Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH INTEGUMEN

ULKUS VENOSUM

Disusun oleh

Nama : Pratiwi Hardianti

Nim : 1710306048

PROFESI FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


segala rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.
Penulis menyusun makalah ni guna melengkapi tugas dan memenuhi syarat
kelulusan Program Pendidikan profesi Fisioterapi Universitas `Aisyiyah Yogyakarta
dengan judul “Fisioterapi pada Ulkus venosum” Penyusunan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan dan dorongan dari beberapa pihak

Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para


pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik atas kekurangan skripsi ini masih
akan sangat membantu. Akhir kata saya selaku penulis mengucapkan terimakasih.

Surabaya, 6 Desember 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................


KATA PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi ............................................................................................
B. Etiologi.........................................................................................
C. Patofisiologi................. ..................................................................
D. Tanda dan gejala.............................................................................
E. Epidemiologi..................................................................................
F. Problematik Fisioterapi..................................................................
G. Intervensi Fisioterapi.....................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ulkus venosum atau venalis merupakan ulkus pada tungkai bawah yang
disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam vena. Penderita pada umumnya
orang dewasa dan orang tua. Kondisi ini biasanya menunjukkan gambaran
klinis berupa adanya pembengkakan yang membaik bila kaki ditinggikan,
dapat disertai dengan nyeri, terdapat dermatitis statis yang disertai dengan
hiperpigmentasi dan hemosiderosisakibat penumpukan hemoglobin di kulit
serta tampak adanya varises. Hal utamayang harus diperhatikan dalam terapi
kausal pada ulkus venosum adalah mengurangi tekanan dan volume yang
berlebihan dalam sistem vena. Secara umum, tujuan pengobatan adalah untuk
mengurangi edema, meningkatkan penyembuhan ulkus, dan mencegah
kekambuhan. Ulkus venosum merupakan luka kronik yang paling sering
terjadi yang disebabkan kerusakan pada katup di pembuluh darah di kaki
seperti pada varises 1 atau sebagai hasil trombosis vena dan atau disfungsi
pompa otot betis. Lebih dari 80% timbulnya ulkus venosum didahului
trombosis vena profunda. Umumnya terjadi di daerah maleolus medial
ekstremitas, dapat disertai nyeri dan terdapat dermatitis statis yang disertai
dengan hiperpigmentasi dan hemosiderosis akibat penumpukan hemoglobin
di kulit serta tampak adanya varises pada daerah tersebut.
Lipodermatoskelrosis khas pada ulkus sebagai akibat adanya penipisan serta
fibrosis pada jaringan adiposa di bawah kulit

Penderita pada umumnya orang dewasa dan orang tua, perempuan lebih
sering daripada laki-aki. timbulnya ulkus venosum didahului trombosis
vena.Umumnya terjadi di daerah maleolus medial ekstremitas, dapat disertai
nyeri dan terdapat dermatitis statis yang disertai dengan hiperpigmentasi.

A. Rumusan Masalah
1. Adakah latihan Fisioterapi pada Ulkus Venalis?

2. Adakah perubahan pada ulkus venalis setelah treatment?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Ulkus venosum adalah ulkus pada tungkai bawah yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah vena. penderita pada umumnya orang dewasa dan
orang tua.Biasanya timbul goresan kecil pada daerah 1/3 tungkai yang
mengalami odema.
Ulkus venosum juga merupakan luka kronik yang paling sering terjadi
yang disebabkan kerusakan pada katup di pembuluh darah di kaki seperti
pada varises (Sudirman, 2000)
B. Etiologi
Penyebab gangguanaliran darah balik pada tungkai bawah secara garis
besar dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu, berasal dari pembuluh darah
seperti trombosis atau kelainan katup vena dan yang berasal dari luar
pembuluh darah seperti bendungan di daerah proksimal tungkai bawah oleh
karena tumor di abdomen, kehamilan, atau pekerjaan yang dilakukan
dengan banyak berdiri (Sularsito, 2002).
Bila terjadi bendungan di daerah proksimal atau terjadi kerusakan katup
vena tungkai bawah maka tekanan vena akan meningkat. Akibat keadaan
ini akan timbul edema yang dimulai dari sekitar pergelangan kaki. Tekanan
kapiler juga akan meningkat dan sel darah merah keluar ke jaringan
sehingga timbul pendarahan di kulit, yang semula terlihat seperti bintik-
bintik merah lambat laun berubah menjadi hitam. Vena superfisialis
melebar dan memanjang berkelok-kelok seperti cacing (varises). Keadaan
ini akan lebih jelas terlihat ketika pasien berdiri. Bila hal ini berlansung
lama, jaringan yang semula sembab akan digantikan jaringan fibrotik,
sehingga kulit teraba kaku dan mengeras. Hal ini akan mengakibatkan
jarngan mengalami gangguan suplai darah karena iskemik, lambat laun
terjadi nekrosis (Hall,2000)
C. Patofisiologi
Mekanisme terjadi ulkus venosum belum dipahami secara jelas. Adanya
insusifiensi vena serta peningkatan tekanan vena diperkirakan menjadi
mekanisme utama dalam berkembangnya ulkus. faktor-faktor yang
berperan dalam insufisiensi antara lain imobilisasi, gangguan dalam

2
kontraksi otot-otot tungkai serta danya kelainan katup vena yang dapat
diakibatkan oleh trauma,kongenital,trombosis vena yang dapat
menyebabkan akiran vena terhambat. gangguan statis vena yang
berlansung kronis menimbulkan kerusakan pada kapiler dan menyebabkan
ekstravasasi cairan intrasel sehingga memicu proses infamasi. leukosit
teraktivasi menyebabkan kerusakn endotelial kapiler, agregasi platelet dan
intraselular edema yang berkontrribusi terhadap iskemia jaringan sehingga
terbentuknya ulkus dan gangguan dlam proses penyembuhan luka.
D. Tanda dan Gejala
1. umumnya terjadi di daerah maleolus medial ekstremitas
2. Bersifat dangkal, tepi tidak teratur yang diawali dengan
3. adanya edema yang membaik bila kaki ditinggikan, dapat disertai
dengan nyeri,
4. Terdapat dermatitis statis yang disertai dengan hiperpigmentasi dan
hemosiderosis akibat penumpukan hemoglobin di kulit
5. serta tampak adanya varises pada daerah tersebut
6. Penderita sering mengeluh bengkak semakin meningkat saat berdiri
dan diam
7. Keluhan lain adalah kaki terasa gatal, tidak nyeri, pegal dan terasa
kebakar
8. Adanya riwayat obesitas dan gagal jantung (lin,2003)
E. Efidemiologi
Berdasarkan presentase yaitu 60- 80% dari ulkus kaki yang memiliki
gangguan pada pembuluh darah vena. Lothian dan Forth Valley Study
menilai 600 pasien dengan ulkus kaki dan ditemukan bahwa 76% dari
ulkus kaki didasari penyakit vena dan 22% didasari penyakit arteri. 10-
20% kasus memiliki keduanya yaitu penyakit arteri daninsufisiensi
vena. 5% kelompok pasien memiliki riwayat diabetes. Prevalensi pasien
ulkus vena diperkirakan antara 0,1% dan 0,3% di Inggris. Prevalensi
pasienulkus vena di Amerika Serikat adalah sekitar 1%. Di Negara tropik,
ternasukIndonesia insidens ulkus vena lebih kurang 2% dari populasi.
Ulkus vena yang lebih umum terjadi pada perempuan dan pada orang tua.
Perempuan lebih banyak terserang ulkus varikosum daripada pria, dengan

3
perbandingan 2:1. Prevalens meningkat dengan bertambahnya usia
dengan rata-rata 85% pasien penderita diatas 64 tahun.
F. Problematik Fisioterapi
1. adanya Oedem
2. Adanya nyeri
G. Intervensi Fisioterapi
1. Leg Elevasi
Penderita berbaring dengan tungkai ditinggikan sehingga
letaknya lebih tinggi daripada letak jantung, dengan tujuanmengurangi
edema, meningkatkan mikrosirkulasi dan pengiriman oksigen,
danmempercepat penyembuhan ulkus. Dalam satu penelitian
kecil, elevasi kakimeningkatkan aliran dalam vena sebesar 45 %.
Meskipun elevasi kaki yang palingefektif adalah jika dilakukan selama
30 menit, tiga atau empat kali per hari, durasi
pengobatan ini mungkin sulit bagi pasien untuk dilakukan pasien
dikehidupannyasehari-hari.
2. Pumping Action untuk dapat melancarkan peredaran darah dari jantung
menuju distal dan dari distal menuju jantung, dilarang keras untuk
melakukan pemijatan terhadap kasus ulkus venalis atau ulkus venosum
dikarenakan pasien yang mengalami hal tersebut biasa memiliki
riwayat DVT, jika dilakukan pemijatan akan semakin memperburuk
kondisi pasien dimana hal tersebut terjadi karena ketika dipijat, darah
yang terjadi pengentalan akan lepas dari katup vena dan akan menuju
ke jantung dan dapat mengakibatkan gagal jantung dikarenakan adanya
penyumbatan di pembuluh darah jantung.
3. Terapi kompresi
Terapi kompresi merupakan standar perawatan untuk ulkus venosum
dan insufisiensi vena kronik, Sebuah tinjauan Cochrane baru-baru ini
menemukanbahwa ulkus vena sembuh lebih cepat dengan terapi
kompresi dari pada tanpaterapi kompresi. Metodenya termasuk
inelastis, elastis, dan Intermittent Pneumatic Compression. Cara ini
berfungsi sebagai katup vena yang membantupompa otot betis untuk
mencegah kembalinya aliran darah vena, edem kaki, dan bocornya
bahan fibrin sehingga mencegah pembesaran vena lebih lanjut,

4
tetapitidak mengembalikan ukuran vena.Tingkat keberhasilan berkisar
dari 30 sampai60 % pada 24 minggu, dan 70 hingga 85 % setelah satu
tahun.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ulkus venosum, atau yang disebut juga ulkus venalis merupakan ulkus
pada tungkai bawah yang disebabkan oleh gangguan aliran darah vena. Dimana
Ulkus venosum terjadi karena peningkatan tekanan dalam pembuluh darah
ekstremitas bawah yang disebabkan oleh insufisiensi vena kronis (IVK) .
Inipaling sering terjadi sebagai akibat dari kerusakan pada katup di pembuluh
darah di kaki
B. Saran
Diharapkan jika sudah terlihat tanda-tanda akan terjadinya ulkus venosum
maka sebaiknya segera periksakan diri agar dapat segera ditindak lanjuti oleh
tim medis.

6
DAFTAR PUSTAKA

Lin P, Philips T. 2003. Ulcers in Jean L Bolognia et al. Dermatology. (2) 31-
48.
Sudirman, U. 2000. Ulkus Kulit dalam Ulkus Kulit. Ilmu Penyakit Kulit.
Jakarta Hipokrats. (2) 81-87
Sularsito S, A. 2002. Ulkus Kruris dalam Djuanda A. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi 3. Jakarta. FKUI.

Anda mungkin juga menyukai