipotesis, maka perlu hipotesis baru.5
d. Eksperimen
5
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar h. 15.
8
bukti, sehingga jawaban yang bersifat dugaan itu menjadi jawaban yang benar
atau alamiah. Eksperimen yang aik harus dirancang dengan seksama, sehingga
semua factor dapat dikendalikan dan hipotesis dapat diuji kebenarannya.
e. Teori
Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikut nya yaitu teori.
Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang meyakinkan
dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang dilakukan di
laboratorium, dimana ekperimen itu dilakukan oleh berbagai peneliti dan bukti-
bukti itu menunjukkan hal yang dapat dipercaya dan valid, walaaupun dengan
keterbatasan tertentu maka disusun suatu teori6.
2. Sikap ilmiah
Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari Ilmu Alamiah adalah
pembentukan sikap ilmiah. Untuk membuat kretiria yang tepat
memang sukar, tapi bedasarkan beberapa literatur di rumuskan sebagai
berikut:
a. Memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinghi dan kemampuan
belajar yang besar.
Seorang yang mempunyai sikap ilmiah apabila melihat peristiwa
gelaja alam akan terangsang untuk ingin tahu lebih lanjut, apa,
bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu. Dengan pertanyaan-
perranyaan itu mencari informasi melalui berbagai sumber dan salah
satu nya melalui buku-buku tentang masalah tersebut. Sebagai
contoh yaitu peristiwa benda asing yang jatuh di suatu daerah.
Kemudian timbul rasa ingin tahu lebih lanjut yang berhubungan
dengan benda asing tersebut.
6
Jasin, h. 14-15.
9
Apabila dalam masyarakat timbul satu isu atau berita, seorang yang
memiliki sikap ilmiah tidak begitu saja menerima kebenaran isu atau
berita itu, dia memerlukan bukti kebenarannya. Dalam diskusi ilmiah
setiap pendapat atau gagasan harus disertai data dan cara data itu
diperoleh, sehingga dapat diverifikasi.
c. Jujur
Seorang ilmuan wajib melaporkan hasil data nya secara objektif.
Seorang ilmuan dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja tidak
lebih jujur dibanding manusia lainnya. Tetapi dalam penelahaan
ilmiah ada hal-hal yang memaksa pada ilmuan yakni yang kita sebut
faktor kontrol. 7
d. Terbuka
Seorang ahli endokrinologi (ilmu tentang hormon) untuk hewan
amfibia Jonh Cortelyou. Seseorang ilmuan mempunyai pandangan
luas, terbuka, bebas dari praduga. Ia meyakini bahwa prasangka,
kebencian,baik pribadi maupun golongan dan pembunuhan yaitu
merupakan suatu kekejaman. Ia tidak akan meremehkan suatu
gagasan yang baru. Ia akan menghargai setiap gagasan baru dan
mengujinya sebelum diterima atau ditolak. Jadi ia terbuka akan
pendapat orang lain.
e. Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bahkan
bersedia mengakui bahwa orang lain lebih banyak pengetahuannya,
bahwa pendapatnya bisa saja salah, sedangkan pendapat orang lain
mungkin benar. Ia bersedia menerima gagasan orang lain setelah di
uji.
7
Jasin, h. 44-46.
10
f. Skeptis
Ilmuwan pencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, skeptis.
Ia akan menyelidiki bukti-bukti yang melatar belakangi suatu
kesimpulan. Ia tidak akan sinis tetapi kritis untuk memperoleh data
yang menjadi dasar suatu kesimpulan itu.
Sikap skeptis ini perlu dikembangkan oleh orang yang berniat
memecahkan masalah. Bila ia tidak kritis mengenai setiap informasi
yang ia peroleh, mungkin ada informasi yang salah hingga
menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah. Karena itu setiap
informasi perlu di uji, kebenarannya perlu dicek.
g. Optimis
Seorang ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan
mengatakan bahwa sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan
mengatakan, "berikan saya suatu kesempatan untuk memikirkan dan
mengerjakan.8
h. Pemberani
Ilmu pengetahuan merupakan hasil usaha keras dan sifatnya pribadi.
Ilmuwan sebagai pencari kebenaran akan berani melawan semua
ketidak benaran, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan
kebatilan yang akan menghambat kemajuan.
i. Kreatif atau Swadaya
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya kreatif. Louis Alvares,
ilmuwan fisika berkeley, juga pemain golf, mengkreasi "analisator
stroboskop"untuk meningkatkan cara bermain golf dengan alat itu
pada pemukulan golf fase-fase gerak dapat dipelajari, setiap pukulan
dapat diteliti. 9
8
Jasin, Ilmu Alamiah Dasar h. 46-48.
9
Jasin, Ilmu Alamiah Dasar h. 48-51.
11
C. Bagaimana Mengidentifikasi Bidang-Bidang IPA dan Penerapannya
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara umum meliputi tiga bidang ilmu
dasar yaitu fisika, biologi dan kimia.
2.) Peranan Kimia di bidang Pertanian
Kimia di bidang pertanian sangatlah penting pada era modern seperti ini.
Kemajuan dari ilmu kimia berperan dalam penemuan dan pembuatan komposisi
baru pada pertanian seperti pada pembuatan obat pembasmi hama yang
notabene terdiri dari bahan-bahan kimia, kemudian sekarang ini juga telah
berkembang banyak jenis dari pupuk-pupuk kimia di pasaran yang juga
merupakan hasil dari kemajuan ilmu kimia di bidang pertanian.
12
3.) Peranan Kimia di bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan
pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang
menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan
dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu
memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-
benda” alam.
10
Utami Budi, Kimia (Jakarta: HaKa MJ, 2009), h. 45.
13
7.) Peranan Kimia di bidang Industri
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat
dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan
sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan.
Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan
ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan
ilmu Kimia.11
11
Budi, Kimia h. 46-47.
14
3) Peranan Kimia di bidang permesinan
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu
mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatan
mesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas
mesin.
15
Seperti telah kita ketahui di awal bahwa salah sau komponen
perangkat keras (hardware) computer adalah Microchip terbuat dari silicon
yang tentu saja di perlukan ilmu kimia untuk membuatnya. Selain itu
bagian paling luar computer adalah plastic yang juga hasil industri kimia.
12
Dwidjoseputro, “Beberapa Aspek Biologi dan peranannya dalam kehidupan,” 1973, h.
77.
16
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Dalam berbagai sumber diriwayatkan bahwa hakikat sains adalah produk,
proses dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat
didalamnya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara umum meliputi tiga bidang ilmu
dasar yaitu fisika, biologi dan kimia.
17
DAFTAR PUSTAKA
18