Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Hakikat Sains dan Produk Ilmiah”

Dianjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:


IPA 1
Dosen Pengampu: Mardiana, M. Pd.

Oleh
Kelompok 1
1. Diana : (18.1121.20.01.00331)
2. Hijratun Nisa : (18.1121.20.01.00350)
3. Nani Safitri : (18.1121.20.01.00407)
4. Selvi Setyawati : (18.11.20.0112.00451)
5. Shanti : (18.11.20.0112.00447)
6. Siti Azizah Riska : (18.11.20.0112.00454)
7. Wati : (18.11.20.0112.00475)

SEKOLAH TINGGI ILMU QUR’AN (STIQ) AMUNTAI


PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

‫السالم غليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Puji syukur kehadirat Allah swt, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan kita Nabi besar Muhammad saw. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah,
dengan segala rahmat dan inayah-Nya Makalah yang berjudul “Hakikat Sains
dan Produk Ilmiah” sebagai persyaratan untuk mencapai penilaian makalah
prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah pada Sekolah Tinggi Ilmu
Alqu’ran (STIQ) Amuntai. Dalam penulisan makalah ini banyak sekali
menerima bantuan, baik tenaga maupun pemikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan tersebut, terutama kepada:

1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Alqu’ran (STIQ) Amuntai.

2. Dosen pembimbing Mardiana, M. Pd. yang telah banyak memberikan bimbingan


dan petunjuk.
3. Semua staf perpustakaan STIQ Amuntai yang telah memberi banyak membantu
penulis dalam mengumpulkan bahan literatur sampai makalah ini bisa
diselasaikan.

Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggitingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah swt memberi ganjaran
yang berlipat ganda. Amin. Akhirnya penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua dan mendapat taufik serta inayah dari Allah swt.

Amuntai, 24 Agustus 2019

2
Kelompok I

A. Latar Belakang

Di zaman modern seperti sekarang ini, baik pendidik maupun pelajar


dihadapkan pada tantangan Era Globalisasi. Era  ini  ditandai dengan beberapa
karakteristik yang harus dimiliki oleh masyarakat, yaitu di samping harus
memiliki keterampilan dasar (membaca, menulis, berhitung), masyarakat juga
dituntut untuk memiliki kemampuan untuk belajar sepanjang hayat, mengelola
informasi, mengelola sumber daya, mengelola hubungan sosial, mengelola diri,
bersikap fleksibel, memecahkan masalah, mengambil keputusan, beradaptasi,
berpikir kreatif, memotivasi diri, dan menyusun  pertimbangan, serta
kemampuan  lainnya yang diperlukan untuk berinteraksi dengan bangsa lain.

Untuk menyiapkan masyarakat seperti di atas, pendidikan adalah upaya


yang sangat strategis untuk membentuk karakteristik masyarakat yang dituntut
seperti yang dikemukakan di atas. Salah satu mata pelajaran yang berkontribusi
besar terhadap pembentukan watak/karakteristik yang dituntut seperti yang
dikemukakan adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains).

Untuk menyiapkan anak didik kita yang akan terjun menjadi anggota
masyarakat, kita sebagai guru khusunya guru IPA harus memahami tujuan 
pengajaran sains. Dewasa ini  tujuan pengajaran sains mengalami perubahan
dari penekanan pada kemampuan warga negara agar sadar sains (scientific
literacy) kepada sadar sains dan teknologi (scientific and technologycal
literacy). Sadar sains dan  sadar teknologi adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Untuknya itu, sebelum kita mengajarkan kepada siswa kita
nantinya, kita sebagai calon pengajar terlebih dahulu harus mengetahui hakikat
dari IPA itu sendiri serta bagaimana kaitannya dengan perkembangan teknologi
sekarang ini.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Hakikat Sains?
2. Apa Saja Yang Dimaksud Dengan Produk Ilmiah, Proses Ilmiah, dan
Sikap Ilmiah?
3. Bagaimana Mengidentifikasi Bidang-Bidang IPA dan Penerapannya?
4. Apa Saja Urutan Logis Prosedur Ilmiah atau Metode Ilmiah?

C. Tujuan masalah
1. Untuk Mengetahui Apa Hakikat Sains.
2. Untuk Mengetahui Produk Ilmiah, Proses Ilmiah, dan Sikap Ilmiah.
3. Dapat Mengidentifikasi Bidang-Bidang IPA dan Penerapannya.
4. Untuk Mengetahui Urutan-Urutan Logis Ilmiah atau Metode Ilmiah.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Sains
Dalam berbagai sumber diriwayatkan bahwa hakikat sains adalah produk,
proses dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat
didalamnya. Produk sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan
teori dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode-
metode sains atau metode ilmiah (scientific methods), bekerja ilmiah
(scientific inquiry).

Banyak orang yang berpendapat bahwa yang penting agar siswa


menguasai sains adalah dengan memberikan produk sains sebanyak-
banyaknya. Tentu hal itu tidak tepat. Yang benar adalah memberiakn orang
yang belajar kesempatan berbuat, berpikir dan bertindak seperti ilmuan
(scientist). Dengan demikian, belajar sains atau membelajarkan sains kepada
siswa adalah memberikan kesempatan dan bekal untuk memperoses sains dan
menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari melalui cara-cara yang benar
dan mengikuti etika yang berlaku dalam masyarakat nya.1

Bekerja ilmiah sesungguhnya adalah perluasan dari metode ilmiah.


Bekerja ilmiah dapat diartikan sebagai scientific inquiry. Di Indonesia,
metode ilmiah (scientific methods) sudah ditekankan dalam IPA sejak
kurikulum 1975. Lingkup proses dalam kurikulum 1984 lingkup prose ini
dirumuskan dalam satu rumusan tujuan kurikuler dan metode ilmiah
dijabarkan kedalam jenis-jenis keterampulann proses sebagai keterampilan
dasar yang harus dikembangkan atau dilatihkan sebelum seseorang mampu
menggunakan metode ilmiah. Selanjutnya dalam kurikulum 1994, lingkup

1
Nuryani Rustaman, Materi dan pembelajaran IPA SD (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka, 2012), h. 4.43.

5
proses dan konsep diintegrasikan dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran
(umum) yang harus diukur pencapaiannya.

Inquiri berasal dari kata “inquire” yang artinya mencari atau


mempertanyakan. Istilah inquiri sendiri sudah diperkenalkan sejak Tahun
1970an sebagai suatu metode. Di Indonesia inkuiri sering dipasangkan
dengan metode penemuan (discovery), khususnya dalam pembelajaran sains
sekitar Tahun 1980an (Amien, 1982). Inkuiri kemudian dikenal sebagai
pendekatan seperti pendekatan konsep, pendekatan tujuan, pendekatan
lingkungan sekitar Tahun 1990an, juga ada yang memperkenalkan sebagai
salah satu model mengajar (Joyce, et al., 2000) dari rumpun pemprosesan
informasi informasi sejak tahun 1980an.

National Science Edukation Standard (National Research Council, 1996)


menekankan pentingnya inkuiri dimasukkan dalam kurikulum sains di
Amerika Serikat. Inkuiri bukan lagi dilihat sebagai metode, pendekatan atau
model mengajar, melainkan sebagai tools of personality with value
embedded. Sementara itu, Rustman (2007) memperkenalkan inkuiri sebagai
kemampuan yang dapat dikembangkan dan perlu diukur keberhasilannya
pada siswa dan guru yang menjelaskannya.2

Dalam kurikulum berbasis kompentensi (KBK), IPA/sains disusun dan


diorganisakan ke dalam tujuh lingkup pembelajaran, yaitu bekerja ilmiah (a);
makhluk hidup dan proses kehidupan (b); materi dan sifatnya (c); energy dan
perubahannya (d); bumi dan alam semesta (e); sains dan teknolologi (f); dan
sains dalam perspektif individu dan masyarakat (g). Dari tujuh lingkup
pembelajaran, lingkup pertama sebagai proses, lingkup kedua sampai dengan
kelima sebagai lingkup konseptual yang merefleksikan pengorganisasian
sains secara konvensional yang terbagi atas bahan kajian dari amta pelajaran
biologi, kimia, fisika, pengetahuan bumi dan alam semesta, sedangkan linkup
keenam dan ketujuh sebagai penerapan sains dalam kehidupan sehari-hari
yang sudah tertuang dalam lingkup konseptual.
2
Rustaman, Materi dan pembelajaran IPA SD ,h. 4.44-4.45.

6
“Bekerja ilmiah” sebagai lingkup proses bertautan erat dengan. Dengan
demikian bekerja ilmiah mengintegrasikan isi sains ke dalam kegiatan-
kegiatan pembelajaran yang membekali siswa pengalaman belajar secara
langsung. Begitu juga pada perencanaan kurikulum, semua lingkup konsep
harus terintegrasi dengan lingkup prosesnya. Khusus materi pokok biologi
meliputi (I) bekerja ilmiah, (II) klasifiaksi dan keanekaragaman hayati, (III)
makhlukhidup dan lingkungan, (IV) struktur dan fungsi, (V) pewarisan sifat,
dan (VI) aplikasi biologi. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) bekerja ilmiah ditekankan pada bagian awal dan dalam Standar
Kompetensi Lulusan (SKL).3

B. Produk Ilmiah, Proses Ilmiah, dan Sikap Ilmiah

1. Metode Ilmiah

Segala kebenaran yang terkandung dalam ilmu Alamiah terletak pada


metode ilmiah. Maka segala pemecahan segala masalah yang diterapkan metode
ilmiah, tidak dikatakan ilmiah. Sebagai langkah pemecahan nya sebagai berikut:

a. Penginderaan

Pengimderaan merupakan langkah pertama dari metode Ilmiah dan segala


sesuatu yang tidak dapat diindera tidak dapat diselidiki oleh Ilmu, meskipun
penginderaan tidak selalu langsung, misalnya tentang magnetisme dan inti atom
tidak dapat kita indera secara langsung, tetapi efek-efeknya dapat diakses
melalui alat-alat. Seperti halnya pikiran tidak dapat kita indera secara langsung,
tetapi efeknya dapat mempengaruhi dalam bentuk tingkah laku.

Agar penginderaan itu tepat dan benar, maka perlu pengulangan ,dan
pengulangan itu bisa dilakukan juga oleh orang lain. Penginderaan yang tepat
adalah sulit, perlu waktu yang lama, dan setelah dicoba berkali-kali sering
mengalami kegagalan. Setiap orang dapat melakukan penginderaan melalui
kelima inderanya. Orang-orang ahli hukum lebih tajam tentang penginderaannya
3
Rustaman, Materi dan pembelajaran IPA SD, h. 4.45-4.47.

7
dibandingkan dengan orang-orang umum, demikian juga para ahli musik indera
dengarannya lebih tajam. Namun penginderaan yang tepat dapat diperoleh
dengan latihan dan menggunakan alat-alat.

Contoh untuk mengetahui suhu udara tidak cukup dengan kulit/tangan,


tetapi perlu dibantu dengan termometer.4

b. Masalah Atau Problema

Setelah penginderaan dan perenungan dilakukan, maka langkah kedua


adalah menemukan masalah. Dengan kata lain adalah membuat pertanyaan:
Apakah ditemukan melalui penginderaan itu? Mengapa begitu? Bagaimana hal
itu terjadi? Dan seterusnya. Penginderaan yang dilakukan oleh orang umum dan
oleh Ilmuwan jelas berbeda, karena Ilmuwan memilih kuriositas yang tinggi.
Pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut diatas hendaknya relevan dan dapat diuji
dan pengamatan yang memerluka teknik yang akurat.

c. Hipotesis
Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan jawaban itu
bersifat sementara yang merupakan suatu dugaan. Untuk membuktikan apakah
dugaan itu benar atau tidak, memerlukan data atau fakta. Fakta itu dapaat
dukumpulkan melalui eksperimen atau servei. Bila data itu tidak di dukung
hipotesis, maka perlu hipotesis baru.5

d. Eksperimen

Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah keempat. Sebagian


besar orang yang mengadakan penginderain, menyusun pertanyaan dan
menduga jawabannya. Tetapi orang biasa akan berhenti sampai di situ saja.
Sebalinya seorang ilmuwan tidak akan berhenti sampai disitu, akan tetapi,
meneruskan pertanyaan "Mana buktinya?". Eksperimen dapat menunjukkan
4
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 12-14.

5
Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar h. 15.

8
bukti, sehingga jawaban yang bersifat dugaan itu menjadi jawaban yang benar
atau alamiah. Eksperimen yang aik harus dirancang dengan seksama, sehingga
semua factor dapat dikendalikan dan hipotesis dapat diuji kebenarannya.

e. Teori

Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikut nya yaitu teori.
Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang meyakinkan
dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang dilakukan di
laboratorium, dimana ekperimen itu dilakukan oleh berbagai peneliti dan bukti-
bukti itu menunjukkan hal yang dapat dipercaya dan valid, walaaupun dengan
keterbatasan tertentu maka disusun suatu teori6.

2. Sikap ilmiah
Salah satu aspek tujuan dalam mempelajari Ilmu Alamiah adalah
pembentukan sikap ilmiah. Untuk membuat kretiria yang tepat
memang sukar, tapi bedasarkan beberapa literatur di rumuskan sebagai
berikut:
a. Memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinghi dan kemampuan
belajar yang besar.
Seorang yang mempunyai sikap ilmiah apabila melihat peristiwa
gelaja alam akan terangsang untuk ingin tahu lebih lanjut, apa,
bagaimana, mengapa peristiwa atau gejala itu. Dengan pertanyaan-
perranyaan itu mencari informasi melalui berbagai sumber dan salah
satu nya melalui buku-buku tentang masalah tersebut. Sebagai
contoh yaitu peristiwa benda asing yang jatuh di suatu daerah.
Kemudian timbul rasa ingin tahu lebih lanjut yang berhubungan
dengan benda asing tersebut.

b. Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti

6
Jasin, h. 14-15.

9
Apabila dalam masyarakat timbul satu isu atau berita, seorang yang
memiliki sikap ilmiah tidak begitu saja menerima kebenaran isu atau
berita itu, dia memerlukan bukti kebenarannya. Dalam diskusi ilmiah
setiap pendapat atau gagasan harus disertai data dan cara data itu
diperoleh, sehingga dapat diverifikasi.

c. Jujur
Seorang ilmuan wajib melaporkan hasil data nya secara objektif.
Seorang ilmuan dalam kehidupan sehari-hari mungkin saja tidak
lebih jujur dibanding manusia lainnya. Tetapi dalam penelahaan
ilmiah ada hal-hal yang memaksa pada ilmuan yakni yang kita sebut
faktor kontrol. 7

d. Terbuka
Seorang ahli endokrinologi (ilmu tentang hormon) untuk hewan
amfibia Jonh Cortelyou. Seseorang ilmuan mempunyai pandangan
luas, terbuka, bebas dari praduga. Ia meyakini bahwa prasangka,
kebencian,baik pribadi maupun golongan dan pembunuhan yaitu
merupakan suatu kekejaman. Ia tidak akan meremehkan suatu
gagasan yang baru. Ia akan menghargai setiap gagasan baru dan
mengujinya sebelum diterima atau ditolak. Jadi ia terbuka akan
pendapat orang lain.

e. Toleran
Seorang ilmuwan tidak merasa bahwa ia paling hebat. Ia bahkan
bersedia mengakui bahwa orang lain lebih banyak pengetahuannya,
bahwa pendapatnya bisa saja salah, sedangkan pendapat orang lain
mungkin benar. Ia bersedia menerima gagasan orang lain setelah di
uji.

7
Jasin, h. 44-46.

10
f. Skeptis
Ilmuwan pencari kebenaran akan bersikap hati-hati, meragui, skeptis.
Ia akan menyelidiki bukti-bukti yang melatar belakangi suatu
kesimpulan. Ia tidak akan sinis tetapi kritis untuk memperoleh data
yang menjadi dasar suatu kesimpulan itu.
Sikap skeptis ini perlu dikembangkan oleh orang yang berniat
memecahkan masalah. Bila ia tidak kritis mengenai setiap informasi
yang ia peroleh, mungkin ada informasi yang salah hingga
menimbulkan akibat suatu kesimpulan yang salah. Karena itu setiap
informasi perlu di uji, kebenarannya perlu dicek.

g. Optimis
Seorang ilmuwan selalu berpengharapan baik. Ia tidak akan
mengatakan bahwa sesuatu itu tidak dapat dikerjakan, tetapi akan
mengatakan, "berikan saya suatu kesempatan untuk memikirkan dan
mengerjakan.8

h. Pemberani
Ilmu pengetahuan merupakan hasil usaha keras dan sifatnya pribadi.
Ilmuwan sebagai pencari kebenaran akan berani melawan semua
ketidak benaran, penipuan, kepura-puraan, kemunafikan dan
kebatilan yang akan menghambat kemajuan.
i. Kreatif atau Swadaya
Ilmuwan dalam mengembangkan ilmunya kreatif. Louis Alvares,
ilmuwan fisika berkeley, juga pemain golf, mengkreasi "analisator
stroboskop"untuk meningkatkan cara bermain golf dengan alat itu
pada pemukulan golf fase-fase gerak dapat dipelajari, setiap pukulan
dapat diteliti. 9

8
Jasin, Ilmu Alamiah Dasar h. 46-48.

9
Jasin, Ilmu Alamiah Dasar h. 48-51.

11
C. Bagaimana Mengidentifikasi Bidang-Bidang IPA dan Penerapannya
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara umum meliputi tiga bidang ilmu
dasar yaitu fisika, biologi dan kimia.

a. Peran Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat, struktur,


komposisi, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan
materi.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, baik dalam
bidang informasi, komunikasi dan IPTEK. Ilmu kimia juga semakin
berkembang secara signifikan, ini ditandai dengan digunakannya ilmu kimia
dalam produk-produk yang dihasilkan manusia.

Berikut adalah peranan ilmu kimia dalam berbagai bidang.

1.)    Peranan Kimia di bidang Kesehatan


Bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat
berdasarkan hasil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang
berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Hal ini dipelajari dalam cabang
ilmu Kimia Farmasi. Contohnya, etanol atau alkohol digunakan dalam proses
pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedoteran.

   
2.)    Peranan Kimia di bidang Pertanian
Kimia di bidang pertanian sangatlah penting pada era modern seperti ini.
Kemajuan dari ilmu kimia berperan dalam penemuan dan pembuatan komposisi
baru pada pertanian seperti pada pembuatan obat pembasmi hama yang
notabene terdiri dari bahan-bahan kimia, kemudian sekarang ini juga telah
berkembang banyak jenis dari pupuk-pupuk kimia di pasaran yang juga
merupakan hasil dari kemajuan ilmu kimia di bidang pertanian.
   

12
3.)    Peranan Kimia di bidang Geologi
Bidang ini berkaitan dengan penelitian batu-batuan (mineral) dan
pertambangan gas dan minyak bumi. Proses penentuan unsur-unsur yang
menyusun mineral dan tahap pendahuluan untuk eksplorasi, menggunakan
dasar-dasar ilmu kimia. Manfaat ilmu kimia dalam bidang ini untuk membantu
memahami serta mengerti temuan para peneliti tentang bebatuan atau “benda-
benda” alam.

4.)    Peranan Kimia di bidang Hukum


Di Bidang Hukum Manfaat di bidang hukum yaitu ketika terjadi
kejahatan-kejahatan ataupun pembunuhan, dengan begitu dibutuhkan sample
hasil tes DNA, yang menggunakan ilmu kimia.10
   
5.)    Peranan Kimia di bidang Pertenakan
Ilmu kimia pada bidang pertenakan sangat berperan khususnya untuk
pertenakan di era modern ini. Kemajuan dari ilmu kimia mendorong terobosan-
terobosan baru yang dapat meningkatkan nilai ekonomis dari hasil pertenakan
ini, contohnya pada penggunaan hormon penggemuk sapi yang tak lepas dari
eksperimen-eksperimen kimia di dalam pembuatannya, dan juga pada proses
pengolahan dari limbah itu sendiri menjadi pupuk, dll yang  di dalamnya
terkandung dari proses-proses pengolahan senyawa2 kimia seperti gas methana,
ammonia dan gas organik lainnya.
  
 6.)    Peranan Kimia di bidang Biologi
Peranan kimia di bidang biologi tak bisa dilepaskan, mengingat dari
objek2 biologi yang terdiri dari unsur2 senyawa kimia. Pembelajaran enzim,
hormon, dll termasuk contoh dari adanya peranan kimia di dalam ilmu biologi.
Ilmu kimia bermanfaat untuk mempelajari mekanisme metabolisme dalam sel-
sel hidup, mempeljari peran senyawa-senyawa organik seperti protein, lemak,
karbohidrat dalam tubuh, dll

10
Utami Budi, Kimia (Jakarta: HaKa MJ, 2009), h. 45.

13
  
 7.)    Peranan Kimia di bidang Industri
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat
dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan
sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan.
Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan
ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan
ilmu Kimia.11

b. Berikut ini peranan fisika dalam kehidupan sehari-hari:


1.) Manfaat gerak dalam kehidupan sehari-hari
a) Gerak Lurus Beraturan(GLB)
Gerakan pesawat terbang. Pesawat terbang juga biasa melakukan GLB.
Setelah lepas landas, pesawat terbang biasanya hendak bergerak pada
lintasan lurusdengan laju tetap. Walaupun demikian, pesawat juga
mengubah arah geraknya ketika hendak tiba di bandara tujuan.
b) Gerak Lurus Beraturan
Pada kendaraan beroda misalnya, ketuka mulai bergerak dari keadaan
diam, pengendara biasanya menekan pedal gas atau menarik pedal gas.
Pedal gas tersebut biasanya tidak ditekan atau ditarik dengan teratur
sehingga walaupun kendaraan kelihatannya mulai bergerak dengan
percepatan tertentu, besar percepatannyatidak alias selalu berubah-
ubah.
   
2)    Peranan Kimia di bidang Arsitektur
Kimia berperan penting dalam bidang arsitektur. Dengan kemajuan
ilmu kimia maka berkembang pula keragaman arsitektur, variasi model,
dan bahan-bahannya. Bahan2-baham baru hasil eksperimen dari berbagai
senyawa kimia telah menghasilkan banyak komposisi di bidang arsitektur,
contohnya dengan adanya penggunaan semen.

11
Budi, Kimia h. 46-47.

14
3)    Peranan Kimia di bidang permesinan
Manfaat Ilmu kimia juga bisa mengenai bidang permesinan yaitu
mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatan
mesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas
mesin.

4)    Peranan Kimia di bidang teknik sipil


Bahan-bahan yang digunakan dalam bidang ini adalah
semen, kayu,  cat, paku, besi, paralon (pipa PVC), lem dan sebagainya.
Semua bahan tersebut dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu
kimia. Manfaat ilmu kimia dalam hal ini adalah agar bahan-bahan
bangunan tersebut dapat diketahui kelebihan serta kekurangannya,
sehingga dapat meminimalisir kecelakaan dikemudian hari.

5)     peranan kimia di bidang Dunia seni


Industri kimia menghasilkan cat untuk memperindah suatu bahan
atau bangunan. Bahan kimia yang ada dalam cat tembok antara lain
kalsium karbonat, titanium dioksidapolivinil akrilik, kaolin pigmen, dan
air.

6)     peranan kimia di bidang Ilmu Forensik


Para ilmuwan forensic menggunakan bahan kimia untuk
memecahkan masalah-masalah criminal. Bahan kimia yang digunakan
antara lain sianoakrilat, perak klorida, dan ninhidrin.

7)     peranan kimia di bidang Fisika


Digunakan untuk membantu penemuan material-material baru dalam
bidang listrik (semikonduktor), magnet.

8)     peranan kimia Di Bidang Komputasi

15
Seperti telah kita ketahui di awal bahwa salah sau komponen
perangkat keras (hardware) computer adalah Microchip terbuat dari silicon
yang tentu saja di perlukan ilmu kimia untuk membuatnya. Selain itu
bagian paling luar computer adalah plastic yang juga hasil industri kimia.

c. Penerapan biologi dalam kehidupan sehari-hari


Biologi sebagai ilmu pengetahuan alam yang digolongkan
berdasarkan manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Pertama ilmu
terapan atau ilmu serbaguna (applied science) sedangkan yang kedua ilmu
murni atau ilmu dasar.
Pengetahuan mengenai makhluk hidup dimanfaatkan untuk
memecahkan berbagai macam masalah untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia. Berbagai masalah yang berkaitan dengan sandang, pangan,
papan, energi, lingkungan kesehatan bahkan sosial dapat diatasi dengan
ilmu biologi. Beberapa contoh manfaat biologi dalam kehidupan adalah:
1. Pemanfaatan biologi dalam bidang pertanian
Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan
mengadakan hibridisasi sehingga medapatkan varietas baru yang
diinginkan melalui teknik hibridisasi telah didapatkan varietas unggul
seperti kacang-kacangan serealia.
2. Pemanfaatan biologi dibidang lingkungan dan energy
Mikroorganisme ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bakar
hayati (methanol dan etanol) dan pertambangan. Selain itu,
mikroorganisme yang ada dilingkungan berperan dalam perputaran
garing siklius materi dan energy terutama dalam siklus biogeokimia
dan berperan sebagai pengurai.12

12
Dwidjoseputro, “Beberapa Aspek Biologi dan peranannya dalam kehidupan,” 1973, h.
77.

16
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Dalam berbagai sumber diriwayatkan bahwa hakikat sains adalah produk,
proses dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat
didalamnya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara umum meliputi tiga bidang ilmu
dasar yaitu fisika, biologi dan kimia.

17
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Utami. Kimia. Jakarta: HaKa MJ, 2009.


Dwidjoseputro. “Beberapa Aspek Biologi dan peranannya dalam kehidupan,”
1973.
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Rustaman, Nuryani. Materi dan pembelajaran IPA SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2012.

18

Anda mungkin juga menyukai