Anda di halaman 1dari 7

Akuntansi Biaya I

No. Soal
1 Perusahaan Gunung Kelud bergerak dalam produksi suku cadang peralatan kedirgantaraan. Selama
triwulan pertama tahun 2021 telah diproduksi pesanan dari perusahaan penerbangan Nurtanio.
Rincian biaya untuk menghasilkan pesanan tersebut yaitu: telah digunakan bahan baku senilai Rp
600.000.000, bahan penolong senilai Rp 120.000.000, biaya tenaga kerja untuk pekerja pabrik Rp
350.000.000, pengawas pabrik Rp 15.000.000 dan pegawai administrasi Rp 16.000.000.
Pembayaran premi asuransi tahunan untuk bangunan kantor Rp 25.000.000 dan bangunan pabrik
Rp 40.000.000. Untuk meningkatkan citra perusahaan dikeluarkan biaya promosi Rp 10.000.000,
dimana 30% dari biaya promosi tersebut adalah biaya yang berubah sesuai dengan volume kegiatan
perusahaan. Berdasarkan data pada soal tersebut:
A. Identifikasilah biaya-biaya mana yang termasuk dalam jenis golongan/klasifikasi berikut: (catatan:
satu macam biaya bisa termasuk pada dua atau lebih jenis golongan biaya yang berbeda)
1.Biaya Utama (Prime Cost)
2.Biaya Konversi (Conversion Cost)
3.Biaya Overhead (Factory Overhead Cost)
B. Tentukanlah nilai (Rp) jenis golongan/klasifikasi biaya tersebut!

2 Perusahaan Gunung Merapi memproduksi 3 jenis parfum untuk pengharum ruangan, yaitu Tipe A,
B, dan Tipe C. Perusahaan saat ini menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung untuk
pembebanan biaya produksi tidak langsung (overhead pabrik) kepada setiap jenis produk. Berikut
adalah data produksi tahun 2021 untuk masing-masing jenis parfum.

Keterangan Tipe A Tipe B Tipe C


Produksi (cc) 40.000 80.000 16.000
Biaya bahan baku/cc Rp 200.000 Rp 180.000 Rp 60.000
Jam tenaga kerja langsung/cc 6 5 3
Biaya tenaga kerja langsung/jam Rp 10.000

Biaya overhead pabrik (BOP) dan data aktivitas selama tahun 2021 sebagai berikut:
Tipe Parfum
Aktivitas Biaya (Rp) Pemicu Biaya
Tipe A Tipe B Tipe C
Persiapan Rp 16.000.000 Paket produksi 3 2 2
Jam Tenaga Kerja
Fasilatas Labor Rp 220.000.000 240.000 400.000 48.000
Langsung
Penanganan bahan Rp 98.000.000 Jumlah Produksi 40.000 80.000 16.000
Tes Kualitas Rp 50.000.000 Jumlah Tes 30 30 10
Pengemasan Rp 24.000.000 Jumlah Kemasan 1.500 3.000 800
Total Biaya
Overhead Rp 408.000.000

Hitunglah biaya produksi per cc untuk setiap produk dengan menggunakan sistem Activity Based
Costing!
3 Perusahaan Cahaya Bintang mempunyai kapasitas dalam memproduksi alat pemanas air dalam satu
tahun periode produksi 15.000 unit. Pada periode tahun 2021 diprediksi akan diproduksi dan dijual
alat pemanas air sebanyak 13.000 unit. Harga jual satu unit alat pemanas air Rp17.500.000. Selama
ini perusahaan memperoleh salah satu komponen alat pemanas air dari rekanan perusahaan dengan
harga beli Rp3.000.000 per unit. Mempertimbangkan masih adanya kapasitas pabrik yang bisa
dimanfaatkan, maka perusahaan merencanakan memproduksi sendiri komponen tersebut.
Perusahaan akan merekrut beberapa tenaga ahli untuk menjadi supervisor produksi komponen
tersebut. Berikut perkiraan biaya produksi pada tahun 2021:

Biaya produksi Jumlah


Variabel (tanpa komponen pemanas) per unit Rp6,250,000
Variabel (termasuk komponen pemanas) per unit Rp8,900,000
Tetap per tahun Rp7,500,000,000
Gaji supervisor produksi komponen pemanas per tahun Rp960,000,000

Biaya Pemasaran
Variabel per unit Rp825,000
Tetap per tahun Rp1,800,000,000

Berdasarkan data pada soal di atas:


a. Apakah keputusan perusahaan memproduksi sendiri atau tetap membeli dari rekanan komponen
pemanas tersebut (Make versus Buy Decisions)?
b. Tunjukan dasar keputusan tersebut dengan perhitungan analisis diferensial!
4 PT Kilat Jaya melakukan kegiatan produksinya secara bulanan. Pertanggungjawaban biaya produksi
menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya metode
First In First Out (FIFO). Hanya ada satu departemen produksi pada perusahaan tersebut. Produk
diinspeksi pada akhir proses produksi, jika terdapat produk gagal semata-mata disebabkan
kesalahan dalam aktivitas normal produksi (normal spoilage). Berikut data yang berkaitan dengan
produksi pada bulan April 2021:

Persediaan WIP awal, 1 April 2021 (100% bahan baku; 70% tenaga kerja; 50% 12,000 unit
BOP)
Jumlah produksi bulan April 63,000 unit
Produk selesai selama April 57,000 unit
Persediaan WIP akhir, 30 April 2021 (100% bahan baku; 60% tenaga kerja; 40% 10,800 unit
BOP)
Biaya pada WIP awal:
Bahan baku Rp1,845,000
Tenaga kerja langsung Rp1,099,200
BOP Rp1,648,800
Biaya ditambahkan periode April:
Bahan baku Rp11,655,000
Tenaga kerja langsung Rp6,820,800
BOP Rp10,231,200

Berdasarkan data pada soal di atas, susunlah laporan biaya produksi untuk bulan April 2021.
JAWAB :
1. A). Biaya Overhead, merupakan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi,
meliputi :
a. Bahan penolong Rp 120.000.000
b. Pengawas pabrik Rp 15.000.000
c. Pegawai administrasi Rp 16.000.000.
d. Premi asuransi bangunan kantor Rp 25.000.000
e. Bangunan pabrik Rp 40.000.000

Biaya Utama merupakan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung,meliputi :
a. Biaya bahan baku langsung Rp 600.000.000
b. Biaya tenaga kerja untuk pekerja pabrik Rp 350.000.000

Biaya konversi merupakan gabungan Biaya langsung (Biaya Utama) dan Biaya Overhead
a. Bahan penolong Rp 120.000.000
b. Pengawas pabrik Rp 15.000.000
c. Pegawai administrasi Rp 16.000.000.
d. Premi asuransi bangunan kantor Rp 25.000.000
e. Bangunan pabrik Rp 40.000.000
f. Biaya bahan baku langsung Rp 600.000.000
g. Biaya tenaga kerja untuk pekerja pabrik Rp 350.000.000

B). Nilai berdasarkan jenis golongan biayanya


Biaya overhead senilai :
a. Bahan penolong Rp 120.000.000
b. Pengawas pabrik Rp 15.000.000
c. Pegawai administrasi Rp 16.000.000.
d. Premi asuransi bangunan kantor Rp 25.000.000
e. Bangunan pabrik Rp 40.000.000
Jumlah : Rp. 216.000.000

Biaya utama senilai :


a. Biaya bahan baku langsung Rp 600.000.000
b. Biaya tenaga kerja untuk pekerja pabrik Rp 350.000.000
Jumlah : 950.000.000

Biaya konversi senilai :


a. Bahan penolong Rp 120.000.000
b. Pengawas pabrik Rp 15.000.000
c. Pegawai administrasi Rp 16.000.000.
d. Premi asuransi bangunan kantor Rp 25.000.000
e. Bangunan pabrik Rp 40.000.000
f. Biaya bahan baku langsung Rp 600.000.000
g. Biaya tenaga kerja untuk pekerja pabrik Rp 350.000.000
Jumlah : 1.166.000.000
2. Biaya produksi per cc memiliki rumus sebagai berikut :
Biaya overhead + Biaya Utama
a. Tipe A
Biaya Utama :
Produksi (40.000 cc)
Biaya bahan baku (200.000/cc) Rp. 8.000.000.000
Biaya tenaga kerja 6jam/cc (sejam 10.000) Rp. 2.400.000.000
Jumlah Biaya Utama Rp. 10.400.000.000

Biaya overhead per tipe (408.000.000 : 3) Rp. 136.000.000


Jumlah biaya produksi Rp. 10.536.000.000
Jadi biaya produksi Tipe A per cc (10.536.000.000 : 40.000)
Rp. 263.400,-

b. Tipe B
Biaya Utama :
Produksi (80.000 cc)
Biaya bahan baku (180.000/cc) Rp. 14.400.000.000
Biaya tenaga kerja 5jam/cc (sejam 10.000) Rp. 4.000.000.000
Jumlah Biaya Utama Rp. 18.400.000.000

Biaya overhead per tipe (408.000.000 : 3) Rp. 136.000.000


Jumlah biaya produksi Rp. 18.536.000.000
Jadi biaya produksi Tipe A per cc (18.536.000.000 : 80.000)
Rp. 231.700,-

c. Tipe C
Biaya Utama :
Produksi (16.000 cc)
Biaya bahan baku (60.000/cc) Rp. 960.000.000
Biaya tenaga kerja 3jam/cc (sejam 10.000) Rp. 480.000.000
Jumlah Biaya Utama Rp. 1.440.000.000

Biaya overhead per tipe (408.000.000 : 3) Rp. 136.000.000


Jumlah biaya produksi Rp. 1.576.000.000
Jadi biaya produksi Tipe A per cc (1.576.000.000 : 60.000)
Rp. 26.267,-

3. a). Keputusan perusahaan adalah memproduksi sendiri alat pemanas air, dengan tambahan melakukan
recruitment SPV komponen produksi pemanas. Hal tersebut di dasari oleh perhitungan laba yang telah
saya lakukan. Berikut detail perhitungannya

b). Biaya produksi termasuk komponen pemanas ( 13000 unit)


Biaya per tahun
B. Produksi Variabel (@Rp. 8.900.000) Rp. 115.700.000.000
B.Tetap per tahun Rp. 7.500.000.000

Biaya Pemasaran Variabel per tahun Rp. 10.725.000.000


B.Tetap per tahun Rp. 1.800.000.000
Jumlah biaya yang dikeluarkan per tahun Rp. 135.725.000.000

Pendapatan penjualan per tahun :


Rp17.500.000 x 13.000 unit = Rp. 227.500.000.000
Beban yang harus dikeluarkan per tahun : Rp. 125.010.725.000
Laba kotor perusahaan yaitu sebesar :
Rp. 227.500.000.000 - Rp. 135.725.000.000 = Rp 91.775.000.000
Sehingga dapat disimpulkan laba yang diperoleh perusahaan apabila tetap menggunakan komponen pemanas
adalah sebesar Rp 91.775.000.000. sementara berikut perhitungan apabila perusahaan tidak menggunakan
komponen :

Biaya produksi tanpa komponen pemanas ( 13000 unit)


Biaya per tahun
B. Produksi Variabel (@Rp. 6.250.000) Rp. 81.250.000.000
B.Tetap per tahun Rp. 7.500.000.000
Gaji spv produksi Rp. 960.000.000

Biaya Pemasaran Variabel per tahun Rp. 10.725.000.000


B.Tetap per tahun Rp. 1.800.000.000

Jumlah biaya yang dikeluarkan per tahun Rp. 102.235.000.000

Pendapatan penjualan per tahun :


Rp17.500.000 x 13.000 unit = Rp. 227.500.000.000
Beban yang harus dikeluarkan per tahun : Rp. 102.235.000.000
Laba kotor perusahaan yaitu sebesar :
Rp. 227.500.000.000 - Rp. 102.235.000.000 = Rp 125.265.000.000
Sehingga dapat disimpulkan laba yang diperoleh perusahaan apabila tidak menggunakan komponen pemanas
adalah sebesar Rp 125.265.000.000
Sehingga selisih laba yang dapat diperkirakan yaitu sebesar Rp. 33.490.000.000 lebih besar tanpa komponen
pemanas.
4. Unit ekuivalen :
Produk selesai + (WIP akhir x tingkat penyelesaian)
Bahan baku : ( 57.000 unit + ( 10.800 x 100% )
= 67.800
Tenaga kerja : ( 57.000 unit + ( 10.800 x 60% )
= 63.480
BOP : ( 57.000 unit + ( 10.800 x 40% )
= 61.320

LAPORAN BIAYA PRODUKSI (Metode FIFO)


Laporan Produksi :
Persediaan WIP awal, 1 April 2021 (100% bahan baku;
70% tenaga kerja; 50% BOP) 12.000 unit
Jumlah produksi bulan april 63.000 unit
75.000 unit

Persediaan WIP akhir, 30 April 2021 (100% bahan baku;


60% tenaga kerja; 40% BOP) 10.800 unit
Produk selesai selama April 57.000 unit

Biaya dibebankan :

(elemen biaya) (jumlah) (unit ekuivalen) (hpp)


Biaya bahan baku 1.845.000 67.800 27,213
Tenaga Kerja Langsung 1.099.200 63.480 17,315
BOP 1.648.800 61.320 26,889
Biaya kumulatif 4.593.000

Anda mungkin juga menyukai